DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP KREATIVITAS SAINTIFIK DAN LITERASI SAINS SISWA SMP I PUTU IVAN KARYA WIGUNA .; PROF. DR. KETUT SUMA, M.S. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Siklus 5E terhadap kreativitas saintifik dan literasi sains siswa. Populasi dalam penelitian ini semua siswa SMP N 2 Sukawati dan sampel sebanyak 128 orang siswa, yang dibagi mendjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri dari 64 prang siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E. Sedangkan pada kelompok kontrol terdiri dari 62 orang siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Data kreativitas saintifik dan literasi sains dikumpulkan menggunakan tes essay. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mancova. Hasil Penelitian yang telah didapatkan antara lain: 1) terdapat perbedaan kreativitas saintifik dan literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction), 2) terdapat perbedaan kreativitas saintifik siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pengajaran langsung (Direct Intruction) terdapat perbedaan kreativitas saintifik siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pengajaran langsung (Direct Intruction), 3) terdapat perbedaan kemampuan literasi sains siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa yang dibelajarkan dengan model pengajaran langsung (Direct Intruction)Kata Kunci : Model Pembelajaran Siklus Belajar 5E, Kreativitas Saintifik, Literasi Sains This research was aimed at investigating the effect of 5E learning-cycle model towards the students’ scientific creativity and science literacy. The population of the research were all of the students in SMP N 2 Sukawati. There were 128 students who were selected as the sample of the research. Those were divided into two groups, the experimental and the control group. There were 64 students in the experimental group who were taught by means of 5E learning-cycle model. Meanwhile, there were 62 students in the control group who were taught by means of direct instruction model. The data of scientific creativity and science literacy were gathered by means of essay test. The data are analyzed by means of Mancova. The result of the reseacrh are: 1) there are different ability of scientific creativity and science literacy of the students who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model, 2) there are different ability of the students scientific creativity who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model, 3) there are different ability of the students science literacy who are taught by means of 5E learning-cycle model compared with those who are taught by means of direct instruction model. keyword : 5E Learning Cycle Model, Scientific Creativity, Science Literacy
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Berbantuan Mind Map Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa SMK I GUSTI BAGUS SUMARTA .; PROF. DR. PUTU BUDI ADNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar biologi antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dan mind mapp dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest-posttest Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Kubutambahan tahun ajaran 2016-2017. Sampel dari penelitian ini sebanyak 4 kelas yang terdiri atas 2 kelas eksperimen dan 2 kelas kontrol yang ditentukan melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dan tes hasil belajar. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dan Manova. Skor rata-rata Gain Score untuk kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Mind Mapp dan pembelajaran langsung berturut-turut adalah 0,76 dan 0,43. Sedangkan rata-rata Gain Score untuk hasil belajar siswa berturut-turut adalah 0,46 dan 0,22. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Mind Mapp lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsungKata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Mind Mapp, Berpikir kreatif, Hasil Belajar This study aims to determine the differences of creative thinking skills and biology learning outcomes between students who are taught by problem-based learning and mind mapp with students who are taught by direct learning. This type of research is a quasi experiment with a pretest-posttest Control Group Design research design. The population of this study is the9 th grade in SMK Negeri 1 Kubutambahan academic year 2016-2017. The sample of this study are 4 classes consisting of 2 experimental classes and 2 control classes determined by simple random sampling technique. Data were collected using creative thinking ability tests and learning result tests. The collected data were analyzed descriptively and Manova. The average score of Gain Score for students' creative thinking ability taught by Mind Mapp-based problem-based learning model and direct learning was 0.76 and 0.43 respectively. While the average Gain Score for student learning outcomes are 0.46 and 0.22 respectively. Based on these findings it can be concluded that improving the ability of creative thinking and student learning outcomes that are taught by the problem-based learning model with Mind Mapp is better than the direct learning model. keyword : Problem Based Learning, Mind Mapp, Creative Thinking, Learning Outcomes
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PENULISAN RPP DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 KUTA NI WAYAN EMI SULANDARI .; PROF.DR. NI PUTU RISTIATI, M.Pd. