Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pengaruh Kebijakan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap Fungsi Intermediasi Perbankan Melalui Suku Bunga Di Sektor Keuangan Oktavia, Rina; Hascaryani, Tyas Danarti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.432 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the effect of interests rate policy of SBI towards the banks’  intermadiation  function  through  the  interest rates of credit and deposit variables. The objects in this research divided based on the bank’s ownership, which are the banks owned by the government, the banks owned by private, and the banks owned by local government. Thus will be known the bank’s response based on the bank’s ownership towards the central bank monetary policy using SBI instrument. This  research  using  path  analysis with  SBI’s,deposits,and  credits ( capital,  investment  and consumption) interest rates, and also the Loan to Deposit Ratio. Empirical studies showing that the SBI’s Interest rate policy gives more influence towads the government-owned banks. Furthermore,this research found that the composition of Third-party funds (DPK) has an influence to the banks  response and distribution of credit. Keywords: SBI’s interest rate, deposit interest rate, creditinterest rate, Loan to Deposit Ratio, Path Analysis
ANALISIS FAKTOR MAKROEKONOMI YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK (STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.) Indahsari, Silvya Nur; Hascaryani, Tyas Danarti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.396 KB)

Abstract

This research aims to find out the effect of BI Rate, exchange rate, and money supply on bank’s profitability especially PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The most important indicator in evaluating the bank’s profitability is Return On Asset (ROA). Multiple linear regression is used to analyze this data research. The results showed that increase of BI Rate push bank’s profitability to rise, appreciation of the exchange rate has effect on increasing bank’s profitability, and increase in the money supply is proven to increase bank’s profitability.   Keyword : Return On Asset (ROA), BI Rate, exchange rate, money supply.
Komparasi Efisiensi Bank pada Pembiayaan UMKM Sebelum dan Sesudah Adanya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/ 22/ PBI/ 2012 Afritasari Nurdianita; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perputaran uang di dalam masyarakat dalam jumlah yang sangat besar membutuhkan peran bank sebagai lembaga intermediasi. Bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dituntut untuk efisien.  Efisiensi merupakan salah satu indikator dalam mengukur kinerja bank. Apabila kinerja bank efisien maka pelayanan bank terhadap nasabah akan semakin baik, sehingga relatif berdampak positif terhadap kepercayaan nasabah yang meningkat.  Konsep efisiensi pertama kali diperkenalkan Farrel (1957) yang membedakan efisiensi menjadi dua yaitu efisiensi teknis (technical efficiency) dan efisiensi alokatif (allocative efficiency), kemudian dikombinasikan untuk menghasilkan efisiensi total atau efisiensi ekonomis (economic efficiency). Pada penilitian ini pengukuran efisiensi yang akan dilakukan berdasarkan efisiensi teknis.  Berdasarkan dikeluarkannya Peraturan  BI No.  14/ 22/ PBI/ 2012 tentang kewajiban pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis oleh BI dalam rangka pengembangan UMKM. Namun, berdasarkan persentase NPL (Non Performing Loans) dari tahun 2013 hingga 2014, NPL terus meningkat pada NPL kredit modal kerja (termasuk didalamnya kredit UMKM) dan kredit investasi yang nilainya lebih tinggi dari NPL kredit konsumsi (dari 2,0% menjadi 2,5%). Sehingga, tujuan dari penelitian ini untuk melakukan  komparasi efisiensi bank sebelum dan sesudah adanya Peraturan BI Nomor 14/ 22/ PBI/ 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan deskriptif. Sampel dari penelitian ini meliputi delapan bank BUMN dan BUSN (devisa) dengan teknik purposive sampling. Variabel input dalam penelitian ini berupa DPK dan biaya operasional, sedangkan variabel outputnya berupa pembiayaan UMKM.  Data yang digunakan  adalah data sekunder  dengan periode penelitian tahun 2011  dan 2013. Metode pengolahan dan analisis data penelitian menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi input dan menggunakan model VRS (Variable Returns to Scale). Software yang digunakan untuk menghitung efisiensi adalah MaxDEA dan  Banxia untuk mengetahui persentase kontribusi variabel input-output dari  masing-masing DMU. Hasil  dari penelitian ini terdapat perbedaan efisiensi sebelum dan sesudah adanya Peraturan  BI  Nomor 14/ 22/ PBI/ 2012. Efisiensi bank mengalami peningkatan dari rata-rata angka rasio 0,77 periode  sebelum adanya peraturan menjadi 0,82 pada periode sesudah adanya peraturan. Sehingga, fungsi intermediasi bank tidak akan terganggu dengan adanya Peraturan BI Nomor 14/ 22/ PBI/ 2012, maka peraturan tersebut  dapat terus dijalankan.  Selain itu, terdapat tiga bank yang menjadi benchmark sebelum adanya peraturan yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank OCBC NISP, dan Bank UOB Indonesia dan sesudah adanya peraturan terdapat lima bank yang menjadi  benchmark yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Pan Indonesia, Bank Mega, Bank Bukopin, dan Bank UOB Indonesia. Selain itu, juga terdapat tiga bank yang memiliki angka rasio efisiensi relatif terendah dalam melakukan pembiayaan UMKM sebelum adanya peraturan yaitu Bank Central Asia, Bank Pan Indonesia, dan Bank Permata  dan sesudah adanya  peraturan terdapat dua bank yang memiliki angka rasio efisiensi relatif terendah yaitu Bank Central Asia dan Bank Permata.  Bank-bank tersebut perlu melakukan  potential improvement dan melihat kinerja dari bank-bank benchmark agar menjadi efisien dalam melakukan pembiayaan UMKM.Kata Kunci: Komparasi, Efisiensi Bank, dan Pembiayaan UMKM
Analisis Kebijakan Ketengakerjaan Kota Madiun : Pendekatan AHP Bagus Suryo Nugroho; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.982 KB)

