Claim Missing Document
Check
Articles

Keamanan dan Keselamatan Anak Pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo di Jakarta Ladira Aprilia Tarigan; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil kajian UNICEF, Indonesia belum memiliki satupun kota yang berpredikat Kota Layak Anak (KLA). Pembangunan Ruang Publik Terpadu  Ramah Anak (RPTRA) yang memenuhi aspek keamanan dan keselamatan anak ialah salah satu bentuk perwujudan pemenuhan indakotr KLA. RPTRA Kalijodo yang terletak di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara, menjadi salah satu rptra terbesar dan sukses sebagai solusi peremajaan kawasan, dan merupakan lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengevaluasi bagaimana penerapan aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna anak pada RPTRA Kalijodo. Penelitian ini menggunakan metode…deskriptif-evaluatif dengan. Pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan. data yang dilakukan adalah observasi lapangan, wawancara, serta penyebaran kuisioner. Analisis data bersifat evaluatif terhadap variabel penelitian dengan. metode. deskriptif pada pemaparan analisis. Sintesis data menggunakan metode deskriptif naratif yang memuat kesimpulan kondisi aspek yang diteliti dan kemudian diberikan. Rekomendasi yang ideal berdasarkan studi. literatur dan teori terkait. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aspek keamanan. dan keselamatan anak pada…RPTRA. Kalijodo belum diterapkan sepenuhnya, seperti pada beberapa area bermain tidak ditemukannya penanda yang menunjukkan instruksi usia berapa saja yang dapat bermain, permukaan area bermain masih menggunakan material keras, dan tidak adanya pagar pembatas antara ruang bermain dan ruang fungsi lainnya. Kurangnya pemahaman mengenai aspek keamaanan dan keselamatan anak dan tidak adanya ruang tunggu bagi orangtua atau pendamping anak di sekitar area bermain juga menjadi permasalahan yang dapat menyebabkan anak mengalami kecelakaan karena orangtua atau pendamping lengah saat mengawasi anak bermain.
Strategi Desain Pencahayaan Alami pada Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta Aprilia Prihatmi Riski; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta merupakan bangunan milik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dibagi menjadi dua kelompok bangunan, yaitu bangunan cagar budaya dan bangunan tidak termasuk cagar budaya. Bangunan ini memiliki fungsi majemuk. Di dalamnya terdapat fungsi ruang serba guna, kantor, museum, perpustakaan dan arsip. Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta ini memiliki permasalahan sistem pencahayaan khususnya pada ruang-ruang publik antara lain ruang serba guna, museum dan perpustakaan. Beberapa permasalahan tersebut adalah bangunan yang tebal atau bangunan yang bersifat massif, desain jendela memiliki dimensi yang relatif kecil, tingkat pencahayaan di dalam ruangan yang belum memenuhi standar dan tidak merata, selain itu beberapa titik atau area terdapat silau. Permasalahan sistem pencahayaan tersebut juga berkaitan dengan fungsi atau tugas melihat dan aktivitas masing-masing ruang. Dengan kondisi seperti ini, maka dibutuhkan strategi-strategi khusus untuk menyelesaikan permasalahan sistem pencahayaan pada ruang publik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi strategi desain pencahayaan alami yang tepat untuk meningkatkan kinerja sistem pencahayaan pada ruang publik Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental dan analisis kuantitatif menggunakan software simulasi DIALux 4.12. Variabel bebas pada penelitian ini adalah desain bukaan, pembayang matahari, dinding, plafon dan lantai. Sedangkan variabel terikat yang diteliti adalah tingkat pencahayaan alami ruang dalam. Dengan menggunakan rekomendasi desain strategi pencahayaan alami khusus terpilih, ruang serba guna dapat menaikkan luas area dengan tingkat pencahayaan alami sesuai standar yaitu 300-600 lux sebesar 90% melalui strategi pencahayaan alami khsusus tubular skylight dan ruang perpustakaan 80% melalui shaft cahaya dan light pipe. Sedangkan ruang museum dengan standar tingkat pencahayaan alami 500-800 lux memiliki luas area sesuai standar sebesar 43% melalui strategi pencahayaan alami khusus top lighting.   Kata kunci: ruang serba guna, ruang museum, ruang perpustakaan, strategi pencahayaan alami khusus
