Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbedaan Jumlah Bakteri Orofaring Pada Tindakan Oral Hygiene Menggunakan Chlorhexidine Dan Povidone Iodine Pada Penderita Dengan Ventilator Mekanik Mochamat Helmi; Johan Arifin; Jati Listiyanto Pujo
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v4i1.6433

Abstract

Latar belakang: Antiseptik oral hygiene merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan insiden ventilator associated pneumonia (VAP). Chlorhexidine dan povidone iodine merupakan antiseptik yang mampu menurunkan jumlah bakteri pada proses dekontaminasi orofaring.Tujuan: Untuk mengetahui adanya perbedaan penurunan jumlah bakteri orofaring pada tindakan oral hygiene dengan chlorhexidine 0.2% dan povidone iodine 1% pada penderita dengan ventilator mekanik.Metode : Merupakan penelitian Randomized clinical control trial pada 30 penderita dengan ventilator mekanik. Penderita dibagi menjadi 2 kelompok (n=15), kelompok 1 menggunakan chlorhexidine 0,2% dan kelompok 2 menggunakan povidone iodine 1%. Masing-masing kelompok diberikan oral hygiene tiap 12 jam selama 48 jam. Tiap kelompok diambil sekret dari orofaring sebelum dan setelah perlakuan, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan hitung jumlah dan jenis bakteri orofaring. Uji statistik menggunakan paired ttest, Wilcoxon, dan Mann Whitney (dengan derjat kemaknaan < 0,05).Hasil : Pada penelitian ini didapatkan penurunan jumlah bakteri orofaring pada kelompok chlorhexidine sebesar 140±76,625 (berbeda bermakna, p=0,000) sedangkan pada kelompok povidone iodine sebesar 100,80±97,209 (berbeda bermakna, /p=0,008). Sedangkan pada uji selisih komparatif kedua kelompok didapatkan hasil berbeda tidak bermakna(p=0,234).Kesimpulan : Penurunan jumlah bakteri orofaring pada tindakan oral hygiene dengan chlorhexidine 0,2% tidak berbeda bermakna dengan povidone iodine 1%.
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di RS YPK Mandiri Jakarta Pusat Khatimah, Gita Khusnul; Cokki, Cokki; Helmi, Mochamat
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v8i3.30241

Abstract

Hospitals as places of health services must provide quality services so they are required to improve the quality of their services. These service efforts are carried out comprehensively and continuously. To achieve services that are in line with people's expectations, there are indicators of 5 dimensions of service that can be carried out, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, and physical evidence. This research was conducted to analyze whether there is a relationship between service quality and patient satisfaction at YPK Mandiri Hospital, Central Jakarta. Patient satisfaction is an important indicator for measuring health services because it influences clinical outcomes and medical malpractice claims. Assessing patient satisfaction can provide good input on hospital quality in terms of compiling evaluations that refer to patient assessments. In this study, there were 310 samples selected using random selection techniques from small segments of individuals or members of the entire population and then analyzed using PLS-SEM. The research results show that there is a relationship between service quality and patient satisfaction, as seen from the results of the analysis which obtained significant results and a positive influence. The two units have the same relationship but the relationship is different, the outpatient unit has a stronger relationship than the inpatient unit. This implies that the hospital, both in inpatient and outpatient units, must maintain a good quality of service for patient satisfaction. Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu sehingga dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Upaya pelayanan tersebut dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Untuk mencapai pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat, terdapat indikator 5 dimensi pelayanan jasa yang dapat dilakukan, yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangible). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di RS YPK Mandiri Jakarta Pusat. Kepuasan pasien merupakan indikator penting untuk mengukur pelayanan kesehatan karena memengaruhi hasil klinis dan klaim malpraktek medis. Menilai kepuasan pasien dapat memberikan input yang baik kepada kualitas rumah sakit dalam hal menyusun evaluasi. Penelitian ini terdapat 310 sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik pemilihan acak dari segmen kecil individu atau anggota dari seluruh populasi dan kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien, dilihat dari hasil analisa yang didapatkan hasil signifikan. Pada kedua unit memiliki hubungan yang sama namun kaitannya berbeda, unit rawat jalan memiliki kaitan yang lebih kuat dibanding unit rawat inap. Hal ini menyiratkan bila pihak rumah sakit baik di unit rawat inap maupun rawat jalan harus menjaga kualitas pelayanan yang baik untuk kepuasan pasien.
Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan pada Pasien BPJS dan Non BPJS di Puskesmas Tanjung Duren Selatan Jakarta Barat Putri, Desy Rahmawati; Helmi, Mochamat
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18727

