Mochamad Yusuf
Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penentuan Faktor Perubahan Penggunaan Lahan pada Kawasan Konservasi Mangrove Pamurbaya di Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya Adrian Ekoyudho Nugroho; Mochamad Yusuf
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48567

Abstract

Di Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya banyak dari penggunaan lahannya diperuntukkan sebagai kawasan konservasi mangrove Pamurbaya. Seiring berjalannya waktu, terdapat perubahan penggunaan lahan di kawasan konservasi mangrove Pamurbaya khususnya di Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya. Pada 18 Juni 2018, terdapat 686 kavling warga yang berada di kawasan konservasi mangrove Pamurbaya. Padahal, kawasan tersebut berada di kawasan peruntukkan konservasi. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini berfokus untuk menentukan faktor-faktor perubahan penggunaan lahan pada kawasan konservasi Pamurbaya yang terjadi di Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya. Metode analisis yang digunakan dalam penentuan faktor perubahan penggunaan lahan pada kawasan konservasi mangrove Pamurbaya di Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar adalah dengan menggunakan metode analisis Delphi.
Optimasi Alokasi Penggunaan Lahan Berbasis Mitigasi Erosi Muhammad Fandy Ilhami; Mochamad Yusuf
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54995

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan alokasi penggunaan lahan Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Hulu di Kecamatan Kejajar. Bererapa analisis yang digunakan adalah watershed analysis untuk menentukan delineasi wilayah studi; analisis Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk memprediksi laju erosi per penggunaan lahan; dan analisis Linear Programming untuk mencari alokasi penggunaan lahan yang optimal dalam rangka menurunkan laju erosi yang terjadi. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah alokasi penggunaan lahan yang optimal dari 5 jenis penggunaan lahan yang teridentifikasi di wilayah studi yaitu penggunaan lahan hutan lindung, hutan produksi, permukiman, ladang, dan sungai. Hasil optimasi menunjukkan dalam rangka mengurangi laju erosi yang terjadi diperlukan penambahan luas pada dua penggunaan lahan yakni hutan lindung dan hutan produksi masing-masing sebesar 374,20 ha dan 788,73 ha. Luas penggunaan lahan ladang perlu dikurangi sebesar 1.170,82 ha. Sedangkan luas penggunaan lahan permukiman dan sungai tidak mengalami perubahan. Dari hasil optimasi, laju erosi dapat dikurangi sebesar 159.189,31 ton/tahun atau sebesar 19,58%.
Kriteria Pengembagan Kampus Ramah Disabilitas di Universitas Airlangga Tahmida Lailatul Hikmah; Mochamad Yusuf; Riswan Septriayadi Sianturi
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55409

Abstract

wujudkan kota inklusi yang dicetuskan oleh PBB dalam Covention on the Right of Person with Disabilities (Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas) tahun 2006 yakni menyelenggarakan fasilitas pendidikan tinggi ramah disabilitas yang tertera dalam .Permenristekdikti No 44 tahun 2015. Mengingat bahwa belum ada kriteria kampus sesuai dengan kebutuhan mahasiswa disabilitas (tunanetra) di Surabaya maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kriteria kampus inklusi yang baik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk merumuskan kriteria kampus ramah disabilitas (tunanetra) yakni Universitas Airlangga yang saat ini memiliki jumlah populasi mahasiswa tunanetra yang paling banyak di Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggabungkan kondisi eksisting, pendapat ahli, kebijakan pemerintah, teori atau best practice. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa disabilitas tunanetra, membutuhkan kampus yang dapat memenuhi prinsip kegunaan, kemudahan, kenyamanan, dan kemandirian serta kelembagaan. Pengembangan kriteria kampus ramah disabilitas juga mencakup baik aspek fisik maupun non-fisik.
Pengaruh Tactical Urbanism Terhadap Aksesibilitas pada Kawasan Mass Rapid Transit (MRT) Cipete Jakarta Jihan Nabila Arifin; Mochamad Yusuf
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.56203

