Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Self Confidence dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Sistem Respirasi Ela Nurlaela; Romy Faisal Mustofa; Ryan Ardiansyah
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The material that supports the critical thinking process is the respiratory system concept, but students have difficulty answering questions about the respiratory system concept related to everyday life. This study aims to determine the correlation between self-confidence and students' critical thinking skills on the respiratory system matel. The research method used is a correlational study. The population in this research is all class XI MIPA SMA Negeri 9 Tasikmalaya. Sampling was carried out using a purposive sampling technique of 2 classes, namely XI MIPA 1 and XI MIPA 3. The data analysis technique used was a bivariate correlation regression test with 0,05. Based on the results of the study, shows that there is a correlation between self-confidence and students' critical thinking skills on the material of the respiratory system with a correlation coefficient (R) of 0,454 and a coefficient of determination (R2) of 0,207. So that the contribution of self-confidence to critical thinking skills is 20,7% and the rest is influenced by other factors not examined.Materi yang mendukung proses berpikir kritis adalah materi sistem respirasi namun peserta didik kesulitan menjawab soal materi sistem respirasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self confidence dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi sistem respirasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi korelasional. Populasi yaitu kelas XI MIPA SMA Negeri 9 Tasikmalaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu XI MIPA 1 dan XI MIPA 3. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi korelasi bivariat dengan α 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara self confidence dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi sistem respirasi dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,454 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,207. Sehingga kontribusi self confidence terhadap kemampuan berpikir kritis sebesar 20,7% dan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, materi sistem respirasi, self confidenceDOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v9i2.22850
Pelatihan Pengembangan LKPD berbasis Keterampilan Proses Sains Dan Instrumen Asesmen KPS Bagi Guru IPA Dea Diella; Ryan Ardiansyah
Publikasi Pendidikan Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.972 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v9i1.6855

Abstract

Tujuan dari diadakannya Pelatihan Pengembangan LKPD berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Penyusunan Instrumen Asesmen KPS bagi guru IPA SMP adalah untuk melatihkan pembuatan lembar kegiatan peserta didik (LKPD), mengenalkan KPS dan mengintegrasikannya pada LKPD yang dibuat oleh guru-guru IPA. Selain itu, teknik pembuatan instrumen untuk mengases atau menilai KPS pun dilatihkan pada guru-guru IPA. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah pelatihan dan mini workshop. Pelatihan dilakukan di awal kegiatan sebagai pendahuluan yang kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan workshop penyusunan LKPD KPS dan instrumen (soal) penilaian KPS. Capaian atau hasil dari kegiatan dibahas secara deskriptif yang menampilkan profil kemampuan meyusun LKPD dan instrumen asesmen KPS. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan mengintegrasikan jenis KPS ke dalam LKPD adalah sebagai berikut (1) observasi 88.9%; (2) klasifikasi 22.2%;(3) interpretasi 100%), (4) prediksi 55.5%, (5)komunikasi 88.9 %; (6)merumuskan masalah 88.9%; (7) hipotesis 100%, (8) merencanakan percobaan 100%, (9) menggunakan alat bahan 100%; (10) menerapkan konsep 88.9%. Untuk kemampuan menyusun instrumen asesmen KPS capaiannya lebih rendah yakni (1) observasi 44.4%; (2) klasifikasi 44.4%;(3) interpretasi 55.5%), (4) prediksi 55.5%, (5)komunikasi 55.5%; (6)merumuskan masalah 55.5%; (7) hipotesis 55.5%, (8) merencanakan percobaan 66.7%, (9) menggunakan alat bahan 66.7%; (10) menerapkan konsep 66.7%.
Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Abad 21 Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis STEM Bagi Guru IPA Ryan Ardiansyah; Dea Diella; Herni Yuniarti Suhendi
Publikasi Pendidikan Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.738 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v10i1.12172

