Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENGAWASAN PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA ENTITAS BISNIS DI KABUPATEN PAMEKASAN Evi Malia
JURNAL AKUNTANSI UNIVERSITAS JEMBER Vol 17 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jauj.v17i2.11632

Abstract

The purpose of this study is to determine the role of DLH in overseeing business entities, especially companies that in their business activities produce waste. The method used in this study is a qualitative method. The results obtained are the duties of the Department of the Environment are 1) only overseeing business entities that already have environmental permits. 2) Supervision of the application of environmental accounting in business entities in Pamekasan Regency is in line with what is mandated by Law No. 32 of 2009 article 74 paragraph 1 as outlined in Pamekasan Regency Regulation No. 3/2013, environmental supervisors / officials have the authority to monitor businesses and / or activities that have the potential to pollute / damage the environment, request information from the party responsible for activities, make copy of documents / make notes, enter certain places suspected of causing environmental pollution / damage, take samples, examine equipment / installations and / or means of transportation, request information from parties related to the object of supervision. Keywords: Business Entity, Environmental Accoounting, Environmental Agency, Supervision
Kemandirian Pondok Pesantren Melalui Pendirian Bisnis Lembaga Keuangan di Kabupaten Pamekasan Nailah Aka Kusuma; Jamiatul Uyun; Evi Malia
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 5 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v5i2.4050

