Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektivitas Struktur Organisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia Yani Yuliani; Syamsul Maarif; Lukman M. Baga
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 8, No 5 (2021)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v8i5.22603

Abstract

The purpose of this research is to analyze the effectiveness of organizationalstructure. Based on the results of the analysis of the range of criteria for 62 respondents, it shows that the organizational structure of NCTA at the time of the study was quite effective. Three components of organizational structure, complexity, formalization, and centralization have a significant relationship with the effectiveness of the organizational structure. These results were obtained from the Spearman Rank correlation test. The results of the AHP showed that among the criteria, thecomplexity criterion was of the highest important and the alternative strategy that becomes the main priority is competency measurement.Keywords: Effectiveness of Organizational Structure; National Counter Agency AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas struktur organisasi. Berdasarkan hasil analisis rentang kriteria 62 responden menunjukkan bahwa struktur organisasi KNKT pada saat penelitian cukup efektif. Tiga komponen struktur organisasi, kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi memiliki hubungan yang signifikan dengan efektivitas struktur organisasi. Hasil ini diperoleh dari uji korelasi Rank Spearman. Hasil AHP menunjukkan bahwa diantara kriteria tersebut, kriteria kompleksitas merupakan yang paling penting dan alternatif strategi yang menjadi prioritas utama adalah pengukuran kompetensi.Kata Kunci: Efektifitas Struktur Organisasi; Badan Kontra Nasional
Arsitektur Strategi Pengembangan Bisnis Pelabuhan Darat Michael Jourdan; Lukman M. Baga; Harianto Harianto
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG) Vol 5, No 3 (2018): NOVEMBER
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/j.mtl.v5i3.262

Abstract

The purpose of this study is to identify internal and external factors that influence CDP business development, formulate business development strategies, and design CDP strategic architecture. Cikarang Dry Port (CDP) is a land port designed to support export and import activities and supply chains in the Jabodetabek and Cikarang regions. The precise business development strategy to optimize resources and opportunities for the CDP business environment is important to develop. The method of this research is descriptive analysis and purposive sampling. The analytical tools used include internal and external analysis and SWOT. The results show that the IFE and EFE values obtained are 3.03 and 3.07. Its main strength is the availability of land port’s capacity with a score of 0.56. The external factors that provide significance relative to the success of dry port development are internet usage and applications on smartphones that scored 0.32. The regulation on expansion and business development of the Kalibaru Port (Newport Priok Container Terminal) is the biggest threat of 0.06 and 0.04.
Strategi Pengembangan Wisata Bahari Di Pulau Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Mutiah Agustin; Ma’mun Sarma; Lukman M. Baga
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 3 No. 5 (2022): MSEJ : Management Studies and Entrepreneurship Journal
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v3i5.1155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon wisatawan terhadap kualitas atribut destinasi wisata (Atrrcation, Accessibility, Amenity, Ancillary Services) yang ditawarkan Pulau Pramuka, menganalisis faktor internal dan eksternal yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan kelautan. wisata di Pulau Pramuka. dan merumuskan strategi pengembangan wisata bahari di Pulau Pramuka Kabupaten Kepulauan Seribu. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Analisis yang digunakan adalah IFE, EFE, IE dan SWOT Matrix and Strategy Architecture. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi wisata Pulau Pramuka sangat beragam, antara lain atraksi wisata alam dan buatan berupa diving, snorkeling, fishing, mangrove tracking, penangkaran penyu, kuliner dan makanan khas daerah, memiliki aksesibilitas dan transportasi yang relatif mudah. , fasilitas lengkap. , serta peran pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Strategi pengembangan wisata bahari di Pulau Pramuka adalah pengembangan wisata yang berwawasan lingkungan, budaya dan pendidikan dengan memanfaatkan potensi wisata bahari dan mengintensifkan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat setempat. Kata kunci : partisipasi masyarakat, strategi pembangunan, SWOT, wisata bahari
Development Strategy of Bekasi Creative Hub (BCH) when Developing Bekasi City’s Creative Economy Yusuf Mabrur; Ma’mun Sarma; Lukman M. Baga
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 11 No 01 (2023): Jurnal Managemen Agribisnis
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2023.v11.i01.p16

