Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGKAJIAN TEKNOLOGI BARU BENTUK LAMBUNG OCTAGONAL SPM (SINGLE POINT MOORING) DENGAN PROSEDUR TECHNOLOGY QUALIFICATION Utama, Danu; Aryawan, Wasis D
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.218 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10107

Abstract

Single Point Mooring atau SPM merupakan sarana bertambatnya kapal di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat. Teknologi baru pada SPM berkembang seiring perkembangan teknologi eksplorasi minyak. Teknologi baru mengandung aspek inovatif yang belum diatur oleh standar yang ada, karena itu, tidak dapat dinilai melalui prosedur sertifikasi umum. Pengkajian perlu dilakukan untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat diimplementasikan dengan aman dan dapat diandalkan. Proses pengkajian teknologi baru disebut Technology Qualification (TQ). Prosedur pengkajian teknologi baru pada SPM dikembangkan dari guidance yang diterbitkan oleh DNV, LR dan ABS. Proses pengkajian dilakukan dengan metode numerik dengan bantuan beberapa software komputer. Beberapa analisa yang dilakukan terkait penerapan teknologi baru bentuk octagonal lambung SPM yaitu analisa motion response, analisa chain tension, analisa kekuatan struktur dan analisa stabilitas lambung SPM. Penerapan bentuk lambung octagonal pada SPM dapat diterima, karena telah memenuhi kriteria pengkajian teknologi yang diberikan. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa, tension maksimum yang terjadi pada chain leg SPM adalah 157.725 ton, tidak melebihi breaking load dari chain yang digunakan. Tegangan maksimum yang terjadi pada struktur SPM adalah 205 MPa, tidak melebihi tegangan ijin dari material yang digunakan. Sedangkan berdasarkan analisa SPM memenuhi kriteria stabilitas, baik intact stability maupun damage syability.
Determination of PV Power and Battery Capacity Size for a Leisure Solar Powered Boat at Kalimas River, Surabaya, Indonesia Nasirudin, Ahmad; Hasanudin, Hasanudin; Utama, Danu; Tahwoto, Lia Pundhi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 17, No 3 (2020): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v17i3.31965

Abstract

As a green city, Surabaya had been developing a program of an environmentally friendly concept in almost all sectors. One of the developed sectors with this concept is the tourism area around the Kalimas river. Tour by riding a small passenger leisure boat is the most favorite recreational option. The leisure boat designs with environmentally friendly solar-powered concepts were developed, but regarding PV power and battery capacity determination, almost all designs are not optimal. This research is aimed to obtain the optimal PV power and battery capacity by calculating the number of PV panels and batteries with minimum cost. A Linear programming approach by Simplex method is applied in the optimization calculation. The results show that the number of the battery of the previous design can be reduced from 4 (four) units (20 kWh) becomes 3 (three) units (15 kWh) and the number of PV panels are still the same number with the previous one, i.e., 7 (seven) units (2,24 kW). The optimum system cost is around 264 million rupiahs, which means that the cost is reducing around 81 million rupiahs or 24%.
Desain Dual Fuel Self-Propelled Barge (SPB) Pengangkut Crude Palm Oil (CPO) untuk Ekspor Rute Dumai-Singapura Willyam Nainggolan; Hesty Anita Kurniawati; Danu Utama
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.939 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.44808

Abstract

Pada tahun 2017 Kementrian Perdagangan mengeluarkan Permendag Nomor 82/2017 yang mewajibkan penggunaan kapal yang dikuasai oleh perusahaan pelayaran nasional untuk ekspor crude palm oil (CPO). Namun sayangnya kapal dalam negeri belum siap untuk melaksanakan ekspor CPO dikarenakan ekspor CPO selama ini hampir 94% menggunakan kapal asing. Selain permasalahan tersebut, pembatasan emsisi gas buang pada kapal yang diatur oleh IMO melalui MARPOL 73/78 Annex VI terus diperketat secara kontinu. Salah satu regulasi terbaru yang akan diimplementasikan ialah pembatasan emisi sulfur secara global yang akan dikurangi dari 3.5% menjadi 0.5% pada tahun 2020. Maka, dalam tugas akhir ini akan dibahas sebuah moda transportasi berupa self-propelled barge yang menggunakan bahan bakar ganda (dual fuel) untuk mengangkut CPO dari Dumai ke Singapura. Dengan kapal ini diharapkan pengangkutan CPO untuk jarak dekat dengan rute Dumai-Singapura dapat dilakukan dengan lebih efektif & efisien. Analisis teknis yang dibahas yaitu penentuan ukuran utama kapal, koefisien bentuk kapal, hambatan & propulsi kapal, berat & titik berat, trim, freeboard, dan stabilitas kapal. Ukuran utama kapal yang didapatkan dengan menggunakan metode optimisasi ialah Lpp = 74,27 m, B = 13,95 m, H = 5,02 m, dan T = 3.9 m. Analisis ekonomis yang dilakukan yaitu perhitungan biaya pembangunan kapal, biaya operasional kapal, penentuan harga sewa kapal serta perhitungan indikator kelayakan investasi. Harga penyewaan self-propelled barge ini untuk tipe voyage charter adalah Rp 149.440.476 per voyage, sedangkan untuk tipe time charter ialah sebesar Rp 800.000.000 per bulan.
Design of River Tour Boat’s Hull For Taman Nasional Tanjung Puting, Central Borneo Danu Utama; Ahmad Nasirudin; Muhammad Iqbal
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 17, No 1 (2020): February
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3280.63 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v17i1.28007

