Puji Pratiknyo
Teknik Geologi UPN "Veteran" Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GEOLOGI DAN ANALISIS DAYA DUKUNG BATUAN PADA FONDASI AREA MAIN DAM BENDUNGAN JRAGUNG, DAERAH DESA CANDIREJO, KECAMATAN PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG Apri Untung Hertanto; Puji Pratiknyo; Achmad Subandrio
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i2.9512

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Bendungan Jragung yang secara administratif berada di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Secara geografis daerah penelitian berada pada UTM Zona 49S dengan koordinat 447250 mE – 450250 mE dan 9207000 mN – 9210000 mN. Luasan daerah penelitian yaitu 3km x 3 km dengan luasan 9 km 2. Berdasarkan analisis aspek geomorfologi, pola pengaliran di daerah penelitian termasuk ke dalam pola pengaliran subdendritik. Sedangkan pembagian bentuk lahan terdiri dari Tubuh Sungai (F1), Dataran Aluvial (F2), Lembah Struktural (S1), Lereng Struktural (S2), Perbukitan Struktural (S3), dan Dataran Vulkanik (V1). Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda yaitu Satuan batulempung Kerek (Miosen Tengah - Miosen Akhir), kemudian di atasnya terendapkan secara selaras Satuan napal Kalibeng AnggotaBanyak (Miosen Akhir - Pliosen Awal), kemudian di atasnya terendapkan secara tidak selaras Satuan endapan vulkanik Ungaran (Holosen), dan kemudian di atasnya terendapkan secara tidak selaras Satuan endapan aluvial (Holosen). Struktur geologi daerah penelitian yaitu shear joint (kekar gerus), sesar naik, dan lipatan memiliki arah tegasan utama (σ1) relatif sama yaitu berarah relatif NE – SW. Litologi di bawah fondasi main dam Bendungan Jragung yaitu batulempung, batupasir, dan batulanau. Kualitas batuan termasuk kelas C rendah (CL), C rendah – C sedang (CL – CM), dan C sedang (CM). Nilai SPT (Standard Penetration Test) didapatkan nilai N-SPT >50. Hasil pengujian WPT (Water Pressure Test) didapatkan nilai Lu>20 pada beberapa kedalaman. Total nilai daya dukung batuan Metode Terzaghi yaitu 50.607.793,7236 ton. Total nilai daya dukung batuan Metode Bowles yaitu 44.723.969,65 ton. Total berat volume material timbunan yaitu 18.478.437,64491 ton.Kata Kunci : Bendungan, Daya Dukung Batuan, Jragung, Semarang, Timbunan
GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN POTENSI GEOWISATA PADA DAERAH CILONGOK DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BATURADEN, KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH Ivan Sadewo; Jatmika Setiawan; Puji Pratiknyo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v8i1.9612

Abstract

Perkembangan pariwisata dalam bidang geologi atau geowisata merupakan wisata yang bisa dikembangkan dengan tujuan sebagai sarana pariwisata, pembelajaran, pengkajian untuk oenelitian, serta peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah. Terdapat banyak objek wisata di Indonesia yang bisa digunakan sebagai objek wisata geologi, salah satunya yang terdapat di daerah Cilongok, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Didaerah tersebut terdapat beberapa objek wisata yang sangat mungkin dikembangkan untuk menjadi geowisata. Penelitian dengan judul “Geologi dan Pengembangan Potensi Geowisata Pada Daerah Cilongok Dan Sekitarnya, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah”, memiliki rumusan masalah bagaimana kondisi geologi daerah telitian dan potensi perkembangan geowisatanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana objek wisata yangterdapat didaerah telitian, bisa dikenal secara luas oleh wisatawandomestic maupun mancanegara dengan pendekatan ilmu geologi. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Adapun data-data yang dipergunakan adalah hasil yang dikumpulkan berupa analisis-analisis tentang Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman) yang dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik terutama dalam bidang geologi dan kepariwisataan. Berdasarkan analisa yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa objek wisata yang terdapat didaerah telitian masih harus dikembangkan lagi, baik dalam segi infrastruktur, promosi, sumber daya manusia serta lembaga yang mengelola. Dengan penelitian yang dilakukan, objek-objek geowisata yang ada dapat ditinjau ulang dan dikembangkan lagi agar bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran dalam ilmu geologi dan bidang pariwisata.Kata-kata Kunci : Geologi, Geowisata, analisis swot
GEOLOGI DAN KUALITAS AIR TANAH BERDASARKAN SIFAT FISIK DAN KIMIA DAERAH PUTAT DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Shobhi Rafif Rizqullah; Puji Pratiknyo; Carolus Prasetyadi
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v5i2.9662