Abstract

Abstrak: Kemandirian pondok pesatren akan terwujud apabila pondok pesantren bisa memenuhi kebutuhan dan biaya penyelenggaraan pendidikkannya sendiri tanpa bergantung pada pihak eksternal pondok pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemandirian dari pondok pesantren yang memiliki usaha bisnis berupa lembaga keuangan dan kemandirian dari pondok pesantren yang tidak memiliki usaha bisnis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara dan observasi langsung kepada informan yang berkaitan dalam variabel penelitian ini. Objek penelitian ini adalah pada pondok pesantren yang ada di Pamekasan. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya bisnis pondok pesantren dapat menciptakan pondok pesantren yang mandiri dan tidak tergantung terhadap pihak ketiga baik itu pemerintah maupun alumni santri serta iuran dari santri, namun dengan adanya lembaga keuangan mikro syariah mampu memberikan kontribusi kepada pondok pesantren setiap tahun dari sisa hasil usaha (SHU) yang didapatkan dari lembaga keuangan mikro syariah, keuntungan juga diperoleh dari usaha bisnis pesantren yang lainnya. Keywords: Pondok Pesantren, Lembaga Keuanngan Syariah, Kemandirian. Abstract: The independence of the pondok rapidly will be realized if the boarding schools can meet the needs and costs of conducting their own education without depending on external parties of the pesantren. This study aims to determine how independent Islamic boarding schools have business businesses in the form of financial institutions and the independence of Islamic boarding schools that do not have business. The research method used in this research is descriptive qualitative by conducting interviews and direct observation to informants who are related to this research variable. The object of this research is the Islamic boarding school in Pamekasan. The result of this research is that the existence of an Islamic boarding school business can create an independent Islamic boarding school and does not depend on third parties, both the government and santri alumni as well as contributions from students, but with the existence of Islamic microfinance institutions it only contributes to the boarding school every year from the remaining results. Business (SHU) obtained from Islamic microfinance institutions, profits are also obtained from other Islamic boarding school businesses. Keywords: Islamic boarding schools, Islamic financial institutions, independence.
BUDAYA ORGANISASI DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PERGURUAN TINGGI Imam Wahyudi; Mohammad Nizarul Alim; Evi Malia; Ika Oktaviana Dewi
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 6 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan budaya organisasi dan system pengendalian manajemen pada perguruan tinggi. Metode yang digunakan adalah study literatur melalui pendekatan kualitatif, dengan data skunder sebagai sumber data yang digunakan untuk menganalis data hingga menjadi sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya organisasi pada perguruan tinggi digunakan untuk menujukkan jati diri perguruan tinggi, selain itu penerapan budaya organisasi membawa pengaruh terhadap perguruan tinggi melalui nilai-nilai yang ditanamkan baik secara verbal maupun aturan yang berlaku. Sedangkan implementasi system pengendalian pada perguruan tinggi lebih kepada memitigasi terjadinya risiko dan acaman dari eksternal maupun internal serta kualitas perguruan tinggi yang di gambarkan melalui hasil penilaian perguruan tinggi yang disebut dengan akreditasi. Pengelolaan yang baik akan membawa dampak yang baik, akan tetapi jika pengelolaan yang dilakukan tidak mengikuti aturan dan standar yang sudah ditetapkan maka stakeholder sebagai investor utama akan dapat menilai perguruan tinggi tersebut sehat atau tidak. Kata Kunci: budaya organisasi, system pengendalian manajemen, perguruan tinggi
ANALISIS PARTISIPASI DESA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI WISATA PANTAI 9 MENUJU VISIT SUMENEP 2018 Evi Malia; . Hanafi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.302 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar kontribusi Desa dalam mengembangkan wisata Pantai 9 menuju “Visit Sumenep 2018”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, metode pengumpulan data memakai triangulasi sedangkan analisis datanya menggunakan teori miles and hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi Desa dalam mengembangkan objek wisata Pantai 9 dalam rangka menyukseskan program Visit Sumenep 2018 dibagi atas tiga macam, yang pertama adalah partisipasi masyarakat desa, yang kedua adalah alokasi dana desa dan yang ketiga adalah partisipasi pemerintah dalam melibatkan Pantai 9 untuk menyukseskan program Visit sumenep 2018 . Partisipasi masyarakat menggunakan teori oekley yaitu partisipasi fisik berupa kemudahan transportasi, partisipasi dana berupa dana CSR yang diberikan oleh perusahaan yang beroperasi di desa Bringsang, partisipasi buah pikir yang berupa tour guide dan partisipasi keterampilan yang belum nampak di Pantai 9, dimana keempat partisipasi tersebut masih dikategorikan minim dan belum dilakukan secara optimal. Sedangkan alokasi dana desa yang dikeluarkan untuk pengembangan Pantai 9 masih dilakukan sejak tahun 2018 yaitu sejak Pantai 9 menjadi milik BUMDes. Partisipasi pemerintah dalam hal melibatkan Pantai 9 adalah dengan memasukkan Pantai 9 ke dalam datar destinasi wisata visit sumenep 2018.
Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Tambaan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Provinsi Jawa Timur Arin Wildani; Iswahyudi Iswahyudi; Mohammad Taufiq Hidayat; Agus Budiyono; Evi Malia
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 2, No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.699 KB) | DOI: 10.33366/jast.v2i2.1071

