Hiden Hiden
Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Accuracy and Automatic Computation of Seismic Refraction: a case of Forward Modeling and Inversion Hiden, Hiden; B, Kirbani S; S, wiwit; S, Hadmoko D; Setiawan, Ari
Gravitasi Vol. 13 No. 1 (2014)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/gravitasi.v13i1.4447

Abstract

It has been built a data processing program to perform the first arrival waktu tempuh inversion of seismic refraction profiles zero distance. Analysis of the first wave arrival time is obtained by 1) using two-way analysis of time-taking to control the accuracy of the passage and identify the mistakes geometry,, 2) parameterization slowness and intercept-time of travel-time, in which the velocity model and multi-layer thickness obtained by inversion LSQ method (unconstrained, constrained and Marquardt) on seismic refraction. For automatic calculation and accurate, we make a data processing program for the third inversion LSQ method. Analysis of the model resolution and measurement data to determine the optimal parameters of the model, the algorithm used Menke (1989). Resolution inversion results, we tested with: forward modeling, the level of misfit (error) and the convergence between the observed data and the model. Once the program is successfully tested on a number of data, then we apply to the real seismic. The results of field data inversion interpreted that the subsurface strata bedding row from the top (first layer) in the form of: soil, sand (loose), sand (saturated, loose) and sandstone, limestone. Resolution velocity and thickness in the forward modeling program: a) the error between: 10-17 - 10-5 and b) the residue of convergence is: 10-11-10-4, while the resolution of the results of the third inversion LSQ method on the field data, obtained misfit between: 10-17 - 10-4 and residual convergence between measurement data and the model are: 10-11 -10-4.Keywords —seismic refraction, forward modeling, LSQ inversion, parameter models, resolution.
Penentuan Lapisan Batuan Bawah Permukaan di Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara Menggunakan Metode Geolistrik Lestari, Vista Ayu; Hiden, Hiden; Minardi, Suhayat
Jurnal Pertambangan dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v4i2.13356

Abstract

Desa Malaka merupakan salah satu desa yang mengalami kerusakan berat akibat gempa Lombok yang terjadi pada tahun 2018. Diduga terdapat tanah lunak di Desa Malaka sehingga penelitian mengenai keberadaan lapisan batuan bawah permukaan perlu dilakukan untuk mengetahui lapisan batuan yang berpotensi menimbulkan kerusakan ketika terjadi gempa. Metode geofisika yang digunakan adalah metode geolistrik dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa bentuk lapisan batuan bawah permukaan didominasi oleh lapisan tanah lunak yang terdiri dari tiga lapisan batuan yakni lapisan pertama merupakan batu pasir, lapisan kedua merupakan alluvium, lapisan ketiga merupakan jenis batuan mengandung air asin dan lapisan lempung. Zona lemah yang didominasi lapisan lempung terindikasi sebagai rekahan dan sesar yang terdapat di Dusun KLUI, di Dusun Nipah, di Dusun Malimbu, dan di Dusun Pandanan berupa rekahan dan sesar dengan adanya struktur batuan yang tidak menerus. 
Pemetaan Sebaran Endapan Debris Avalanche Menggunakan Metode Geolistrik di Kawasan Pantai Kwangwai Kabupaten Lombok Timur Puspita Rahayu, Ni Kadek Erna; Hiden, Hiden; Syamsuddin, Syamsuddin
Jurnal Pertambangan dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v4i2.13354

Abstract

Debris avalanche merupakan salah satu dampak negatif dari letusan gunung berapi. Debris avalanche terdiri dari material runtuhan penyusun tubuh gunung berapi, apabila longsoran tersebut dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan yang ada di dataran rendah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa pada kawasan Pantai Kwangwai terdapat gundukan yang merupakan hasil endapan debris avalanche yang tersusun dari blok – blok andesit. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui sebaran endapan debris avalanche dan karakteristiknya berdasarkan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Wenner. Berdasarkan pemodelan inversi 2D diperoleh hasil, bahwa pada kawasan Pantai Kwangwai terdapat material endapan debris avalanche berupa blok andesit yang memiliki nilai resistivitas 95 – 3000 ohm.m dengan ketebalan mencapai 18 m. Material tersebut tersebar hampir 90 % dari luas area daerah penelitian yaitu 1,82 km2, endapan debris avalanche yang terdapat di daerah penelitian merupakan endapan debris avalanche block yang  materialnya bersifat  tidak jenuh air
ANALISIS DAN PEMODELAN INVERSI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN ANOMALI GRAVITASI PULAU LOMBOK Hiden, Hiden; SB, Kirbani; S, Wiwit; SH, Danang
Indonesian Physical Review Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.874 KB) | DOI: 10.29303/ipr.v2i1.18

