Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KECERDASAN INTERPERSONAL HUMANISTIK DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’AN Edy Junaedi Sastradiharja; Farizal MS; Al Firdaus
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2020): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v2i1.80

Abstract

Penelitian ini tentang kecerdasan interpersonal humanistik dalam perspektif Al-Qur’an mengusung teori humanis. Hal ini berdasarkan deskripsi Al-Qur’an mengenai intraksi manusia yang satu dengan yang lain. Bahwa manusia yang hidup berdampingan harus saling memahami agar terbentuknya ketentraman majemuk bagi lingkungan sekitarnya. menarik yang ditemukan dalam penelitian ini. Bahwa kecerdasan interpersonal humanistik terbagi menjadi dua. Pertama Internal. Kedua eskternal. Pertama, Internal berisi: a. Repleks Positif terhadap orang yang berkebutuhan khusus, yang diterangkan dalam Surat ‘Abasa/80: 1-4, b. Tidak Menyakiti dengan Tangan, yang termaktub dalam Surat Al-Lahab/111:1-5 dan Surat Al-Humazah/104:1-2, c. Berbagi /Share Nasehat, yang dijelaskan pada Surat Al-‘Ashar/103: 1-3, d. Kepekaan Intelektualitas, yang terdapat Surat Al-‘Alaq/96:1-7, e. Tidak Over Konfident, yang tertulis pada Surat al-Hujarat/49:10-13, f. Pendidikan Dialog Efektif, yang tersurat pada Surat Lukman/31:12-19, g. Pendidikan Dialog Ketegasan, pada Surat Maryam/19:41-46,  h. percaya Tuhan/ Beliveng good, yang tercantum Surat Al-Ikhlas/112:1-3. Kedua, Eksternal berisi: a. Menjaga Toleransi, yang dijelaskan Surat Al-Kafirun/109:1-6, b. Tidak berlebihan. Lebih baik minimalis, yang diterangkan dalam Surat At-Takastur/ 102:1-2, c. Menjaga Iman dan Keamanan, yang dijelaskan Surat Quraisy/106:1-4, d. Menjaga Dialog yang seha,t terdapat dalam Surat Thaha/20:41-44. Ketiga, Kecerdasan interpersonal humanistik ini dapat diterapkan pada pendidikan Islam. Yang menekankan pada aspek berhubungan dengan orang lain secara luas. Tidak hanya pada tataran teoritis tapi pada praktis dapat diterapkan dengan pembelajaran sejak dini. Karena tujuan pendidikan sejatinya adalah untuk mengajarkan orang lain berbuat baik pada sesama. Keempat, Kecerdasan interpersonal humanistik jika diimplementasikan akan menimbulkan ketentraman majemuk atau rahmatal lil’alamîn bagi dirinya dan sekitarnya.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskriptif dan konstekstual. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP Al-MUHAJIRIN DEPOK Siskandar; Farizal MS; Rangga Umbara K
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53976/jmi.v11i1.260

