Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Shoot Tip Culture of Nepenthes albomarginata Lobb ex Lindl. In Vitro Sukamto, Lazarus Agus; Mujiono, Mujiono; Djukri, Djukri; Henuhili, Victoria
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 7, No 2 (2011): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.018 KB) | DOI: 10.14203/jbi.v7i2.3112

Abstract

ABSTRAKKultur Pucuk Tanaman Nepenthes albomarginata Lobb ex Lindl. secara In Vitro. N. albomarginata adalah kantong semar kerah putih (white collared pitcher plant), salah satu tanaman pemakan serangga yang sangat menarik sebagai tanaman hias. Tanaman ini terancam punah karena pengambilan dan kerusakan habitatnya. Penelitian perbanyakan secara in vitrodilakukan dengan menggunakan pucuk tanaman N. albomarginata pada media formulasi setengah Murashige and Skoog (1/2 MS) dengan tambahan zat pengatur tumbuh 6-benzyladenine (BA) 1 mg l-1 dengan atau tanpa kombinasi dengan á-naphthalene acetic acid (NAA) atau 4 amino 3,5,6, trichloropicolinic acid (Picloram) 0.5, 1, 1.5, and 2 mg l-1. Perlakuankombinasi BA 1 mg l-1 dengan NAA 0.5 mg l-1 menghasilkan pertambahan tinggi tanaman terbesar. Tanaman menghasilkan jumlah daun terbanyak pada kontrol. Perlakuan BA 1 mg l-1 menumbuhkan tunas aksilar terbanyak, sedangkan kombinasinya dengan NAA 1.5 mg l-1 merupakan perlakuan yang dapat menghasilkan tunas adventif. Kombinasi BA 1 mg l-1 dan NAA 2 mg l-1 menginduksi kalus terbaik. Tanaman yang dihasilkan belum membentuk akar, tetapi pertumbuhan lebih lanjut dapat membentuk perakaran dan dapat hidup di luar botol kultur setelah diaklimasi.Kata kunci: Nepenthes albomarginata, tanaman pemakan serangga, kantong semar, kultur pucuk tunas, in vitro
KEANEKARAGAMAN ANGGREK ALAM DAN KEBERADAAN MIKORIZA ANGGREK DI DUSUN TURGO PAKEM, SLEMAN YOGYAKARTA Sugiyarto, Lili; Umniyatie, Siti; Henuhili, Victoria
Jurnal Sains Dasar Vol 5, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.878 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v5i2.13715

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keanekaragaman, mikoriza simbion, dan keberadaan mikoriza di akar anggrek alam di Dusun Turgo Pakem Yogyakarta. Metode yang digunakan dengan mengidentifikasi jenis anggrek, mengisolasi dan mengkarakterisasi fungi mikoriza adalah media PDA (potato dextrose agar) yang dilanjutkan dengan identifikasi setiap fungi yang diperoleh. Pengukuran faktor lingkungan abiotik meliputi faktor edafik yaitu kelembaban, pH, suhu tanah, dan mikroklimat yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. Infeksi mikoriza diamati dengan mengamati keberadaan fungi pada jaringan akar. Hasil pengamatan menunjukkan adanya 8 spesies anggrek alam yaitu : Zeuxine petakinensis, endrobium sagittatum, Bulbophyllum chaetonium, Dendrobium mutabile, Eria retusa, Eria oblitterata, Pholidota carnea, Rhomboda velutina. Beberapa anggrek spesies di hutan tersebut dalam keadaan dorman sehingga tidak dapat diidentifikasi.  Keberadaan mikoriza dari hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa pada umumnya akar anggrek spesies yang ditemui berasosiasi simbiose dengan mikoriza yang masing-masing menunjukkan jenis fungi yang berbeda. Fungi yang dapat didentifikasi diantaranya termasuk dalam genus Rhizoctonia, Glomus, Chaetonium, Scopulariopsis dan TrichodermaKata kunci: spesies anggrek, mikoriza, fungi anggrek Abstract This research aims to identify the diversity of orchids and to find the existence of mycorrrhizal symbiont in wild orchid roots in Turgo village, Pakem Sleman.                 The samples of orchids and orchid roots were done by taking samples in Puspa Forest of Turgo Village, Pakem Sleman Yogyakarta. This research were exploration research on existing orchids’ diversity. The methods that have been used to identify the existing orchid species in the forest, isolation, and characterization mycorrhizal fungi is PDA (potato dextrose agar). Measurement of environmental factors for including edhapic factors were humidity, pH, soil temperature, and microclimate factors were air temperature, air humidity, and light intensity. The mycorrhizal infection was done by observing of mycorrhizal fungi existence.            The results of the research are retrieved 8 species of orchids are Zeuxine petakinensis, Dendrobium sagittatum, Bulbophyllum chaetonium, Dendrobium mutabile, Eria retusa, Eria oblitterata, Pholidota carnea, Rhomboda velutina. Some orchids in the forest are dormant, therefore it couldn’t be identified. The mycorrhizal symbiosis from microscopic characterization had been known as different on each mychorriza. The mycorrhizal fungi that have been identified were genus of Rhizoctonia, Glomus, Chaetonium, Scopulariopsis and Trichoderma. Keywords: orchid species, mychorrhiza, orchid fungi
SHOOT TIP CULTURE OF NEPENTHES ALBOMARGINATA LOBB EX LINDL. IN VITRO Sukamto, Lazarus Agus; Mujiono, Mujiono; Djukri, Djukri; Henuhili, Victoria
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 7, No 2 (2011): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v7i2.3112

