Sjafri Sairin
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kampanye Antikorupsi Kaum Muda melalui Media Sosial Twitter Tawakkal Baharuddin; Salahudin Salahudin; Sjafri Sairin; Zuly Qodir; Hasse Jubba
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v19i1.3827

Abstract

Kaum Muda masih dinilai sebagai kelompok yang apatis di berbagai Negara termasuk di Indonesia. Situasi ini dikarenakan kurangnya ruang partisipatif yang mengakomodir kepentingan Kaum Muda. Kehadiran media sosial perlahan memberikan ruang partisipasi kreatif baru bagi Kaum Muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media sosial Twitter sebagai media partisipasi kreatif dan ekspresi politik Kaum Muda melawan korupsi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data berasal dari studi dokumen dan media sosial Twitter. Data dikumpulkan menggunakan fitur Ncapture for Nvivo. Analisis penelitian dilakukan dengan pengkodean data, analisis konten dan visualisasi data menggunakan Software analytics Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa media sosial Twitter memiliki pengaruh pada minat kolektif Kaum Muda pada wacana politik khususnya masalah korupsi. Ekspresi Kaum Muda di Twitter dibuktikan dengan ide kreativitas seperti meme, capture, caption, quote, dan hastag. Kreativitas tersebut merupakan bentuk ekspresi politik yang sekaligus mampu memengaruhi dan memobilisasi pengguna media sosial lainnya untuk ikut terlibat pada minat kolektif bersama melawan korupsi. Substansi penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi konsep baru dalam mengampanyekan isu-isu antikorupsi di Indonesia dengan memaksimalkan penggunaan media sosial Twitter.
Muhammadiyah's Criticism Towards Government Policies in The Era of Din Syamsudin’s Leadership Tohari Tohari; Sjafri Sairin; Muhammad Azhar; Muhammad Nurul Yamin
Al-Albab Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.22 KB) | DOI: 10.24260/alalbab.v9i1.1553

Abstract

The liberalization policy through Law No. 7 of 2004 concerning Natural Resources and Law No. 22 of 2001 concerning Oil and Gas, elicited a strong reaction from the Muhammadiyah movement. In response to the laws, Muhammadiyah used their role as both a civil society movement and Islamic movement and took the step of constitutional jihad. This article looks at the steps and attitudes of Muhammadiyah's criticism towards government policies under the administration of President Susilo Bambang Yudoyono (SBY). The findings showed the constitutional jihad was based on the spirit of the Muhammadiyah indictment and the spirit of progressive Islam Muhammdiyah. It was within this spirit that the Muhammadiyah movement was encouraged to be critical of SBY's policies. This study also explores Muhammadiyah's critical attitude which has had an internal and external impacts on the movement as a whole and Muhammadiyah leaders. Muhammadiyah's critical attitude is a form of action and rational choice. The rational choice being made by Muhammadiyah through observation of the impacts of the application of the two laws. Muhammadiyah and its leaders indicate the rational choice of Muhammadiyah actors based on Muhammadiyah's spirit orientation, and the social conditions of the Indonesians in response to the application of both of these laws.