Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MISKONSEPSI MATERI SUBSTANSI GENETIKA PADA SISWA SMA SE-KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Tini Aprilia Sari; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This Researchs goal was to identify students misconception and the factors that affected. Samples were senior high school students that were 148 students. Data of understanding level of students were of tained from diagnostic test that was true/false reasonable test while identification of misconseption used CRI method. The factors tht affected students misconception were of tained from students questionnare and it was analyzed by persentage formula and corellation test that was Pearson Product Moment. Based on the analysis result, it showed that students conceptual understanding level had misconception percentage that was 32,9%, the highest misconception of students was DNA concept that was 44,91%. Misconception on students caused by learning motivation and learning method that showed by the correlation with opposite direction between students motivation and learning method with students misconception. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi serta faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Sampel berjumlah 148 siswa. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Data tingkat pemahaman siswa diambil dengan menggunakan tes diagnostik berupa pilihan benar/salah beralasan sedangkan identifikasi miskonsepsi menggunakan metode CRI. Faktor yang mempengaruhi miskonsepsi diperoleh dari hasil angket siswa dan dianalisis menggunakan rumus persentase dan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada tingkat pemahaman konsep siswa terdapat miskonsepsi yaitu sebesar 32,9%, siswa mengalami miskonsepsi paling tinggi pada konsep DNA sebesar 44,91%. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dan metode pembelajaran yang ditunjukkan dengan adanya korelasi dengan arah berlawanan antara motivasi belajar siswa dan metode pembelajaran dengan miskonsepsi siswa.Kata kunci: Certainty of Response Index (CRI), faktor peyebab, miskonsepsi, substansi genetika
PROFIL KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Fitri Nuraini; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this research was to determine the questioning skills and the quality of the questions on biology learning of students from XI and grade XII Science SMAN 2 Bandar Lampung. Samples were grade students from class XI science 1, XI science 7, XI science 8, XII science 6, and XII science 7 which are consisted of 179 students that chosen by using technique simple random sampling. Qualitative data of questioning skill and quality of questions were obtained from observation and analyzed by counting the percentage and interpreted into a table criteria and strengthened by documentation. The results showed that questioning skill of students was "medium" (61,9%). Quality questions of male students and female students were low level of cognitive question that was (44,43%). Female students more often asking questions (34,78%) than male students (20,69%).Penelitian ini bertujuan mengetahui keterampilan bertanya dan kualitas pertanyaan pada pembelajaran Biologi oleh siswa kelas XI IPA dan kelas XII IPA SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 7, XI IPA 8, XII IPA 6 dan XII IPA 7 yang berjumlah 179 siswa dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data kualitatif berupa keterampilan bertanya dan kualitas pertanyaan yang diperoleh melalui observasi dan dianalisis dengan menghitung persentase dan diinterpretasikan ke dalam tabel kriteria serta diperkuat dengan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan bertanya siswa berkategori sedang (61,9%). Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki dan perempuan tergolong dalam pertanyan kognitif tingkat rendah (44,43%). Siswa perempuan lebih banyak bertanya (34,78%) dibandingkan siswa laki-laki (20,69%).Kata kunci : keterampilan bertanya, kualitas pertanyaan, pembelajaran biologi
MISKONSEPSI MATERI SUBSTANSI GENETIKA PADA SISWA SMA SE-KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG Cintia Elisa; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to describe the students misconceptions and factors that affected misconceptions. Samples were 64 students that were selected using saturated sampling technique. This study design was simple descriptive. Data were obtained of students and teachers. Written test of identification misconception and questionnaire. Data analysed by CRI methods and misconceptions factors were analyzed using percentage formula and Pearson Product Moment Correlation test. The result showed that there were students's misconception of 50,76%. Students who experience the highest misconception on the concept DNA by 58,56%. Correlation test results showed by the correlation with opposite direction between students motivation annd learning method with misconception.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa dan faktor yang mempengaruhi miskonsepsi. Sampel penelitian adalah siswa SMA kelas XII IPA se-Kecamatan Kedaton Bandar Lampung berjumlah 64 siswa yang dipilih menggunakan teknik Sampling Jenuh. Desain penelitian ini adalah deskriftif sederhana. Data diperoleh dari soal tes tertulis identifikasi miskonsepsi dan pemberian angket siswa dan guru. Analisis data miskonsepsi menggunakan metode CRI dan faktor penyebab miskonsepsi dianalisis menggunakan rumus persentase serta uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi siswa sebesar 50,76%. Siswa yang mengalami miskonsepsi paling tinggi pada konsep DNA sebesar 58,56%. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya korelasi yang signifikan dengan arah korelasi berlawanan arah antara motivasi belajar siswa dan metode guru mengajar dengan miskonsepsi.Kata kunci: miskonsepsi, Certainty of Response Index (CRI), substansi genetika?
