Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Haryono, Edi; Utami, Dian
Media Komunikasi Geografi Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.489 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v19i2.15588

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini mengkaji karakteristik industri tahu di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Populasi yang digunakan sebanyak 25 industri. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dokumentasi dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan yaitu Analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan:1) Besar rata-rata modal yang digunakan pada sekali produksi tahu Rp 283.200, 2) Asal modal yaitu modal sendiri, 3) Rata-rata bahan mentah pada satu kali proses produksi adalah 33 Kg, 4) Bahan mentah yang digunakan berasal dari pembelian di Pasar Pekalongan dan Pasar Kota Metro, 5) Rata-rata jumlah tenaga kerja adalah 2 orang, 6) Asal tenaga kerja yaitu 72,13% merupakan anggota keluarga, 7) Rata-rata pengeluaran pembelian bahan bakar kayu dan solar sebulan yaitu Rp 748.800, 8) Pembelian bahan bakar kayu berasal dari Desa Sidodadi, Pekalongan, Adijaya, dan Tulusrejo. Pembelian bahan bakar solar berasal dari Pertamina dan Warung, 9) Rata-rata produksi tahu setiap satu kali produksi sebanyak 938 buah, 10) Transportasi yang digunakan untuk mengangkut kedelai adalah truk dan sepeda motor. Pemasaran hasil produksi tahu menggunakan sepeda motor, 11) Sistem pemasaran adalah dengan cara dijual sendiri oleh pengusaha dan dibeli oleh pedagang. Daerah pemasaran produksi tahu adalah pasar Kecamatan Pekalongan dan Pasar Kota Metro, 12) Rata-rata pendapatan industri tahu perbulan sebesar Rp 1799600. Kata Kunci: Karakteristik industri, industri tahu
Analisis Pengaruh Penggunaan Campuran Multi Feedstock Biodiesel B35 Terhadap Unjuk Kerja Lateral Swirl Combustion System (LSCS) Piston Chamber dan Flat Piston Chamber Small Marine Diesel Engine Pada beban 3000 Watt Haryono, Edi
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 2 (2023): VOL 13 NO 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i2.3722

Abstract

Produksi minyak dunia diperkirakan telah mencapai puncaknya pada tahun 2000, ini berarti bahwa eksplorasi minyak bumi sudah maksimal dan selanjutnya akan mengalami penurunan. Ini akan menyebabkan dalam kurun waktu 20 tahun produksi minyak dunia akan kembali seperti pada tahun 1980-an(OPEC ,2009). Di lain pihak ketergantungan terhadap minyak bumi pada waktu yang sama akan terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan kegiatan industri dan pembangunan. Akibat dari hal ini adalah harga energi yang semakin tinggi dan pasokan minyak yang menurun. Hal ini dapat dirasakan dari naiknya harga minyak mentah dan dicabutnya subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah Indonesia. Penggunaan bahan bakar minyak bumi pada saat ini semakin tinggi termasuk solar. Namun dengan semakin tingginya angka permintaan terhadap bahan bakar solar, persedian solar semakin sedikit dari kurun waktu ke waktu. Karena bahan bakar solar berasal dari minyak bumi. Dimana minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu sekarang ini sudah banyak penelitian untuk mengembangkan bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar dari minyak bumi. Pada penelitian ini peneliti tertarik pada campuran Multi-Feedstock Biodiesel(Minyak Kelapa Sawit,Minyak Jelantah, dan Lemak Sapi) dan minyak solar dengan komposisi B35(35% Multi-Feedstock Biodiesel dan 65% Minyak Solar(Pertamina Dex)). Penelitian ini dilakukakan yang pertama adalah untuk mendapatkan karakteristik campuran Multi Feedstock Biodiesel dengan komposisi B35. Minyak solar(Pertamina Dex) dalam penelitian ini berfungsi sebagai pencampur komposisi terbentuknya Multi-Feedstock Biodiesel B3. Dan yang kedua untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh campuran Multi-Feedstock Biodiesel dengan komposisi B35 terhadap unjuk kerja motor diesel dengan menggunakan Lateral Swirl Combustion System(LSCS) Piston Chamber dan Flat Piston Chamber pada beban 3000 Watt. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian dilakukan dengan melakukan eksperimen pada variasi bahan bakar dan variasi piston chamber. Lalu akan dilakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari motor diesel yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. Parameter unjuk kerja yang akan diamati adalah daya mesin, torsi dan sfoc. Dari analisa daya dan torsi motor penggunaan B35 LSCS Piston pada beban 3000 Watt pada putaran engine yang sama mempunyai prosentase rata – rata sebesar 1,89 % lebih tinggi dari  B35 Flat Piston. Dan hasil analisa terhadap BSFC motor diesel penggunaan B35 LSCS Piston pada beban 3000 Watt pada putaran engine yang sama mempunyai prosentase rata – rata sebesar 24,74 % lebih tinggi dari  penggunaan B35 Flat Piston. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan BSFC masing masing variasi piston dengan bahan bakar jenis yang sama menunjukan penggunaan B35 Flat Piston lebih ekonomis dibandingkan dengan B35 LSCS Piston.
Outboard Engine Maintenance and Repair Training for Fishermen and Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis) in Tlocor Sidoarjo Gafur, Abdul; Haryono, Edi; Endro, R. Dimas; Alfanda, Benedcita Dian; Pramesti, Lely; Julianto, Eko; Santoso, Mardi; Kusminah, Imah Luluk; Antoko, Bambang; Ariwiyono, Nopem; Umbara, Albert Wida
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2025): Mei
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v4i3.565

