Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Dakwah Risalah

KETELADANAN DAKWAH DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTURAL Rafdeadi Rafdeadi
Jurnal Dakwah Risalah Vol 23, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v23i1.36

Abstract

This paper aims to give an alternative perspective for successing religious preaching. Of the religious preaching’s intention is to create the religious community. The activities of religious preaching have been doing since prophet’s era until now with different methods and approaches. The condition depend on the faced social and cultural context of society. There are many methods which can be done in religius preaching, starting from verbal, text and context become good model. The most common verbal form of religious preaching is frequently used by religious preacher in delivering their Islamic messages. But in the contex of modernity, this pattern must be rethinking about its effectiveness in gaining the goal of religius preaching. Morever in the context of globalization, it need a new approaches in delivering Islamic messages, not only verbal context but also contextual one. One of contextual form is examplary dakwah in the community. Becouse the similarity between statement and activity, good personality, honest, naturality, and attension can be one of the successful of Islamic dakwah. That’s why, the next model of Islamic dakwah must include the examplary dakwah become alternative strategy for Islamic dakwah especially in the multicultural people.
Representasi Identitas Remaja Perempuan dalam Sinetron Remaja Indonesia Rafdeadi Rafdeadi
Jurnal Dakwah Risalah Vol 26, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v26i1.1212

Abstract

Sinetron merupakan salah satu bentuk hiburan pada saat sekarang ini yang digemari banyak penggemar tak terkecuali remaja terkhusus remaja perempuan Indonesia.Dalam sinetron remaja Indonesia selalu menampilkan hal hal yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi remaja perempuan Indonesia.Sinetron tidak hanya dijadikan sebagai sarana hiburan bagi remaja akan tetapi juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi mereka dalam menentukan sikapa dan prilaku mereka sehari hari. Dengan hal demikian apa yang di konstruksi sinetron remaja Indonesia akan menjadi referensi bagi remaja perempuan dalam prilaku mereka sehari hari. Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi remaja perempuan Indonesia dalam sinetro remaja Indonesia.Remaja perempuan dituntut untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dicitrakan media. Media seolah menjadi  penentu  ataupun  standar  mengenai  bagaimana  tampilan  remaja  perempuan  yang seharusnya.  Dengan  kata  lain,  remaja  perempuan  tidak  memiliki  kebebasan  dalam menentukan pilihannya untuk menjadi remaja perempuan sesuai imajinya.remaja perempuan direpresentasikan dalam dalam sinetron remaja  sebagai seorang pemimpin yang mandiri dan berprestasi,. Identitas  fisik  yang  dikonstruk  adalah  remaja  perkotaan  menengah  dan  menengah  atas, berwajah indo. Ketiga, identitas personal yang dimunculkan adalah pribadi yang dewasa dan pantang menyerah.
Reclaiming Traditional Religious Authority in the Contemporary Era Yazid, Yasril; Ardiansyah, Ardiansyah; Kholmuminov, Feruz; Rafdeadi, Rafdeadi
Jurnal Dakwah Risalah Vol 34, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v34i1.21848

Abstract

Existing studies have highlighted that traditional religious authorities can survive and adapt to technological and communication developments. However, previous studies did not reveal whether the traditional religious authority could adapt independently or whether other actors helped strengthen their authority and popularity on social media. This article focuses on several questions about why traditional religious authorities engage with Muslim youth and how they repackage their clerics to suit the culture of urban Muslim youth. Based on virtual ethnographic work carried out from 2021 to 2022 and personal communication with one of the Muslim youth involved with traditional religious authorities on social media, this article shows that Ustaz Abdul Somad and Ustaz Hanan Attaki, who are part of traditional religious authorities, can adapt to technological developments thanks to the support of Muslims youth. The consequence of this support is that they adapt youth culture to repackage their ulama.