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI TUMBUHAN Hasmah Hasmah; Tri Jalmo; Rini Rita T. Marpaung
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to describe the misconceptions and factors that can affected students. The samples were 8th grade student of SMP in sub-district Punggur, Central Lampung that was selected by purposive sampling. The design of this research was descriptive. Data was collected by written test of identification of student misconception and questionnaire. Data misconception analyzed using Certainty of Respons Index (CRI) and factors analyzed using percentage formula and Pearson Product Moment Correlation test. Study result showed that the highest percentage of understanding level to the concept of photosynthesis and plant respiration was misconception that was 58,76%. The students who had misconception on photosynthesis concept were 64,05% with high category. The result of Correlation test showed that was correlation with the opposite direction between students and teachers methods with misconception.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa dan faktor yang mempengaruhi miskonsepsi. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah berjumlah 289 siswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian ini adalah deskriftif sederhana. Pengumpulan data dengan soal tes tertulis identifikasi miskonsepsi siswa dan pemberian angket kepada siswa dan guru. Data miskonsepsi dianalisis menggunakan metode Certainty of Respons Index (CRI) dan faktor dianalisis menggunakan rumus persentase dan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman konsep siswa paling tinggi persentasenya adalah kategori Miskonsepsi sebesar 58,76%. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep fotosintesis sebesar 63,05% dengan kategori tinggi. Hasil uji menunjukkan adanya korelasi dengan arah korelasi berlawanan arah antara siswa dan metode guru mengajar dengan miskonsepsi.Kata kunci: Certainty of Response Index (CRI), fotosintesis, miskonsepsi, respirasi tumbuhan
Penggunaan Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Berpikir Tingkat Tinggi Almira Aspridanel; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aim to determine the use of PBL models in increasing collaboration skills and high order thingking of student. The design used was nonequivalent pretest-posttest control group design. The population of research were all students of Senior High School an X grade Bandar Lampung. The research samples were students of X MIA 5 as eksperimental group and X MIA 6 as control group that were selected through purposive sampling technique. Data of collaboration skills were obtained from the observation assessment analyzed by the descriptive qualitatively while high order thinking skills obtained from the pretest-postest analyzed by the Independent Sample t-Test. Student collaboration and high order thinking skills in the experimental class was higher than the control class and significantly different. Therefore, it can be concluded that PBL models has high effect size in increasing collaboration skills and high order thinking of students.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan model PBL dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Penelitian ini menggunakan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X  SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA 5 sebagai kelompok eksperimen dan kelas X MIA 6 sebagai kelompok kontrol yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data keterampilan kolaborasi diperoleh dari  lembar penilaian observasi yang dianalisis secara deskriptif kualitatif sedangkan data keterampilan berpikir tingkat tinggi diperoleh dari pretest-postest dianalisis menggunakan uji Independent Sample t-Test. Keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dan berbeda siginifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang dibuktikan dengan tingginya hasil uji effect size.Kata kunci: berpikir tingkat tinggi, kolaborasi, Problem Based Learning