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan kualitas airtanah di Daerah Putat yang terletak ± 15 km ke arah timur dari kota Yogyakarta, secara administrasi terletak di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara geografis terletak pada zona 49 X: LS 7°51’0” – LS 7°53’30”, Y: BT 110°30’0” – BT 110°32’30”, dan berada pada koordinat X: 444000 – 450000 dan Y: 9127000 – 9133000 pada zona UTM 49s. Metode penelitian adalah dengan pemetaan geologi permukaan, kemudian dilakukan analisis laboratorium dan studio untuk menghasilkan peta lintasan, peta geomorfologi, peta geologi serta peta hidrogeologi kaitannya dengan parameter fisik dan kimia untuk mengetahui kualitas air tanah daerah penelitian. Secara Geomorfologi daerah penelitian dibagi atas 3 bentuk asalyaitu bentuk asal struktural, vulkanik, fluvial yang dibagi menjadi 4 bentuk lahan berupa Perbukitan Homoklin (S1), Lereng Homoklin (S2), Perbukitan Breksi (V1), Tubuh Sungai (F1). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu subdendritik, merupakan pola aliran dasar yang didominasi oleh proses erosi danpengangkutan material lepas. Cabang sungai yang berkelok menyerupai cabang pohon, dicerminkan dengan resistensi dan homogenitas batuan seragam dan dipengaruhi proses pelapukan. Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi 3 satuan, urutan satuan batuan dari yang paling tua adalah Satuan breksi Nglanggeran (Miosen awal), Satuan batupasir Sambipitu (Miosen awal – Miosen Tengah), dan Satuan batugamping Wonosari (Miosen Tengah). Analisa hidrogeologi berdasarkan parameter fisik dan kimia yang didapat dari BBTKLPP Yogyakarta, disimpulkan unsur kation (Na, K, Mg, Ca) dan anion (Cl-, SO42 -, HCO3-, CO2) didapatkan bahwa pada LP 9, LP 42, LP 45 memiliki nilai DHL dan TDS diatas nilai normal, namun masih dalam kondisi normal (air tawar). Untuk kebutuhan sehari – hari seperti mencuci, mandi, dan lainnya masih layak, namun kurang layak untukdigunakan sebagai air konsumsi Sedangkan, nilai kation dan anion berasal dari material sumber air tanah tersebut mengalir. Unsur kation – anion pada breksi berasal dari kandungan andesit. Pada batupasir karbonatan dan batugamping-berlapis berasal dari kandungan karbonat.Kata-kata kunci : Hidrologi, Stiff, Piper, Gunungkidul
GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DINDING BARAT DAERAH BATU HIJAU, KECAMATAN SEKONGKANG, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lua Nafsiah Hafizah A. Abdan; Basuki Rahmad; Puji Pratiknyo
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v5i2.9665

Abstract

Sistem penambangan dengan metode tambang terbuka meliputi kegiatan pembongkaran lapisan penutup menjadi lereng-lereng bertingkat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan gaya pada lereng dan perubahankekuatan massa batuan. Perubahan gaya yang terjadi menyebabkan kesetimbangan lereng terganggu dan adanya pelepasan beban dalam bentuk longsoran. Lokasi pemetaan geologi di lakukan di pit Batu Hijau dan analisisgeologi teknik dilakukan di lereng barat yang terbagi menjadi 10 segmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geologi daerah penelitian, potensi longsor dan nilai faktor keamanan pada dinding lereng barat daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu pemetaan geologi, line mapping, analisis petrografi, analisis struktur geologi, analisis kinematik berdasarkan data orientasi kekar dan sesar, dan metode kesetimbangan batas. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, satuan batuan daerah penelitian dibagi menjadi Satuan Andesit Batu Hijau, Satuan Diorit Batu Hijau, dan Satuan Tonalit Batu Hijau. Dari hasil himpunan mineral yang ditemui, daerah penelitian terbagi menjadi 4 zona alterasi yaitu alterasi Magnetit ± Biotit, Kuarsa + Serisit ± Pirit, Klorit + Epidot, dan Kaolinit ± Klorit. Berdasarkan analisis kinematik, di identifikasi kemungkinan longsoran berupa longsoran bidang dan longsoran baji di segmen seluruh segmen. Hasil Perhitungan kesetimbangan batas dan permodelan slide memperlihatkan nilai faktor keamanan rata-rata yang didapat sebesar 1.39 atau memiliki faktor keamanan yang stabil (Bowles, 1991).Kata kunci : Geologi, Kestabilan Lereng, Analisis Kinematik, Faktor Keamanan