Abstract

ABSTRAKKultur Pucuk Tanaman Nepenthes albomarginata Lobb ex Lindl. secara In Vitro. N. albomarginata adalah kantong semar kerah putih (white collared pitcher plant), salah satu tanaman pemakan serangga yang sangat menarik sebagai tanaman hias. Tanaman ini terancam punah karena pengambilan dan kerusakan habitatnya. Penelitian perbanyakan secara in vitrodilakukan dengan menggunakan pucuk tanaman N. albomarginata pada media formulasi setengah Murashige and Skoog (1/2 MS) dengan tambahan zat pengatur tumbuh 6-benzyladenine (BA) 1 mg l-1 dengan atau tanpa kombinasi dengan á-naphthalene acetic acid (NAA) atau 4 amino 3,5,6, trichloropicolinic acid (Picloram) 0.5, 1, 1.5, and 2 mg l-1. Perlakuankombinasi BA 1 mg l-1 dengan NAA 0.5 mg l-1 menghasilkan pertambahan tinggi tanaman terbesar. Tanaman menghasilkan jumlah daun terbanyak pada kontrol. Perlakuan BA 1 mg l-1 menumbuhkan tunas aksilar terbanyak, sedangkan kombinasinya dengan NAA 1.5 mg l-1 merupakan perlakuan yang dapat menghasilkan tunas adventif. Kombinasi BA 1 mg l-1 dan NAA 2 mg l-1 menginduksi kalus terbaik. Tanaman yang dihasilkan belum membentuk akar, tetapi pertumbuhan lebih lanjut dapat membentuk perakaran dan dapat hidup di luar botol kultur setelah diaklimasi.Kata kunci: Nepenthes albomarginata, tanaman pemakan serangga, kantong semar, kultur pucuk tunas, in vitro
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN MIKROBA EFEKTIF Ummiyatie, Siti; Pramiadi, Drajat; Henuhili, Victoria; Djuwanto, Djuwanto
INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni Vol 1, No 3 (2000)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4199.812 KB) | DOI: 10.21831/ino.v1i3.5131

Abstract

Program  Karya  Altematif  Mahasiswa (I.AM)  ini secara  umum bertujuan untuk  menumbuhkan  budaykewirausahaan di lingkungan Perguruan Tinggi dan menghasilkan calon-calon wirausaha baru. Indikator pencapaia tujuan  tersebut  yang pertama  adalah 60%  mahasiswa peserta program KAM dapat mernbuat  rencana usaha (busines plan) dan indikator yang kedua yaitu dihasilkannya produk kegiatan lain yaitu dihasilkannya pupuk organik.Secara garis besar terdapat tiap tahap kegiatan KAM yatu kegiatan pengarahan program dan persiapar pernbekalan materi dan praktek yang  meliputi  pembuatan rencana  usaha dan  pernbuatan pupuk  menggunaka mikroba  efektif  (EM4  at au  Effective  Microorganisme  4).  lsi  dari  materi  yang  diberikan  meliputi  mate kewirausahaan dan materi keilmuan yang berkaitan dengan pernbuatan pup uk.Peserta  Program KAM yang hadir rata-rata mencapai 80 % dari 20 peserta. Hasil menunjukkan bahwa 71mahasiswa menyatakan bahwa ada dorongan untuk mernbuka usaha. Setelah mengikuti program 85 % mahasisw berharap adanya kelanjutan Program KAM. Rencana usaha sebagai target Program KAM ini berhasil disusun ole80 'Yr.  rnahasiswa. Kenyataan ini melampaui target yang diharapkan. Produk pupuk organik yang dihasilkan ditinja dari  indikator  fisik dan  tekhnis  menunjukkan bahwa  pupuk organik  yang dihasilkan  berkualitas  baik.  Secar keseluruhan penyelenggaraan Program KAM dapat berhasil dengan baik. Adapun kendala yang dirasakan oleh papeserta adalah modal usaha dan pemasaran.