PROFIL KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMAN 3 BANDAR LAMPUNG Gina Oktavia Utami; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The studys aim was to find the profile of students questioning skill and quality of students questioning on biology learning. This study was descriptive simple and the samples were students of class X Science 3, X Science 5, X Science 6, XII Science 1 XII Science 2, and XII Science 3 senior high school 3 Bandar Lampung. Research data were qualitative that were obtained from qualitative observation and than analyzed with the percentage of data using analysis descriptive. The results showed that questioning skill students were low (47,37%). The quality of questioning skill was low (40,97%). Male students were more often (26,8%) asking question than female students (14,17%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan bertanya siswa dan kualitas bertanya pada pembelajaran Biologi. Desain penelitian adalah deskriptif sederhana dengan sampel siswa kelas X IPA 3, X IPA 5, X IPA 6, XII IPA 1, XII IPA 2, dan XII IPA 3 SMAN 3 Bandar Lampung. Jenis data penelitian merupakan data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan kemudian dihitung menggunakan rumus analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan bertanya siswa berkategori rendah (47,37%). Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa laki-laki dan perempuan tergolong kedalam kategori rendah (40,97%). Siswa laki-laki lebih banyak bertanya (26,8%) dibandingkan dengan siswa perempuan (14,17%).Kata kunci: keterampilan bertanya, kualitas pertanyaan, pembelajaran biologi
Analisis Kesesuaian Materi Ruang Lingkup Biologi Pada Buku Teks SMA Kelas X Adi Setiawan; Tri Jalmo; Arwin Surbakti
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aim was to describe the conformity level of biological scope material on biology textbook of high school class X from aspect material breadth and depth. The samples of research were 2 biology textbooks that was obtained from purposive sampling technique, that were book A published by Erlangga and book B published by Yrama Widya. Data collection by questionnaire method and documentation study. The result showed that the conformity of material breadth and depth on A book is very appropriate with material breadth percentage was 100% and material depth was 83,3%. While the result of conformity analysis on breadth and depth of B book was very appropriate with material breadth percentage was 100% and material depth was 89,9%. It can be concluded that the conformity of the biological scope of materials on B book was higher than A book. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian materi ruang lingkup biologi pada buku biologi SMA kelas X yang ditinjau dari aspek keluasan dan kedalaman materi. Sampel penelitian ini 2 buku biologi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu buku A yang diterbitkan Erlangga dan buku B yang diterbitkan Yrama Widya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan studi dokumentasi. Hasil analisis keluasan dan kedalaman materi pada buku A sama-sama diperoleh kategori sangat sesuai dengan masing-masing persentase keluasan materi yaitu 100% dan kedalaman materi yaitu 83,3%. Kemudian, keluasan dan kedalaman materi pada buku B sama-sama diperoleh kategori sangat sesuai dengan masing-masing persentase keluasan materi yaitu 100% dan kedalaman materi yaitu 89,9%. Dengan demikian, dapat dikatakan kesesuaian materi ruang lingkup biologi pada buku B lebih tinggi dibanding buku A.Kata kunci: kedalaman materi, keluasan materi, materi ruang lingkup biologi 
Analisis Kesesuaian Materi Virus Pada Buku Teks SMA Kelas X Dengan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Amalia Fauziyah; Tri Jalmo; Arwin Surbakti
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims was to described the confirmity level of virus material on biology textbook for class X with basic competence of 2013 curriculum from aspect of material breadth and depth. The sample was used A textbook published by Erlangga and B textbook published by Yrama Widya. Research instrument is form of material confirmity analysis sheets of textbook. Data collected by documentation study with content analysis on textbooks. Research data was analyzed descriptively qualitative. The result shows that the A textbook was viewed from the aspect of the material breadth and depth equally categorize “very appropriate” (100%). While in the B textbook was viewed from the aspect of the material breadth categorize was “appropriate” (75%), while based on aspect of the material depth categorize “appropriate” (80%). Therefore, A textbook and B can be used as was handbook required for students.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kesesuaian materi Virus pada buku teks Biologi kelas X dengan kompetensi dasar kurikulum 2013 ditinjau dari aspek keluasan dan kedalaman materi. Sampel yang digunakan adalah buku teks A diterbitkan oleh Erlangga dan buku teks B diterbitkan oleh Yrama Widya. Instrumen penelitian berupa lembar analisis kesesuaian materi pada buku teks. