Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PRODUKSI BIOETANOL dari BATANG Sorghum bicolor (L.) Moench dengan Saccharomyces cerevisiae dan KONSORSIUM S. cerevisiae-Pichia stipitis Ellina S Pandebesie; Audiananti Meganandi Kartini
Purifikasi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v16.i2.43

Abstract

Indonesia merupakan penghasil biomassa lignoselulosa residu pertanian yang cukup melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian sorgum yang belum memiliki nilai ekonomis berupa batang Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). Total gula dalam nira sorgum hampir setara dengan nira tebu. Berdasarkan kandungan total gula yang cukup tinggi tersebut, limbah pertanian sorgum berupa batang sorgum beserta kandungan niranya adalah salah satu potensi sumber bioetanol yang menjanjikan.Penelitian ini dilakukan untuk menentukan konsentrasi substrat optimum dan proses fermentasi batang sorgum dengan menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF). Pretreatment yang akan digunakan adalah dengan metode fisik dan kimia. Batang sorgum yang telah menjadi bubuk dibuat dalam konsentrasi 25 gram (5%) dan 50 gram (10%), kemudian dilakukan penambahan aquades hingga 500 ml. Substrat diperlakukan dengan pretreatment pencacahan, pengeringan dan penggilingan, kemudian dilakukan penambahan H2SO4 0,25% dan dipanaskan pada suhu 121o C selama 10 menit. Metode hidrolisis pada penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatik, yaitu dengan memanfaatkan kapang T. viride dan A. niger. Sampel yang telah ditambahkan T. viride dan A. nigerkemudian ditambahkan S. cerevisiae CC 3012 dan konsorsium S. cerevisiae CC 3012-P. stipitis untuk proses fermentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kadar lignin, selulosa, hemiselulosa, gula reduksi, pH, C, N, P dan bioetanol. Analisis menggunakan Response Surface digunakan untuk mengambil kesimpulan dan mengetahui nilai optimum terhadap berbagai perlakuan substrat yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan batang sorgum berpotensi rendah sebagai bahan baku bioetanol karena menghasilkan kadar gula reduksi dan etanol yang tergolong rendah. Hasil etanol tertinggi dihasilkan pada substrat 50 gram (10%), yaitu sebesar 2.1% dengan penambahan konsorsium S. cerevisiae CC 3012-P. stipitis 10 % selama 24 jam fermentasi.
ANALISIS PENGARUH ADSORBEN LIMBAH KULIT KOPI PERTANIAN JEMBER PADA PROSES ADSORPSI LOGAM TEMBAGA (Cu) Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah; Yuliana Sukarmawati; Audiananti Meganandi Kartini
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10817