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisan RPP dan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Kuta. Data dikumpulkan melalui teknik angket, observasi, checklist, wawancara dan dokumentasi serta dianalisis secara interpretatif. Penelitian ini melibatkan satu orang guru Biologi sebagai informan dan tiga buah RPP tersebut untuk dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisan RPP dan pembelajaran Biologi belum diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa deskripsi kegiatan belajar pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 yang tidak direncanakan dalam RPP. Selama proses pembelajaran terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan perencanaannya dalam RPP. Hal ini memberikan gambaran bahwa guru kurang memperhatikan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan. Kendala yang dialami guru dalam mengimplementasikan pendekatan ilmiah adalah a) kurangnya pemahaman guru mengenai konsep kurikulum 2013; (b) kesalahan konsep guru dalam pembelajaran, (c) jumlah siswa yang banyak dalam satu rombongan belajar, (d) pembagian alokasi waktu yang kurang tepat, (e) rendahnya antusiasme siswa dalam belajar, dan (f) kurangnya pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran. Berdasarkan temuan tersebut dianjurkan saran perlu diadakannya pelatihan rutin dan evaluasi bagi guru tentang implementasi kurikulum 2013 baik dalam penulisan RPP maupun dalam pelaksanaan pembelajaran. Kata Kunci : pendekatan ilmiah, RPP, proses pembelajaran, kurikulum 2013 This study is aimed to describe the implementation of scientific approach in lesson plan and Biology learning process which was conducted in SMA Negeri 1 Kuta by using descriptive qualitative method. Data was collected by using questionnaire, observation, checklist, interview, and documentation then was analized interpretatively. A biology teacher was involved as the informant and there were three lesson plans from that teacher being analyzed in this study. The result of the study showed that scientific apporach in lesson plan and biology learning process was not implemented optimally. It was shown by the variety of activities that mentioned in Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 were not planned by the teacher in lesson plan. During the learning process there were unsuitable activities appeared. It showed the lack of the attention by teacher in implementing the steps of the learning activity planned. The obstacles faced by the teacher namely (a) the less of teacher’s understanding regarding the concept of curriculum 2013, (b) teachers’ misconception in teaching, (c) the big number of students in a class, (d) the allocation of time in learning process, (e) the less enthusiasm of students, (f) lack of learning sources and media used. Based on the finding of this study, it was highly suggested to do a routine trainning and evaluation for teacher regarding the implementation of curriculum 2013 both in lesson plan and learning process.keyword : scientific approach, lesson plan, learning process, curriculum 2013
KOMPARASI PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E DAN MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP DIAN DWIPA JAYANTHI .; PROF.DR. NI PUTU RISTIATI, M.Pd. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (2) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (3) mengomparasi perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E. Jenis penelitian ini termasuk eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 10 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple random sampling. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas VIIA ¬sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa kelas VIIB sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep IPA dan kuesioner sikap ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,297; p
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NI WAYAN INTAN PRADNYANDARI .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran biologi berbasis model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian termasuk Pre-experimental menggunakan One-group pretest-posttest design. Pengembangan modul pembelajaran menggunakan model 4-D menurut Tiagarajan dkk meliputi : 1) define; 2) design; 3) develop; dan 4) disseminate. Dalam penelitian ini hanya dilakukan 3 tahapan yaitu define, design, dan develop, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Hasil penelitian yang diperoleh produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas dengan skor rata-rata 4,23 dengan kategori sangat valid. Produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat kepraktisan dengan skor rata-rata keterlaksanaan modul pembelajaran dari empat kali pertemuan sebesar 4,25 dengan kategori sangat praktis, respon guru terhadap keterlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,4 yang termasuk dalam kategori sangat praktis, dan skor rata-rata respon siswa terhadap keterlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan adalah 4,08 berada pada kategori praktis. Produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat efektivitas untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan nilai rata-rata tes keterampilan berpikir kritis 85,92 dengan kriteria tuntas dan hasil uji t memperoleh p value < 0,05 menunjukkan modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara signifikan. Dengan demikian modul pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari segi validitas, kepraktisan dan efektivitas.Kata Kunci : modul pembelajaran, sains teknologi dan masyarakat, keterampilan berpikir kritis This research aims to generate biology learning module with the Science-Technology-Society learning model that has validity, practicality and affectivity requirement to improve student critical thinking skill. This research and development included to Pre-experimental used One-group pretest-posttest design. Learning module development uses 4-D model .According Tiagarajan et al (1974) elements of 4-D model development include: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. In this research only carried three stages, that is define, design and develope, while the disseminate stage is not carried due to limited time. The research results obtained: 1) learning module were developed based on validation by experts and practitioners to obtain an average score of 4.23 which includes a very valid category, 2) learning module meet the practical criteria based on the results of the feasibility study obtain an average score of 4.25 with the very practical categories, the average score of teachers response are 4.4 in the category of very practical and student responses are 4.08 in the category of practical, 3) the modul meets the criteria for effective learning based on the test results which indicated by students critical thinking skill. This is evident from average value of student critical thinking skill test are 85.92, and based on t test obtained value p value < 0.05 which indicated that modul effective to increase student critical thinking skill. Based on the research concluded that biology learning module fulfill criteria of valid, practical and effective for increase student critical thinking skills.keyword : learning module, sains technology and society, student critical thinking skill.
