Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SISTEM DAN MANAJEMEN SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA BERBASIS WEBSITE Muchamad Ocky Bayu Nugroho; Basuki Rahmad
Telematika Vol 17, No 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v17i1.3189

Abstract

The thesis is one step that required to be passed by geological students to get a bachelor's degree. The thesis input process was manual since early study program formed in 1958 although has been changed in administration things. There are a lot of problems in administration process due to universities regulation that impacted lecturers and students. The impacts for lecturer are student's supervisor not evenly well distributed, not well connected between the specialization of lecturers and the student's thesis’s topic and still difficult to monitoring student's thesis progress. at the same time, the impact for students is difficult to meet the coordinator. Actually the main problem derived from management administration that not well organized. Management system based on the website is a solution to solve that problem using several function such as limitation for thesis supervisor, monitoring student’s progess and choosing any topic with any lecturer’s competencies independently. The step of this research are observation, interview, collecting support data and developing main system using Waterfall method. The result is a website that containing a thesis management system that could be accessed students, lecturers, and admin in order to simplifying and organizing thesis administration processes.
Fasies Pengendapan dan Mikroskopis Batubara Seam-A Daerah Senyiur-Muara Wahau, Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur Basuki Rahmad
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The interesting thing from this study is the presence of multiple seams of coal seams in one genetic unit of sediment deposition in the Senyiur Muara Ancalong area, East Kutai, East Kalimantan. Therefore, it is important to study the depositional facies and microscopic properties of coal to be studied. The silicified wood data found in the field inside Seam-1 is in the form of a round lump of silisified wood measuring 30 cm in diameter and a rectangular block of silicified wood measuring 20cmx60 cm. Traces of wood fiber tissue are still visible on the surface of the silisified wood, as well as from the microscopic appearance of wood tissue and quartz resulting from the silicification process. Coal outcrops are found along the Senyiur-Muara Ancalong road, well exposed in the form of a folded wing structure, including the Balikpapan Formation of the Kutai Basin. The results of the measured stratigraphic measurements of coal-bearing sediments consist of repeating claystone inserts of sandstone and coal with a thickness between 0.25 m to 2 m. The results of the proximate analysis of the calorific value of 5711-6233 cal/gr with a vitrinite reflectance value of 0.5 including sub-bituminous rank. The results of microscopic analysis of 2 coal samples containing maceral vitrinite 85.88% vol. (ALC-1) and 88% vol (ALC-2) ; liptinite 4.6% vol. (ALC-1) and 6.4% vol. (ALC-2); inertinite 1% vol. (ALC-1) and 3.8% vol. (ALC-2), the mineral content of pyrite consists of 3.4% vol. (ALC-1) and 5.6% vol. (ALC-2). The coal sediment facies of the study area are located in a delta progradation system which will produce flooded areas in the meandering river system, producing overbank deposits in the form of claystone, crevase splay in the form of layered sandstone, natural levee in the form of alternating silt, sandstone and claystone and sandstone channels at delta plain. The interesting thing from the microscopic nature of the coal is the increase in the maceral content of vitrinite, liptinite and inertinite in the ALC-2 sample and the increase in pyrite mineral in the ALC-2 sample by 5.6% vol. showing framboidal pyrite as pyrite marcasite.
GEOLOGI DAN KUALITAS BATUBARA SEAM A2 FORMASI MUARAENIM BERDASARKAN DATA LOG DAERAH MUARAENIM, SUMATERA SELATAN Gusti Muhammad Sagala; Ediyanto Ediyanto; Basuki Rahmad
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i1.9544

