Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Rekayasa Fasade Sebagai Pendekatan Hemat Energi Pada Hotel Innside Yogyakarta Nadia Amelia; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan termal merupakan salah satu prioritas utama dari pelayanan Hotel Innside. Kenyamanan termal dapat dicapai dengan bantuan penghawaan buatan (AC). Namun, dengan iklim tropis suhu ruangan dapat naik terutama pada siang hari, menyebabkan konsumsi energi untuk AC menjadi boros. Maka dari itu perlu diambil tindakan untuk menghemat total pengeluaran energi hotel. Orientasi bangunan serta desain fasade dipercaya dapat mempengaruhi termal ruangan. Oleh karena itu dibuat rekomendasi desain fasade dengan tujuan untuk menurunkan suhu ruang. Dari hasil rekomendasi, terpilih rekomendasi ketiga sebagai desain yang berhasil paling banyak menurunkan suhu ruang yang berdampak pada penghematan energi. Adapun penurunan konsumsi energi berhasil sebesar 412,60 Wh untuk suite room; 102,46 Wh untuk north room dan 85,49 Wh untuk south room.
Pengaruh Void Terhadap Suhu Udara Pada Bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Rawa Bebek di Jakarta Timur Cynthya Dyah Budirahayu; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah susun merupakan alternatif yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kurangnya lahan pemukiman akibat dari pertumbuhan penduduk yang makin meningkat di Ibukota DKI Jakarta. Pembangunan rumah susun sendiri selama ini hanya difokuskan pada penataan massa, sehingga kondisi termal dirumah susun sendiri kurang menjadi perhatian pemerintah. Hal tersebut berpengaruh pada perletakan ruang sebagai sirkulasi udara vertikal pada rumah susun, rumah susun sendiri menggunakan void tangga ataupun lift sebagai tempat sirkulasi udara vertikal pada tiap lantainya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode eksperimental dengan simulasi untuk mengevaluasi pengaruh vodi terhadap suhu udara pada ruang hunian pada rumah susun tersebut, simulasi tersebut dilakukan menggunakan software Ecotect Analysis dan Autodesk Flow Design. Berdasarkan hasil dari pengukuran suhu eksisting dari lima lantai hunian pada rumah susun, suhu udara yang palin rendah terdapat pada hunian yang berada didekat lokasi void. Sedangkan suhu udara yang paling tinggi terdapat pada unit hunian yang letaknya jauh dari lokasi void. Dari dua rekomendasi desain yang telah disimulasikan dengan software Ecotect Analysis, penambahan jumlah void dengan dimensi ruang yang lebih besar pada bangunan rumah susun mampu menurunkan suhu udara sebesar 3°C.   Kata kunci: Suhu udara, void, rumah susun
Pengaruh Elemen Air Sebagai Alat Pengendali Iklim Mikro Ruang Luar (Alun-Alun Tugu Malang) rizky refi rangga; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suhu udara di kota Malang terasa sangat panas karena perubahan iklim, berdasarkan analisis BPBD Kota Malang (Surya.co.id 2019). Komponen pembentuk ruang luar seperti  elemen air (kolam teratai dan air mancur) merupakan salah satu strategi pasif untuk mengurangi tingginya suhu iklim mikro pada taman. Alun-alun Tugu Kota Malang merupakan salah satu contoh taman pasif, yang  mengaplikasikan komponen material permukaan seperti air sebagai pengendali iklim mikro pada taman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi air dan seberapa besar pengaruh dari kinerja elemen air sebagai alat pengendali iklim mikro, dengan cara membandingkan hasil iklim mikro disaat air mancur menyala dan saat air mancur tidak menyala. Observasi lapangan dilakukan untuk mengambil data visual dan iklim, data diolah menggunakan metode kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi air dalam mengendalikan iklim mikro yaitu Arah angin yang membawa cipratan air dan uap air serta Evatransporasi dari air serta tumbuhan teratai yang ada pada kolam. Elemen Air dapat menurunkan suhu pada jarak 10m mencapai 0,5°C serta meningkatkan kelembaban relative 5%, dan pada jarak 20m dapat menurunkan suhu 0,2°C serta meningkatkan kelembaban relative sebesar 4,2%.