Abstract

Ibu rumah tangga memiliki peran dan potensi yang sangat strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Karena itu, program pemberdayaan ibu rumah tangga dalam bidang ekonomi perlu dimaksimalkan. Program kemitraan masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan peran serta ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luangnya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Mitra pada program ini yaitu kelompok ibu rumah tangga Dusun Gayam dan kelompok ibu rumah tangga Dusun Pesisir Desa Tambaan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Masalah yang dihadapi mitra yaitu kurangnya pengetahuan untuk berwirausaha dan minimnya keterampilan yang dimiliki. Berdasarkan hasil observasi lapangan Desa Tambaan memiliki terdapat banyak tambak garam dan sebagian besar masyarakatnya merupakan petani garam. Sehingga pada program ini ditawarkan solusi yaitu pelatihan dan pendampingan dalam produksi garam yodium skala rumah tangga. Program ini dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Penyuluhan yang dilakukan antara lain penyuluhan pentingnya konsumsi garam beryodium dan penyuluhan wirausaha dalam skala rumah tangga. Pelatihan yang dilakukan yaitu pelatihan pembuatan hingga pengemasan garam yodium. Hasil dari PKM ini yaitu (1) kelompok IRT Dusun Gayam dan Dusun Pesisir mengetahui pentingnya garam yodium sehingga tidak lagi menggunakan garam krosok yang diambil langsung dari tambak. (2) kelompok IRT Dusun Gayam dan Dusun Pesisir bisa membuat garam yodium dengan mengolah garam krosok yang di dapat dari tambak. (3) kelompok IRT Dusun Gayam dan Dusun Pesisir memahami usaha garam yodium skala rumah tangga. (4) kelompok IRT Dusun Gayam dan Dusun Pesisir memproduksi garam yodium dan menjual garam tersebut.
Penggunaan Marketplace Sebagai Upaya Peningkatan Omset Penjualan Bagi Pengrajin Batik Desa Klampar Pamekasan Evi Malia; Hoiriyah Hoiriyah; Ika Oktaviana Dewi; Aminullah Aminullah
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2022.3.1.56-60

Abstract

Desa Klampar merupakan salah satu Desa penghasil batik terbesar yang ada di Kabupaten Pamekasan. Hanya sebagian kecil masyarakat Klampar yang menjual batiknya secara online, yaitu pengrajin batik yang usianya dibawah 30 tahun dan menggunakan aplikasi Whatsapp, mereka menjualnya melalui story whatsapp kepada koleganya. Hasil penjualan batik setiap harinya berfluktuasi, bisa naik bisa turun bergantung musim. Atas dasar hal tersebut diperlukan adanya sosialisasi untuk memperkenalkan metode pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Maka Universitas Islam Madura berinisiatif untuk memberikan sosilaisasi penggunaan marketplace bagi pengrajin batik Desa Klampar melalui beberapa metode diantaranya, study pendahuluan, pemetaan masalah, pelaksanaan kegiatan, Monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu para pengrajin batik telah membuat akun di marketplace menggunakan platform shopee, meski penggunaannya belum optimal namun pengrajin batik telah mengenal manfaat dari penjualan batik menggunakan marketplace.
ANALISIS KONTRIBUSI PANTAI 9 DALAM VISIT SUMENEP 2018 Evi Malia; Hanafi Hanafi
PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi Vol 9 No 1 (2019): Performance : Jurnal Bisnis & Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.938 KB) | DOI: 10.24929/feb.v9i1.671

Abstract

This research aim to analyze how big contribution of 9 beachinto "Visit Sumenep2018". Reaserch method in this study is a qualitative method, data collection methodsusing Taylor and Bodgan Theorys while data analysis using miles and hubberman theory.The results of this reaserch indicate that 9 beach give some contribution to succeed theVisit Sumenep 2018 program is divided into some kinds, the first is contribution ineconomic development like transportation, and new jobs like tour guide and more shopswho sells food and souvenir. But this contribution is still low and un optimally becausenothing local wisdom souvenir and food who selling. While the allocation of village fundissued for the development of 9 beach is since 2018, since 9 beach belongs to BUMDes.The government's participation in involving 9 beach is by incorporating it into a flattourist destination visit sumenep 2018.
ANALISIS POTENSI BUMDES MELALUI PENGEMBANGAN BAMBU SEBAGAI OBJEK WISATA DI DESA SENDIR KECAMATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP Nailah Aka Kusuma; Evi Malia
PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi Vol 10 No 2 (2020): Performance : Jurnal Bisnis & Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/feb.v10i2.1216

