Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Analisis Kegagalan pada Shaft Gearbox Mesin Palletizer di PT. Holcim Tbk. Tuban Asia Asia; Lukman Noerochim; Rochman Rochiem
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28298

Abstract

Shaft merupakan bagian yang cukup penting di dalam motor karena shaft berfungsi sebagai penyalur gaya atau tenaga. Shaft bekerja sesuai dengan kerja mesin dan motor. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab kegagalan yang terjadi pada shaft gearbox mesin palletizer. Beberapa pengujian dilakukan untuk mendukung analisis ini. Dari hasil uji komposisi didapatkan bahwa material shaft tersebut merupakan AISI 1030 dan material shaft tersebut sesuai dengan ASTM A291. Dari pengujian metallography didapatkan hasil struktur mikro yang terdiri dari ferit dan perlit. Pengujian SEM dilakukan pada permukaan patahan dan hasil dari uji SEM menunjukkan adanya retakan dan terdapat garis striasi halus akibat adanya pembebanan berulang dan terus menerus. Uji kekerasan dilakukan pada 2 daerah yaitu daerah dekat patahan dan daerah yang jauh dari patahan. Semakin jauh titik pengujian dari patahan maka hasil kekerasan semakin menurun. Dari hasil analisis rietvield didapatkan nilai regangan dan tegangan sisa pada daerah yang dekat dari patahan lebih besar dari pada daerah yang jauh dari patahan. Pada patahan shaft ini terdapat retakan yang ditandai dengan adanya awal retakan (crack initiation) pada daerah ujung rumah pasak, penjalaran retak (crack propagation) yang ditandai dengan garis pantai dan final fracture dengan permukaan yang kasar
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering Terhadap Kekerasan Material Chain Shackle yang di-Hardening sebagai Solusi Kegagalan pada Chain Shackle Redy Rizky Santoso; Rochman Rochiem; Wikan Jatimurti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28346

Abstract

Bucket elevator merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk mengakut material yang belum terbentuk menjadi semen. dalam penggunaannya, bucket elevator di hubungkan dengan chain shackle. Chain shackle pada bucket elevator telah mengalami masalah keausan karena material tersebut tidak sesuai dengan standar DIN 745 sehingga diperlukan optimalisasi dengan perlakuan panas. Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis pengaruh variasi temperatur dan waktu tahan tempering terhadap kekerasan material chain shackle yang di hardening sebagai solusi kegagalan pada chain shackle. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi, metalografi, hardness dan ketahanan aus. Dari hasil uji komposisi didapatkan bahwa material chain shackle adalah baja AISI 1030. kemudian diberi pelakuan hardening-tempering dengan temperatur austenisasi 850oC dan dilakukan pendinginan dengan air. Spesimen kemudian ditemper dengan temperatur 200 oC, 250 oC, dan 300 oC dengan waktu tahan tempering 1 jam dan 2 jam. Kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen dengan perlakuan tempering 200 oC dan waktu tahan 1 jam sebesar 588 HV dengan laju keausan 2mm/jam. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kekerasan berbanding terbalik dengan laju keausan
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Tempering terhadap Kekerasan Baja ASSAB 705 yang Di-Hardening untuk Aplikasi Poros Pompa Multistage Muhamad Junda Azizi; Wikan Jatimurti; Rochman Rochiem
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.503 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.38059

Abstract

Ditemukan kegagalan pada poros pompa multistage di Pabrik Gula Gending yang baru beroperasi beberapa bulan dari 4 tahun umur pakai yang direncanakan. Kegagalan pada poros tersebut adalah patah dan aus pada ulirnya. Menurut ASTM A291, material standar untuk poros tersebut adalah ASSAB 705. Namun pengujian komposisi dan kekerasan menunjukkan bahwa poros pompa yang patah tidak sesuai dengan standar ASSAB 705. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi parameter perlakuan panas tempering terhadap baja ASSAB 705 untuk aplikasi poros pompa. Perlakuan yang diberikan adalah water quench hardening dengan temperatur 815oC dan waktu tahan 30 menit. Kemudian dilakukan tempering dengan temperatur 300oC, 350oC dan 400oC dimana variasi waktu tahan tiap temperatur tersebut adalah 60 menit dan 120 menit. Uji metalografi menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan waktu tahan, martensit tampak semakin sedikit akibat terdekomposisi menjadi struktur ferrit dan bainit. Uji XRD memberikan hasil yang sejalan dengan fenomena tersebut, yaitu berkurangnya struktur BCT (martensit) seiring bertambahnya struktur BCC (bainit dan ferrit) pada temperatur dan waktu tahan yang makin tinggi. Hal ini tentu berdampak pada kekerasan dan ketahanan ausnya. Spesimen dengan kekerasan dan ketahanan aus tertinggi adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 300oC dan waktu tahan 60 menit. Sedangkan yang memiliki kekerasan dan ketahanan aus paling rendah adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 400oC dan waktu tahan 120 menit.
Analisis Pengaruh Variasi Holding Time dan Temperatur Tempering terhadap Kekerasan Baja AISI 4340 untuk Komponen Poros Pompa Sentrifugal Multistage Horizontal dengan Metode Kang dan Lee Equation Ghazi Labib Naufal Insan; Rochman Rochiem; Alvian Toto Wibisono
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.43657

