Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERJALANAN AVEROISME KE EROPA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA MODEREN Afrizal M
AL-FIKRA Vol 4, No 2 (2005): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v4i2.3760

Abstract

PEMIKIRAN PARA FILOSOF MUSLIM TENTANG JIWA Afrizal M
An-Nida' Vol 39, No 1 (2014): January - June 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i1.860

Abstract

Tulisan ini memaparkan pemikiran beberapa filosof muslim tentang jiwa. Banyak pemikiran dalam memahami keesaan Allah yang diangkat oleh berbagai aliran dalam Islam, tetapi setelah dicermati maka semuanya mengerucut pada dua kelompok saja, yaitu pemikiran rasional dan pemikiran tradisional. Kedua corak pemikiran ini bertolak dari starting point yang sama yaitu al-Quran, tetapi kemudian antara keduanya kelihatan terjadi perbedaan yang bertolak belakang. Pemikiran rasional berusaha memberikan interpretasi yang tajam dan tidak segan-segan memberikan takwil suatu teks al-Quran karena bertentangan dengan alur pikir yang tepat. Sebaliknya pemikiran tradisional berusaha mengikuti teks apa adanya dan menjauhi interpretasi yang berlebihan karena dikhawatirkan terjadi penyimpangan yang tidak wajar dalam memahami keesaan Allah. Dengan mengetahui metode berpikir kedua kelompok ini ternyata hasilnya bermuara pada satu titik yang sama, yaitu peningkatan dan pemahaman atas keesaan Allah. Pemahaman tentang perbedaan interpretasi di antara keduanya secara tepat dapat membuka cara berpikir yang lebih luas di kalangan masyarakat Islam
Berdirinya dinasti Bani Abbas Safitri, Yupita; Afrizal M; Sawaluddin
Jurnal Pendidik Indonesia Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pendidik Indonesia
Publisher : Karoteh Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61291/jpi.v5i2.51

Abstract

This study aims to provide a comprehensive overview of the history behind the establishment of the Abbasid Dynasty. It employs a historical approach using the historical method, which includes the collection, verification, interpretation, and presentation of data from reliable sources. The findings indicate that the establishment of the Abbasid Dynasty was influenced by several key factors. First, widespread dissatisfaction with the governance of the Umayyad Dynasty, which was perceived as unjust and authoritarian. Second, the ambition of the Abbasid family, who believed they had stronger legitimacy to lead the caliphate due to their closer lineage to the Prophet Muhammad (peace be upon him) compared to the Umayyads. Third, the forced seizure of power by the Umayyads during the tragic Battle of Siffin. Fourth, the lavish lifestyle of some Umayyad caliphs, which often deviated from Islamic values in terms of worship and conduct. This study is expected to contribute significantly to understanding the political and social dynamics of the early Abbasid era.
KONSTITUSI IRAN DALAM PERDEBATAN Afrizal M; Muhammad Hanif
Journal Hub for Humanities and Social Science Vol. 1 No. 2 (2024): 2024: July - December
Publisher : Yayasan Masjid Al-Muhajirin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63847/z244np62

Abstract

Tulisan ini bertujuan menggambarkan perbedaan pandangan Na’ini dan Noori tentang konstitusi Iran 1906. Penelitian ini menggunakan metode library riset. Semua pandangan  yang terdapat dalam artikel ini diambil dari beberapa buku dan jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pada awalnya Muhammad Husen Na’ini dan Pazlollah Noori memilki pandangan yang sama tentang Konstitusi Iran 1906, dimana konstitusi itu berfungsi untuk membatasi kekuasaan yang absolut. Tetapi kemudian antara kedua tokoh ini terjadi pebedaan pandangan. Perbedaan itu disebabkan ketidaksamaan  pandangan mereka tentang doktrin Syi’ah. Na’ini melihatnya dari sisi konsep pentingnya demokrasi, sedangkan Noori melihat kekeliruan yang terdapat dalam konstitusi karena ada pasalnya yang bertentangan dengan doktrin Syiah.