Abstract

Tanjung Puting National Park is a natural wildlife park with a positively increasing trend in the number of visitors. The transportation which is utilized in Sekonyer river is ‘klotok’ boat, a traditional tour boat modified from a fishing boat. The design of a fiberglass-based tour boat is needed to accommodate the limitation of Kalimantan’s logs, which become the main structural components of klotok and to comply with the technical characteristic of the river. The purpose of this study is to obtain the optimum main dimensions of the fiberglass-based tour boat and its hull form design. The method performed to obtain the main dimension of the boat is non-linear optimization with the help of solver in Microsoft Excel software. The process of boat’s hull design is done by line distortion approach where the shape of a reference boat’s hull is conformed to a particular size and hydrodynamical coefficients, which are obtained from the optimization process. The result of optimization process is the main dimension of the boat (Lpp = 12.23 m, B = 2.70 m, H = 1.14 m, T = 0.80 m and Cb = 0.55). By conducting a series of calculations, the obtained value of the total boat’s resistance worths 2,427 N. Therefore, the number of boat’s power needed is less than the power of existing boats. The boat’s hull also complies with technical requirements and regulations, which are freeboard and intact stability.
Design of a Semi-Submersible Tourism Ship for Bunaken Underwater Recreation in Manado, Indonesia Wasis Dwi Aryawan; M Hafiz Nurwahyu Aliffrananda; Danu Utama; Hasanudin Hasanudin; Yuda Apri Hermawan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 19, No 3 (2022): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v19i3.46629

Abstract

With a rapid increase in various number of marine tourism destinations, especially in The Bunaken National Park with the amount of tourists that has increased throughout the year rising by 23% for domestic tourists and 12% for international tourists between 2002 and 2018. Unfortunately, to enjoy the underwater scenery of The Bunaken National Park can access by diving and snorkeling which is not all tourist can do that. Furthermore, in order to support the marine tourism industry in Indonesia, a semi-submersible tourism ship was developed with a glass at the hull's bottom based on the standard spiral design and the safety standard established by the rules so the tourists can easily enjoy the underwater ecosystem. The concept design of bottom-glass ship with trimaran hull type is offered as a problem-solving in this paper. The final design of the main dimensions are length of overall (LOA): 23,1 meters, width (B): 8 meters, Draft (T): 2.22 meters but the maximum submerged up to 2,5 meters, speed of 10 knots, and passenger capacity of 44 persons.
Sosialisasi dan Pembagian Masker pada Masyarakat Nelayan Pesisir untuk Mencegah Penyebaran COVID-19 Sufian Imam Wahidi; Triwilaswandio Wuruk Pribadi; Heri Supomo; Sri Rejeki Wahyu Pribadi; Mohammad Sholikhan Arif; Danu Utama
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.1 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.30

Abstract

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. COVID19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas, percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaanpermukaan di sekitar. Bagi orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Oleh karena itu dilakukanlah sosialisasi dan penyuluhan masyarakat nelayan pesisir dalam menghadapi dan mencegah penyebaran COVID-19 di daerah pesisir nelayan serta pembagian masker kepada masyarakat nelayan pesisir. Sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit yang disebakan oleh COVID 19, kondisi penyebaran COVID-19 di Indonesia, serta prosedur dan protokol kesehatan dalam rangka menerapkan social distancing. Kegiatan pengabdian masyarakat terlaksana di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kel. Mangunharjo Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Karena Pelabuhan ini dikelilingi oleh banyak pasar dan pelabuhan ini juga berisikan galangan–galangan kapal serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kegiatan berjalan dengan lancar diimbangi dengan tingkat antusias masyarakat yang tinggi. Tingkat keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari meningkatnya kepedulian masyarakat nelayan pesisir akan pentingnya protokol kesehatan. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah masyarakat nelayan yang menggunakan masker saat melakukan aktifitas.
Pelatihan dan Pembuatan Kapal Long Boat Fiberglass untuk Masyarakat Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan Utama, Danu; Aryawan, Wasis Dwi; Setyawan, Dony; Arif, Muhammad Sholikhan; Wahidi, Sufian Imam
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.787