Abstract

Dalam pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas kesempatan kerja dan mengarahkan pembagian pendapatan  secara merata.  Penelitian  ini bertujuan untuk memberikan alternatif kebijakan yang tepat terhadap masalah ketenagakerjaan  seperti tingkat pengangguran terbuka yang masih terjadi di Kota Madiun, melalui key person yang ahli dibidangnya  antara lain : Bappeda, Disnakersos, Disperindag dan civitas akademi perguruan tinggi Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan  Analytical Hierarchy Process (AHP)  dengan  melihat ketenagakerjaan dibidang ekonomi, sosial budaya, regulasi, pendidikan, akses dan informasi. Hasil empiris menunjukkan bahwa  terdapat tiga kebijakan yang disarankan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Kota Madiun yaitu pelatihan softskill dan hardskill dalam bekerja dan  berwirausaha,  pembangunan dan peningkatkan iklim investasi melalui regulasi, serta penyediaan dan penyebarluasan media informasi. Kata kunci: Pengangguran Terbuka, Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja
Analisis Prosedur Pemberian Kredit Untuk Menghindari Kredit Macet (Studi Kasus Pada Bank X) Septi Ayu Ningtyas; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Regulation of Indonesia Bank 14/22/PBI/2012 explains that all of general bank enlarge the distribution of credit for micro sector business, minor, and medium. However, when the numbers of credit distribution bank persero increases, the risks of non performing loan also increases. So it’s known that the risks of non performing loan are hard constraints which are always faced by banks in distributing credit.  In distribution of credit, banks have to apply lending procedures which have been assigned about analysis and consideration to decide the candidate debtors’ worthiness. The purpose of this research is to find out and analyze the regulations and the reality of lending procedures which is applied by bank X. It is also to comprehend and explain the right lending procedures to avoid non performing loan which should be applied by bank X. The research method which is used is qualitative research by using case study of object approach. Techniques of collecting the data in this research are using interviewing, observing, and documenting. Informants for this research are people who are related in loan process.  From the research result, it is known that lending procedures which begin from credit applying, credit disbursement until controlling credit still bring out non performing loan. So, within completion of lending procedures, it can decrease non performing loan. Keywords: Lending procedure, Non performing loan
KAJIAN RESPON PERMINTAAN PENDIDIKAN TINGGI TERHADAP KENAIKAN BIAYA KULIAH DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KOTA MALANG (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG) Mahardynastika Nindya Hapsari; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 1: Semester Ganjil 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.317 KB)

