Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DISPARITAS GENDER DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA RAMAH LINGKUNGAN (Gender Disparities in Ecologically Friendly-Tourism Development) Ismi Dwi Astuti Nurhaeni; Rara Sugiarti; Sri Marwanti; Ryza D Pratiwi
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 10, No 1 (2017): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v10i1.2280

Abstract

This article explores gender disparities in ecologically friendly-tourism development, including the involvement, competence, internal and external barriers of women and men.  The data were collected using survey on 400 respondents, consisting of women and men and focus group discussion with 18 informants. The data analysis uses analysis of gender disparities on planning, implementing, monitoring and evaluating the stage of ecologically friendly- tourism development. The finding shows that gender disparities happen in ecologically friendly- tourism development, in which women are still marginalized in terms of their involvement, competency, internal and external barriers.   The highest gender disparities on the involvement of women and men in ecologically friendly-tourism development occurred in the implementation.  Women’s competence is lower than that of men, and women‘s barrier are higher than that of men.    Accordingly, gender mainstreaming in developing environmentally-friendly tourism should be empowered through gender based-financial allocation, especially for eliminating gender stereotip and improving human resources capacities in developing environmentally-friendly tourism.
KREASI, INOVASI, DAN PROMOSI BATIK “PE” (PITHECANTHROPUS ERECTUS) SEBAGAI CENDERA MATA WISATA ICONIC KABUPATEN NGAWI Rara Sugiarti; Margana Margana; Nanang Setiyoko
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v4i1.3208

Abstract

UKM Batik Anisa encounters several problems including limited creativity and innovation to create new designs and iconic motifs that can represent regional characteristics, limited variations in batik color, limited market network, marketing strategies, and promotional media for batik products, limited knowledge about tourism and the important role of souvenir, and limited tools and materials that are relevant for initiating the development of new batik motif called pithecanthropus erectus (PE). This is innovative motif that has the potential to become iconic batik product of Ngawi. This activity aims to overcome problem faced by UKM Batik Anisa. Methods include counseling, discussing, training, and assisting. Results of the activity include innovations of new batik design and motifs (pithecanthropus erectus), variation of batik color through diverse combination of color, website to expand market networks, knowledge improvement concerning tourism and opportunities to create iconic souvenirs, and new tools to increase productivity of UKM Batik Anisa. Keywords: batik; design; iconic; pithecanthropus erectus.
PREPARATION OF HUMAN RESOURCES IN THE DEVELOPMENT OF THE “GENTAN GEOPARK VILLAGE”, BULU, SUKOHARJO Umi Yuliati; Suryandari Istiqomah; Rara Sugiarti; Tiwuk Kusuma Hastuti; Nanang Wijayanto
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.6881

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menyiapkan sumberdaya manusia desa Gentan dalam proses pengembangan Desa Wisata Gentan Geopark Village. Sumberdaya manusia merupakan salah satu kunci utama dalam pelaksanaan dan pengembangan desa wisata. Pengabdian ini dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2019 sampai 2021. Pelaksanaan pengabdian dimulai dengan melakukan analisis situasi dan mengembangkan program pengabdian, khususnya untuk penyiapan SDM melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Adapun pelatihan dan pendampingan yang telah dilaksanakan antara lain berupa penyamaan persepsi kegiatan pengembangan desa wisata dengan  pihak terkait, Pendampingan dalam Pembentukan Pengurus POKDARWIS Desa Gentan, Penyuluhan Sapta Pesona, Kegiatan Sadar Wisata dan Perencanaan Pengembangan Gentan Geopark Vilage, Pelatihan Pengembangan Desa Wisata dan Psikologi Pelayanan, Pelatihan Guiding Penataan akses ke tempat-tempat wisata dengan memanfaatkan modal sosial masyarakat Desa Gentan, Pelatihan dan Pendampingan promosi wisata melalui media sosial, pembuatan buku saku Gentan Geopark Village berdasarkan kearifan lokal, Pendampingan pembuatan paket wisata, pelatihan dan pendampingan sablon kaos-kaos oleh-oleh Gentan Geopark Village, Pelatihan pembuatan oleh-oleh makanan khas Desa Gentan. Dari berbagai pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan secara bertahap tersebut diharapkan setelah program pengabdian ini selesai maka POKDARWIS dan masyarakat Desa Gentan sudah siap dalam mengelola desa wisata secara lebih baik dan professional.   
Pengembangan Geowisata Berbasis Folklore Di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo Umi Yulliati; Rara Sugiarti; Tiwuk Kusuma Hastuti; Suryandari Istiqomah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.417 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.779

Abstract

Desa Gentan berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata karena memiliki daya tarik geowisata. Potensi wisata yang dimiliki desa Gentan meliputi potensi alam, budaya, sejarah, kuliner, wisata minat khusus maupun wisata buatan. Akan tetapi, potensi tersebut belum dikelola secara optimal. Deretan pegunungan yang melingkupi Desa Gentan adalah bagian Unesco Geopark Gunung Sewu Gunung Kidul-Wonogiri-Pacitan. Gunung dan bukit “batuan memanjang”, bahkan folklore lisan Desa Gentan tidak terpisahkan dengan legenda keberadaan Gunung Segendong dan Gunung Sepikul, legenda batu seribu, mitos sendang lele, mitos platar ombo, dan mitos embung pacinan. Folklore sebagian lisan yang berkembang di Gentan yaitu upacara bersih desa, dan folklore bukan lisan meliputi makanan khas (tiwul, bothok mlanding, pecel gendhar), jamu, dan rumah joglo. Tujuan pengabdian yaitu mengembangkan Kawasan Geowisata berbasis folklore yang menitikberatkan pada diversifikasi bentuk dengan menggali potensi alam dan kearifan lokal warga desa. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah observasi, diskusi, pelatihan dan pendampingan secara langsung. Kegiatan pengabdian meliputi pelatihan pembuatan storytelling folklore lisan, Pembuatan guide book “Buku Saku Gentan Geopark Village”, pendampingan pembuatan paket wisata, pelatihan guiding untuk pemandu lokal, pelatihan pembuatan makanan khas, penataan lokasi atraksi wisata. Kegiatan pengabdian menghasilkan Guide Book “Buku Saku Gentan Geopark Village”, paket wisata, storytelling folklor lisan, penambahan atraksi wisata, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan terbentuknya Asosiasi Boga Citra Gentan.