Beta Suryokusumo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Window-To-Wall Ratio Terhadap Kenyamanan Visual pada Apartemen Mahasiswa di Surabaya Deasy Lastya Sari; Agung Murti Nugroho; Beta Suryokusumo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.244 KB)

Abstract

Tingkat penyinaran matahari yang tinggi di Surabaya dapat menjadi potensipencahayaan alami yang baik pada bangunan apartemen saat siang hari.Pemanfaatan potensi alami tersebut membutuhkan sebuah strategi desain, yaituoptimalisasi pencahayaan alami melalui rasio luasan jendela denganmempertimbangkan beberapa aspek seperti dimensi, bentuk dan posisi jendela.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio luasan jendelaterhadap tingkat kenyamanan visual penghuni bangunan yang berlanjut padaperancangan jendela yang sesuai dengan kebutuhan pencahayaan. Metode yangdigunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif melalui observasilapangan dan validasi data dengan simulasi software DIALux 4.12 serta evaluasihasil desain. Penelitian ini dilakukan di 4 unit hunian tipe 2 bedroom 30 m2Apartemen Puncak Kertajaya dengan arah hadap berbeda yang berada di lantai 19.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performa lubang cahayasetelah dilakukan modifikasi desain. Rekomendasi desain rasio luasan jendela yangefektif untuk unit hunian sebesar 50%–60% mampu meningkatkan kondisikenyamanan visual hingga 15%.Kata kunci : WWR, jendela, kenyamanan visual, apartemen mahasiswa
RUMAH SUSUN DENGAN KONSEP BIOKLIMATIK DI KOTA MALANG Delfta Yugaswara; Beta Suryokusumo; Subhan Ramdlani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.568 KB)

Abstract

Kota Malang merupakan salah satu kota terpadat penduduknya di Jawa Timur. Bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya lahan, membuat harga properti menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah menyediakan permukiman vertikal dengan harga sewa/beli terjangkau yang biasa disebut rumah susun (untuk selanjutnya disingkat rusun). Untuk itu pemerintah kota Malang merencanakan membuat rusun di kawasan Kedung kandang Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan programatik. Analisa dilakukan berdasarkan survey lokasi dan hasil pencarian data berupa data fisik tapak, kependudukan, dan klimatologi. Sedangkan, studi komparasi dilakukan terhadap Rumah Susun yang memakai respon terhadap ikim sebagai referensi. Kajian yang dilakukan antara lain mengenai aspek tanggap iklim. Kajian dilakukan untuk membantu dalam memahami karakteristik bangunan terhadap iklim. Dengan kajian ini diharapkan dengan konsep arsitektur bioklmatik yang merupakan konsep desain bangunan tanggap iklim terhadap tempat bangunan itu berada, tidak terkecuali penerapannya pada rusun. Kata kunci : rumah susun, tanggap Iklim, bioklimatik
PERANCANGAN WISATA EDUKASI LINGKUNGAN HIDUP DI BATU DENGAN PENERAPAN MATERIAL ALAMI Nur Ratih R; Beta Suryokusumo; Nurachmad Sujudwijono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.301 KB)

Abstract

Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat dari pengelolaan lingkungan hidup yang kurang tepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas manusia yang menyebabkan kondisi kerusakan lingkungan, pemanasan global, serta perubahan iklim. Oleh sebab itu, untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah, maka diperlukan sarana informasi serta pembelajaran lingkungan untuk masyarakat sehingga masyarakat mengerti, sadar serta ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Fasilitas yang akan dihadirkan untuk mewadahi fungsi tersebut adalah wisata edukasi lingkungan hidup. Menurunnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui serta menurunnya kualitas lingkungan menuntut digunakannya material yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Material alami seperti kayu dan bambu yang dapat dibudidayakan kembali, dapat digunakan sebagai material bangunan. Kota Batu yang sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan dan hutan, memiliki potensi hutan produksi yang menghasilkan kayu pinus, jati, bambu, sengon, dll. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara serta pengumpulan data sekunder berupa pustaka. Selain itu juga melakukan studi komparasi dengan objek sejenis. Memanfaatkan material alami yang tersedia secara lokal di sekitar tapak, maupun di Kota Batu dan sekitarnya dapat mempersempit jarak transportasi antara lokasi pembangunan dan lokasi material. Selain itu, penggunaan material alami juga dapat memberikan kesan alami pada bangunan dan dapat menjadi sarana edukasi untuk masyarakat tentang bagaimana menerapkan material alami pada bangunan yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: wisata edukasi, material alami