Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Maritim

Pengaruh Rasio Bahan Bakar Multi-feedstock Biodiesel Terhadap Nilai Emisi Gas Buang Pada Mesin Diesel 4 Langkah Sa'diyah, Aminatus; Aulatama, Ahmad Anda; Shah, Muhammad; Anis Mustaghfirin, Muhammad; Nidhor Fairuza, Muchammad; Haryono, Edi
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i1.48

Abstract

Uji emisi gas buang adalah metode untuk menentukan tingkat polutan udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Pengujian ini dapat diterapkan pada mesin bensin dan diesel. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan pada mesin diesel empat langkah dengan biodiesel yang berasal dari berbagai bahan baku seperti minyak kelapa sawit, minyak jelantah, dan minyak bunga matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas biodiesel sebagai alternatif bahan bakar untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Fokus utama adalah memantau emisi gas buang, termasuk nitrogen oksida (NOx) dan karbon monoksida (CO), guna memahami sejauh mana biodiesel mampu mengurangi polusi udara dibandingkan bahan bakar diesel konvensional. Studi ini menunjukkan bahwa biodiesel dari berbagai sumber memiliki potensi signifikan dalam mengurangi emisi gas berbahaya, khususnya NOx dan CO. Penggunaan biodiesel tidak hanya diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang, tetapi juga berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan lingkungan. Analisis lebih lanjut dilakukan untuk menentukan karakteristik biodiesel mana yang paling efisien sebagai pengganti bahan bakar diesel konvensional dalam mendukung sektor industri dan transportasi yang ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel B100 menghasilkan emisi CO yang lebih rendah, yakni 474 ppm, dibandingkan dengan bahan bakar Pertamina Dex yang menghasilkan 547 ppm, pada kondisi maksimum beban dan putaran mesin 1400 RPM. Temuan ini menegaskan bahwa biodiesel B100 adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dalam upaya mengurangi polusi udara.
Uji Emisi Gas buang Pada Four Stroke Engine Menggunakan Multi-Feedstock Biodiesel Dengan Penambahan Zat Aditif (2-EHN) Sa'diyah, Aminatus; Ardiansyah Lutfi, Dede; Haryono, Edi; Novianarenti, Eky; Rahmat Ramadani, Novan
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i2.74

Abstract

The increase in gas emissions from fossil fuels, which contributes to the greenhouse gas (GHG) effect, not only impacts the environment but can also serve as an indicator of diesel engine performance. This situation has driven the development of environmentally friendly alternative fuels. This study aims to analyze the characteristics and exhaust gas emissions of multi-feedstock biodiesel fuels produced from palm oil, used cooking oil, and soybean oil, blended with Pertamina Dex, when used in a four-stroke diesel engine. The method employed is a laboratory experiment involving variations of B40 biodiesel blends, including B40 with the addition of 2-ethylhexyl nitrate (2-EHN) as an additive. The tests were conducted at engine speeds of 1000 RPM, 1200 RPM, and 1400 RPM, using a 4000-watt lamp as the load. The parameters evaluated include flash point, density, viscosity, cetane number, calorific value, and the emission levels of CO, NOx, and SO₂. The results indicated that the B40 fuel blend with the 2-EHN additive showed the best performance. This was reflected in improved fuel characteristics such as a cetane number exceeding 59.2, a reduced viscosity of 5.78 cSt, and lower CO emissions, with the highest value recorded at 84.89 mg/m³. Although NOx emissions slightly increased to 165.9 mg/m³, the value remains well below the standard exhaust emission limit of 3400 mg/m³.