Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Maraknya Seks Bebas Pada Remaja Darisnawati, Aulia; Putra, Arafi Maulana; Maharani, Reizki; Aulia, Khairunisa; Revasya, Alya Rizka; Dayana, Jaisy Alifah; Luthfi, Muhammad; Riyadhi, Alvin Jannet; Sadri; Perdana, M. Zaky; Valentina, Nurbrilliani Mutiara
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.17056

Abstract

Pada saat ini, seks bebas menjadi suatu hal yang sangat sering dibicarakan di masyarakat dan sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan masyarakat, terutama bagi remaja. Seks bebas dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kualitas diri remaja, kualitas keluarga, kualitas lingkungan, jenis kelamin, umur, media yang digunakan, lingkungan sekolah dan pengetahuan remaja. Seks bebas juga memberikan dampak buruk bagi pelakunya seperti kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual, HIV/AIDS, penyimpangan perilaku seksual dan dampak psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi remaja terkait seks bebas agar remaja memiliki pengetahuan tentangnya sehingga diharapkan kedepannya dapat mengurangi terjadinya seks bebas pada remaja. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah studi literatur. Penulis mengumpulkan berbagai sumber seperti buku, jurnal dan laporan penelitian terkait seks bebas lalu menganalisisnya.
Dakwah dan Konseling dalam Menghadapi Isu Kesehatan Mental di Indonesia Maharani, Reizki; Yazid, Yasril; Rafdeadi, Rafdeadi; Azwar, Azwar
Idarotuna Vol 6, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idarotuna.v6i2.32927

Abstract

Mental health is an issue that is receiving more attention in Indonesia, especially amidst rapid social and cultural changes. This research explores the role of religious preaching (dakwah) and counseling in addressing societal mental health problems. The method used in this research is literature study. The authors gathers and analyzes various relevant sources, including journal articles, books, and reports from related institutions. The main findings of this research show that dakwah can be an effective tool in increasing awareness and understanding of mental health among the public while counseling based on religious values can provide the emotional and spiritual support needed by individuals experiencing mental health problems. The implications of this research emphasize the importance of collaboration between mental health practitioners and religious leaders to create a holistic approach to addressing mental health issues in Indonesia.  
ANALISIS SEMIOTIKA DALAM MEMAHAMI MAKNA KESETARAAN GENDER PADA FILM SELESAI Hakim, Taufiq; Suriani, Julis; Maharani, Reizki
Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jrmdk.v6i2.31115

Abstract

Film dapat didefinisikan sebagai bentuk media komunikasi massa modern yang berperan sebagai sarana informasi dan hiburan, serta memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan yang beragam kepada penonton. Film kerap kali mencerminkan berbagai fenomena masyarakat, menyajikan pesan kehidupan yang terinspirasi oleh peristiwa-peristiwa actual. Salah satu persoalan nya yaitu representasi feminisme dalam film dan juga produk media lainya yang sampai saat ini banyak diperdebatkan adalah persoalan diskriminasi gender. Diskriminasi merujuk pada segala bentuk pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang timbul dari perbedaan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis semiotika Roland barthes dalam memahami Makna Kesetaraan Gender pada film Selesai. Dalam penelitian ini, metode kualitatif diterapkan dengan menggunakan pendekatan deskriptif, menggunakan teori semiotika rolland barthes  dengan memakai tiga petanda yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Hasil penelitian ini terdapat adanya ketidakadilan gender yang terjadi didalam sebuah rumah tangga dimana pekerjaan rumah lebih di beratkan kepada perempuan. Bukan hanya itu akan tetapi terdapat juga hak dan kekuasaan yang tidak setara yang di atur penuh oleh laki laki dari pada perempuan.
KONSELING ADLERIAN: ANALISIS PERAN SOSIAL DAN PENGALAMAN MASA KECIL DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Maharani, Reizki; Karneli, Yeni
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.44-55