Abstract

Suatu aktivitas industri termasuk industri pertanian dapat menimbulkan dampak, baik dampak positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas industri adalah permasalahan limbah padat yang dihasilkan. Salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh industri pertanian adalah kulit kopi. Penelitian ini merupakan penelitian awal dalam pemanfaatan limbah padat industri pertanian yang ada di Kabupaten Jember sebagai material adsorben untuk menyerap limbah cair yang mengandung logam berat Cu. Limbah padat yang digunakan sebagai adsorben adalah limbah kulit kopi.  Adsorben dari kulit kopi merupakan salah satu material potensial yang dapat dikembangkan dan telah terbukti dapat menyerap logam berat. Terdapat dua tahapan dalam penelitian ini yaitu tahap adsorpsi dan tahap uji Unvariate Two Way Anova menggunakan bantuan software SPSS. Pada tahap adsorpsi, dilakukan proses adsorpsi dengan waktu kontak 30, 60, dan 90 menit, dan kecepatan pengadukan 100, 200, dan 300 RPM. Pada tahap uji Unvariate Two Way Anova, data yang dihasilkan terlebih dahulu harus memenuhi uji prasyarat sebagai data terlebih dahulu diuji dengan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitas menggunakan levene test. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan uji Unvariate Two Way Anova dan uji pos hoc. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adsorben dari limbah kulit kopi, dan menganalisis pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adserben yang terbuat dari limbah kulit kopi terbukti dapat menurunkan konsentrasi Cu, dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pada semua variabel waktu kontak dan kecepatan pengadukan kecuali antara kecepatan pengadukan 100 RPM dan 300 RPM. Kata kunci: Adsorben, adsorpsi, anova, Cu, kopi. The industrial activity including the agricultural industry can have an impact, both positive and negative impacts. One of the negative impacts caused by industrial activities is the problem of solid waste produced. One of the solid wastes produced by the agricultural industry is coffee skin. This research is an initial study in the utilization of agricultural industrial solid waste in Jember Regency as an adsorbent material to absorb liquid waste containing heavy metals Cu. Solid waste that is used as an adsorbent is coffee skin waste. Coffee skin adsorbent is one of the potential materials that can be developed and has been proven to absorb heavy metals. There are two steps in this research, namely the adsorption stage and the Unvariate Two Way Anova test using SPSS. In the adsorption stage, the adsorption process is carried out with contact times of 30, 60 and 90 minutes, and stirring speeds of 100, 200, and 300 RPM. In the Unvariate Two Way Anova test, the data generated must first fulfill the prerequisite test as the data is first tested by normality and homogeneity test. The normality test uses the Kolmogorov Smirnov while the homogeneity test uses the levene test. After that, it was followed by the Unvariate Two Way Anova test and the post hoc test. This study aims to analyze Cu adsorption process using adsorbents from coffee skin waste, and analyze the effect of contact time and stirring speed on the adsorption process. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that (1) Cu adsorption process using adserbens made from coffee skin waste has been proven to reduce Cu concentration, and (2) there is a significant effect on all contact time variables and stirring speeds except between stirring speed of 100 RPM and 300 RPM. Keywords: Adsorbent, adsorption, anova, coffee, Cu.
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Alfiani Nur Kholisah; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 14 No 1 (2022): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.441 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

The tofu industry in Indonesia is growing very rapidly due to the high public demand for tofu.. Most of the tofu industries in Indonesia are household-scale industries that are not equipped with waste treatment so that processing is needed, one of which is Phyto-treatment. In this research, tofu wastewater treatment is carried out using a water bamboo plant (Equisetum hyemale) through a sub-surface flow constructed wetland system. This study aims to eliminate the levels of organic pollutants in the tofu wastewater which can be seen from the levels of BOD (biological oxygen demand) and to determine the effect of the number of plants and the type of media on the BOD levels. The test was Phyto-treatment carried out for 20 days with a residence time of BOD testing on days 5, 10, 15, and 20. Based on the results of the study, the efficiency of removing BOD levels on day 20 in the X1Y1, X2Y1, X1Y2, and X2Y2 reactors was 40.93%, 79.10%, 26.53%, and 53.61%, respectively. The efficiency of removal of the highest BOD levels was found in the X2Y1 Reaktor. Meanwhile, based on the results of statistical tests using two-way ANOVA, it can be concluded that the number of plants and the type of media had a significant effect on the BOD levels
EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT.X Bagas Dwiky Hardiyanto; Audiananti Meganandi Kartini; Noven Pramitasari
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14913