Abstract

Kota Bekasi saat ini sedang mengembangkan ekonomi kreatif dalam meningkatkan perekonomian daerahnya. Hal tersebut tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi 2018-2023 yang berbunyi pengembangan ekonomi kreatif berbasis komunitas. Objek penelitian ini adalah Bekasi Creative Hub (BCH), dimana BCH sebagai organisasi independen yang membantu mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan bagi BCH dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Bekasi. Metode kombinasi Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) dan Social Enterprise Model Canvas (SEMC) akan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi BCH dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Bekasi. Matriks Ineternal Factors Evaluation (IFE) akan diguanakan untuk menganalisis faktor-faktor internal BCH, sedangkan Matriks Eksternal Factors Evaluation (EFE) akan digunakan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal BCH. Hasil dari matriks IFE dan EFE akan diolah kembali dengan matriks IE (Internal External). Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi BCH. Hasil dari analisis faktor-faktor internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE, BCH berada pada sell V yang artinya BCH berada pada posisi bertahan. Setelah menganalisis faktor-faktor tersebut, penelitian ini akan merumuskan strategi alternative untuk BCH dengan menggunakan metode matriks SWOT. Berdasarkan penelitian ini, terdapat sembilan strategi alternatif untuk BCH dalam mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bekasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam menentukan kebijakan mengenai pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bekasi berbasis komunitas.
Strategy for Increasing Village Owned Enterprises Performance in Kebumen Regency Nanang Annas Furkoni; Lukman M. Baga; Lala M. Kolopaking
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 11 No 01 (2023): Jurnal Managemen Agribisnis
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2023.v11.i01.p14

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan salah satu alat yang digunakan oleh desa untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan desa. Ketika BUM Desa berperforma baik diharapkan masyarakat dan desa terkena efeknya yaitu menjadi sejahtera dan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang dapat digunakan oleh BUM Desa di Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan performanya. Perumusan strategi dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal BUM Desa, kemudian dengan menggunakan matriks SWOT dan digambarkan melalui arsitektur strategi. Hasil penelitian menggambarkan alternatif strategi yang dapat dilakukan BUM Desa agar performanya semakin meningkat misalnya penambahan layanan BUM Desa dan kerja sama dengan pihak lain, pembuatan sistem informasi terpadu, pengembangan kapasitas dan kompetensi pegawai BUM Desa, serta pencadangan sisa laba bersih.
DETERMINASI DAYA SAING AGROINDUSTRI LIDAH BUAYA DI KOTA PONTIANAK Alfath Desita Jumiar Alfath; Heny K. Daryanto; Lukman M. Baga
Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA) Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.253 KB) | DOI: 10.58466/lipida.v1i2.181

Abstract

This research aims to identify the determinant factors of the competitiveness of aloe vera agroindustry and formulate priority strategies to improve the competitiveness of aloe vera agroindustry in Pontianak Municipality. The study was conducted in Pontianak Municipality as a center of production of Aloe vera in Indonesia. Primary data were collected from processing aloe vera in the packaging and experts from academia and bureaucracy by conducting interviews and questionnaires, while secondary data sourced from CBS, Ministry of Industry, Department of Agriculture, and Aloe Vera Center. The research objectives were answered by using Analytical Hierarchy Process (AHP) with used Porter's Diamond approaches. Data was obtained from expert by filling out a questionnaire in the form of pairwise comparisons assessment, and it was processed by using Expert Choice software. The AHP analysis results showed that the factors determining the competitiveness of aloe vera the agroindustries with the highest weight are the demand condition factor (0.420) and the condition of resources (0.300). Priority strategies that can be done is to manufacture products in accordance with market demand for quality local, national and international (0.196), and creating innovation products for all segments of demand (0.190). Actors who play role directly in an attempt to increase the competitiveness of the aloe vera agroindustries in Pontianak Municipality is private sector such as entrepreneurs and aloe vera farmers (0.634). To achieved the competitiveness improvement of aloe vera agroindustry in Pontianak Municipality, can be repairs such as the quality and type of product, packaging design, and market segments, with the way local government is actively provide guidance and training to the processing of aloe vera and support the establishment of cooperative aloe vera in Pontianak