Abstract

Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Keinginan pengguna jalan khususnya pejalan kaki bergantung pula dengan tingkat aksesibilitasnya. Kawasan Mass Rapid Transit (MRT) Cipete memiliki skor audit aksesibilitas paling rendah dijadikan lokasi peningkatan aksesibilitas oleh ITDP dan PT. MRT dengan metode tactical urbanism. Tactical urbanism merupakan salah satu gerakan intervensi berskala kecil, menggunakan biaya yang rendah, dalam implementasi dengan waktu yang singkat yang menghasilkan dampak jangka panjang dengan keterlibatan warga sebagai karakteristik utama. Namun saat ini konsep tactical urbanism masih menjadi hal yang baru dan belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia khususnya di Jakarta, Maka dari itu penelitian ini menganalisis pengaruh tactical urbanism terhadap aksesibilitas, sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pilihan untuk mememaksimalkan peningkatan aksesibilitas pada kawasan transit seperti MRT. Penelitian ini menggunakan Content analysis untuk mengidentifikasikan karakteristik tactical urbanism pada kawasan MRT Cipete, Kemudian Deskriptif Kualitatif dengan skala likert untuk melihat tingkat aksesibilitas berdasarkan persepsi responden, dan Analisa Korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara pengaruh tactical urbanism dan aksesibilitas, penelitian ini mengambil sampel pejalan kaki di area Kawasan MRT Cipete sebagai objek penelitian. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya karakteristik tactical urbanism pada Kawasan MRT Cipete, sedangkan tingkat aksesibilitas berdasarkan persepsi responden setelah adanya tactical urbanism tergolong pada kategori “Baik” dengan skor 72,4% di area MRT Cipete Raya dan 77,29% di area MRT Haji Nawi. Berdasarkan hasil analisa korelasi spearman ditemukan adanya hubungan antara pengaruh tactical urbanism dengan aksesibilitas dengan hasil korelasi yang positif dengan variabel karakteristik tactical urbanism yang berarti jika tactical urbanism ditingkatkan akan meningkatkan pula tingkat aksesibilitas.
Kualitas Kenyamanan Jalur Pedestrian di Kawasan Senen Berdasarkan Preferensi Pejalan Kaki Umbara Sakti Mihardja; Mochamad Yusuf
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55159

Abstract

Kawasan Senen yang direncanakan untuk mengembangkan konsep TOD (Transit Oriented Development). Namun, hal tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas kenyamanan jalur pedestrian yang sesuai dengan keinginan pejalan kaki. Kualitas kenyamanan jalur pedestrian di Kawasan Senen yang sesuai dengan preferensi atau keinginan dari pejalan kaki diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas dengan kepentingan tingkat kenyamanan jalur pedestrian di Kawasan Senen. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Kendall Tau-b untuk melihat hubungan antara kualitas dan kepentingan dari variabel kenyamanan jalur pedestrian di Kawasan Senen. Hasilnya sebagian besar kualitas dan kepentingan kenyamanan jalur pedestrian sudah memiliki hubungan atau memiliki nilai korelasi kurang dari 0,05. Hal tersebut menggambarkan bahwa sebagian kualitas kenyamanan jalur pedestrian di Kawasan Senen masih belum memenuhi keinginan pejalan kaki. Maka, diperlukan pengembangan yang lebih baik pada variabel kenyamanan jalur pedestrian yang masih belum memenuhi keinginan pejalan kaki.
Pemetaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Kampus ITS Surabaya Sutikno Sutikno; Imam Baihaqi; Mochamad Yusuf; Novianti Ika Sari
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.273 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3339

