Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil

Prediksi Laju Sedimentasi Pada Sungai Jatiroto Hajar Crisia Cahyani; Entin Hidayah; Retno Utami Agung Wiyono; Gusfan Halik; Wiwik Yunarni Widiarti
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.1.64-71.2021

Abstract

Erosi dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi di sungai. Sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan sungai menjadi dangkal dan mengurangi kapasitas sungai. Sedimen akan mengendap pada bagian tertentu di sepanjang aliran sungai yang tidak mampu terangkut bersama dengan aliran sungai. Sungai Jatiroto merupakan sungai yang membatasi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. Sungai Jatiroto dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Rowokangkung. Penyebab dari sedimentasi adalah perubahan tata guna lahan ataupun erosi yang dilakukan oleh sungai itu sendiri. Pemodelan transpor sedimen oleh HEC-RAS bertujuan untuk mengetahui laju sedimen yang terbawa oleh sungai. Pada pemodelan ini dilakukan dua analisis, yaitu analisis hidrolika dan analisis transpor sedimen. Tahap pertama, analisis hidrolika menggunakan debit unsteady, parameter Manning (n) dan koefisien ekspansi dan kontraksi. Kalibrasi model dilakukan dengan cara perbandingan tinggi muka air yang menghasilkan nilai determinasi R2 sebesar 0,9586, nilai RMSE sebesar 0,39 dan masuk dalam kategori baik. Tahap kedua, analisis sedimentasi menggunakan debit quasi-unsteady dan diameter butiran. Fungsi pengangukatan sedimen yang cocok pada pemodelan ini adalah Laursen (Field) dengan laju sedimen sebesar 256,341 m³/tahun. Adapun laju sedimentasi di lapangan dilakukan dengan membandingkan cross section lama dengan yang baru yaitu 289,24  m³/tahun. Uji keandalan (validasi) model dilakukan dengan membandingkan hasil pemodelan dengan data observasi yang didapatkan dari hasil perhitungan volume pengendapan pada cross section. Didapatkan hasil uji keandalan sebesar 88%.
Analisis Prioritas Penanganan Kerusakan bendung di DAS Mayang Kabupaten Jember Afriq Fadian Syahya; Wiwik Yunarni Widiarti; Entin Hidayah
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.19.1.1-13.2023

Abstract

Bertambah besarnya tanggung jawab pemerintah daerah menuntut semakin banyak jumlah anggaran yang harus dikeluarkan dalam pembangunan. Hal ini merupakan tantangan dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Salah satu tunggang jawab tersebut adalah melakukan penanganan terhadap kerusakan bangunan utama irigasi yang masing masing memiliki manfaat, tingkat kerusakan, dan keterbatasan yang berbeda beda, sehingga penentuan prioritas rehabilitasi sulit untuk dilakukan. Studi ini bertujuan untuk menentukan prioritas penanganan bendung berdasarkan analisis tiga kinerja yang meliputi kondisi prasarana, ketersediaan air, dan luas area irigasi. Penilaian ini dilakukan pada lima bendung yang berurutan pada aliran sungai utama DAS Mayang. Proses pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 9 orang dari Dinas PU Pengairan Jember dan 1 orang dari UPT Pengairan Mayang. Sedangkan data ketersediaan air dan luas area irigasi didapatkan dari Dinas PU Pengairan Jember. Penentuan bobot kinerja bendung dilakukan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Penilaian tingkat kerusakan bendung dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan yang mengacu pada Permen PU No.12/PRT/M/2015. Hasil pembobotan kinerja bendung menunjukan bahwa kondisi prasarana 49%, ketersediaan air 42%, dan luas area Irigasi 9%. Bendung Tegal Waru merupakan prioritas utama dalam penanganan kerusakan.
Analisis Prioritas Penanganan Kerusakan bendung di DAS Mayang Kabupaten Jember Syahya, Afriq Fadian; Widiarti, Wiwik Yunarni; Hidayah, Entin
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.19.1.1-13.2023

Abstract

Bertambah besarnya tanggung jawab pemerintah daerah menuntut semakin banyak jumlah anggaran yang harus dikeluarkan dalam pembangunan. Hal ini merupakan tantangan dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Salah satu tunggang jawab tersebut adalah melakukan penanganan terhadap kerusakan bangunan utama irigasi yang masing masing memiliki manfaat, tingkat kerusakan, dan keterbatasan yang berbeda beda, sehingga penentuan prioritas rehabilitasi sulit untuk dilakukan. Studi ini bertujuan untuk menentukan prioritas penanganan bendung berdasarkan analisis tiga kinerja yang meliputi kondisi prasarana, ketersediaan air, dan luas area irigasi. Penilaian ini dilakukan pada lima bendung yang berurutan pada aliran sungai utama DAS Mayang. Proses pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 9 orang dari Dinas PU Pengairan Jember dan 1 orang dari UPT Pengairan Mayang. Sedangkan data ketersediaan air dan luas area irigasi didapatkan dari Dinas PU Pengairan Jember. Penentuan bobot kinerja bendung dilakukan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Penilaian tingkat kerusakan bendung dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan yang mengacu pada Permen PU No.12/PRT/M/2015. Hasil pembobotan kinerja bendung menunjukan bahwa kondisi prasarana 49%, ketersediaan air 42%, dan luas area Irigasi 9%. Bendung Tegal Waru merupakan prioritas utama dalam penanganan kerusakan.
Prediksi Laju Sedimentasi Pada Sungai Jatiroto Cahyani, Hajar Crisia; Hidayah, Entin; Wiyono, Retno Utami Agung; Halik, Gusfan; Widiarti, Wiwik Yunarni
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 17 No. 1 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.1.64-71.2021

Abstract

Erosi dapat menyebabkan terjadinya sedimentasi di sungai. Sedimentasi yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan sungai menjadi dangkal dan mengurangi kapasitas sungai. Sedimen akan mengendap pada bagian tertentu di sepanjang aliran sungai yang tidak mampu terangkut bersama dengan aliran sungai. Sungai Jatiroto merupakan sungai yang membatasi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. Sungai Jatiroto dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Rowokangkung. Penyebab dari sedimentasi adalah perubahan tata guna lahan ataupun erosi yang dilakukan oleh sungai itu sendiri. Pemodelan transpor sedimen oleh HEC-RAS bertujuan untuk mengetahui laju sedimen yang terbawa oleh sungai. Pada pemodelan ini dilakukan dua analisis, yaitu analisis hidrolika dan analisis transpor sedimen. Tahap pertama, analisis hidrolika menggunakan debit unsteady, parameter Manning (n) dan koefisien ekspansi dan kontraksi. Kalibrasi model dilakukan dengan cara perbandingan tinggi muka air yang menghasilkan nilai determinasi R2 sebesar 0,9586, nilai RMSE sebesar 0,39 dan masuk dalam kategori baik. Tahap kedua, analisis sedimentasi menggunakan debit quasi-unsteady dan diameter butiran. Fungsi pengangukatan sedimen yang cocok pada pemodelan ini adalah Laursen (Field) dengan laju sedimen sebesar 256,341 m³/tahun. Adapun laju sedimentasi di lapangan dilakukan dengan membandingkan cross section lama dengan yang baru yaitu 289,24  m³/tahun. Uji keandalan (validasi) model dilakukan dengan membandingkan hasil pemodelan dengan data observasi yang didapatkan dari hasil perhitungan volume pengendapan pada cross section. Didapatkan hasil uji keandalan sebesar 88%.