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dengan analisis konten buku teks. Data penelitian berupa kesesuaian materi virus pada buku teks ditinjau dari aspek keluasan dan kedalaman materi yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks A ditinjau dari aspek keluasan maupun kedalaman materi sama-sama berkategori “sangat sesuai” (100%). Buku teks B dilihat dari aspek keluasan materi berkategori “sesuai” (75%), sedangkan dari aspek kedalaman materi berkategori “sesuai” (80%). Dengan demikian, buku teks A dan buku teks B dapat digunakan sebagai buku pegangan wajib bagi siswa. Kata kunci: buku teks, kedalaman materi, keluasan materi, materi virus
Pengaruh Project Based Learning Terhadap Self-efficacy Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Fitri Alhazizah; Tri Jalmo
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the positive effect of the PjBL model toward self-efficacy and creative thinking skills. The study samples were students of class VII.F and VII.H SMP N 26 Bandar Lampung which were taken by cluster random sampling technique. This design was a quasi-experimental with pretest posttest non equivalent. The instruments used in this study were self-efficacy scale, creative thinking skills tests, and product assessment sheets. The data was analyzed with the independent sample t-test (5%). The results showed that the PjBL model had an effect toward self-efficacy (“high” categories). The PjBL model also had a significant effect toward creative thinking skills (significance value of 0,000). “High” categories of creative thinking skills based on product assessment sheets. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh model PJBL terhadap self-efficacy dan keterampilan berpikir kreatif. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VII.F dan VII.H SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini merupakan  kuasi eksperimen dengan desain pretest postes non equivalent. Instrumen yang digunakan adalah skala self-efficacy, tes keterampilan berpikir kreatif, dan lembar penilaian produk. Analisis data dengan uji independent sample t-test pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PJBL berpengaruh terhadap self-efficacy dengan kategori self-efficacy “tinggi”. Model PJBL berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kreatif dengan nilai signifikansi 0,000. Keterampilan berpikir kreatif berkategori “tinggi” berdasarkan penilaian produk.Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif, project based learning, self-efficacy 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Nuria Fiani; Tri Jalmo; Berti Yolida
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the effect of using learning model think-pair-share to students learning outcomes of junior high school YBL Natar. This study was quasi-experimental study with pretest and posttest design equivalent groups. Samples were students of class VII A and VII D that were selected by purposive sampling of the population. This research data were quantitative and qualitative. Quantitative data were N-gain analyzed by ANOVA test and U test. Results showed TPS can improved students learning outcomes with the average N-gain is 51,09. The average N-gain on indicator has increased 14,37 for C1 and C4 indicators 2,72. Activity of students in experimental class for all aspects had average 85,26% with high criteria. In addition, most of the students (86,29%) gave a positive response to think-pair-share learning model.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran think-pair-share terhadap hasil belajar siswa di SMP YBL Natar. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu dengan desain pretest dan posttest kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII D yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa N-gain yang dianalisis melalui uji anova dan uji U. Hasil penelitian menunjukkan TPS meningkatan hasil belajar siswa secara signifikan dengan rata-rata N-gain yaitu 51,09. Rata-rata N-gain pada indikator yang mengalami peningkatan yaitu C1 14,37 dan indikator C4 sebesar 2,72. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen untuk semua aspek memperoleh rata-rata 85,26% dengan kriteria tinggi. Selain itu, sebagian besar siswa (86,29%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran think-pair-share.Kata kunci: hasil belajar, klasifikasi benda, think-pair-share