Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN MESIN BENDING PIPA Maimun Maimun; Ilyas Yusuf; Dailami Dailami
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 2, No 2 (2018): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v2i2.532

Abstract

Konsep pembuatan mesin bendi ng pipa ini mengacu pada tahapan konsep perancangan Pahldan Beitzya itu:(1)perencanaan dan penjelasan tugas, (2) perancangan konsep produk, (3) perancangan bentuk pada produk,(4) perancangan rinci/detail. Alat-alat yang digunakan dalam membuat mesin bending pipa ini adalah: (1) kertas,(2) pensil, (3) komputer, (4) software catia, (5) printer. Langkah proses pembuatan mesin bending pipa ini adalah:(1)mencari produk jadi yang tersedia dipasaran, (2)memilih material dan teknik produksi, (3)mendalami keter batasan ruang, (4)mengidentifikasi komponen-komponen produk, (5)mengembangkan interface atau titik kontakantara dua buah komponen, (6)memberi bentuk, (7)evaluasi, (8)perbaikan material dan cara produksi, (9)perbaikan bentuk.Mesin bending pipa ini mempunyai spesifikasi antara lain: (1) berdimensi 700x500x700mm. (2) mempunyai dayapenggerak motor listrik 1 HP, (3) menggunakan sistim elektrik relay sebagai pembalik arah putaran motor listrik(4) sistim transmisi mengguna kan rantai dan kopel (5) menggunakan reduser 1:60. Proses bending pipamemerlukan waktu ±14 menit untuk 1xproses pengerolan. Taksiran harga jual yang ditawarkan adalah senilai Rp.4.614.950 ,-Katakunci:PembuatanMesinBendingPipa
PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Muhammad Sabil; Ilyas Yusuf; Sumardi Sumardi
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 1, No 1 (2017): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v1i1.377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan (Ra) dan tingkat kekasaran permukaan(N) berdasarkan variasi putaran spindel dan kedalaman pemotongan pada proses bubut konvensional terhadapBaja ST 60 menggunakan pahat HSS. Langkah penelitian diawali dengan menentukan variabel bebas, yaitukecepatan putaran spindel (n) dan kedalaman potong (a). Sedangkan untuk variasi pengukuran dibedakansebanyak tiga variasi yaitu Putaran Spindel (n) = 155, 275, 550 Rpm dan kedalaman potong (a) = 0.25, 0.5,0.75 mm. proses permesinan terhadap spesimen akan dilakukan sebanyak sembilan kali percobaan silangdengan menggunakan mesin bubut Pindad. Metode pengukuran kekasaran permukaan menggunakan alat ukurSurface roughness tester Type mitutoyo SV-400 menghasilkan nilai kekasaran permukaan terhalus yang dicapaiyaitu (Ra) = 3.99 yang terjadi pada putaran spindel (n) = 275 Rpm dan kedalaman pemotongan (a) = 0.25mm. Sedangkan nilai kekasaran terkasar yang dicapai yaitu (Ra) = 10.796 yang terjadi pada putaranspindel (n) = 550 Rpm dan kedalaman pemotongan (a) = 0.75 mm. Kemudian pencapaian tingkat kekasaranpermukaan adalah berkisar antara N8 sampai N10. Tingginya nilai kekasaran pada putaran 550 Rpm, hal inidikarenakan ketidak sesuaian jenis pahat dengan benda kerja dan tingginya penyimpangan error yang terjadipada putaran spindel 550 Rpm, Yaitu 7,72%.Kata kunci : Kekasaran Permukaan, Putaran Spindel, Kedalaman Pemotongan, Baja ST 60,Pahat HSS.