Abstract

Formasi Muaraenim merupakan formasi pembawa batubara. Pada daerah penelitian Formasi Muaraenim terdapat 2 satuan batuan yaitu satuan batupasir dibagian atas dan satuan batulempung dibagian bawahnya. Stratigrafi daerah penelitian yang mengacu pada Shell Mijnbow (1978) termasuk kedalam anggota M2 Formasi Muaraenim. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran batubara Seam Mangus yang terdiri dari seam A1 dan seam A2, batubara Seam Suban yang terdiri dari seam B1 dan seam B2, Seam Petai yang terdiri dari seam C serta ditemukan adanya Seam Suban Marker diantara seam B1 dan seam A2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa log gamma ray dan log density untuk interpretasi litologi. Berdasarkan dari hasil analisis log dijumpai litologi yaitu, batulempung, batulanau, batupasir dan batubara. lingkungan pengendapan daerah penelitian adalah transitional lower delta plain. Peringkat batubara seam A2 daerah penelitian adalah high volatile C bituminous. Peringkat Batubara didaerah penelitian dipengaruhi oleh kondisi geologi yaitu lipatan akibat pengaruh tektonik yang menghasilkan tekanan dan panas sehingga mengubah komposisi dan sifat pada batubara. Hubungan antara calorific value dan parameter analisa proksimat dibagian tenggara ditulis dalam formula himpunan adalah CV TM, A, VM, FC yang berarti hubungannya normal. Sebararan lateral kualitas batubara yaitu nilai cv tertinggi berada di area barat laut dan tenggara (6600 kcal/kg), nilai total moisture tertinggi berada di area tengah (24,5%), nilai ash tertinggi di area tenggara (4,4%), nilai volatile matter tetinggi di area barat laut (44,8%) dan nilai FC tertinggi di area tenggara (47,7%).Kata Kunci : batubara, Muaraenim, log gamma ray, log density
PALEOENVIRONMENT ENDAPAN KUARTER PADA TITIK BOR KRB-01 DAERAH KARANG BOLONG, KECAMATAN SURADE, KOTA SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT Muhammad Pramaditya; Basuki Rahmad; Sapto Kis Daryono; Septriono Hari Nugroho
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v8i2.9649

Abstract

Penelitian ini dilakukan di titik bor inti sedimen yang secara administratif berada pada daerah Karang Bolong, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lokasi titik penelitian berada pada koordinat 7o24’54.33” LS, 106o34’25.05” BT. Inti sedimen yang diambil termasuk dalam Endapan Kuarter pada Cekungan Jawa Barat Selatan. Inti sedimen diambil dari endapan sedimen darat. Penilitian ini dilakukan mengetahui karakteristik serta komposisi yang terkandung dalam sedimen yang selanjutnya untuk mengetahui dinamika kondisi lingkungan masa lalu hingga sekarang (paleoenvironment). Penentuan paleoenvironment dilakukan dengan beberapa metode deskriptif dan analitis sebagai proksi untuk penentuan kondisi lingkungan. Endapan Kuarter pada titik lokasi penelitian memiliki karakteristik sedimen yang mencerminkan perubahan kondisi lingkungan: iklim, ekologi, vegetasi, dan kenampakan fisik lingkungan yang menjelaskan kondisi awal lingkungan memiliki iklim yang dingin dengan vegetasi yang tidak terlalu beraneka ragam dan diendapkan pada lingkungan dengan pengaruh pasang surut air laut. Secara berangsur lingkungan mengalami perubahan kondisi iklim serta terjadi proses regresi yang mengubah kenampakan bentang alam titik lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisis menggunakan beberapa metode, perubahan kondisi lingkungan sangat dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada atmosfer bumi yang berskala global serta tektonik lempeng yang berkembang. Faktor tersebut memperngaruhi terhadap proses erosi, sedimentasi, serta ekologi pada lingkungan dari waktu ke waktu.Kata Kunci: inti sedimen, endapan kuarter, paleoenvironment
GEOLOGI DAN GEOWISATA DAERAH JATIMULYO DAN DONOREJO, KECAMATAN GIRIMULYO DAN KALIGESING, KABUPATEN KULON PROGO DAN PURWOREJO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH Muhammad Jamaaluddin Zuhri; Achmad Subandrio; Basuki Rahmad
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v8i2.9641