Abstract

Outboard Engine has been known and used as motor boat among of the residents of fisherman community in Tlocors village. Motor boats powered by outboard engine are not only used for fishing, but also used as marine tourism facilities. Considering the vital functional usage of outboard engine for Tlocor’s fisherman community and village community tourism groups  (Pokdarwis), for maintaining    economic livelihood, any interrupted items that happened during motor operation periods would be very significant impact on their daily life. Loss of income resulting from engine problem is the most of many potential cases occurred on the communities.   Hence, it is necessary to provide assistances for both Tlocors Communities, the fishermen, and village community tourism groups. Assistances were also considered part of the public service obligation to communities provided by the Institution.  Training on Outboard Engine Maintenance and Repair would become the scheme of the assistances. This tailor- made assistances would be targeted to both clusters. Better understanding and having a certain competency level on outboard engine maintenance and repair would have a significant value in order to empowering both communities, and become the main purpose of the assistance as well
Pengaruh Rasio Bahan Bakar Multi-feedstock Biodiesel Terhadap Nilai Emisi Gas Buang Pada Mesin Diesel 4 Langkah Sa'diyah, Aminatus; Aulatama, Ahmad Anda; Shah, Muhammad; Anis Mustaghfirin, Muhammad; Nidhor Fairuza, Muchammad; Haryono, Edi
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i1.48

Abstract

Uji emisi gas buang adalah metode untuk menentukan tingkat polutan udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Pengujian ini dapat diterapkan pada mesin bensin dan diesel. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan pada mesin diesel empat langkah dengan biodiesel yang berasal dari berbagai bahan baku seperti minyak kelapa sawit, minyak jelantah, dan minyak bunga matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas biodiesel sebagai alternatif bahan bakar untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Fokus utama adalah memantau emisi gas buang, termasuk nitrogen oksida (NOx) dan karbon monoksida (CO), guna memahami sejauh mana biodiesel mampu mengurangi polusi udara dibandingkan bahan bakar diesel konvensional. Studi ini menunjukkan bahwa biodiesel dari berbagai sumber memiliki potensi signifikan dalam mengurangi emisi gas berbahaya, khususnya NOx dan CO. Penggunaan biodiesel tidak hanya diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang, tetapi juga berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan lingkungan. Analisis lebih lanjut dilakukan untuk menentukan karakteristik biodiesel mana yang paling efisien sebagai pengganti bahan bakar diesel konvensional dalam mendukung sektor industri dan transportasi yang ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel B100 menghasilkan emisi CO yang lebih rendah, yakni 474 ppm, dibandingkan dengan bahan bakar Pertamina Dex yang menghasilkan 547 ppm, pada kondisi maksimum beban dan putaran mesin 1400 RPM. Temuan ini menegaskan bahwa biodiesel B100 adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dalam upaya mengurangi polusi udara.
Design Approach for Sanitary Piping Retrofit in Passenger Ships According to MARPOL Annex IV and Ship Classification Standards Pramesti, Lely; Julianto, Eko; Witjonarko, Raden Dimas Endro; Haryono, Edi; Alrasyid, M. Dhani
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 3 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 3 July 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/g-tech.v9i3.7408

Abstract

This research focuses on the redesign of the sanitary piping system on a passenger ship that sustained damage due to a tropical cyclone in the vicinity of Bolok Port, Kupang. The main objective is to redesign the sanitary discharge system to comply with MARPOL Annex IV and classification rules, which governs sewage pollution prevention from ships. A structured engineering methodology was employed, encompassing adherence to regulations, hydraulic evaluation, selection of system components, and schematic design. The assessment considers the number of crew and passengers to determine system requirements. Based on the analysis, the vessel requires a sewage holding tank with a minimum capacity of 4,11 m³/h. Sanitary discharge piping is specified using DN40 Schedule 80 carbon steel pipes according to JIS standards. Jets STP 600 was chosen as the sewage treatment unit, offering a treatment capacity of 0,6 m³/h and conforming to the standards outlined in IMO MEPC.227(64). This retrofit design aims to improve sanitation efficiency, enhance operational safety, and reduce the environmental impact of wastewater discharge. These results provide a basis for the application of sustainable retrofitting strategies on vessels operating under comparable maritime environments.
Uji Emisi Gas buang Pada Four Stroke Engine Menggunakan Multi-Feedstock Biodiesel Dengan Penambahan Zat Aditif (2-EHN) Sa'diyah, Aminatus; Ardiansyah Lutfi, Dede; Haryono, Edi; Novianarenti, Eky; Rahmat Ramadani, Novan
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i2.74

Abstract

The increase in gas emissions from fossil fuels, which contributes to the greenhouse gas (GHG) effect, not only impacts the environment but can also serve as an indicator of diesel engine performance. This situation has driven the development of environmentally friendly alternative fuels. This study aims to analyze the characteristics and exhaust gas emissions of multi-feedstock biodiesel fuels produced from palm oil, used cooking oil, and soybean oil, blended with Pertamina Dex, when used in a four-stroke diesel engine. The method employed is a laboratory experiment involving variations of B40 biodiesel blends, including B40 with the addition of 2-ethylhexyl nitrate (2-EHN) as an additive. The tests were conducted at engine speeds of 1000 RPM, 1200 RPM, and 1400 RPM, using a 4000-watt lamp as the load. The parameters evaluated include flash point, density, viscosity, cetane number, calorific value, and the emission levels of CO, NOx, and SO₂. The results indicated that the B40 fuel blend with the 2-EHN additive showed the best performance. This was reflected in improved fuel characteristics such as a cetane number exceeding 59.2, a reduced viscosity of 5.78 cSt, and lower CO emissions, with the highest value recorded at 84.89 mg/m³. Although NOx emissions slightly increased to 165.9 mg/m³, the value remains well below the standard exhaust emission limit of 3400 mg/m³.