Fasad Hemat Energi sebagai Efisiensi Energi di Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Timur Sayoganata Nur Alam Rakhmadana; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKonsep Kaltim Green 2018 merupakan upaya penghematan energi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur guna mewujudkan sumber daya alam yang berkelanjutan. Sebagai orientasi pembangunan, gedung Kantor Gubernur Kalimantan Timur perlu memperhatikan penerapan hemat energi. Fasad hemat energi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi energi pada suatu bangunan. Tingkat penghematan energi fasad bangunan dapat ditentukan melalui analisis pada nilai Overall Thermal Transfer Valure (OTTV). Fasad bangunan memiliki nilai OTTV sebesar 45,68 W/m2. Nilai OTTV tersebut melebihi batas nilai maksimum yang dikeluarkan oleh SNI 6389:2011 yang memiliki nilai sebesar 35 W/m2 sehingga fasad bangunan dianggap tidak memenuhi kriteria fasad yang hemat energi. Untuk meningkatkan tingkat penghematan energi dari fasad dilakukan modifikasi pada peneduh atau shading device (SCek), material transparan atau kaca (SCk) dan dimensi bukaan atau Window to Wall Ratio (WWR). Nilai OTTV setelah dilakukan modifikasi dimensi bukaan adalah 32,56 W/m2. Rekomendasi merupakan modifikasi pada dimensi bukaan (WWR) karena memiliki daya untuk mengurangi konsumsi energi yang lebih unggul. Modifikasi terpilih tidak mengubah karakter arsitektur eksisting.Kata kunci: Fasad, Arsitektur Hemat Energi, OTTV, Karakter Arsitektur ABSTRACTKaltim Green 2018 is an energy saving effort by the East Kalimantan Government in order to realize sustainable natural resources. As a development orientation, the East Kalimantan Governor's Office building needs to pay attention to the application of energy efficieny. Energy-efficient facade is an effort to reduce energy consumption in a building. The level of energy saving on a building's facade can be determined through analysis on the Overall Thermal Transfer Value (OTTV). The building facade has an OTTV value of 45.68 W/m2. The exsisting’s OTTV value exceeds the maximum value limit issued by SNI 6389: 2011 which has a value of 35 W/m2, so that the building facade is considered not energy-efficient enough. To increase the energy saving level of the facade, modifications are shading device (SCek), transparent or glass material (SCk), and the opening dimension or Window to Wall Ratio (WWR). The OTTV value after the opening dimension modification is 32.56 W / m2. The recommendation is a modification to the opening dimension (WWR) because it is the most energy-efficient compared to other modifications. The selected modification does not change the character of the existing architecture.Keywords: Façade, Energy-Efficient Architecture, OTTV, Characteristic of Architecture
TATA AKUSTIK RUANG MASJID RAYA AL-A’ZHOM KOTA TANGERANG Nanda Shafira Ridhatiana; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bangunan ibadah, seperti halnya masjid, sangat diperlukan aspek kenyamanan terutama pada aspek akustik. Permasalahan yang terlihat secara langsung pada Masjid Raya Al-A’zhom adalah terjadinya suara gema yang mengganggu dan berlebihan. Bentuk geometri ruang dan kubahnya yang unik dapat mempengaruhi pemantulan bunyi dan waktu dengung pada ruangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus sabine serta eksperimental dengan simulasi Ecotect Analysis. Variabel bebas yaitu bentuk kubah dan geometri ruang serta material, sedangkan variabel terikat yaitu kualitas akustik dengan parameter tingkat tekanan bunyi, tingkat bising latar belakang, kebisingan, dan waktu dengung. Hasil pengukuran yang didapatkan adalah distribusi bunyi belum merata, kebisingan yang melebihi standar, dan waktu dengung yang terlalu panjang. Rekomendasi desain yang didapatkan untuk mengurangi waktu dengung, yaitu melapisi material pelingkup dinding bagian belakang dengan plywood dan melapisi acoustic foam panel pada kubah bagian tengah dengan range waktu dengung 1,26-1,41 detik. Untuk mengurangi kebisingan dari luar bangunan, rekomendasi desain yang didapat adalah dengan menambahkan noise barrier berbahan kaca yang tingginya melebihi bukaan bangunan.  Kata kunci: masjid, tingkat tekanan bunyi, kebisingan, waktu dengung.
PENGARUH VEGETASI DAN MATERIAL TERHADAP LINGKUNGAN TERMAL RUANG LUAR DI KAWASAN EDUCATION PARK (STUDI KASUS EDUCATION PARK TANAH BUMBU KOTA BATULICIN) Niko Kales Prasananda; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK  Pada studi ini kualitas lingkungan ruang luar pada Tanah Bumbu Education Park merupakan kebutuhan dasar guna menunjang aktivitas masyarakat.  Taman edukasi ini berfungsi sebagai tempat mengedukasi masyarakat dan juga sebagai ruang terbuka untuk masyarakat. Dalam melakukan aktivitas khususnya aktivitas pada area fungsional, tentunya ada beberapa faktor–faktor pendukung untuk mencapai kenyamanan sangat dibutuhkan. Penelitian dengan judul “Pengaruh pohon dan material pekerasan terhadap lingkungan termal ruang luar di kawasan Education Park ini dilaksanakan untuk menilai pengaruh vegetasi dan material terhadap lingkungan termal di ruang luar Education Park. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif evaluatif. Pada bentuk tajuk sendiri pada semua zona sudah memiliki bentuk tajuk yang baik di mana bentuk tajuk yang baik yaitu bentuk tajuk bulat dan tajuk bulat terbuka. Sedangkan untuk lebar tajuk, lebar tajuk yang baik dari penelitian ini yaitu ada pada lebar tajuk 4 – 5 meter. Pada tingkat kerimbunan sendiri kerimbunan yang baik yaitu apabila pohon tersebut memiliki kerimbunan yang sangat rimbun. Material yang baik yaitu material yang tidak mengkilat dan juga yang memiliki tingkat pemantulan radiasi yang sedikit sehingga membuat suhu udara pun akan menurun. Kata kunci: Lingkungan Termal, Suhu dan  kelembapan, vegetasi dan material