Abstract

ABSTRAKPT X merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada proses produksinya menghasilkan limbah B3. Berdasarkan karakteristik dan sifat limbah B3, maka limbah B3 memerlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan limbah B3, mengevaluasi pengelolaan limbah B3, menganalisis kinerja sistem pengelolaan limbah B3, dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 dengan metode skoring skala Guttman. Penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan format neraca limbah B3. Hasil evaluasi dengan skala Guttman menunjukan persentase kesesuain pengelolaan limbah B3 sebesar 34% dengan kategori “Buruk” dan penilaian pada neraca limbah B3 telah melaksaanakan ketaatan pengelolaan sebesar 93%. Berdasarkan penilaian tersebut, maka PT X harus melakukan upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah B3, Neraca limbah B3, PT X, Skala Guttman.                                                                ABSTRACTPT X is a bottled drinking water (AMDK) industry which in its production process produces hazardous and toxic waste. Based on the characteristics and nature of hazardous and toxic waste, waste requires good management in accordance with applicable regulations. This study aims to determine the existing condition of hazardous and toxic waste management, evaluate hazardous and toxic waste management, analyze the performance of the hazardous and toxic waste management system, and provide recommendations for improvements to the hazardous and toxic waste management system in accordance with applicable regulations. The evaluation was conducted to compare the existing condition of hazardous and toxic waste management with the Guttman scale scoring method. hazardous and toxic waste management performance assessment is carried out based on the hazardous and toxic waste balance format. The results of the evaluation with the Guttman scale show the percentage of hazardous and toxic waste management compliance is 34% with the "poor" category and the assessment on the hazardous and toxic waste balance has implemented management compliance of 93%. Based on this assessment, PT X must make efforts to improve hazardous and toxic waste management in accordance with applicable regulations. Keywords: Balance, Guttman Scale, Hazardous and Toxic Waste, PT X.
PENGARUH AERASI TERHADAP PENURUNAN KADAR COD LIMBAH CAIR LAUNDRY PADA PROSES FITOTREATMENT MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) M. Faizal Rahmawan; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan cuci pakaian ataupun lebih dikenal dengan laundry disaat ini tumbuh dimana-mana, paling utama di wilayah pemukiman. Limbah cair yang dihasilkan mengandung zat pencemar yang dapat dilihat dari parameter pencemar misalnya kadar Chemical Oxygen Demand (COD). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jenis pengolahan dengan lama waktu tinggal dalam menurunkan kadar COD limbah cair laundry, serta pengaruh jenis pengolahan dan waktu tinggal terhadap kadar COD. Jenis pengolahan yang digunakan adalah aerasi, fitotreatment dan kombinasi fito-aerasi dengan menggunakan reaktor batch. Tahap penelitian yang dilakukan dimulai dari penelitian pendahuluan, aklimatisasi tanaman eceng gondok, range finding test, pengolahan limbah cair laundry, dan analisis statistik menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD pada reaktor aerasi, fitotreatment, dan fito-aerasi masing-masing sebesar 60,74%, 24,65%, dan 79,46%. Efisiensi penyisihan paling besar terjadi di reaktor fito-aerasi.  Hal ini karena proses aerasi dapat meningkatkan kandungan dissolved oxygen di limbah laundry lebih besar. Kandungan dissolved oxygen ini digunakan oleh mikroorganisme yang ada di akar tanaman eceng gondok untuk membatu proses degradasi polutan organik limbah cair laundry. Adapun hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa jenis pengolahan dan waktu tinggal berpengaruh signifinkan terhadap kadar COD. Kata kunci: Aerasi, COD, Fitotreatment, Laundry, Limbah
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Noven Pramitasari; Alfiani Nur Kholisah; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 1 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