Evaluasi Desain Pencahayaan Alami Rumah Tinggal Di Bekasi Selama WFH Dalam Masa Pandemi Covid-19 Ratrika Rafhaella; Wasiska Iyati, S.T., M.T.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di masa pandemi Covid-19, setiap orang melakukan pekerjaannya dari rumah. Kebutuhan ruang yang tadinya digunakan untuk beristirahat, mendadak digunakan sebagai aktivitas bekerja. Perbedaan ini menimbulkan masalah baru saat aktivitas yang digunakan di dalam ruang tidak sesuai dengan kebutuhan pencahayaan alami. Penghuni rumah tinggal sebagai subjek yang merasakan kenyamanan memiliki perilaku berbeda sehingga mempengaruhi persepsi mereka terhadap kenyamanan pencahayaan dalam ruang. Penelitian ini akan mengevaluasi kondisi desain pencahayaaan alami serta respon pengguna terhadap kenyamanan visual di rumah tinggal Perumahan Palm Residence Bekasi dalam mendukung aktivitas WFH dan SFH. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif evaluatif melalui beberapa tahapan analisis yaitu analisis visualisasi, pengukuran lapangan, kuesioner, korelasi, dan evaluasi. Hasil data objektif akan dikorelasikan dengan data subjektif sehingga diketahui hasil evaluasi berupa hubungan desain pencahayaan alami dan kenyamanan visual berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung aktivitas bekerja dan bersekolah dari rumah. Hasil penelitian ini mendapati Ruang Tidur Utama termasuk kategori tidak nyaman dengan presentase nilai DF 5,4% sehingga memerlukan rekomendasi desain untuk menurunkan presentase tersebut di rentang kategori nyaman yaitu 2%-3%.
Tata Cahaya Hemat Energi pada Gedung Utama dan Tata Bangunan Dinas PU Cipta Karya Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Surabaya Rahmat Ardiansyah; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi energi listrik di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sektor kontruksi menjadi sektor terbesar pemakai energi listrik. Penghematan energi pada sektor konstruksi dapat dilakukan pada tiga aspek, yaitu aspek rancangan bangunan, aspek utilitas bangunan dan aspek perilaku pengguna. Desain pencahayaan termasuk ke dalam aspek rancangan bangunan dan menjadi faktor terpenting dalam kenyamanan visual. Gedung Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur di Surabaya merupakan gedung yang berfungsi sebagai kantor bagi Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur dan termasuk ke dalam kategori direkomendasikan untuk diterapkan prinsip bangunan hemat energi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan simulasi. Simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari suatu rekomendasi desain terhadap intensitas cahaya ruang dengan menggunakan software Dialux 4.12. Intensitas konsumsi energi eksisting gedung utama dan tata bangunan Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 9,81 KWh/m²/bulan yang tergolong efisien menurut Peraturan menteri ESDM No. 13 tahun 2012. Rekomendasi pencahayaan pasif dan aktif dapat mengurangi konsumsi energi untuk sistem pencahayaan sebesar 62%.
Penataan Pencahayaan Buatan Pada Ruang Pamer Gedung Pameran Tetap UPT. Museum Negeri Mpu Tantular Jawa Timur adelia fajar islami; Wasiska iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum merupakan sebuah ruang publik yang memuat aktifitas visual yakni pengamatan. Museum Mpu Tantular memiliki potensi yang besar untuk menjadi destinasi wisata dan daya tarik bagi masyarakat untuk belajar mengenai sejarah dan kebudayaan. Untuk dapat meningkatkan daya tarik masyarakat museum harus memenuhi standar dan kriteria penyajian tata pamer yang baik dan sesuai standar. Hal tersebut meliputi tata cahaya, tata ruang, dan nuansa interior. Ketiga hal tersebut merupakan faktor yang berperan penting dalam keberhasilan sebuah pameran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi desain tata ruang dan pencahayaan buatan ruang pamer yang dapat meningkatkan performa visual dan sesuai dengan karakteristik ruang dan bangunan Gedung Pameran Tetap Museum Mpu Tantular. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis visual untuk menganalisis kondisi eksisting, pengukuran lapangan untuk mengukur besar intensitas pencahayaan dan eksperimental menggunakan software DIALux evo untuk memperoleh rekomendasi desain pencahayaan ruang pamer Museum Mpu Tantular. Hasil pengukuran lapangan untuk pencahayaan alami eksisting ruang pamer memiliki rata-rata df sebesar 0.02-0.04 Lux. Sedangkan untuk hasil simulasi pengukuran intensitas pencahayaan buatan eksisting ruang pamer memiliki rata-rata 155-174 Lux. Rekomendasi desain Light shelf dapat menurunkan intensitas pencahayaan alami berlebih sebesar 66% sedangkan rekomendasi pencahayaan buatan dapat meningkatkan intensitas cahaya sebesar 63%   Kata kunci: Ruang pamer, pencahayaan buatan, pencahayaan alami, tata ruang pamer
Peluang Konservasi Energi pada Gedung Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya M Ramy Dhia Humam; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Rencana Strategis Universitas Brawijaya 2015-2019, salah satu programnya adalah “pengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju Green Campus”. Terdapat tiga indikator dalam program tersebut, salah satunya adalah “jumlah unit gedung dengan sistem efisiensi energi listrik”. Gedung Teknik Industri Fakultas Teknik sebagai bangunan perkuliahan yang dibangun pada periode tersebut tentunya harus mendukung target yang ingin dicapai pada Renstra. Gedung Teknik Industri terdiri dari tujuh lantai yang mengakomodasi kegiatan perkuliahan, laboratorium, seminar, maupun urusan administrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) serta mencari Peluang Konservasi Energi (PKE) pada Gedung Teknik Industri melalui pendekatan-pendekatan arsitektural. Metode yang digunakan adalah deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan simulasi menggunakan software Ecotect Analysis. Setelah dilakukan audit energi, diketahui IKE Gedung Teknik Industri adalah 14,68 kWh/m2/bulan yang masuk dalam kategori boros dalam standard Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Setelah diterapkan rekomendasi desain baik melalui desain pasif dan desain aktif, konsumsi energi dapat ditekan sebesar 4 kWh/m2/bulan atau 27,84% menjadi 10,6 kWh/m2/bulan dan masuk dalam kategori efisien.Kata kunci: intensitas konsumsi energi, peluang konservasi energi, audit energi
Rekayasa Fasad High Tech pada Selubung Bangunan Pusat Perbelanjaan IT Cyber Mall Malang Vania Yunike; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalization era led to a rapid development of technology. IT mall becomes a containerwhich introduce the technology development to the society. There is some mall in Indonesia,which specially concepted as IT building but some of it didn’t built from the first concept sothat the application isn’t on target, especially on façade. Façade have to be the first thingsociety rate for its identity. Cyber Mall, one of the biggest and the most complete IT productmall in Malang experience it. The concept was switched after rebranded. To understand thedesign criteria of commercial IT building, Typology study of IT commercial building,combined with existing and climate response analytics to gain the design criteria of IT mall.The result were three design alternatives which form shading device with their differentcharacteristics in composition, kinetic, color, and form. All were evaluated withquestionnaire to practitioners or architecture academics, and public. From the threealternatives, ACP and curtain wall as the main material which implemented as a secondaryskin with dynamic wavy shape, blue monochrome as the base color, void openings with 80%transparency, and cluster position LED screen at the northeast building side.