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS MEDIA YANG BERBEDA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NI LUH PUTU CARIASTINI .; PROF. DR. PUTU BUDI ADNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1) perbedaan pemahaman konsep biologi antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media gambar, torso dan video; (2) perbedaan pemahaman konsep biologi antara siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinestetik; dan (3) interaksi antara penggunaan jenis media yang berbeda dengan gaya belajar terhadap pemahaman konsep biologi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain one group pre-test post-test design. Pengambilan sampel menggunakan random assignment pada kelas XI MIPA SMAN 4 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (Anava). Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep biologi antara siswa yang dibelajarkan menggunakan media gambar, media torso dan media video (F=4,588; p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA NI NYOMAN YULI ADELINA .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan hasil belajar biologi dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran langsung, (2) pengaruh interaksi model pembelajaran berdasarkan gaya kognitif terhadap hasil belajar biologi, (3) perbedaan hasil belajar biologi berdasarkan gaya kognitif field independent dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran langsung, (4) perbedaan hasil belajar biologi berdasarkan gaya kognitif field dependent dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan The Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Ganesha Denpasar tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari VII 1 sampai VII 10, berjumlah 470 siswa, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah 191 siswa, yang terdistribusi ke dalam empat kelas. Dua instrumen pokok penelitian ini yaitu Group Embedded Figure Test (GEFT) dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh berupa nilai terhadap pertanyaan pada GEFT, dan nilai tes hasil belajar siswa pada materi organisasi kehidupan. Data gaya kognitif dan hasil belajar dianalisis dalam dua tahap yaitu analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung (2) terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran berdasarkan gaya kognitif terhadap hasil belajar biologi, (3) model pembelajaran Group Investigation lebih unggul dibandingkan model pembelajaran langsung dalam peningkatan hasil belajar siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, dan (4) model pembelajaran langsung lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran Group Investigation dalam peningkatan hasil belajar siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Kata Kunci : pembelajaran Group Investigation, gaya kognitif, hasil belajar This study aimed at analysing: (1) the difference in biological learning achievement by using Group Investigation learning model and direct learning model, (2) the influence of learning model interaction based on cognitive style on biology learning achievement, (3) the difference of biology learning achievement based on cognitive style of field Independent by using Group Investigation learning model and direct learning model, (4) the difference of biology learning achievement based on cognitive style of field dependent by using Group Investigation learning model and direct learning model. The research of this study was Quasi Experimental and by using Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study is the VII grade students of Ganesha Denpasar Junior High School 2016/2017 academic year consisting of VII 1 to VII 10, amounting to 470 students. The subjects were 191 students of seventh grade in which distributed into four classes. Group Embedded Figure Test (GEFT) and the test of Children learning achievement were used as the main instruments in this study. The data was obtained in the form of the Group Embedded Figure Test (GEFT) score, and the students’ learning achievement of organizations life materials. The data of cognitive style and learning achievement were analysed in two stages: descriptive analysis and hypothesis test with ANAVA test. The results of this study indicated that: (1) There are differences in biology learning achievement between groups of students who are taught by cooperative learning model of Group Investigation type and group of students who are taught by direct learning model (2) there is an influence of learning model interaction based on cognitive style on biology learning achievement, (3) Group Investigation study model is superior to direct learning model in improving students' learning achievement that have cognitive style field independent, and (4) direct learning model is superior compared with Group Investigation study model in improving student learning achievement that have cognitive style Field dependent.keyword : Group Investigation model, cognitive style, learning achievement
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA AYU SRI WIDYANTINI .; PROF.DR. NI PUTU RISTIATI, M.Pd. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengomparasikan: (1) perbedaan pemahaman konsep biologi dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pemblajaran kooperatif tipe TPS, (2) perbedaan pemahaman konsep biologi antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (3) perbedaan dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pemeblajaran kooperatif tipe TPS. Jenis penelitian ini termasuk kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas X3 dan X5 SMA N 1 Sukawati tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple group random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analis menyatakan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pemebelajaran kooperatif tipe TPS ( F=3,830; p