Abstract

Tingkat permintaan pendidikan tinggi di Kota Malang secara potensial dan efektif meningkat dari tahun ke tahun setidaknya dalam 7 tahun terakhir. Sebagai barang ekonomi, tingkat permintaan pendidikan tinggi ditentukan dengan tingkat pendapatan dan harga atau biaya atas jasa pendidikan itu sendiri.  Pendapatan masyarakat yang ditunjukkan melalui PDRB per kapita di Indonesia mengalami konsistensi kenaikan dari tahun ke tahun, demikian juga dengan biaya kuliah, setiap tahun selalu mengalami kenaikan atau inflasi. Respon permintaan terhadap kenaikan pendapatan masyarakat secara umum dan biaya kuliah ditunjukkan melalui koefisien elastisitas pendapatan dan harga dari permintaan pendidikan tinggi.  Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan metode pendekatan deskriptif, hasil yang ditemukan adalah kecenderungan pendidikan tinggi menjadi barang mewah berdasarkan elastisitas pendapatannya dan sifatnya inelastis terhadap perubahan harga. Berdasarkan karakteristik elastisitas pendapatan dan harganya, pendidikan tinggi dipandang sebagai barang investasi yang mana konsumen bersedia menginvestasikan sejumlah uangnya dengan harapan akan menerima return di kemudian hari. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa permintaan pendidikan tinggi memiliki pola yang substitutif antar institusi, keberadaan kelebihan permintaan yang melanggengkan jalur  non-reguler, dan posisi konsumen sebagai  price taker  yang mengakibatkan daya tawarnya lemah dalam pasar.   Kata kunci: permintaan, pendidikan tinggi, elastisitas pendapatan dan harga
Analisis Pengaruh Penerbitan Obligasi Pemerintah Terhadap Investasi Swasta Indonesia Studi Kasus Tahun 2000-2011 Chimal Thoriq Achmad; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.094 KB)

Abstract

Terkait masalah defisit anggaran negara  Indonesia, pemerintah melakukan  berbagai upaya dalam menutupi defisit tersebut, salah satunya melalui utang dalam negeri. Bentuk utang ini bisa berupa obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai pembiayaan dalam menuutpi defisit anggaran, sekaligus mendorong terjadinya pertumbuhan  ekonomi. Obligasi juga sering disebut sebagai surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh pemerintah dengan memberikan kupon pada pemilik obligasi.  Tujuan penelitian ini  adalah  untuk   mengetahui bagaimana pengaruh  penerbitan obligasi pemerintah,  terhadap  investasi swasta dalam kurun waktu 2000-2011. Analisis  data  pada  penelitian  ini  menggunakan  Metode  Regresi  Linear Berganda.  Uji  hipotesis  menggunakan  pengujian  secara  parsial  (uji  t),  simultan (uji  F)  dan  Uji  Koefisien  Determinasi    (R2).   Uji Asumsi Klasik dengan Normalitas, Multikolinearitas, Heterokesdastisitas dan Autokorelasi.Data-data  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  data  pengeluaran pemerintah, obligasi pemerintah, dan suku bunga kredit Tahun 2000 – 2011. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa seluruh variabel independen, yaitu pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh positif tidak signifikan, obligasi pemerintah dan suku bunga kredit memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap investasi swasta.   Kata kunci  defisit anggaran: investasi swasta, obligasi pemerintah, pengeluaran pemerintah,suku bunga kredit.
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, BI RATE DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Komparatif Pada Saham Se ktor B arang Kons ums i dan Se ktor Prope rti dan Re al Es tate yang Listing di B EI) Adhe Rudik Prastiyo; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 2: Semester Genap 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saham s ektor kons ums i dan properti merupakan s ektor yang me miliki s ens itifitas tinggi terhadap perubahan  kondis i  ma kro  ekono mi  karena  menghas ilkan  barang  –  barang  kebutuhan  pokok mas yarakat.  Penelit ian  ini  bertujuan  untuk  men ganalis is  perbedaan  pengaruh  indikator  makro ekonomi  s eperti  inflas i,  n ila i  tukar,  BI  rate,  dan  pertumbuhan  ekonomi  pada  s aham  s ektor kons ums i dan s ektor properti. Penelitian  in i menggunakan data kuartal dari Januari 2007 hingga Des ember 2014. Penentuan s ampel dilaku kan dengan metode puposive sampling dengan kriteria terdaftar di Burs a Efe k Indones ia, me miliki laporan keuangan lengkap, dan 10 s aham dengan nilai kapitalis as i tertinggi. Te knik analis is data menggunakan regres i linear berganda untuk mengetahui pengaruh  variabel makro ekono mi terhadap  return s aham s erta uji chow test untuk mengetahui perbedaan pengaruh variabel ma kro ekono mi terhadap return s aham s ektor kons ums i dan properti. Has il penelit ian menunjukkan bahwa s ecara pars ial hanya inflas i yang me miliki pengaruh terhadap return s aham kons ums i dan propert i. Sedangkan nulai tukar, BI rate, dan pertumbuhan ekono mi tidak berpenaruh  terhadap  return s aham kons ums i dan  properti.  Has il chow  test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh inflas i, nila i tuka r, BI rate, dan pertu mbuhan ekonomi terhadap return s aham kons ums i dan properti.   Kata k unci : inflasi, nilai tuk ar, BI rate, pertumbuhan e k onomi, return saham
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI DAN AKSESIBILITAS TERHADAP PENGGUNAAN KARTU PEMBAYARAN ELEKTRONIK Afrizal Yudhistira P; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 2, No 2: Semester Genap 2013/2014
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.77 KB)

