Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Yuli Salis Hijriyani; Ria Astuti
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 8, No 1 (2020): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v8i1.6636

Abstract

Abstrak Pada era milineal, mayoritas kebutuhan manusia berbasis digitalisasi dan bisa diatur menggunakan gadget. Penggunaan gadget saat ini sudah merambat ke dunia anak, sehingga menjadi tantangan bagi orang tua dan pendidik PAUD dalam menghadapi anak di era revolusi industri 4.0. Di Negara Indonesia penggunaan gadget banyak berdampak negatif, khususnya pada anak usia dini. Fenomena tersebut menjadi latar belakang masalah pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan bertujuan untuk mengetahui penggunaan gadget yang dapat menunjang sarana pembelajaran anak usia dini. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada anak usia dini yang berusia 4-6 tahun, wawancara terhadap orang tua yang memberikan gadget pada anak usia dini, dan dokumentasi yang terkait pada anak yang menggunakan gadget dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian yang Penulis lakukan dapat diketahui bahwa penggunaan gadget dapat meningkatkan minat belajar anak dalam proses pembelajaran. Sehingga gadget bagi kalangan anak bisa sebagai alat untuk melengkapi sarana proses pembelajarannya. Kata Kunci: Gadget, Sarana Pembelajaran, Era Revolusi Industri 4.0. AbstractIn this milineal era, the majority of human needs are based on digitization and can be managed using gadgets. The use of gadgets has now spread to the world of children, so it is a challenge for parents and kindergarten teachers in dealing with children in the industrial revolution era 4.0. In Indonesia, the use of gadgets has many negative effects, especially in early childhood. This phenomenon is the background of the problem in this study. This study uses descriptive qualitative research methods and aims to determine the use of gadgets that can support early childhood learning facilities. The process of collecting data is done through observation of early childhood aged 4-6 years, interviews with parents who give gadgets to young children, and related documentation on children who use gadgets in the learning process. The results of research by the author can be seen that the use of gadgets can increase children's learning interest in the learning process. So that the gadget for children can be a tool to complement the learning process facilities.Keywords: Gadget, Learning Tool, Industrial Revolution Era 4.0.
Pelatihan Hypnoparenting untuk Meningkatkan Motivasi Orang Tua dalam Membimbing Pembelajaran Online Anak Usia Dini pada Masa Pandemi COVID-19 Yuli Salis Hijriyani
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v2i2.4096

Abstract

Since the Covid-19 pandemic come to Indonesia, all of the education activity was doing at home. Transition learning activities from school to home is becoming heavy homework that was felt by all parents. The reason is that most parents do not understand the appropriate learning strategies for their children because what has been done so far is by using conventional methods of parenting. The best care for children is not an easy process in which parents need knowledge of parenting skills (the ability to raise children). Hypnoparenting training is one of the developments in parenting skills development because it becomes the basic foundation for parents to build the best care for their children. The training is carried out through several stages, including (1) preparation for the implementation of training in the form of an agreement on the implementation time, (2) implementation of hypnotherapy training with approximately 50 participants consisting of RA teacher parents (3) evaluation stage, the evaluation is to see the effectiveness of the implementation of hypnoparenting training. Through hypnoparenting training, parents gain knowledge of parenting skills from an early age by involving the child's subconscious to become an effective parenting model. The training activities carried out on three May 2020 had a positive impact on increasing parents' motivation in developing fun online learning activities at home during the Covid-19 pandemic.(Semenjak wabah Covid-19 memerangi Indonesia semua aktifitas pendidikan dilakukan dirumah, transisi kegiatan belajar mengajar dari sekolah ke rumah menjadi PR berat yang dirasakan semua orang tua. Pasalnya Sebagian besar orang tua belum memahami strategi pembelajaran yang tepat bagi anaknya, karena yang selama ini dilakukan adalah dengan cara pengasuhan metode konvensional. Pengasuhan yang terbaik bagi anak bukan suatu proses yang mudah dalam menjalankannya orang tua membutuhkan pengetahuan tentang aspek parenting skill (kemampuan mengasuh anak). Pelatihan hypnoparenting salah satu perkembangan pengetahuan di dunia parenting skill, karena hal ini menjadi pondasi dasar bagi para orang tua guna membangun pengasuhan terbaik untuk anak. Pelatihan yang dilakukan melalui beberapa proses tahapan diantaranya adalah (1) persiapan pelaksanaan pelatihan berupa perjanjian kesepakatan waktu dilaksanakannya,(2) pelaksanaan pelatihan hypnoterapi dengan peserta kurang lebih 50 orang terdiri dari orang tua guru RA (3) tahapan evaluasi, evaluasi yang dilakukan adalah melihat keefektifan pelaksanaan pelatihan hypnoparenting. Melalui pelatihan hypnoparenting orang tua memperoleh pengetahuan keterampilan mengasuh anak sejak dini dengan melibatkan alam bawah sadar anak sehingga menjadi model pengasuhan yang efektif. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan tiga mei 2020 memiliki dampak positif terhadap peningkatan motivasi orang tua dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran online dirumah secara menyenangkan pada masa pandemi Covid-19).
PERAN GURU PAI DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME BAGI SISWA DI MTS IRSYADUL ANAM KIYUDAN SELOMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA Saprialman Saprialman; Ferianto Ferianto; Yuli Salis Hijriyani; Khairil Aswan
ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 2 (2022): JURNAL ANSIRU PAI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/ansiru.v6i2.14777

Abstract

This research departs from the phenomenon of radicalism that occurs in society, especially in the world of education. The understanding of radicalism is an understanding that must be immediately overcome and avoided from students because it is contrary to the Islamic religion which is rahmatan lil 'alamin and not in accordance with the purpose of organizing Islamic education itself. The focus of the problem in this study is "the role of Islamic Religious Education teachers in preventing radicalism for students". This research is a qualitative research with a descriptive-qualitative type of research. The subjects of his research were PAI teachers, principals and caregivers of Irsyadul Anam Islamic boarding schools as well as advisors at MTs Irsyadul Anam. Data analysis was carried out with interactive models from Miles and Huberman, namely, data condensation, display data, and conclusion drawing/verifications. The results showed that the role of PAI teachers in preventing radicalism for students at MTs Irsyadul Anam Kiyudan Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta can be seen from three aspects, namely: (1) Delivery of Islamic Learning Materials. (2) Application of Learning Methods, and (3) Assistance in Extracurricular Activities.