Abstract

Secara administratif, lokasi penelitian berada pada Daerah Jatimulyo dan Donorejo, Kecamatan Girimulyo dan Kaligesing, Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Secara geografis daerah telitian berada pada 400000.00 mE - 405000.00 mE dan 9139000.00 mN - 9134000.00 mN. Pemetaan dilakukan dengan luasan 5x5 km atau 25 km2 dengan skala peta 1:20.000. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi serta mengidentifikasi geowisata yang sudah ada untuk dapat dikembangkan. Metode penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu: a. Persiapan, b. Pemetaan, c. Pengolahan data, d. Penyusunan laporan. Geomorfologi pada daerah penelitian terdiri dari empat bentuk lahan yaitu Lereng Vulkanik (V1), Gawir (S1), Perbukitan Karst (K1), Lereng Karst (K2), dan Dataran Aluvial (F1). Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda adalah satuan Breksi Kaligesing (Oligosen Akhir), satuan Lava-Andesit Kaligesing (Miosen Awal), satuan Batugamping Jonggrangan (Miosen Akhir), dan satuan Endapan Aluvial (Holosen). Struktur geologi di daerah penelitian berupa sesar Donorejo (left normal slip fault), sesar Teganing (normal left slip fault), dan sesar Sekedang (right normal slip fault). Potensi positif daerah penelitian berupa ata air, bahan galian golongan C, dan geowisata. Sedangkan potensi negatif berupa longsor. Geowisata didasarkan pada klasifikasi Chen (2015), jenis tempat wisata di daerah penelitian terbagi menjadi 3 kategori menurut skoring Kubalikova (2013) yaitu: Kategori Geowisata Gua terdiri dari dua subkategori yaitu Gua Kiskendo (G1) dengan nilai 78,38% (layak) dan Gua Seplawan (G2) dengan nilai 81,08% (sangat layak). Kategori Geowisata Geomorfologi terdiri dari satu subkategori yaitu Tebing Gunung Gajah (M1) dengan nilai 35,14% (tidak layak). Kategori Geowisata Sungai terdiri dari empat subkategori yaitu Sungai Mudal (S1) dengan nilai 70,27% (cukup layak), Air Terjun Kedung Pedut (S2) dengan nilai 64,86% (cukup layak), Air Terjun Kembang Soka (S3) dengan nilai 60,81% (cukup layak), dan Air Terjun Grojogan Sewu (S4) dengan nilai 58,11% (cukup layak).Kata Kunci : geologi, geowisata, geosite, Girimulyo, Kaligesing
GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DINDING BARAT DAERAH BATU HIJAU, KECAMATAN SEKONGKANG, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lua Nafsiah Hafizah A. Abdan; Basuki Rahmad; Puji Pratiknyo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v5i2.9665

Abstract

Sistem penambangan dengan metode tambang terbuka meliputi kegiatan pembongkaran lapisan penutup menjadi lereng-lereng bertingkat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya pada lereng dan perubahankekuatan massa batuan. Perubahan gaya yang terjadi menyebabkan kesetimbangan lereng terganggu dan adanya pelepasan beban dalam bentuk longsoran. Lokasi pemetaan geologi di lakukan di pit Batu Hijau dan analisisgeologi teknik dilakukan di lereng barat yang terbagi menjadi 10 segmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geologi daerah penelitian, potensi longsor dan nilai faktor keamanan pada dinding lereng barat daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu pemetaan geologi, line mapping, analisis petrografi, analisis struktur geologi, analisis kinematik berdasarkan data orientasi kekar dan sesar, dan metode kesetimbangan batas. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, satuan batuan daerah penelitian dibagi menjadi Satuan Andesit Batu Hijau, Satuan Diorit Batu Hijau, dan Satuan Tonalit Batu Hijau. Dari hasil himpunan mineral yang ditemui, daerah penelitian terbagi menjadi 4 zona alterasi yaitu alterasi Magnetit ± Biotit, Kuarsa + Serisit ± Pirit, Klorit + Epidot, dan Kaolinit ± Klorit. Berdasarkan analisis kinematik, di identifikasi kemungkinan longsoran berupa longsoran bidang dan longsoran baji di segmen seluruh segmen. Hasil Perhitungan kesetimbangan batas dan permodelan slide memperlihatkan nilai faktor keamanan rata-rata yang didapat sebesar 1.39 atau memiliki faktor keamanan yang stabil (Bowles, 1991).Kata kunci : Geologi, Kestabilan Lereng, Analisis Kinematik, Faktor Keamanan