Kinerja Bukaan Ventilasi pada Bangunan Indis di Yogyakarta Fildza Anggedo; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan Indis di Yogyakarta, khususnya rumah milik Bapak Syubi merupakan bangunan Indis yang keberadaannya belum banyak diketahui. Pada tahun 2011, Bapak Syubi memberi modifikasi pada bangunan berupa pemberian bukaan pada plafon sebagai akses penghawaan. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY terdapat kenaikan suhu, penurunan kelembapan, dan peningkatan kecepatan angin pada tiga tahun terakhir (2017 – 2019). Kecenderungan kenaikan suhu lingkungan dan adanya modifikasi pada bagian plafon memengaruhi penghawaan dalam bangunan. Tujuan dari peneitian ini adalah membandingkan kinerja bukaan ventilasi jendela dan plafon pada bangunan Indis serta penerapannya pada rumah tinggal sederhana masa kini. Metode yang digunakan yaitu, Quasi Experimental dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menerapkan pretest posttest one group design. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kinerja bukaan jendela dalam mendinginkan suhu dan mengalirkan udara lebih baik dibandingkan bukaan plafon. Penggabungan bukaan ventilasi jendela dan pafon dapat diterapkan pada bangunan sederhana masa kini. Kedua bukaan tersebut dapat menurunkan suhu dan membuat sirkulasi udara dalam bangunan lebih baik.   Kata kunci: bangunan Indis, iklim tropis, bukaan vetilasi
Trees Configuration Effect on Wind as Thermal ENvironment Elemen in Anun-Alun Merdeka Kota Malang Ratna Arianda Juwita; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermal environment in green open spaces in tropics is influenced by several factors. Trees configuration are one of the factors. Trees play a role in conditioning thermal comfort through filtrating, directing, blocking, deflecting and causing turbulence to occur in local microclimate. This study examines the speed and flow of wind caused by tree configuration in Alun-Alun Merdeka Kota Malang as one of the microclimate controllers and recharge areas, using field measurements and descriptive evaluative methods and wind tunnel simulations using Autodesk Flow Design software. The results indicate that in the morning the speed and flow of wind at all measuring points have the interval between0.6-1.4 m/s and are considered into comfortable wind speed category, but in the afternoon wind speed interval is 0.73-2,07 m/s, there were 11 measuring points with rather uncomfortable wind speeds and 4 measuring points with comfortable wind speeds. The best tree configuration pattern in Merdeka Square in Malang is a cluster and linear configuration pattern with a medium tree arrangement that has rounded shaped crown that does not hinder windflow from the south and south southeast, but also can create turbulence in windshield area. Addition and rearrangement of configuration patterns need to be done to recreate comfortable wind speeds based on the activities that occur.
Evaluasi Green Building Pada Perumahan Kelas Menengah Atas Tirtasani Royal Resort Malang octavenna maudy wijaya; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena sick building syndrome yang merupakan salah satu dampak dari adanya pemanasan global mengakibatkan munculnya berbagai tanggapan masyarakat. Salah satunya adalah menghadirkan konsep green building yang merupakan upaya mendirikan suatu bangunan yang ramah lingkungan baik pada pra pelaksanaan bangunan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan bangunan itu sendiri. Konsep green building tidak terbatas pada bangunan-bangunan besar melainkan juga bangunan skala mikro seperti rumah tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsep green building pada perumahan tipe kelas menengah atas dan menggunakan sistem rating GBCI untuk mempermudah evaluasi. Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa ketiga sampel yang didapat dengan metode purposive sampling telah memenuhi aspek green building pada rating GBCI sebanyak 42 (SILVER) poin dari total 77 poin maksimal.
Pengaruh Karakteristik Koridor Jalan Besar Ijen terhadap Kenyamanan Termal Ruang Luar Febriana Maharani Sukarno; Jono Wardoyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan iklim akibat pemanasan global menyebabkan suhu yang terjadi di Kota Malang terasa sangat panas, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan. Salah satu koridor yang cukup aktif berada pada Jalan Besar Ijen, yang mana kawasan ini menjadi salah satu jalan utama di Kota Malang. Hal ini membuat tingginya intensitas kendaraan yang melewati koridor. Dengan karakteristik yang ada pada koridor, membuat koridor Jalan Besar Ijen memiliki intensitas kegiatan yang beragam dengan pengunjung yang pada pada hari libur. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal koridor melalui penghitungan kondisi termal pada hari aktif dan hari libur serta preferensi pengunjung beraktivitas selama berada di dalam koridor. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan Predicted Mean Vote (PMV). Metode pegolahan kuesioner menggunakan metode Regresi Logistik dan Regresi Linear Berganda. Hasil dari penelitian memiliki kenyamanan termal agak tidak nyaman, sedangkan kuesioner menunjukkan hasil tidak signifikan. Oleh sebab itu, dibuat rekomendasi desain sesuai hasil preferensi pengunjung