Abstract

This study aims to determine how the problem-based learning model in science learning at Al-Muhajirin Depok Junior High School is applied. This research is a qualitative research with a case study approach. This study explores field data that is confirmed by other supporting sources. The results of the study focused on three things, namely to find out to what extent the teacher's understanding in implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in Science Learning at SMP Al - Muhajirin Depok, To find out how the strategy for implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in improving science learning in junior high schools Al - Muhajirin Depok, to find out the extent of the benefits of PBL in science learning in improving student learning outcomes. The implementation of the problem-based learning model at SMP Al-Muhajirin Depok is divided into two parts of the task, namely: assignments in class, by analyzing and solving problems from the material provided through the media of images or videos, and assignments outside the classroom, namely by conducting analysis and observation for identify biotic and abiotic components in aquatic and terrestrial environments, and make products or manage non-organic materials into interesting and unique items. This problem based learning model aims to improve science learning at SMP AL-Muhajirin Depok, because science learning requires more scientific results in learning. This model is quite effective because the application of this model can help improve science learning. This is evidenced by the results of the average grade VII grade report cards in science learning at SMP Al-Muhajirin Depok in the 2019/2020 academic year
PENGARUH TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN TERHADAP AKHLAK PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) AL MINHAJ TAMANSARI BOGOR Hamdan Hamdan; EE Junaedi Sastradiharja; Farizal MS
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v4i01.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab orang tua dan kemampuan menghafal Al-Qur’an terhadap akhlak peserta didik, baik secara parsial/sendiri-sendiri maupun secara simultan/bersama-sama. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan alat pengumpul data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk melihat sebaran data penelitian, dan tingkat perkembangan variabel penelitian. Untuk uji prasyarat analisis statistik, yaitu uji linearitas persamaan regresi menggunakan uji F, uji normalitas distribusi galat taksiran menggunakan uji Z dan uji homogenitas varian menggunakan uji heteroskedastisitas. Sedangkan uji hipotesis penelitian ke-1 dan 2 menggunakan uji t (parsial) dan untuk hipotesis ke-3 menggunakan uji F (simultan) dalam analisis regresi linier berganda. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Minhaj Tamansari, Bogor, sejumlah 80 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan tanggung jawab orang tua dan kemampuan menghafal Al-Qur’an terhadap akhlak peserta didik yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Minhaj Tamansari Bogor baik secara sendiri-sendiri maupun secara simultan.
Pendidikan Inklusi Di Perguruan Tinggi EE Junaedi Sastradiharja; Farizal MS; Maran Sutarya
Alim | Journal of Islamic Education Vol 2 No 1 (2020): Alim | Journal of Islamic Education
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51275/alim.v2i1.172

Abstract

Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi: Studi Pada Pusat Kajian dan Layanan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Politeknik Negeri Jakarta. Penelitian: Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Kesimpulan penelitian ini dapat dipahami bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan landasan pendidikan inklusi baik landasan filosofis, yuridis maupun empiris. Prinsip-prinsip pendidikan inklusi juga dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadis nabi yang menggambarkan pendidikan inklusi pada masa Nabi Muhammad SAW. Pendidikan inklusi pada masa sahabat dapat kita telusuri melalui ulumul hadis yang menunjukan adanya para perawi hadis penyandang difabel khususnya tunanetra. Penelitian ini menemukan bahwa jumlah warga negara berkebutuhan khusus (WNBK) dengan ketersediaan dan kesiapan lembaga pendidikan tinggi dalam memfasilitasi WNBK masih terdapat kesenjangan, sehingga WNBK yang dapat mengakses pendidikan tinggi masih sangat terbatas. Indikasi ini dapat terlihat dari kebijakan PNJ mengenai pembatasan penerimaan mahasiswa WNBK dengan pertimbangan sumber daya manusia dan prasarana yang belum cukup untuk menampung mahasiswa dalam jumlah yang lebih banyak. Penulis juga menemukan langkah upaya implementasi pendidikan inklusi di PNJ melalui model kelas khusus penuh. Dalam model ini seluruh mahasiswa berkebutuhan khusus belajar di dalam kelas khusus pada perguruan tinggi reguler. Sementara mengenai kategori mahasiswa dalam kelas inklusi PNJ sebagian besar adalah slow learner di antaranya autisma ringan yang mengalami kesulitan belajar. Program inklusi di PNJ diselenggarakan pada satu jurusan yaitu Program Studi Manajemen Pemasaran untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus (MP-WNBK). Program ini adalah program studi vocational yang melaksanakan Individual Education Program berdasarkan pada adapting thematic integrated curriculum untuk melatih, mendidik dan membekali mahasiswa agar dapat menguasai bidang yang sesuai kemampuan dan minat masing-masing dengan beban 25% pendidikan kognitif (knowledge) dan 75% keterampilan (skill). Melalui penelitian ini penulis merekomendasikan pemenuhan hak memperoleh pendidikan dan mengupayakan berdirinya pendidikan inklusi di perguruan tinggi, dengan harapan agar masyarakat mampu melihat WNBK sebagai sebuah keragaman dalam masyarakat, di mana kelompok ini memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan masyarakat umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode fenomenologi. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP Al-MUHAJIRIN DEPOK Siskandar siskandar; Farizal MS; Rangga Umbara K
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.751 KB) | DOI: 10.53976/jmi.v11i1.268