Abstract

Artikel ini membahas konseling Adlerian dengan fokus pada peran sosial dan pengalaman masa kecil dalam pembentukan kepribadian. Teori Adlerian, yang dikembangkan oleh Alfred Adler, menekankan pentingnya minat sosial dan pengalaman awal individu dalam membentuk kepribadian. Dalam konteks ini, minat sosial merujuk pada kemampuan individu untuk berinteraksi dan berkontribusi pada masyarakat, yang berakar dari pengalaman masa kecil yang membentuk cara pandang mereka terhadap dunia. Misalnya, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kolaborasi dan empati cenderung mengembangkan kepribadian yang lebih terbuka dan peduli. Melalui analisis pustaka, artikel ini mengeksplorasi sejarah dan perkembangan teori Adlerian serta konsep-konsep utama yang mendasarinya, termasuk pengaruh lingkungan sosial dan interaksi interpersonal dalam pembentukan gaya hidup individu. Dengan memahami bagaimana pengalaman awal dan konteks sosial mempengaruhi kepribadian, kita dapat lebih baik menghargai kompleksitas individu dalam konteks sosial yang lebih luas. Kesimpulannya, teori Adlerian memberikan wawasan berharga tentang bagaimana hubungan sosial dan pengalaman masa kecil berkontribusi pada pembentukan identitas dan perilaku individu.
Faktor Penyebab Wanita Menunda Pernikahan di Indonesia Usmi, Rana Sahirah; Suryani, Tania Augustine; Maharani, Reizki; Erniati, Emi; Sari, Putri Cahaya Wulan; Vania, Putri Joya; Amalia, Rahma; Putri, Gusia Alia; Norantika, Delta; Isra, Aisa
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v6i1.10061

Abstract

Marriage is a sacred bond between a man and a woman that allows both parties to live together. Marriage is not only recommended by religion but is also important for a prosperous life. Marriage has a significant contribution in the personal and social development of individuals as well as in the formation of a harmonious family. Marriage is often a challenge for women as they have to balance the demands of being financially and psychologically independent with new responsibilities as partners and parents. There has been a tendency for a fairly drastic decline in marriage rates in recent years. This research focuses on the reasons or factors that influence women to postpone marriage in Indonesia. The research method used is scientific literature review research, namely reviewing and describing several articles that are accurate and relevant to the same research topic. From the research result, the factors that women delay marriage include prioritizing higher education levels, family factors, lack of mental readiness for marriage, concerns about financial conditions, fear of the risk of divorce, changes in thought patterns and the increasingly rapid influence of globalization
Integrasi Konsep Akhlak Al-Ghazali dalam Pengembangan Kompetensi Konselor Islam Maharani, Reizki; Sufyarma Marsidin; Yeni Karneli
TANJAK Vol 6 No 1 (2025): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v6i01.1859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi integrasi konsep akhlak Al-Ghazali dalam pengembangan kompetensi konselor Islam. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana nilai-nilai akhlak yang diajukan oleh Al-Ghazali dapat diimplementasikan dalam praktik konseling Islam untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dengan analisis kualitatif terhadap literatur yang relevan mengenai akhlak Al-Ghazali dan teori konseling Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai akhlak Al-Ghazali, seperti kejujuran, kesabaran, dan empati, dapat memperkuat kompetensi konselor dalam memberikan layanan yang lebih bermakna dan sesuai dengan kaidah Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan akhlak Al-Ghazali dalam konseling Islam tidak hanya meningkatkan hubungan antara konselor dan klien, tetapi juga memperkuat landasan moral dan etika dalam praktik konseling.
EMPOWERING VILLAGE COMMUNITIES THROUGH DIGITAL LITERACY BASED ON THE UTILIZATION OF E-COMMERCE IN KARANGSARI VILLAGE - KULON PROGO Sitorus, Siti Hazar; Suriani, Julis; Maharani, Reizki; Azwar, Azwar; Rafdeadi, Rafdeadi
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v11i1.28787

Abstract

This research aims to explore how digital literacy can empower the village community of Karangsari, Kulon Progo, through the use of e-commerce. With increasing access to the internet and digital technology, Karangsari Village holds significant potential to enhance its local economy via e-commerce platforms. The study employs a qualitative approach, involving in-depth interviews, observations, and documentation with micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs), as well as direct observation of community empowerment activities conducted by the Yogyakarta Communications and Informatics Office. Findings reveal that while substantial support for internet infrastructure in the village is crucial, it must be accompanied by high-quality digital literacy education to be truly effective. Strengthening digital literacy can improve the community’s ability to raise their standard of living—particularly by enabling MSME actors to market their products online, thereby increasing income and overall community welfare. The study concludes that more structured and sustainable digital literacy training programs are essential to effectively support the empowerment of rural communities in the digital era.