PENGARUH PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SMP IDA BAGUS PUTU INDRA WIKANTARA .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung, (2) perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung, (3) perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung.Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Pretest Posttest Non Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Blahbatuh tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari VIII A sampai VIII I, berjumlah 349 siswa, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah 76 siswa, yang terdistribusi ke dalam dua kelas.Berdasarkan hasil random sampling terpilih kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VII D sebagai kelas control. Data keterampilan proses sains dikumpul dengan tes keterampilan proses saina dan pemahaman konsep dengan tes pemahamn konsep. Data yang terkumpul kemudian dianalisi dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan uji MANOVA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung pada mata pelajaran IPA; (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung pada mata pelajaran IPA; (3) terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran experiential dan kelompok siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung pada mata pelajaran IPA.Kata Kunci : Experiential, Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains This study aims to analyze: (1) differences in understanding the concept and skills of the science process between students learning with experiential learning and students learning by direct learning, (2) differences in concept understanding between students learning with experiential learning and students learning by learning (3) differences in the science process skills between students learning with experiential learning and students learning by direct learning. This research is a quasi-experimental study with the Pretest Posttest Non Equivalent Control Group Design design. The population in this study were students of class VIII SMP N 1 Blahbatuh academic year 2016/2017 consisting of VIII A to VIII I, amounted to 349 students, with sample research used is 76 students, which is distributed into two classes. Based on random sampling Elected class VIII C as experimental class and VII D as control class. The data of science process skills is collected by the process skill test of science and concept comprehension with conceptual comprehension test. The collected data was then analyzed by descriptive analysis and hypothesis test with MANOVA test. The results of this study indicate that: (1) there is a difference in understanding the concept and skills of the science process between groups of students who are learning with experiential learning and group of students learning by direct learning in science subjects; (2) there is a difference of conceptual understanding between groups of students who are learning with experiential learning and group of students who learn by direct learning on science subjects; (3) There is a difference in the science process skill between groups of learners with experiential learning and group of students learning by direct learning on science subjectskeyword : Learning, Conceptual Understanding, Science Process Skills
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR NI KETUT TRIASTI .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan hasil belajar antara media audiovisual dengan media gambar. (2) pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan rancangan The Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Sapta Andika berjumlah 186 siswa, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah 120 orang, yang terdistribusi kedalam empat kelas. Data motivasi dan hasil belajar dianalisis dalam dua tahap yaitu analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan uji ANAVA. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang menggunakan media audiovisual dengan skor rata-rata 73,68 dengan siswa yang menggunakan media gambar menunjukkan skor rata-rata 67,34 terhadap hasil belajar IPA. (2) terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan media audiovisual dan media gambar dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA diperoleh nilai statistic F = 8,409 dengan angka signifikansi 0,004. Angka signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dilihat secara keseluruhan kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi menunjukkan skor rata-rata 71,87 dengan kualifikasi baik dan kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah menunjukkan skor rata-rata 68,92 dengan kualifikasi cukup. Hasil uji scheffe disimpulkan bahwa media audiovisual efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi.Kata Kunci : media audiovisual, media gambar, motivasi belajar, hasil belajar. The aim of this study was to analyze: (1) the differences in learning achievement between the audiovisual and image media. (2) the influence of interaction between learning media with learning motivation toward learning achievement. This research is a quasi-experimental research with The Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population of this study were students of class VII SMP Sapta Andika. The total number of the students are 186 consisted of four classes namely. The sample used was 120 students, which is distributed into four classes. Motivation and learning achievement data were analyzed in two stages: descriptive analysis and hypothesis test with ANOVA test. The results of this study were (1) there was a significant difference between students who learned using audiovisual media (average score 73.68) with students who learned using the image media (average score 67.34) toward the learning achievement of science subject. (2) there was an interaction influence between the usage of audiovisual and image media with learning motivation toward science learning achievement which was obtained by statistic value F = 8,409 with significance number 0,004, it showed that the significance number is less than 0.05. (3) there was a significant difference between students who have high learning motivation with students who have low learning motivation. It could be seen from the whole group of students who have high motivation showed the average score of 71.87 with good qualification and groups of students who have low motivation showed the average score of 68.92 with sufficient qualifications. Based on Scheffe test result, it could be concluded that the audiovisual media effectively improve students’ learning achievement who have high learning motivation.keyword : audiovisual media, image media, learning motivation, learning achievement