Rekayasa Desain Bukaan Atap dan Dinding untuk Meningkatkan Performa Termal Bangunan (Studi kasus: Pendopo Agung Taman Krida Budaya Malang, Jawa Timur) Agita Rahmawati; Jusuf Thojib; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.909 KB)

Abstract

Salah satu perwujudan arsitektur Jawa adalah kompleks Taman Krida Budaya Malang. Pendopo Agung Taman Krida Budaya adalah ruang serbaguna yang mewadahi berbagai tingkat aktivitas yang membutuhkan kenyamanan termal. Salah satu upaya untuk mencapai kenyamanan termal adalah dengan mempertimbangkan bentuk atap yang digunakan karena atap adalah elemen bangunan yang permukaannya terpapar sinar matahari langsung. Salah satu ciri atap joglo adalah terdiri dari kombinasi dua bidang segitiga dan trapesium serta menggunakan bukaan/celah pada atap berupa kisi atau jalousi untuk mengalirkan udara panas pada bagian bawah atap (stack effect). Sedangkan pada pendopo agung belum menerapkannya sehingga temperatur dalam ruangan masih cenderung tinggi (270C-310C). Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan simulasi software Autodesk Ecotect Analysis 2011 untuk mengetahui performa termal bangunan melalui rekayasa desain bukaan atap dan dinding pada pendopo agung Taman Krida Budaya Malang. Rekomendasi desain yang dipilih berdasarkan kemampuan menurunkan temperatur dari kondisi eksisting dengan mengacu pada SNI 03-6572-2001. Sedangkan hasil dari penelitian ini berupa output dari simulasi Ecotect yaitu grafik temperatur selama 24 jam sebagai acuan penentuan kesimpulan.Kata kunci: kenyamanan termal, bukaan, ruang serbaguna
Implementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi Nadia Khairarizki; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.677 KB)

Abstract

Konstruksi hijau merupakan upaya membangun dengan tujuan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Aplikasi konstruksi hijau pada proyek konstruksi di Indonesia dipelopori oleh PT.PP dengan komitmen berupa Green Construction Target yang diterapkan pada salah satunya proyeknya Grand Kamala Lagoon (GKL) Bekasi. Model Assessment Green Construction (MAGC) merupakan sistem penilaian yang dikembangkan oleh Ervianto untuk menilai proses konstruksi hijau atau ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil capaian keseluruhan implementasi konstruksi hijau pada kondisi eksisting proyek apartemen GKL Tower Emerald berdasarkan tolok ukur MAGC dan mengetahui persentase kontribusi pekerjaan arsitektur di dalam aspek green construction pada MAGC. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif evaluatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner MAGC, wawancara mendalam, dan observasi lapangan. Hasil yang didapatkan yakni implementasi konstruksi hijau pada kondisi eksisting 12,91 (58,89%) sehingga belum mencapai NGCIdeal yakni 21,92 (100%) maupun NGCTerbaik yakni 15,47 (70,57%). Upaya untuk meningkatkan capaian implementasi konstruksi hijau di proyek dilakukan melalui pendekatan pekerjaan arsitektur. Kontribusi pekerjaan arsitektur pada penilaian MAGC didapatkan 71 indikator (50%) dari hasil pemilihan pada 142 indikator green construction. Setelah diberikan rekomendasi melalui indikator pekerjaan arsitektur terjadi peningkatan NGC (Nilai Green construction) sebesar 18.36 (83.76%). Dengan begitu besar peningkatan hasil capaian implementasi konstruksi hijau dari kondisi eksisting sebesar 5.42 (24.73%).Kata kunci: konstruksi Hijau, model assessment green construction, pendekatan pekerjaan arsitektur, proyek apartemen
Kinerja Roster Sebagai Ventilasi Alami pada Masjid Al - Ikhlas di Sidoarjo Arvin Putra Pratama; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis lembab. Karakteristik dari iklim ini dapat mempengaruhi kenyamanan termal dari manusia, khususnya saat beraktivitas di dalam ruangan. Untuk meningkatkan kenyamanan termal pada ruang, desain bangunan dapat menerapkan pendinginan pasif. Konsep ini diterapkan oleh Arsitek Andy Rahman dalam merancang Masjid Al - Ikhlas di Sidoarjo, yang memiliki dinding terbuat dari susunan roster. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental untuk mengetahui desain roster yang tepat sebagai ventilasi alami. Analisis dibagi menjadi dua, yaitu analisis hasil pengukuran kondisi eksisting dan analisis hasil simulasi digital. Dalam merumuskan rekayasa desain roster, program CFD yang digunakan adalah ANSYSFluent. Hasil analisis kondisi eksisting Masjid Al - Ikhlas menunjukkan kinerja roster sebagai ventilasi alami masih belum optimal, yang membuat kenyamanan termal di masjid belum tercapai. Berdasarkan hasil rekayasa desain roster, diketahui bahwa arah dominan angin terdapat bangunan berpengaruh terhadap desain bukaan. Roster yang memiliki sudut bukaan dapat memaksimalkan kecepatan aliran angin yang masuk ke dalam ruang dengan persebaran udara yang lebih merata. Hasil simulasi alternatif desain menunjukkan kriteria yang diterapkan dapat meningkatkan kecepatan angin yang masuk hingga 2x lebih optimal dari penggunaan roster eksisting. Kondisi ini diketahui berdasarkan simulasi, kecepatan maksimal yang dihasilkan roster eksisting adalah 0,2 m/s, sedangkan alternatif desain dapat menghasilkan kecepatan angin 0,4 m/s. Kata kunci : pendinginan pasif, kinerja roster, rekayasa desain, CFD. ABSTRACT Indonesia is a country that has a humid tropical climate. The characteristics of this climate can affect the thermal comfort of humans, especially when doing some activities indoors. To improve thermal comfort in the room, building designs can apply passive cooling. This concept was applied by Architect Andy Rahman in designing the Al - Ikhlas Mosque in Sidoarjo, which has walls made of roster arrangements. The method used in this study is an experimental method to find out the design appropriate roster as natural ventilation. The analysis is divided into two, the analysis of existing conditions measurement and analysis of digital simulation. In formulating the rosteralternative design, CFD software that used is ANSYS Fluent. The results of the analysisof the existing conditions of the Al-Ikhlas Mosque show that the performance of theroster as natural ventilation is still not optimal, which makes thermal comfort in themosque not achieved.Based on the result of rooster design engineering, it is known that the dominant wind direction of the building has an effect on the opening design. Roster which has an opening angle can maximize the speed of wind flow into space with a more even distribution of air. The simulation results of alternative designs show that the applied criteria can increase the incoming wind speed up to 2x  more optimally than using the existing roster. This condition is known based on the maximum simulation, speed produced by the existing roster is 0.2 m/s, while the alternative design can produce a wind speed of 0.4 m/s. Keywords : passive cooling, roster performance, design engineering, CFD.
Co-Authors Adam Pangestu Kusmana adelia fajar islami Adhyaksa Dwipantara Adita Ronarizkia Agita Rahmawati Agung Riyadhi Agus Mujahid Anshori Ainul Hayat Andika Citraningrum annisa amelia Aprilia Prihatmi Riski Arundati, Indira Arvin Putra Pratama ASTI AINUN NABILAH Ayu Diarifa Tamara Bima Juliansyah bryantama arsyada Chairil Budiarto Amiuza Chici Nur Ayum Dawam, Muhammad Irvine Rizqullah Diah Agustina Puspitasari, Diah Agustina Edi Jamal Abdillah Erika Putri Eryani Nurma Yulita Fadhila Hasna Fariza Nur Amalina Fenesa Fidi Kirani Fernanda Ayuning Putri Fidelista, Alya Nafisa Fildza Mulia Rachma Fitriana, Dhanar Dwi Fitriani, Rika Nur Gaol, Nanda Lumban Gean Putri Cahyani Gunawan Prayitno Hagus Tarno Hamzah, Rafi Arva Putra Herry Santosa Heru Sufianto Hilmy, Ayu Nur Izzati Jenny Ernawati Jono Wardoyo Jono Wardoyo Kamila, Virda kevin xaverius putra sewi Kintan Syahla Septiani Kurnianto, Immanuel Yoshua Ladira Aprilia Tarigan Lavica Vioveta M Ramy Dhia Humam Mahda Noviantika Zulmi Mentaya Putri Muhammad Hanif Aqila Mutyara Ayu Werdiningsih Nabilah, Putri Lukky Nadia Khairarizki Nenobi Zahra Nugrahanto, Alfi Surya Purnama Nugroho, Pradipta Widyo Nur Azizah Oliver Hartanto Pandu Praja Mukti Wardhana Pramata Alvina Prameswari, Fidiya Nada Galuh Puteri Aulia Novianggi Putra, Aditya Pratama Putri Nawang Wulan Rachel Felicia Rahayu, Agustina Rahmadhana, Anitsa Rahmat Ardiansyah Ramdani, Ah Lasul Amal Rido Ramdani Ratrika Rafhaella Reza Maulana Mujahiddin Ridzky Adwiputra Nugroho Rika Nur Fitriani Riyan Firdaus Putra Anugra Rizka Putri Saraswati Putri Ayu Dewita Hapsari Sari, Mariyana Septia Hana Fauziah Shabrina Ayu Lazuardi Siela Mara Nabela Sri Wahyuni Sugiarto, Raihan Adwitiya Maulana Sumarto, Tria Are TAFIF PRANATA AKBAR Thojib, Jusuf Tita Maharani Titi Dwita Pasamurti Vania Yunike Victoria Pratiwi Suyatno Viriya Panna Peksirahardjo Viza Vicenza Wayu L Syuhaya Wulan Astrini Yunita Eka Puspitasari Yusuf Utomo Zai Dzar Al Farisa Zerita Zahrotul Makkah