Abstract

Pelatihan dan pembuatan Kapal Long Boat Fiberglass merupakan hibah dari Kementerian Sosial RI untuk masyarakat Kabupaten Asmat melalui Keuskupan Agats yang dilaksanakan oleh ITS. Kegiatan ini berupa Pelatihan membuat kapal fiberglass untuk pemuda Asmat serta hasilnya berupa 27 (dua puluh tujuh) unit kapal long boat fiberglass yang dibangun oleh pemuda lokal Asmat dengan disupervisi oleh Tim dari Teknik Perkapalan ITS. Kapal long boat fiberglass yang telah dibangun selanjutnya dihibahkan kepada masyarakat Asmat melalui Keuskupan Agats. ITS melalui Tim dari Departemen Teknik Perkapalan terjun langsung ke Asmat untuk memberikan pelatihan serta mengontrol proses pembangunan kapal. Pelatihan dan pembangunan 27 kapal long boat dimulai pada awal bulan Juli 2022 dan selesai pada bulan Mei 2023. Pemuda Asmat yang mengikuti pelatihan adalah 30 orang dan beberapa diantaranya selanjutnya dilibatkan langsung dalam proses pembangunan kapal long boat fiberglass. Pada tanggal 1 Juni 2023, 27 kapal long boat fiberglass Asmat diresmikan langsung oleh Ibu Tri Rismaharini selaku Meteri Sosial RI. Sejumlah 27 kapal long boat yang dibangun memiliki spesifikasi L panjang kapal 9,00 m, B lebar kapal 1.75 m, T sarat air 0.45 m dan diberi 1 (satu) mesin penggerak outboard engine dengan daya 40 hp. Kapal-kapal ini dilengkapi perlengkapan tambat dan labuh juga peralatan keselamatan standar.
Pelatihan Perbaikan Perahu Kayu dengan Laminasi Fiberglass Untuk Nelayan di Desa Gisik Cemandi, Sidoarjo Hasanudin, Hasanudin; Aryawan, Wasis Dwi; Kurniawati, Hesty Anita; Nasirudin, Ahmad; Utama, Danu; Putra, Erzad Iskandar; Yulianto, Ardi Nugroho
Sewagati Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i1.2494

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan perbaikan perahu kayu dengan laminasi fiberglass dilakukan dalam rangka penguatan aktivitas nelayan di Desa Gisik Cemandi. Kegiatan ini dirancang untuk mengatasi tantangan yang sering dihadapi nelayan, seperti kerusakan kapal kayu yang rentan terhadap air laut dan organisme perusak. Pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahapan utama: penyampaian materi tentang dasar-dasar perawatan kapal, pengenalan alat dan bahan untuk aplikasi fiberglass, dan praktik perbaikan kapal kayu dengan laminasi fiberglass secara langsung. Sebanyak 29 peserta, yang mayoritas merupakan nelayan, serta beberapa pemuda setempat, mengikuti pelatihan ini dengan antusias diikuti semua peserta muali awal sampai selesai. Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dalam menggunakan laminasi fiberglass pada kapal kayu sebagai solusi modern untuk memperpanjang umur kapal. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian nelayan dalam perawatan kapal, mengurangi biaya perbaikan jangka panjang, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Secara keseluruhan, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan nelayan, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengurangan biaya perbaikan dan peningkatan daya tahan kapal terhadap kerusakan.
Pelatihan Pembuatan Cool box dan Ice gel Berbasis Tepung Tapioka Meningkatkan Kualitas Ikan Hasil Tangkap Yulianto, Totok; Putranto, Teguh; Utama, Danu; Arif, Irfan Syarif; Siswantoro, Nurhadi; Hermawan, Yuda Apri; Triastuti, Warlinda Eka; Effendi, Mohammad Khoirul; Hamzah, Afan; Putra, Erzad Iskandar
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2387

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi nelayan adalah cepatnya penurunan kualitas ikan akibat suhu lingkungan yang tinggi, terutama selama proses transportasi dari kapal ke tempat pelelangan. Hal ini menyebabkan ikan mudah rusak, berbau amis, dan berkurang nilai jualnya. Untuk mengatasi masalah ini, pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada mitra mengenai pembuatan cool box, serta teknik pembuatan ice gel yang sederhana dan ekonomis. Pelatihan cool box dan ice gel ekonomis bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Penggunaan cool box dan ice gel terbukti efektif dalam menjaga kesegaran ikan dalam waktu yang lebih lama, sehingga memungkinkan nelayan menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada mitra mengenai pembuatan cool box, serta teknik pembuatan ice gel yang sederhana dan ekonomis. Cool box dibuat berbasis cetakan kayu lalu dilapisi fiberglass pada bagian luar dalam, sedangkan Ice gel dibuat berbasis  tepung tapioka dengan bahan tambahan air, garam, dan cuka. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa mitra yang mengikuti pelatihan mampu memahami proses pembuatan cool box dan ice gel dengan biaya yang terjangkau. Penggunaan alat pendingin buatan sendiri ini secara signifikan mengurangi tingkat kerusakan ikan selama proses distribusi, sehingga meningkatkan volume penjualan dan pendapatan nelayan. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan pemahaman kepada mitra tentang pentingnya menjaga kualitas hasil tangkapan sejak proses penangkapan hingga pemasaran. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pengembangan sektor perikanan.