Risma Margareta Sinaga
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Rachmat Panca Putra; Pargito Pargito; Risma Margareta Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to improve students' critical thinking skills by using problem solving methods. The method used in this research was the Classroom Action Research. Data collection was done by using a test to determine the level of students' critical thinking skills. Results of the study at the end of the third cycle, which the value of the critical thinking skills completed by 39 students or 93%, seen in indicators of critical thinking involved the ability to analyze was obtained percentage of 97%, the ability to synthesize obtained a percentage of 97%, the percentage of problem-solving skills acquired by 95%, the ability to conclude obtained a percentage of 97%, the ability to evaluate the percentage of 95% was obtained, and the ability to take a decision obtained by a percentage of 88%. Conclusions of this study were, the use of problems solving methods can effectively improve critical thinking skills optimally in the first semester students of the Economic Studies.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan menggunakan metode pemecahan masalah. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil penelitian di akhir siklus III, menunjukkan nilai hasil kemampuan berpikir kritis yang tuntas sebesar 39 mahasiswa atau 93%, terlihat pada indikator berpikir kritis meliputi kemampuan menganalisis diperoleh presentase sebesar 97%, kemampuan mensintesis diperoleh presentase sebesar 97%, kemampuan memecahkan masalah diperoleh presentase sebesar 95%, kemampuan menyimpulkan diperoleh presentase sebesar 97%, kemampuan mengevaluasi diperoleh presentase sebesar 95%, dan kemampuan mengambil keputusan diperoleh presentase sebesar 88%. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode pemecahan masalah efektif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis secara optimal pada mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Ekonomi.Kata kunci: akuntansi, berpikir kritis, metode pemecahan masalah
UPACARA MANGUPA PATOBANG ANAK PADA MASYARAKAT BATAK ANGKOLA DI TULANG BAWANG BARAT Sariah Harahap; Risma Margareta Sinaga; Wakidi Wakidi
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 4, No 3 (2016): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.24 KB)

Abstract

The aim of the this study was to determine how to describe and what symbolic meaning of the mangupa patobang anak ceremony in Batak Angkola community in Tulang Bawang Barat. The method used qualitative with hermeneutics approach. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation techniques. Data were analyzed using qualitative data analysis techniques. These results showed that Batak Angkola community in Tulang Bawang Barat still continue to perform mangupa patobang anak ceremony in the middle of the heterogeneity of the existing society. The implementation of mangupa patobang anak ceremony is adapted to the circumstances of surrounding environment. The adjustment does not change the meaning of ceremony.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dan makna simbolis pada perlengkapan upacara mangupa patobang anak pada masyarakat Batak Angkola di Tulang Bawang Barat. Metode yang digunakan adalah metode hermeneutika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan Masyarakat Batak Angkola di Tulang Bawang Barat masih tetap melaksanakan upacara adat mangupa patobang anak di tengah-tengah heterogenitas masyarakat yang ada.Pelaksanaan upacara adat mangupa patobang anak di Tulang Bawang Barat disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar.Penyesuaian tersebut tidak mengubah makna dari upacara.Kata kunci: angkola, batak,mangupa, patobang anak
MAKNA SIMBOL PADA BANGUNAN RUMAH BOLON DI DESA PEMATANG PURBA SUMATERA UTARA Hanriki Dongoran; Risma Margareta Sinaga; Syaiful M
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 4, No 3 (2016): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.977 KB)

Abstract

The aim of the research was to know the meaning of ornamen symbol on Bolon House in Pematang Purba village. The method used was a hermeneutics method with qualitative data analysis techniques. Results of data analysis showed that symbols contained in the building of Bolon House were classified into two parts: lopou and homes that have meaning of a hope or prayer of Simalungun society to be fulfilled with Gods blessing and the social community of prosperous, work together and obey the rules.Tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui makna simbol ornamen Pada Bangunan Rumah Bolon Di Desa Pematang Purba. Metode yang digunakan peneliti adalah metode hermeneutika dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa simbol-simbol pada bangunan Rumah Bolon terdapat dalam dua bagian yaitu lopou dan rumah yang memiliki makna harapan atau doa masyarakat simalungun agar dipenuhi berkat Tuhan dan masyarakat sosial yang sejahtera, bergotong royong dan taat aturan.Kata kunci: makna, ornamen, rumah