Abstract

Pompa merupakan salah satu jenis mesin konversi energi yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Pada pompa multistage, terdapat poros yang dipasangi impeler dimana umur pakai poros pompa setrifugal multistage horizontal di PG.Gending seharusnya adalah 4 tahun, tetapi ditemui kegagalan pada poros pompa buatan lokal ketika baru beroperasi selama 4 bulan. Material poros pompa multistage yang gagal tersebut tidak memenuhi standar yang ditentukan yaitu ASSAB 705. Maka optimalisasi sifat mekanik material tersebut perlu dilakukan yaitu menggunakan perlakuan panas pada material yang memiliki komposisi setara dengan ASSAB 705 yaitu baja AISI 4340. Proses perlakuan panas yang dilakukan meliputi proses hardening dengan temperatur 830oC dan holding time 30 menit. Setelah melakukan proses hardening, spesimen diberi perlakuan panas tempering dengan variabel holding time dan temperatur tempering berdasarkan perhitungan Kang dan Lee equation, yaitu 60 menit dan 120 menit dengan masing-masing terdapat tiga variabel temperatur, yaitu 535oC, 575oC dan 615oC. Pengujian kekerasan dan keausan dilakukan dan didapatkan hasil spesimen dengan kekerasan dan ketahanan aus tertinggi adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 535oC dengan holding time 60 menit. Sedangkan yang paling rendah adalah yang diberikan tempering dengan temperatur 615oC dengan holding time 120 menit. Dimana semakin lama waktu tahan dan semakin tinggi temperatur, nilai kekerasan dan nilai tahan aus material semakin menurun.
Analisa Faktor Intensitas Tegangan dan Usia Siklus pada Simulasi Perambatan Retak Komponen Poros Menggunakan Metode Smart Crack Growth Anky Fitrian Wibowo; Mas Irfan Purbawanto Hidayat; Rochman Rochiem
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.964 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.44096

Abstract

Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga baik berupa puntiran, torsi maupun bending dari suatu bagian ke bagian yang lain. Akibatnya suatu poros sering mengalami kegagalan dalam operasinya. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengestimasi usia siklus dari poros dengan mempertimbangkan perhitungan faktor intensitas tegangan untuk retak semi elliptical yang diaplikasikan displacement. Analisa metode elemen hingga dengan opsi smart crack growth ANSYS 19.1 untuk melakukan simulasi perambatan retak yang kemudian didapatkan nilai faktor intensitas tegangan dengan variasi panjang retak dan jenis material. Range dari faktor intensitas tegangan digunakan untuk memprediksi laju perambatan retak dan estimasi usia siklus dengan menggunakan hukum Paris. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa semakin kecil intial crack maka energi yang dibutuhkan semakin besar sehingga siklus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan patahan lebih lama kemudian untuk penambahan unsur paduan yang bersifat sebagai pembentuk karbida dan penstabil karbida maka semakin mudah membentuk karbida yang mampu menghambat pertumbuhan butir dan meningkatkan ketangguhan.
Pengaruh Holding Time Proses Solution Treatment dan Variasi Media Pendingin pada Cu-Zn-Al Shape Memory Alloys terhadap Efek Shape Memory dan Struktur Mikro Mavindra Ramadhani; Rochman Rochiem; Luckyta Rizkivany
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.52139

Abstract

Studi tentang smart materials cukup menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya yaitu tentang Shape Memory Alloys (SMA). Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengembangkan SMA menggunakan paduan Ni-Ti, namun karena paduan tersebut memiliki beberapa kekurangan, maka muncullah untuk membuat alternatif paduan lain yaitu paduan Cu-Zn-Al. Untuk medapatkan SMA dapat dilakukan dengan cara pengecoran. Pada penelitian ini paduan Cu-21Zn-5Al diberikan proses perlakuan panas homogenizing, annealing, dan solution treatment dengan holding time 10, 30, dan 60 menit dengan masing-masing holding time dilakukan quenching dengan media pendingin brine solution dan dry ice untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efek shape memory dan struktur mikro. Selanjutnya dilakukan pengujian, XRD, metalografi, dan efek shape memory. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa efek shape memory dimiliki oleh semua spesimen, dimana recovery yang paling tinggi dimiliki oleh spesimen pada holding time 10 menit dengan media pendingin brine solution sebesar 36,67%. Selain itu pada semua spesimen terbentuk fasa α, β, γ, serta martensit akibat pendinginan cepat.
Analisis Efek Temperatur Pouring Dan Temperatur Preheat Flask Terhadap Kekerasan Dan Porositas Perhiasan Cincin Logam Sterling Silver Mavindra Ramadhani; Rochman Rochiem; Vira Yudha Tama
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.115854

