Ahmad Nasirudin
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Desain Water Bus Sebagai Sarana Penunjang Pariwisata Di Pulau Biawak Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Syaghaf Satyawan S.S. Tanjung; Wasis Dwi Aryawan; Ahmad Nasirudin
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.725 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26110

Abstract

Sebagian besar masyarakat pesisir Kabupaten Lamongan adalah nelayan. Infrastruktur seperti Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong sangat mendukung kemajuan perikanan di Kabupaten Lamongan, namun kapal yang digunakan masyarakat Lamongan Untuk mencari ikan kurang efisien. Pemerintah akan memberikan bantuan berupa kapal penangkap ikan dengan desain baru, namun desain yang ditawarkan pemerintah ditolak karena kurang cocok dengan masyarakat Lamongan. Oleh karena itu didesainlah Kapal Penangkap Ikan Fiberglass Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Lamongan merupakan salah satu solusi untuk merealisasikan program tersebut. Dalam melakukan desain, yang pertama dilakukan pengumpulan data kapal tradisional untuk dilakukan analisis. Setelah mendapatkan data tahap kedua dilakukan analisis terhadap desain kapal tradisional. Ketiga dilakukan desain kapal penangkap ikan baru dengan parameter karakteristik kapal tradisional. Setelah didapatkan desain yang baru, kemudian diakhiri dengan pembuatan general arrangement, lines plan dan 3D model.  Dengan metode tersebut ukuran utama Kapal Penangkap Ikan Fiberglass Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Lamongan yang didapatkan adalah Lpp = 15.25 m, B = 6 m, T = 1.6 m, H = 4.302 m, CB = 0.513, dan Vs = 5-7 knot. Kelebihan kapal penangkap ikan fiberglass ini yaitu power yang dibutuhkan 169.38 kW, lebih kecil  63,92 kW atau 28% dibandingkan kapal tradisional dan muatan yang dapat diangkut 31,57 ton, lebih besar 4,07 ton atau bertambah 14% dari muatan sebelumnya.
Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua Bimo Taufan Devara; Wasis Dwi Aryawan; Ahmad Nasirudin
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.02 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26327

Abstract

Electricity condition in Indonesia as a whole is still spread not evenly, even for the region of Central and Eastern part of Indonesia, the electricity supply is still far from sufficient. This condition is caused by several reason, and one it is the uneven development in the areas of central and eastern Indonesia. Papua is a province that has lowest level of electrivity in Indonesia, as a whole area only have 47% electricity. In this Final Project will be designed Power Plant Ship as an support unit in Serui City, with the generated power is 36 MWh. The ideal electrical needs of the Serui City approximatedly 8.4 MW, while power is 5.6 MW have been installed so that the power shortage is 2,8 MW. Power Plant Ship design begins with the selection item for producing electricity, such as floats, inverter and battery. Needed two ships for fulfilling the power shortage with each ships used 18 battery with each power of 2 MW and 20 floats with each power of 0.2 MW. After that initial layout was made to find the size of the initial main dimension. Main dimension of the vessel is L = 95.89 m, B = 18.5 m, H = 5.2 m, T = 3.75 m. From this main dimension can be calculated technical calculations and made Lines Plan, General Arrangement and 3D Modeling Design.
Desain Reef Cruise Untuk Wisata Bahari di Perairan Lagoi, Pulau Bintan Wahyu Pristiawan Asdela; Ahmad Nasirudin
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.299 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.27890

Abstract

Posisi Pulau Bintan yang terletak di perbatasan terluar Indonesia memberikan dampak positif bagi kemajuan pembangunan wilayahnya. Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Singapura membuahkan sebuah persetujuan yang ditanda tangani antara kedua belah pihak untuk membangun kepulauan Bintan secara bersama-sama yang menguntungkan kedua negara dalam Zona Perdagangan Bebas. Bentuk pertama dari perjanjian ini adalah pembangunan Bintan Resort, destinasi wisata pantai seluas 23.000 hektar yang menghadap laut cina selatan di daerah utama wisata Pulau Bintan yaitu Lagoi. Tercatat lebih dari ratusan ribu mancanegara mengunjungi Lagoi tiap tahunnya dan terus meningkat. Untuk lebih menarik minat pengunjung maka diperlukan inovasi yang belum ada di Lagoi, yaitu Reef Cruise. Adalah wahana permainan yang berada di tengah laut antara Pulau Maoi dan Lagoi utara yang merupakan perairan tenang berbentuk pontoon. Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran utama kapal yaitu dengan membandingkan kapal existing yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Ukuran utama yang didapat berdasarkan kapal yang nantinya membawa penumpang ke Reef Cruise ini. Dari serangkaian proses desain yang sudah dilakukan, maka didapatkan LOA = 40 m, B = 10 m, H = 1.15 m, T = 0.75 m dengan jumlah penumpang sebanyak 175 dan 30 crew.
Electric Waste Collecting Vessel (EWOV) – Citarum River Lam Khin Xiang; Ahmad Nasirudin
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.312 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.42571

