Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

METODE PENELITIAN EKONOMI ISLAM DAN PENGEMBANGANNYA Ali Wardana
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 13, No 2 (2017): Rausyan FIkr
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v13i2.296

Abstract

Metodologi penelitian merupakan bagian yang esensial dari pengembangan suatu ilmu atau kelompok ilmu. Adalah kurang pas dan etis apabila suatu metodologi diperuntukkan bagi berbagai ilmu pengetahuan yang pada dasarnya berbeda-beda wataknya. Misalnya, antara metodologi ekonomi konvensional diterapkan pada ilmu ekonomi Islam yang berprinsipkan syariah. Ilmu ekonomi syariah adalah bagian dari ilmu agama. Metodologi yang tepat digunakan juga adalah metodologi penelitian agama. Karena penelitian agama tidak berhenti pada semboyan “ilmu untuk ilmu” tetapi lebih dalam lagi yaitu untuk kepentingan pengembangan agama dan umat beragama. Tawaran ini diajukan dengan pertimbangan bahwa metodologi ilmu sosial, ilmu-ilmu humaniora dan ilmu-ilmu pasti tidaklah seluruhnya pas untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan agama. Masalah-masalah agama sebaiknya berdiri sendiri dengan menggunakan metodologi tersendiri.
BUYA HAMKA DAN PANDANGANNYA TENTANG IJTIHAD Ali Wardana
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 14, No 02 (2018): Rausyan Fikr
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v14i02.914

Abstract

Abstrak:Kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan dalam Islam seperti dalam bidang Ilmu Ushul Fiqh, Fiqh, Ilmu Tafsir, Ilmu Tasawuf dan lain-lain adalah berpangkal dari terbukanya pintu ijtihad. Begitu juga dengan hadirnya ulama-ulama besar yang telah mendirikan empat mazhab fiqh dalam Islam adalah juga bersumber dari adanya kebebasan berijtihad itu sendiri. Buya Hamka, sebagai seorang ulama cendikiawan adalah salah satu penganjur dari kebebasan menyatakan hasil pemikiran yang matang dan diyakini (berijtihad) dengan berpegang kepada syarat-syaratnya, yaitu jangan keluar dari garis adab dan sopan walaupun yang benar yang akan diterangkan. Dan seyaogianya pula ia sanggup mempertahankan keyakinan dan hujjahnya, luas pandangannya serta mengetahui hakikat perkara yang ditulisnya.Kata Kunci: Buya Hamka, Pandangan, Ijtihad.
Peran Kemajuan Pendidikan Islam Dalam Pembinaan Budi Pekerti Ali Wardana
Tuah Riau Vol. 2 No. 2 (2023): September
Publisher : MGMP SMP PAI Provinsi Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya fenomena yang menyimpang menunjukkan karakter generasi muda Indonesia sudah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah rendahnya pendidikan karakter yakni budi pekerti yang baik dan luhur pada peserta didik. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan sebuah usaha pembinaan pada proses pengembangan budi pekerti dalam bingkai pendidikan islam. Penelitian ini merupakan penelitin kepustakaan, yakni pengumpulan data bermacam-macam material yang terdapat di ruang kepustakaan, seperti koran, buku-buku, majalah, naskah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan penelitian. Adapun hasil penelitian ini, pentingnya pembinaan budi pekerti kepada peserta didik karena banyaknya terjadi krisis moral yang bersumber dari kesalahan lembaga pendidikan yang dianggap belum optimal dalam membentuk kepribadian budi pekerti yang luhur bagi segenap peserta didik. Nilai-nilai budi pekerti dalam pendidikan islam tolakk ukurnya hanyalah al-Qur' an dan Sunnah, bukan yang lainnya. Dan juga bahwa dari jawaban tersebut dapat diketahui bahwa akhlak Rasulullah Saw yang tercermin lewat semua tindakkan, ketentuan, atau perkataannya senantiasa selaras dengan al-Qur'an dan benar-benar merupakan praktek riil dari kandungan al-Qur'andi antara nilai-nilai budi pekerti yang dapat ditiru dari karakter Rasulullah yang diajarkan dalam pendidikan-pendidikan Islam yakni jujur (al-shidq) artinya dapat dipercaya, dipercaya (al- amanah), cerdas (al fathanah). tabligh (menyampaikan) dan lain sebagainya. Peran pendidikan Islam dalam pembinaan budi pekerti lebih condong kepada peran seorang pendidik itu sendiri. Dalam lingkup pendidikan, tenaga pendidik memiliki peran dan fungsi penting dalam pembentukan budi pekerti peserta didik, karena pada hakikatnya peserta didik merupakan kesatuan dari berbagai karakteristik yang terpadu di dalam dirinya.
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, WAKAF, DAN DANA SOSIAL DI PONDOK PESANTREN AL-IHSAN RIAU Hikmatullah; Irwandi; Asmarika; Wage; Ali Wardana; Mukhlis
DEVELOPMENT: Journal of Community Engagement Vol. 4 No. 3 (2025): September
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/djce.v4i3.2530

Abstract

This community service activity aims to enhance the capacity of managing zakat, infaq, sadaqah, waqf, and social funds at Pondok Pesantren Al-Ihsan Riau. The research method used is qualitative with a descriptive-participatory approach, in which the implementing team was directly involved in the mentoring process. Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The research subjects included the pesantren leaders, zakat and waqf unit managers, senior students, and beneficiary communities.The results show that the mentoring activities improved the administrators’ understanding and skills in administration, transparency, and accountability of social fund management. In addition, the program encouraged the participation of students and the community in practicing professional management of funds oriented toward community empowerment. In conclusion, mentoring in the management of zakat, infaq, sadaqah, waqf, and social funds at the pesantren contributed positively to strengthening sustainable sharia financial governance and generated significant social impacts for the surrounding community.