Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi karena terletak di antara tiga lempeng bumi tektonik aktif (Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia) dan cincin api pasifik yang akan selalu mengalami pergerakan dan pergeseran lempeng selama bumi berputar. Bencana gempa bumi banyak menimbulkan kerusakan, baik itu kerusakan fasilitas umum, infrastruktur hingga jatuhnya korban jiwa. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008, anak-anak merupakan salah satu kelompok rentan yang paling berisiko terkena dampak bencana. Sebagai upaya meminimalkan resiko akibat gempa bumi diperlukan mitigasi yang meliputi edukasi tentang gempa bumi, tindakan sebelum kejadian, tindakan saat kejadian dan tindakan setelah kejadian. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi terkait bencana gempa bumi dan mitigasinya di sekolah. Di sisi lain, dalam upaya pencegahan wabah Covid-19, pemerintah pada tanggal 16 Maret 2020 mengeluarkan peraturan yang mengharuskan sekolah-sekolah di Indonesia untuk menerapkan metode sistem pembelajaran secara daring atau online. Dengan adanya peraturan tersebut, dibutuhkan inovasi dalam edukasi tentang gempa bumi dan mitigasinya untuk anak sekolah dasar. Output pada perancangan ini berupa alat peraga gempa bumi, buku pengetahuan gempa bumi dan mitigasinya serta animasi 3D augmented reality yang terdiri dari proses terjadinya gempa, tindakan sebelum gempa, tindakan sesaat gempa dan tindakan setelah gempa. Dalam penelitian ini, akan dilakukan uji usability untuk mengukur tingkat kegunaan produk kemudian dilakukan uji black box testing untuk mengetahui fungsionalitas aplikasi dan uji respon pengguna bagi anak sekolah dasar untuk memaksimalkan fungsi alat agar dapat digunakan secara maskimal. Tujuan dari perancangan ini juga dimaksudkan agar pengguna sekolah dasar dapat memahami dan mengerti tentang gempa bumi dan mitigasinya.