Nura Fajria
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Hijrah Perspektif Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Farah Faida; Nura Fajria; Machfudz Machfudz
An-Nida' Vol 45, No 2 (2021): July - December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v45i2.16534

Abstract

Fenomena hijrah di kalangan masyarakat Indonesia menjadi semacam tren yang berkembang dan digemari oleh  masyarakat. Kesadaran beragama yang idealnya menjadi hal privat sebagaimana hijrah yang pernah dilakukan Nabi dan para sahabatnya secara sembunyi-sembunyi justru dipertontonkan kepada publik secara terang-terangan. Besarnya sambutan masyarakat terhadap tokoh atau selebriti yang melakukan hijrah menjadi semacam tren bahkan komodifikasi agama. Dalam tulisan singkat ini penulis mencoba menampilkan tren hijrah yang berkembang dengan menggunakan kacamata seorang guru bangsa Abdurrahman Wahid. Bagaimanakah perepektif Abdurrahman Wahid terhadap tren hijrah yang berkembang di masyarakat dewasa ini? Penelitian ini menggunakan metode analisis teks, dalam pencarian data penulis menggunakan penelitain kepustakaan (library reserch). Penulis menjadikan karya Abdurrahman Wahid sebagai sumber primer dan menggunakan buku karya pengarang lain yang berkaitan dengan tuisan ini sebagai sumber skunder. Diharapkan tulisan singkat ini dapat menjadi sumbangan bagi studi pemikiran Abdurrahman Wahid sebagai guru bangsa dan fenomena keagamaan di Indonesia. Pada ahir tulisan ini menyimpulkan bahwa tren hijrah yang berkembang dimasyarakat Indonesia disebabkan adanya pemahaman keagamaan yang tekstual dan sikap inferior muslim di Indonesia.
DINAMIKA PENGELOLAAN ZAKAT DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK Salma Munawwaroh; Nura Fajria
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v5i2.3851

Abstract

Indonesia as a country with the largest number of Muslims has tremendous potential in alleviating poverty, namely through zakat, but this potential has not been realized in achieving this goal. The Ministry of Religion as an institution that has the main task and function as zakat management should have best practice in zakat management. This study aims to identify the management of zakat in the Office of the Ministry of Religion of Demak Regency. The results of this study reveal that zakat in the Ministry of Religion of Demak Regency is not optimal for Amil or zakat managers because the management is not arranged ex-officio. Management still uses the old way, which is just distributing zakat without thinking about contemporary zakat management. The management of zakat at the Office of the Ministry of Religion of Demak Regency does not have supervision and transparency for muzakki. The researcher's recommendation is that ex-officio restructuring of amil is needed, and it is necessary to form a discussion group forum as an effort to equip amil's understanding of contemporary zakat management. And a monitoring system is needed for the management of zakat and the need for data transparency so that Muzakki's trust in Amil is createdIndonesia as a country with the largest number of Muslims has tremendous potential in alleviating poverty, namely through zakat, but this potential has not been realized in achieving this goal. The Ministry of Religion as an institution that has the main task and function as zakat management should have best practice in zakat management. This study aims to identify the management of zakat in the Office of the Ministry of Religion of Demak Regency. The results of this study reveal that zakat in the Ministry of Religion of Demak Regency is not optimal for Amil or zakat managers because the management is not arranged ex-officio. Management still uses the old way, which is justdistributing zakat without thinking about contemporary zakat management. The management of zakat at the Office of the Ministry of Religion of Demak Regency does not have supervision and transparency for muzakki. The researcher's recommendation is that ex-officio restructuring of amil is needed, and it is necessary to form a discussion group forum as an effort to equip amil's understanding of contemporary zakat management. And a monitoring system is needed for the management of zakat and the need for data transparency so that Muzakki's trust in Amil is createdKeyword: Management, Zakat, Ministry of Religious Affairs
HERMENEUTIKA KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED DALAM MEMBACA FENOMENA JUDI, PINJAMAN ONLINE DAN NARKOBA Muhammad Barir; Nura Fajria
Jurnal Tawadhu Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/twd.v9i2.1832

Abstract

Relevansi kitab suci dalam membaca problematika umat manusia dapat diimplementasikan dengan pendekatan kontekstual. Artinya dengan menganalisa konteks ayat suci masa lalu dan masa sekarang melalui pendekatan hermeunetika. Salah satu topik yang memiliki keterkaitan konteks masa lalu dan masa sekarang adalah fenomena judi, pinjaman online, dan narkoba. Tiga topik tersebut dibahas oleh Al-Qur’an menjadi satu tema pokok di dalam QS. Al-Maidah 5:90 dan QS. Al-Baqarah 2:275. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini menjadi upaya interpretasi Al-Quran menggunakan teori double movement Fazlur Rahman yang dikembangkan oleh Abdullah Saeed dalam bukunya Reading the Quran in the 21th Century. Terdapat dua rumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini. Pertama adalah bagaimana respons Al-Qur’an terhadap fenomena judi, pinjaman online, dan narkoba? Serta kedua adalah bagaimana solusi konkret Al-Qur’an menjawab fenomena judi, pinjaman online, dan narkoba? Dari dua rumusan masalah ini, terdapat dua temuan: Pertama Al-Qur’an merespon dengan memberikan tahapan dakwah dalam merubah manusia sebagai makhluq yang berkesadaran yang hal ini dapat dijelaskan melalui tiga mekanisme pendidikan Al-Qur’an yakni: mencairkan (unfreezing), merubah (change), mengokohkan kembali (refreezing). Kedua, Al-Qur’an memberikan solusi atas problematika judi, pinjol, dan narkoba, melalui pemupukan kesadaran asketik sebagai sebuah paradigma yang menjadikan manusia memiliki etos produktif berbasis filantropi Islam.