Abstract

This study aims to determine how the problem-based learning model in science learning at Al-Muhajirin Depok Junior High School is applied. This research is a qualitative research with a case study approach. This study explores field data that is confirmed by other supporting sources. The results of the study focused on three things, namely to find out to what extent the teacher's understanding in implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in Science Learning at SMP Al - Muhajirin Depok, To find out how the strategy for implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in improving science learning in junior high schools Al - Muhajirin Depok, to find out the extent of the benefits of PBL in science learning in improving student learning outcomes. The implementation of the problem-based learning model at SMP Al-Muhajirin Depok is divided into two parts of the task, namely: assignments in class, by analyzing and solving problems from the material provided through the media of images or videos, and assignments outside the classroom, namely by conducting analysis and observation for identify biotic and abiotic components in aquatic and terrestrial environments, and make products or manage non-organic materials into interesting and unique items. This problem based learning model aims to improve science learning at SMP AL-Muhajirin Depok, because science learning requires more scientific results in learning. This model is quite effective because the application of this model can help improve science learning. This is evidenced by the results of the average grade VII grade report cards in science learning at SMP Al-Muhajirin Depok in the 2019/2020 academic year
IMPLEMENTASI HAK PENDIDIKAN ANAK PERSPEKTIF AL-QUR’AN DI SDS JAKARTA ISLAMIC SCHOOL Farizal MS; Hendra Surahman
Jurnal Statement : Media Informasi Sosial dan Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2022): Statement | Jurnal Media Informasi Sosial dan Pendidikan
Publisher : PMPP Lembaga Penelitian dan Studi Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.734 KB) | DOI: 10.56745/js.v12i1.236

Abstract

This research is a field research with a descriptive qualitative approach. Implementation of the Right to Education of Children from the Al-Qur'an Perspective at SDS Jakarta Islamic School, Joglo, Kembangan, West Jakarta. Problems that are within the scope of a family and school in the form of children's delinquency, disobedience to their parents and teachers, lack of attention from their parents and so on identify that there are problems in the family and in the learning place, then to what extent the position of educators and families can provide rights education for students and or their children in accordance with the teachings of Islamic law through the perspective of the Qur'an. There are seven children's rights that they must always receive and receive from their parents and educators, including: the Right to Faith and Tawhid Education, the Right to Worship Education, the Right to Moral Education, the Right to Physical Education, Furthermore, the Right to Intellectual Education, the Right to Mental Education and ends with the Right to Education. Social. So, by implementing the right to Al-Qur'anic Children's Education at SDS Jakarta Islamic School, West Jakarta, it has made a good and positive contribution to the educational development of students
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP Al-MUHAJIRIN DEPOK Siskandar siskandar; Farizal MS; Rangga Umbara K
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53976/jmi.v11i1.268

Abstract

This study aims to determine how the problem-based learning model in science learning at Al-Muhajirin Depok Junior High School is applied. This research is a qualitative research with a case study approach. This study explores field data that is confirmed by other supporting sources. The results of the study focused on three things, namely to find out to what extent the teacher's understanding in implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in Science Learning at SMP Al - Muhajirin Depok, To find out how the strategy for implementing the Problem Based Learning (PBL) Model in improving science learning in junior high schools Al - Muhajirin Depok, to find out the extent of the benefits of PBL in science learning in improving student learning outcomes. The implementation of the problem-based learning model at SMP Al-Muhajirin Depok is divided into two parts of the task, namely: assignments in class, by analyzing and solving problems from the material provided through the media of images or videos, and assignments outside the classroom, namely by conducting analysis and observation for identify biotic and abiotic components in aquatic and terrestrial environments, and make products or manage non-organic materials into interesting and unique items. This problem based learning model aims to improve science learning at SMP AL-Muhajirin Depok, because science learning requires more scientific results in learning. This model is quite effective because the application of this model can help improve science learning. This is evidenced by the results of the average grade VII grade report cards in science learning at SMP Al-Muhajirin Depok in the 2019/2020 academic year
ARGUMENTASI FAKTA SEJARAH DARI KISAH ‘ULU AL-‘AZMI DALAM AL-QUR’AN EE Junaedi Sastradiharja; Farizal MS; Miftakhussurur Miftakhussurur
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 03 (2022): Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/andragogi.v4i03.336