Abstract

Sistem patahan, intrusi, dan daerah pengangkatan banyak terdapat di Pulau Lombok, tetapi secara visual tidak tampak di permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis anomali gravitasi dan memodelkan struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomali gravitasi. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang baik antara karakteristik anomali Bouguer maupun anomali residual terhadap struktur yang telah diketahui di Pulau Lombok. Umumnya, anomali tinggi baik anomali Bouguer maupun anomali residu tinggi berkorelasi baik dengan singkapan zona Solo di sebelah barat, kerak magmatik tebal di sebelah timur dan area pengangkatan di selatan Lombok. Berdasarkan anomali residu tinngi, terdapat beberapa sesar lokal teridentifikasi dengan sangat jelas. Sementara anomali residu rendah tampak pada wilayah Kompleks Gunung Rinjani. Perkiraan sesar yang membelah dua Pulau Lombok (sesar Lombok: FL) tidak terbukti keberadaannya baik dengan anomali Bouguer, anomali residu maupun dengan pemodelan inversi 2D. Interpretasi hasil pemodelan inversi 2D menunjukan variasi batuan dengan densitas (2,625 – 2,858) kg/m3 yang terdistribusi secara spasial pada kedalaman (1,31 – 4,66) km.
PEMETAAN DAN ANALISIS GEOMETRI SESAR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI SELENGEN LOMBOK UTARA Saputra, Putrawan; Yasin, Syamsuddin; Hiden, Hiden
Indonesian Physical Review Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v4i1.76

Abstract

Aktivitas sesar merupakan faktor utama terjadinya gempa bumi seperti yang terjadi di Pulau Lombok. Sesar diduga banyak terdapat di Wilayah Lombok, baik sesar skala mayor maupun sesar minor. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan keberadaan sesar dan analisis geometrinya, sehingga resiko bahaya dapat dimitigasi sebelum gempa khususnya di Kayangan Lombok Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan sesar dan menganalisis geometrinya di Desa Selengen Kayangan Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode Geolistrik 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesar yang terdapat di Desa Selengan adalah sesar mikro membentuk garis melalui rekahan yang tersingkap memanjang ke arah Timur Laut. Geometri rata-rata sesar: lebar 15,8 m, kedalaman 16,8 m dan Strike  Dip  Timur Laut (N37E/77). Penelitian selanjutnya akan dikaji tingkat kerawanan dan potensi likuifaksi dengan wilayah yang lebih luas menggunakan metode lain.
APPLICATION OF THE GEOELECTRIC METHOD TO IDENTIFY SUBSCRIPTION FAULT IN SAMBELIA DISTRICT DUE TO THE 2018 EARTHQUAKE Muliana, Winda; Hiden, Hiden; Syamsuddin, Syamsuddin
Indonesian Physical Review Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v6i2.213

Abstract

Earthquake activity triggers fault activity such as what happened on Lombok Island. Therefore, it is necessary to carry out research related to the existence of faults by identifying the type of fault, so that the risk of danger can be overcome before an earthquake occurs, especially in Sambelia District, East Lombok Regency. The purpose of this research is to find out whether there is a fault in the research area caused by the 2018 earthquake and to analyze its geometry in Sambelia District, East Lombok Regency. Data acquisition using the Geoelectric resistivity Wenner configuration method . The results of the research on 12 tracks with a length of 230 meters each track, on each track there are 3 rock layers in 2D cross section. Based on the inversion results, of the twelve main rock types that dominate include clay, sandstone, and breccia with a depth of up to 40 meters, with the highest elevation of 168 meters above ground level. The existence of faults on all tracks has a depth ranging from 16.75 meters. In the research area, many fractures were found which were possibly caused by the 2018 earthquake activity which led to the finding of faults on each trajectory. The type of rock that indicates the presence of a fault is breccia rock that experiences discontinuity with a resistivity value of (7.33 – 82.1) ohm-m and is filled or covered by sedimentary deposit rocks, namely clay and sandy loam with a resistivity value of (0.483 – 3.62) ohm-m. The faults in Sambelia District are micro-faults forming a line through exposed fractures extending to the northeast. The average geometry of the fault is: 15 meters wide, 77° average slope and 37° northeast strake .