Abstract

AbstrakKeberadaan ITS memberikan dampak besar bagi masyarakat di sekitarnya terutama dalam usaha peningkatan sosial ekonomi. Guna memenuhi tanggung jawabnya, maka ITS bermaksud melakukan campus social responsibility (CSR). Tujuan penelitian adalah pemetaan sosial sebagai data dan informasi awal untuk membuat usulan program bagi warga sekitar. Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data/ survei kepada pihak RT, analisis data menggunakan analisis deskriptif, tabulasi silang, dan SWOT. Analisis lanjutan setelah dilakukan pemetaan sosial, klasifikasi karakteristik wilayah masing-masing kelurahan. Karakteristik kelurahan Keputih dan Gebang Putih memiliki kondisi yang hampir sama, yaitu kondisi sosial ekonomi tergolong menengah dan memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Sedangkan, kondisi sosial ekonomi di Kejawan Putih Tambak berbeda dengan dua kelurahan yang lain, sosial ekonomi masih rendah serta potensi pengembangan SDA/ SDM yang belum optimal. Hasil analisis SWOT dirumuskan strategi sbb: (1) Peningkatan Ekonomi Mikro dan Kewirausahaan (2) Peningkatan Kapabiltas Masyarakat Terhadap Teknologi, (3) Menciptakan lingkungan yang aman dan resiliens terhadap kerawanan bencana, (4) Peningkatan norma dan etika internal ITS, (5) Meningkatkan kerjasama antar warga dan internal ITS, dan (6) Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar.
Penerapan Metode Rootcause Analysis (RCA) dalam Pengembangan Kawasan Wisata Cagar Budaya Kampung Kemasan, Gresik Dian Rahmawati; Rimadewi Suprihardjo; Eko Budi Santoso; Rulli Pratiwi Setiawan; Karina Pradinie; Mochamad Yusuf
Jurnal Penataan Ruang Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Penataan Ruang 2016
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.585 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v11i1.5211

Abstract

In a planning process, appropriate methods in order to understand the problems is needed so that proper planning products targeted to answer the challenge on a case study. Root cause analysis (RCA) is a qualitative analysis method that serves to attract understanding the root causes of problem which is need to be considered in the formulation stage of product planning. The tourist area of cultural heritage Kampung Kemasan has potential as a tourist development area but his condition is not developed well. Kampung Kemasan chosen as a case study to be aligned with the functions deemed appropriate method of RCA as a tools to understand the root cause of an event. The use of RCA is expected to become effective tools for basic guidelines for the formulation of the product development of the region based on a comprehensive understanding of an eventKeyword: Rootcause analysis, heritage tourism, Kampung Kemasan
Strategi Pengurangan Risiko Bencana Kebakaran di Kawasan Permukiman Padat Melalui Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Kapas Madya Baru Tri Okta Argarini; Mochamad Yusuf
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7509

Abstract

Kapas Madya Baru merupakan salah satu kelurahan di Kota Surabaya yang memiliki risiko tinggi kebakaran. Walaupun wilayah tersebut memiliki tingkat bahaya sedang, kondisi kerentanan yang tinggi harus diimbangi dengan kapasitas yang tinggi pula. Saat ini, terdapat indikasi rendahnya kapasitas masyarakat karena rendahnya pengetahuan dan kemampuan dalam antisipasi kebakaran. Sedangkan peningkatan kapasitas masyarakat pada pra-bencana masih belum menjadi agenda prioritas Pemkot Surabaya, yang dapat dilihat dari belum dilakukannya pengukuran kapasitas masyarakat. Studi yang dilakukan adalah mengkaji tingkat dan faktor penyebab kapasitas masyarakat untuk merumuskan strategi peningkatannya di Kelurahan Kapas Madya Baru. Metode yang dilakukan adalah survei lapangan untuk memperoleh data kondisi masyarakat, yang dianalisis menggunakan Weighted Mean Score (WMS) dan Analisis Faktor serta SWOT dalam merumuskan strategi. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa kapasitas masyarakat berada pada level cukup baik, sementara faktor yang mempengaruhi kapasitas masyarakat adalah kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Tata Kelola. Strategi yang dirumuskan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap. Pertama, strategi pada tahap mitigasi berfokus pada peningkatan kesiapan alat pemadam, penertiban bangunan yang menghambat pemadaman api, pengembangan sistem jaringan supply air, pembuatan aturan antisipasi kebakaran di lingkup RT, peningkatan sosialisasi dan simulasi melalui kerjasama elemen masyarakat, peningkatan pemahaman masyarakat melalui perlombaan, pengembangan sistem mitigasi berbasis teknologi, edukasi praktik aman penggunaan listrik, jaring aspirasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan, dan evaluasi Perwali No.57 Tahun 2014. Kedua, pada tahap kesiapsiagaan berfokus pada pembuatan konsep evakuasi disertai edukasinya, pembuatan penanda bencana, dan membangun kemitraan. Ketiga, pada tahap peringatan dini berfokus pada pengembangan sistem peringatan dini dan pembagian tugas tanggap darurat.
Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Provinsi Jawa Timur Fendy Firmansyah; Mochamad Yusuf; Tri Okta Argarini
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.8726