Abstract

ABSTRACT As an effort to improve health services, the government provides health insurance, namely BPJS (Social Security Organizing Agency) to ensure that all people can meet their health needs. There is often a difference in service satisfaction felt between BPJS and Non-BPJS users. This study aims to determine the comparison of service satisfaction levels in BPJS and Non-BPJS patients at the South Tanjung Duren  Selatan West Jakarta Health Center, West Jakarta. This study used an analytical method with a cross sectional design on 97 samples of BPJS and Non-BPJS patients at the South Tanjung Duren West Jakarta Health Center. The primary data used is a questionnaire of the servqual method which has been tested for validation and realism by Sirait. This study conducted univariate analysis to determine the characteristics of respondents and bivariate analysis using chi Square. From the results of the study, the satisfaction level of BPJS patients was 81.3%, and the satisfaction rate of non BPJS patients was 70.6%. The results of the Chi-Square test showed a significant difference between the two groups, with a p-value of 0.043, indicating that the type of payment affected patient satisfaction. These findings show the need to improve the quality of services, especially for non-BPJS patients, so that all patients feel well served. Keywords: BPJS, Non BPJS, Satisfaction Level  ABSTRAK Sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pemerintah memberikan jaminan kesehatan yaitu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk menjamin seluruh masyarakat dapat memenuhi kebutuhan kesehatan. Seringkali terdapat perbedaan kepuasan pelayanan yang dirasakan antara pengguna BPJS dan non BPJS. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pelayanan pada pasien BPJS dan non BPJS di Puskesmas Tanjung Duren Selatan Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional pada 98 sampel pasien pengguna BPJS dan non BPJS di Puskemas Tanjung Duren Selatan Jakarta Barat. Data primer yang digunakan yaitu kuisioner metode servqual yang telah diuji validasi dan realibilitas oleh Sirait. Studi ini melakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis bivariat menggunakan chi Square. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan pasien BPJS sebanyak 81,3%, dan tingkat kepuasan pasien non BPJS sebanyak 70,6%. Hasil uji Chi-Square menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok, dengan p-value 0,043, yang menandakan bahwa jenis pembayaran memengaruhi kepuasan pasien. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas layanan, terutama bagi pasien non-BPJS, agar semua pasien merasa terlayani dengan baik. Kata Kunci: BPJS, Non BPJS, Tingkat Kepuasan
Workload Perception and Job Satisfaction of Nurses at COVID-19 National Emergency Hospital Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Indonesia Setiyowati, Wahyu; Maha, Sukma Dewi Yusro; Prihantoro, Fajar Sigit; Sucipto, Sucipto; Wandasari, Noven Tri; Helmi, Mochamat; Endah, Sumarti; Effendy, Christanty
Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 1 No. 7 (2023): Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/enrichment.v1i7.54

Abstract

The COVID-19 pandemic poses a major challenge to healthcare systems around the world. This is due to an imbalance between workload and the number of patients being treated. Nurses have an important role in determining the patient's recovery rate by providing intensive care management to patients, helping to fulfill the basic needs of patients, and collaborating with other health workers. This study aims to describe the workload perception and job satisfaction of nurses encountering the COVID-19 pandemic at the COVID-19 National Emergency Hospital Wisma Atlet Kemayoran (RSDC WAK), Jakarta, Indonesia. This study uses a descriptive study design. The sample of this study has inclusion criteria for nurses who work for the period January – May of 2022. This data collection uses instruments of nursing characteristics, nursing workload perception, and job satisfaction with Maslow’s Hierarchy of Needs. There were 105 samples of nurses chosen by convenience sampling. This study uses univariate (descriptive) statistical tests. The results show that the scale of nurse workload perception was often in the percentage (57.1%) with the most influential indicator being the psychological aspect which not being easy to deal with COVID-19 patients with different characteristics (37.1%) and the physical aspect because of the large amount of work that must be done for patient safety (36.2%). The result of job satisfaction was very satisfactory (57.1%) with the most influential indicator being the attitude of a very good colleague (49.5%) and cooperation between nurses (46.7%). The workload perception and job satisfaction information can be a reference for implementing nursing management strategies that pay attention to health, motivation, and work productivity to maintain the quality of nursing care during a pandemic.