Abstract

The research is aims to make bamboo potential as a tourist attraction that supports government programs that will make Sumenep atourism city. Research method is descriptive qualitative method with data collection methods using interviews and field observation at Sendir vilage, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Analysis of the data is using the miles and hubberman method. First with data reduction, data presentation and starting conclusions. The results of this research are Desa Sendir has the potential to be used as a tourist attraction with bamboo as a tourist attraction in terms of tourism potential sources. Facilities, and Ancillary . Desa Sendir must consider several inhibiting factors to find a solution so that the formation of a bamboo tourism village in Desa Sendir supported by all parties, tourism community and the government.
BIAS PARADIGMA PELAKU USAHA, AKADEMISI DAN FISKUS ATAS UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN PADA PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN UMKM Washilatul Mutmainnah; Evi Malia; Homsatun Homsatun; Laila Qothrun Nada Fiansyah
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v7i2.6309

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelaku usaha, akademisi, fiskus, atas UU Harmonisasi Peraturan perpajakan pada perubahan tarif pajak UMKM di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap informan memilki paradigma yang berbeda atas UU HPP pada perubahan tarif pajak UMKM, pelaku usaha mikro cenderung moderat karena sikap terbuka dan keinginan untuk memahami dan mengetahui, pelaku usaha kecil cenderung literate karena tidak memahami dan tidak mengetahui atas UU HPP pada perubahan tarif pajak dan pelaku usaha menengah cenderung apatis karena enggan untuk memahami aturan tersebut, akademisi memaknai aturan tersebut secara konservatif, sedangkan fiskus tidak memperhatikan redaksi dan bersifat moderat. Kata Kunci: Paradigma perpajakan, UU HPP, Wajib Pajak, Akademisi, Fiskus Abstract: The pupose of this study was to determine the perception of business actors, academics, tax authorities, on the law on harmonization of tax regulations on changes in tax rates for micro, small and medium enterprises in Pamekasan regency. This study uses a qualitative method with an interpretive approach.The results of the study indicate that each informant has a different paradigm of the law on tax regulation harmonization on changes in tax rates for micro, small and medium interprises, micro business actors tend to be moderate because of their open attitude and desire to understand and know, small bussiness actors tend to be literate because they do not understand and do not knowing the law on harmonization of tax regulations on changes in tax rates and medium sized business actors tend to be apathetic because they are reluctant to understand these rules, academics interpret the rules conservatively, while fiskus do not pay attention to the editorial and are moderate. Keywords: Tax Paradigm, Law on Harmonization of tax regulations, taxpayers, Academics, Fiscus
Potensi Pajak Daerah Atas Objek Wisata dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan Khoirun Nisa'; Evi Malia; Ach Baihaki; Moh Da'i Bachiar
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/jak.v12i1.2122

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana potensi pajak daerah atas objek wisata dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan. Jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan interview pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pajak daerah adanya destinasi wisata Kabupaten Pamekasan berpengaruh terhadap beberapa sektor pajak, realisasi pajak dearah diantarnya pajak hotel pada 2018 sebesar Rp. 678.243.010,00, 2019 sebesar Rp. 825.645.735,00 dan 2020 sebesar Rp. 482.405.485,00. Pajak restoran pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.863.297.349,00, 2019 sebesar Rp. 2.318950757,00 dan 2020 sebesar Rp. 1.985.158.932,00, serta pajak hiburan pada tahun 2018 sebesar Rp. 251.917.700,00, 2019 sebesar Rp. 588.591.242,00 dan 2020 sebesar Rp. 95.875.180,00. Setara dengan pendapatan jumlah pengunjung wisatawan yang diperoleh pada tahun 2018 sebesar 158.084, 2019 sebesar 181.821 dan 2020 sebesar 49.679. Data tersebut meningkat pada tahun 2019 dan menurun pada tahun 2020 karena faktor pandemi covid-19, tidak berkesinambungan dengan pendapatan pada 2020 pajak reklame dan parkir mengalami peningkatan begitupun PAD meskipun hasil pajak daerah dan reatribusi daerah menurun tetapi pendapatan meningkat diperoleh dari hasil kekayaan milik daerah yang dipisahkan dan lain-lainnya pendapatan daerah yang sah meningkat.