Abstract

This waste collecting vessel is specifically designed to assist with the clean up of the 300km Citarum River, the longest and largest river in Indonesia. This vessel has the capacity of cleaning at least 5.4 tons of waste per day. In a country highly dependent on cheap fossil fuel, Indonesia has yet to ride on the wave of clean energy revolution due to its high initial cost of investment. The vessel uses rechargeable batteries as a source of energy for propulsion and to reduce impact on the environment in contrast to using combustion engine. The method used for this design is The Parrent Vessel Approach. The main dimension of the vessel is determined to be LOA = 8 m, B = 3 m, T = 0.2 m, H = 0.7 m, B1 = 0.7 m, Cb = 0.977, with 3 knots service speed and operating duration of at least 1.3 hours, motor power requirement to be 0.756 kW with 2.685 Wh per battery capacity. The payload capacity is 1.8 tons per round of waste collection. Garbage’s density in general is 481 kg/m^3
Desain Konsep Solar Energy Assisted Water Bus Sebagai Sarana Transportasi Rute Marunda-Muara Baru, Jakarta I Wayan Suputra; Ahmad Nasirudin; Gita Marina Ahadyanti
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.016 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.42077

Abstract

Kapal penumpang sebagai sarana antar jemput terjadwal bagi warga Marunda untuk menghindari kepadatan lalu lintas darat menuju Muara Baru Jakarta, menempuh jarak 10.26 mil dengan mengangkut rata-rata 20 penumpang per hari. Namun dengan penggerak kapal yang masih menggunakan BBM, pengoperasian kapal hingga akhir 2016 sempat mengalami kendala, karena telatnya pasokan BBM menyebabkan kapal penumpang berhenti beroperasi. Tugas Akhir ini bertujuan mendesain water bus sebagai kapal penumpang dengan pelayanan terjadwal, yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi untuk penggerak kapal agar mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan BBM. Metode yang di gunakan dalam mendesain kapal ini yaitu metode trend curve approach. Ukuran utama kapal yang didapat adalah LOA = 9.71 m, B = 3.15 m, T = 0.56 m, H = 1.17 m, B1 = 1.06 m, Cb = 0.409, dan Vs = 11 knots dengan kapasitas jumlah penumpang 20 orang. Daya baterai sebesar 60 Kwh dan daya panel surya yang terpasang sebesar 3000 Wp.
Design of River Tour Boat’s Hull For Taman Nasional Tanjung Puting, Central Borneo Danu Utama; Ahmad Nasirudin; Muhammad Iqbal
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 17, No 1 (2020): February
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3280.63 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v17i1.28007

Abstract

Tanjung Puting National Park is a natural wildlife park with a positively increasing trend in the number of visitors. The transportation which is utilized in Sekonyer river is ‘klotok’ boat, a traditional tour boat modified from a fishing boat. The design of a fiberglass-based tour boat is needed to accommodate the limitation of Kalimantan’s logs, which become the main structural components of klotok and to comply with the technical characteristic of the river. The purpose of this study is to obtain the optimum main dimensions of the fiberglass-based tour boat and its hull form design. The method performed to obtain the main dimension of the boat is non-linear optimization with the help of solver in Microsoft Excel software. The process of boat’s hull design is done by line distortion approach where the shape of a reference boat’s hull is conformed to a particular size and hydrodynamical coefficients, which are obtained from the optimization process. The result of optimization process is the main dimension of the boat (Lpp = 12.23 m, B = 2.70 m, H = 1.14 m, T = 0.80 m and Cb = 0.55). By conducting a series of calculations, the obtained value of the total boat’s resistance worths 2,427 N. Therefore, the number of boat’s power needed is less than the power of existing boats. The boat’s hull also complies with technical requirements and regulations, which are freeboard and intact stability.