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang sangat berarti terhadap kehidupan dan perilaku masyarakat. Saat ini masyarakat menginginkan semua kegiatan menjadi lebih efisien, cepat, dan akurat. Tuntutan ini juga berlaku pada sistem pembayaran, masyarakat menghendaki sistem pembayaran yang lebih baik dari sistem pembayaran yang dulu seperti pembayaran langsung secara tunai dan paper based (contohnya: cek). Tuntutan masyarakat ini dapat terjawab dengan adanya teknologi baru yaitu sistem pembayaran elektronik. Pembayaran dengan menggunakan kartu elektronik (kartu kredit, kartu debet) akan meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan lebih efisien, cepat, akurat, sehingga akan meningkatkan konsumsi dan produktivitas. Terkait dengan maraknya penggunaan kartu pembayaran non tunai (elektronik) maka penulis melakukan Penelitian yang berjudul Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Dan Aksesibilitas Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik. Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang didapat dari hasil survey dan wawancara. Dengan peneliti menjadikan mahasiswa dikota malang sebagai objek penelitian. Hasil analisis yang diperoleh dari hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi preferensi penggunaan kartu pembayaran elektronik yang digunakan oleh peneliti diantaranya adalah kepemilikan, manfaat, daya tarik kartu dan kerugian dalam penggunaan kartu pembayaran elektronik. Serta faktor – faktor yang Aksesibilitas Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik yang digunakan oleh peneliti diantaranya adalah Kepemilikan Kartu Pembayaran Elektronik, Informasi Mengenai Kartu Pembayaran Elektronik, Syarat Mendapatkan Kartu Pembayaran Elektronik, Teknologi Dalam Menggunakan Sistem Pembayaran Elektronik. Kata Kunci: Preferensi, Aksesibilitas, Kartu Pembayaran Elektronik.
Pengaruh Kebijakan Moneter dan Tingkat Likuiditas terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Konvensional (Studi Pada Kelompok Bank dengan Modal Inti Diatas 30 Triliun) Arifta Nuzulla; Tyas Danarti Hascaryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 3, No 1: Semester Ganjil 2014/2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.305 KB)

Abstract

Perkembangan industri perbankan cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari volume usaha, mobilisasi dana masyarakat dan pemberian kreditnya dan pelayanannya. Pangsa pasar yang dikuasai oleh industri perbankan saat ini mencapai 90,46% pada sektor keuangan di Indonesia. Namun kondisi perbankan saat ini mengalami kondisi yang cukup sulit dengan menurunnya profitabilitas yang dihasilkan oleh bankdimana hal tersebut diikuti dengan terjadinya perang suku bunga antar bank yang memiliki modal inti tinggi (diatas 30 triliun) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perubahan kebijakan moneter yang diindikatori oleh BI rate dan tingkat likuiditas yang dimiliki oleh bankdengan indikator cash ratio dan loan to deposit ratio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana  pengaruh kebijakan moneter dan tingkat likuiditas terhadap tingkat profitabilitas pada bank konvensional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan moneter dan tingkat likuiditas  sebagai variabel independen dan tingkat profitabilitas sebagai variabel dependen. Kebijakan moneter diukur dengan BI rate(X1) dan tingkat likuiditas diukur dengan cash ratio (X2), loan todeposit ratio (X3) dan tingkat profitabilitas diukur dengan gross profit margin (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah model data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pooling, yang merupakan kombinasi antara data cross section dan data time series yang diambil dari laporan triwulananbank yang memiliki modal inti lebih dari 30 triliun selama triwulan 1 periode 2012 hingga triwulan II periode 2014. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yaitu analisis data panel, uji t dan uji F. Uji t digunakan untuk mengguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa variabel independen, yaitu kebijakan moneter yang dinilai oleh BI rate dan tingkat likuiditas yang dinilai oleh Loan to deposit ratio memilikipengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank yang diwakili oleh variabel gross profit margin. Variabel BI rate memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadapgross profit margin, dan variabel loan to deposit ratio memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap gross profit margin. Sedangkan variabel tingkat likuiditas yang dinilai oleh cash ratio tidah berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin. Kata kunci :profitabilitas, kebijakan moneter, likuiditas