Abstract

Rapid investment casting merupakan teknik produksi yang mengabungkan teknologi manufaktur aditif dan teknologi pengecoran yang memiliki tujuan dapat membuat objek dengan bentuk kompleks dengan biaya produksi yang relatif rendah, serta fleksibilitas dalam membuat bentuk objek berbeda tanpa harus menambah biaya tambahan.. Logam yang populer digunakan dalam industri perhiasan merupakan logam paduan dari jenis perak, emas, atau platinum. Perak digunakan karena sifatnya yang duktil serta sifat permukaan yang sangat mengkilap. Sterling Silver adalah logam paduan dengan minimum unsur 92,5% silver, dan 6-4 % cuprat. Pada penelitian ini logam sterling silver di tuang kedalam flask menggunakan mesin cetakan centrifugal. Flask yang berisi cetakan investasi sebelumnya di bakar di dalam electric furnance serta di pre-heat. Sterling silver di tuang dalam variasi temperatur 950℃,1000℃,dan 1050℃ serta variasi untuk temperatur pre-heat flask adalah 550℃,dan 600℃.Dilakukan pengujian kekerasan, pengujian visual, pengujian metallografi , dan pengujian Archimedes pada sampel hasil pengecoran. Variasi temperatur yang optimal untuk menhasilkan porositas gas terendah adalah temperatur preheat flask 600 ˚C dengan temperatur pouring 1050 ˚C memiliki nilai porositas gas 0,55%. Varasi temperatur dengan hasil nilai kekerasan tertinggi adalah temperatur preheat flask 550 ˚C dengan temperatur pouring 950 ˚C memiliki nilai kekerasan 138,3 VHN. Variasi dengan jenis cacat paling kecil diamati pada variasi preheat flask dengan dua jenis cacat makro yaitu sandy surface,dan hot tearing.
Analisis Pengaruh Variasi Logam Pengisi dan Arus Pada Hasil Pengelasan Baja Corten A dengan Metode GTAW Terhadap Struktur Mikro, Ketahanan Korosi, dan Sifat Mekanik Mavindra Ramadhani; Rochman Rochiem; Dian Mughni Felicia; Alvian Toto Wibisono; Wikan Jatimurti; Eartha Annafi Rasjiddin
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.115851

Abstract

Pengaplikasian baja corten A pada cerobong pembuangan emisi pada kapal Barge Mounted Power Plant (BMPP) membutuhkan sifat-sifat tertentu. Pengaplikasian cerobong pembuangan emisi ini bekerja pada temperatur maksimal 374℃. Material baja corten A memiliki sifat ketahanan panas yang baik karena memiliki unsur Cu. Proses pengelasan dan pemilihan elektroda sangat berpengaruh pada hasil las yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh variasi elektroda dan arus terhadap hasil pengelasan baja corten A terhadap struktur mikro, ketahanan korosi, dan sifat mekanik. Adapun variasi logam pengisi yang digunakan adalah ER70S – G dan ER80S – G. Pengelasan yang digunakan adalah metode Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Skema eksperimen didasari dengan Welding Procedur Spesification (WPS) yang telah ada. Setelah eksperimen pengelasan, dilanjutkan dengan pengujian metalografi, pengujian korosi pada temperatur 374℃ dengan gas CO2, pengujian tarik, dan pengujian kekerasan. Pada hasil penelitian variasi logam pengisi dan arus dalam pengelasan terdapat peningkatan persentase fasa pearlite pada daerah Weld Metal dan HAZ. Peningkatan tertinggi terdapat pada pengelasan menggunakan logam pengisi ER80S-G dan arus 140A pada daerah Weld Metal 40,28% dan Heat Affected Zone (HAZ) 30,01%. Nilai persetase fasa pearlite dalam pengalasan terdapat pada spesimen dengan logam pengisi ER70S-G dan arus 112A Weld Metal sebesar 33,65% dan Heat Affected Zone (HAZ) 27,93%.  Hasil penelitian korosi temperatur tinggi menunjukan bahwa laju korosi menglami penurunan. Laju korosi terendah terdapat pada spesimen dengan pengalasan menggunakan logam pengisi ER80S-G dan arus 140A. Pada hasil pengujian kekuatan tarik terdapat peningkatan Ultimate Tensile Strength (UTS) dalam penggunaan logam pengisi ER80S-G dan peningkatan arus mulai dari 112A, 125A, sampai 140A. Untuk pengujian kekerasan pada daerah Weld Metal dan Heat Affected Zone (HAZ), mengalami peningkatan dalam penggunaan logam pengisi ER80S-G dan arus pengelasan. Untuk hasil tertinggi niilai UTS dan nilai kekerasan terdapat pada spesimen D-3 yaitu pengelasan menggunakan logam pengisi ER80S-G dan arus 140A.