Industri tahu di Indonesia berkembang sangat pesat dikarenakan tingginya permintaan masyarakat terhadap tahu. Tingginya permintaan terhadap tahu tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya produksi tahu yang mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Sebagian besar industri tahu di Indonesia adalah industri skala rumah tangga yang tidak dilengkapi pengolahan limbah sehingga diperlukan pengolahan, salah satunya dengan phyto-treatment. Pada penelitian ini pengolahan limbah cair tahu dilakukan dengan menggunakan tanaman bambu air (Equisetum hyemale) melalui sistem sub surface flow constructed wetland. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan kadar pencemar organik pada limbah cair tahu yang dapat dilihat dari kadar BOD (biological oxygen deman), serta mengetahui pengaruh jumlah tanaman dan jenis media terhadap kadar BOD. Adapun variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah tanaman dan jenis media. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah aklimatisasi, pretreatment dan range finding test. Phyto-treatment dilakukan selama 20 hari dengan waktu tinggal pengujian BOD pada hari ke 5, 10, 15 dan 20. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan efisiensi penyisihan kadar BOD pada hari ke 20 di Reaktor X1Y1, X2Y1, X1Y2, dan X2Y2 masing-masing sebesar 40,93%, 79,10%, 26,53%, dan 53,61%. Efisiensi penyisian kadar BOD paling besar terdapat pada Reaktor X2Y1 yaitu menggunakan 70 batang tanaman dan jenis media tanah dan kerikil. Adapun berdasarkan hasil uji statistik menggunakan anova dua arah dapat disimpulkan bahwa jumlah tanaman dan jenis media berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD.
Potensi Bioenergi Dari Pengolahan Limbah Peternakan Dan Sampah Organik Di Kabupaten Banyuwangi Kartini, Audiananti Meganandi; Ilminnafik, Nasrul
Jurnal Kendali Teknik dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Kendali Teknik dan Sains
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jkts-widyakarya.v2i1.2720

Abstract

Banyuwangi Regency has an area of ​​5,782.5 km2, which is divided into 25 sub-districts and 217 villages/sub-districts with a population in 2021 reaching approximately 1,718,462 people. Based on BPS data from Banyuwangi Regency in 2020, it shows that the total livestock population is 3,130,769. These types of livestock consist of four-legged animals such as cows, buffalo, horses, goats, sheep, pigs and poultry such as chickens. The aim of this research is to find out the potential electrical energy obtained from livestock manure and to measure and identify the potential electrical energy from waste processing which is developed into a biomass power plant in Banyuwangi Regency. The research method in writing this article is descriptive quantitative, the data was obtained from literature studies. Biogas potential from the livestock sector in Banyuwangi Regency is considered high with a total of 297,680 m3 of biogas that can be produced. Meanwhile, the total weight of waste generated in Banyuwangi Regency is 572,261 kg/day. So it was found that the total bioenergy produced from livestock manure in Banyuwangi Regency reached 297,681 m3, while the total electrical energy produced from organic waste in Banyuwangi Regency reached 414,061 kWh per day.  
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Eco-enzyme Kartini, Audiananti Meganandi; Pramitasari, Noven; Fitria, Firda Lutfiatul; Al Banna, Hasan; Pramesti, Diajeng Hayu; Purba, Aldo Rianda; Aunillah, Nuni
PEKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/pekat.v3i2.40

Abstract

Sampah organik seringkali dinilai tidak memiliki manfaat yang menguntungkan bagi masyarakat, karena pada kenyataannya banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sampah ini dapat menjadi sampah yang ramah lingkungan dan bermanfaat jika dapat diolah dengan tepat. Salah satu masyarakat yang belum memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah organik menjadi produk yang lebih berguna dan ramah lingkungan adalah masyarakat di Desa Sabrang Kabupaten Jember. Desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 17.556 jiwa ini belum memanfaatkan limbah organik dari aktivitas rumah tangga dengan baik. Oleh karena itu, Tim Pengabdian yang berasal dari dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Jember melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sabrang yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik tersebut menjadi produk yang lebih berguna yaitu menjadi eco enzyme.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme dan melatih ibu-ibu PKK dan Posyandu di Desa Sabrang untuk membuat eco enzyme dari sampah rumah tangga Pengolahan sampah melalui pembuatan eco enzyme merupakan implementasi dari zero waste sampah organik skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga seperti sampah sisa sayur, buah, makanan, air, dan gula selain gula putih. Adapun tahapan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap identifikasi, sosialisasi kepada masyaarakat, pelatihan program eco enzyme, monitoring progress, dan tahap akhir yaitu evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sabrang dengan peserta berasal dari ibu-ibu PKK dan Posyandu sebanyak 15 orang. Pelaksanaan kegiatan ini telah berhasil memberikan pemahaman kepada peserta tentang pengolahan sampah organik menjadi bahan yang lebih bermanfaat, serta telah menghasilkan produk berupa eco enzyme yang memiliki aroma asam dengan nilai pH 3,6 dimana nilai tersebut menunjukkan kategori yang baik untuk standart cairan eco enzyme. Produk eco enzyme yang telah  berhasil diproduksi diharapkan dapat dikomersialisasi dengan fasilitator perangkat Desa Sabrang agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakan Desa Sabrang. Kata Kunci: eco enzyme, sampah organik, pengolahan
Aplikasi Koagulasi pada Pengolahan Air Bersih Menggunakan Serbuk Biji Bunga Flamboyan (Detonix regia L.) sebagai Biokoagulan untuk Menurunkan Kekeruhan Badriani, Ririn Endah; Febriani, Noly Paulina; Kartini, Audiananti Meganandi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v7i2.32549