Abstract

Dinamika pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat berdampak pada berkurangnya keberadaan sawah di Provinsi Jawa Timur. Adanya alih fungsi lahan sawah akan menurunkan produksi bahan pangan yang dapat mengancam terwujudnya ketahanan pangan. Perlu adanya upaya pengendalian guna mencegah perubahan fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan mencapai target ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan strategi pengendalian alih fungsi lahan sawah di Provinsi Jawa Timur dengan mengkaji kondisi alih fungsi lahan 2019, serta faktor pendorong terjadinya perubahan fungsi lahan. Metode pengambilan data dilakukan dengan survei instansional, studi literatur, dan diklarifikasi melalui Forum Group Discussion dengan perwakilan Pokja KP2B dan Dinas Pertanian seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Data yang didapat kemudian diolah dengan analisis spasial (overlay) menggunakan Software ArcGIS, analisis faktor (CFA) menggunakan SPSS, dan analisis deskriptif untuk merumuskan strategi. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa luasan lahan sawah di Jawa Timur pada 2019 telah mengalami konversi/alih fungsi seluas 9817.54 Ha dari Peta Baku Sawah yang ditetapkan melalui SK Menteri ATR/BPN-RI No.399/Kep-23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018. Konversi lahan sawah terbesar diakibatkan oleh banyaknya lahan sawah yang masuk kawasan hutan produksi, pengembangan lahan permukiman dan kawasan industri. Konversi tersebut disebabkan oleh beberapa variabel yaitu biaya input, biaya irigasi, biaya produksi, aksesibilitas wilayah, harga sewa, nilai produksi, harga jual dan harga lahan, jumlah petani, jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian secara umum meliputi pemberian bantuan dan insentif bagi petani, peningkatan kapasitas SDM di sektor pertanian, dan penguatan kebijakan di sektor pertanian.
Faktor Prioritas Pengembangan Komoditas Susu Sapi Perah di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Dengan Konsep Agribisnis Fathimah Ash Sharfina; Mochamad Yusuf
Jurnal Penataan Ruang Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Penataan Ruang 2022
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v17i1.10041

Abstract

Komoditas susu sapi perah menjadi salah-satu potensi utama dari argibisnis peternakan di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Namun, potensi ini belum bisa dikembangkan secara optimal karena terhalang oleh rendahnya sumberdaya yang berkaitan dengan produktivitas susu sapi. Selain itu, kendala terbatasnya ketersediaan lahan yang menghasilkan pakan hijauan serta rendahnya kualitas sumber daya manusia, orientasi para peternak pada kultur budidaya on-farm membuat produktivitas rendah dan nilai tambah susu di wilayah studi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor prioritas yang berpengaruh terhadap pengembangan komoditas susu sapi perah di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung menggunakan konsep agribisnis. Terdapat dua tahap yang dilakukan untuk merealisasikan penelitian ini. Pada tahap Pertama, yaitu dengan mengidentifikasi bagaimana pengembangan agribisnis berbasis komoditas susu sapi perah di kawasan studi menggunakan analisis konten, selanjutnya dapat dirumuskan faktor prioritas yang berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis berbasis komoditas susu sapi perah dengan Analytic Hierarchy Process. Hasil penelitian diperoleh faktor prioritas yang berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis dari bobot tertinggi hingga terendah yaitu Kompetensi Peternak (0,116), Pakan (0,100), Ketersediaan Lahan (0,098), Sarana IB (0,095), Bibit (0,088), Penggunaan Teknologi (0,061), Jaringan Air Bersih (0,057), Koperasi (0,057), Kegiatan Pengolahan Produk (0,046), Jaringan Listrik (0,042), Jaringan Jalan (0,038), Obat-obatan (0,035), Lokasi Pemasaran (0,034), Peralatan Produksi (0,029), Swasta (0,025), Kuantitas Tenaga Kerja (0,024), Pemerintah (0,023), Lembaga Keuangan (0,019), dan Kelompok Peternak (0,019).