Abstract

Kisah Ulu al-‘Azmidi Al-Qur’an merupakan fakta sejarah berdasarkan data arkeologi. 1) Kisah Nabi Nuh merupakan fakta sejarah dengan dua data: Patung Wadd, Suwa’ Yaguts, Ya’uq, dan Nasrserta Bukit Judi. 2) Kisah Nabi Ibrahim merupakan fakta sejarah karena berada di Zaman Babilonia dan Masa Sejarah 3) Kisah Nabi Musa merupakan fakta sejarah karena berada di Dinasti Fir’aun dan Zaman Kerajaan Mesir Baru. 4) Kisah Nabi Isa merupakan fakta sejarah dengan dua data: Betlehem dan Bukit Golgota. 5) Salah satu situs arkeologi peninggalan kisah Nabi Muhammad adalah: Gua Hira. Kisah Ulu al-‘Azmi dapat dibuktikan dengan menggunakan data arkeologi dan sejarah kebudayaan suatu kaum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir ‘ilmî dan metode historis-kritis-kontekstual. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
MANAJEMEN MUTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MTS ANWARUL FALAH CIKARANG UTARA, KABUPATEN BEKASI Afaf Ali Abdullah; Farizal MS; EE Junaedi Sastradiharja
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol 5, No 02 (2022): Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Publisher : STIT AL-AMIN KREO TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36670/alamin.v5i02.172

Abstract

This study aims to describe the implementation of learning quality management in improving the quality of student learning outcomes, and to find out how the role of teachers in improving the quality of student learning outcomes at MTS Anwarul Falah and how student learning outcomes at Mts. Anwarul Falah, Bekasi Regency. This study uses a qualitative approach with the method used in this study is descriptive research. Collecting data using interviews, study documentation and observation. The main informants in this study were the Head of Madrasah and other informants were teachers and students as well as students' guardians. The results of the research are that the Anwarul Falah Madrasah has carried out the stages of learning quality management that has been carried out by the teacher, but the Anwarul Falah Madrasah does not have quality tools or quality guidelines so that the implementation of quality improvement management has not followed the principles of quality management. Even teachers in teaching are still not varied and rely on existing facilities in schools. The student learning outcomes at Anwarul Falah are sufficient to meet the minimum completeness criteria (KKM).
Komunikasi Pembelajaran dalam Membentuk Kepribadian Positif Persfektif Alquran Farizal MS
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4199

Abstract

Perkembangan peradaban di Indonesia masih banyak diwarnai dengan perilaku moral yang negative terutama dalam tata komunikasi, seperti ungkapan para netizen menanggapi sebuah berita. Meningkatnya jumlah kasus korupsi, kekerasan dan kasus kriminal menunjukkan perilaku amoral sangat yang berpengaruh pada interaksi sosial, komunikasi masyarakat dan perubahan prilaku. Sehingga perilaku tersebut merupakan ciri dari kepribadian seseorang, yang dalam pembentukan kepribadiannya dapat saja dimulai sejak masa keemasan (Golden Age) hingga dewasa. Oleh karena itu, tulisan ini mengingatkan kita akan perlunya kompetensi guru/pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik dalam membentuk kepribadian positive secara timbal balik, baik di rumah maupun di Lembaga Pendidikan. Beberapa cara dapat dilakukan oleh orang tua peserta didik sebagai pendidik utama atau Guru dalam rangka membentuk kepribadian yang positif pada peserta didik. Maka hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : Dalam mengajar peserta didik, Pendidik beretika dalam berkomunikasi, mengajarinya dengan contoh yang kongkrit, pribadi yang berprilaku positif dalam menasihati, mengajarinya tentang kecerdasan emosional, program punishment and reward dilaksanakan, metode berkisah dalam mengajar, mengenalkan nilai luhur hubungan manusia dengan Sang Pencipta, mengawasi hubungan sosialnya, mengawasi peserta didik dalam penggunaan teknologi internet. Maka diharapkan dengan penerapan etika komunikasi dalam AlQuran yang menjadi acuan Orang tua dan para Pendidik, Peserta didik kelak dapat memiliki ciri-ciri kepribadian positif.