Abstract

Air baku untuk air bersih dalam pemanfaatannya diperlukan adanya pengolahan, hal ini dikarenakan adanya kandungan bahan pencemar dalam air baku. Banyaknya kandungan bahan organik dan bahan anorganik pada badan air akan menyebabkan air menjadi keruh. Pengolahan air bersih secara kimia yang dapat dilakukan salah satunya adalah koagulasi dan flokulasi. Koagulan alami yang dapat digunakan untuk proses koagulasi air baku adalah biji bunga flamboyan (Delonix regia L.), dimana kandungan protein pada biji bunga flamboyan sebesar 8.75% dan asam amino kationik berupa lisin 32,78 mg/g, arginin 66,14 mg/g, dan histidin 32,83 mg/g. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum biji bunga flamboyan (Detonix regia L.) dan pH optimum dalam menurunkan kekeruhan air baku pada pengolahan air bersih. Sampel air yang digunakan adalah air bersih hasil pengolahan dari PDAM Tegal Gede Jember yang diatur kekeruhan dan pH awalnya. Variasi kekeruhan pada air baku buatan adalah 50 NTU, 75 NTU dan 100 NTU dengan pH 4 - 9. Dosis optimum yang didapatkan dari setiap sampel air kekeruhan buatan berbeda-beda, semakin tinggi nilai kekeruhan airnya, maka semakin besar kebutuhan dosis koagulannya. pH optimum dalam menurunkan kekeruhan pada pengolahan air bersih dengan menggunakan serbuk biji bunga flamboyan (Detonix regia L.) adalah pada pH asam.
Kajian Kehilangan Air pada Perencanaan District Meter Area PDAM Kota Pasuruan Badriani, Ririn Endah; Ilmi, Barajati Jala; Kartini, Audiananti Meganandi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 29, Nomor 2, DESEMBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkts.v29i2.51769

Abstract

Water loss that occurred in the service area of the Pleret 1 Reservoir managed by PDAM Pasuruan City from January to November was 42.92%. The highest water loss occurred in January of 46.85% and the lowest in May of 33.43%. This is still very far from the standard 20%. The current condition of the Pasuruan City PDAM distribution pipeline network is that all systems are connected to each other, so that there are no separate systems. Efforts that can be made by PDAM Kota Pasuruan to reduce water loss and interconnection networks are to isolate the piping network by establishing a DMA (District Area Meter). Formation of DMA requires hydrolysis modeling simulation of distribution pipeline network using Epanet 2.2 software. Besides using Epanet 2.2 software, Quantum GIS 3.16.16 software is needed to create a pipeline. The validity test in the field uses the discharge parameter with a correlation coefficient between EPANET and field discharge data obtained at 0.61. The formation of DMA with good results to reduce air loss is by reducing air pressure, if the air pressure decreases, the air loss will be lower.