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih guru IPA yang tergabung sebagai anggota MGMP IPA wilayah Barat Kabupaten Tasikmalaya tentang cara pembuatan perangkat pembelajaran  (RPP dan LKPD) dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) berbasis STEM. Kendala yang biasa dihadapi oleh guru IPA dalam implementasi pembelajaran adalah selalu terbiasa menggunakan format lama dan model pembelajaran discovery learning yang memang dianggap selalu relevan dengan seluruh konsep. Padahal beberapa kompetensi dasar menuntut untuk diterapkannya model pembelajaran seperti PjBL berbasis STEM untuk diimplementasikan di dalam kelas sehingga guru IPA perlu melakukan kegiatan penyegaran dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini. Selain itu, cara dan teknik mengimplementasikan model pembelajaran PjBL berbasis STEM ini pun dilatihkan pada guru-guru IPA. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan mini workshop. Pelatihan dilaksanakan di kegiatan awal sebagai pendahuluan yang dilanjutkan dengan kegiatan workshop penyusunan dan pengembangan perangkat pembelajaran abad 21 dengan PjBL berbasis STEM. Hasil atau capaian dari kegiatan ini disajikan secara deskriptif dengan menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru IPA dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP  dan LKPD adalah sebagai berikut: 1) format perangkat pembelajaran 90%. 2) kesesuaian KD dan Model PjBL 50%, 3) ketepatan sintaks PjBL 70%, dan 4) kesesuaian dengan LKPD 60%.
Implementasi E-learning Berbasis Assessment For Learning Untuk Meningkatkan Performa Belajar Mahasiswa Ryan Ardiansyah; Dea Diella
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 3 No 2 (2018): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.223 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v3i2.1292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh implemenetasi E-learning berbasis Assessment for learning terhadap performa belajar mahasiswa. Performa belajar mahasiswa terdiri atas hasil belajar, motivasi belajar dan aktifitas (keaktifan) belajar yang meliputi aktifitas bertanya dan memberikan tanggapan dalam proses diskusi di kelas. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah metode true eksperimen. Desain yang akan digunakan yaitu posttest only control group – design. Kelompok eksperimen dan kontrol akan mendapatkan posttest. Partisipan penelitian ini adalah perwakilan mahasiswa semester 4 yang mengontrak matakuliah evaluasi dan asesmen. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi soal kognitif untuk menjaring data hasil belajar, angket motivasi untuk menjaring data motivasi , dan lembar observasi keaktifan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa elearning berbasis assessmen for learning (AfL) berupa pemberian feedback menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar, motivasi dan keaktifan. Perlakuan terhadap hasil belajar memiliki effect size sebesar 0.60 yang berarti sedang.
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Nadhifa Fikri Amalia; Suharsono Suharsono; Ryan Ardiansyah
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7 No 3 (2022): BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v7i3.1974

Abstract

In the learning process, lack of self-confidence and learning motivation are factors that can affect student learning outcomes. The purpose of this study was to determine the relationship between self-confidence and learning motivation on student learning outcomes in biology subjects in Class XI MIPA SMAN 6 Tasikmalaya Academic Year 2020/2021. The method in this study used the correlational method with the population, namely all XI MIPA classes and a sample of two classes was selected using purposive sampling and selected 68 MIPA class XI MIPA 2 and XI 3 SMAN 6 Tasikmalaya students. The instrument used was a self-confidence questionnaire with 33 statement items and a learning motivation questionnaire with 27 statement items. Data were analyzed using statistical analysis correlation test product moment, simple regression and multiple regression. The results showed that (1) there was a relationship between self-confidence on learning outcomes with a correlation value of 0.403. (2) there is a relationship between learning motivation and learning outcomes with a correlation value of 0.285. (3) there is a relationship between self-confidence and learning motivation on learning outcomes with a correlation value of 0.430. So it can be concluded that there is a positive relationship between self-confidence and learning motivation on student learning outcomes.
Pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran proyek untuk menunjang Profil Pelajar Pancasila Ryan Ardiansyah; Purwati Kuswarini Suprapto; Dea Diella
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masayarakat Vol 4 No 1 (2023): ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/ab.v4i1.12526

Abstract

This training aims to train how to prepare project learning tools to support the development of the Pancasila Student Profile in the Curriculum for science teachers who are members of MGMP Sains in the West Region, Tasikmalaya Regency. The problems that are usually faced by science teachers in implementing project learning are in the preparation of student’s worksheets and the application of syntax, especially the syntax of essential questions. Schools with “mandiri belajar” status allow for implementing project learning in intracurricular based on basic competencies in the National Curriculum to be implemented in the classroom so that science teachers need to carry out refresher activities by participating in this training activity. In addition, the methods and techniques for implementing this project's learning model were also trained on science teachers. The methods used are training and mini-workshops. The training was held on the first day, followed by workshops on the preparation and development of project learning tools on the second day. The results or achievements of this activity are presented descriptively by showing that the ability of science teachers in compiling learning tools in the form of lesson plan and students worksheet respectively are as follows: 1) the suitability of the basic competence and the project model 89.5% and 78.9%, 2) the suitability of the project theme 92.1% and 84.2%, 3) the accuracy of the project learning syntax 68.4% and 63.2%, and 4) the suitability of the students worksheet questions 78.9% and 84.2%.
Pengembangan Four-tier Diagnostic Test Konsep Ekosistem: Validitas dan Reliabilitas instrumen: Four-tier Diagnostic Test Instrument for Ecosystem Concept : Validity and Reliability Dea Diella; Ryan Ardiansyah
BIODIK Vol. 6 No. 1 (2020): March 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v6i1.8093

Abstract

One of the objectives of assessment is to diagnose students’ understanding that can be done using diagnostic test instrument. This study aims to develop , to determine validity and reliability of diagnostic test instrument, and to reveal pre-service teachers’ misconceptions in ecosystem concept. The instrument constructed as four-tier diagnostic test form which is consist of multiple choices questions , certainty response index, choices of reason, and certainty response index for reason. The method used Reseach and Development with 4D design : Define, Design, Development, and Disseminate. The product used to gather information about misconception in ecosystem concept among pre-service biology students. Result shows four-tier diagnostic test instrument has validity score 0.58 , it means moderate category. The reliability score for this instrument is 0.73 , high category. Some misconceptions found relate to ecosystem components, energy flow, and interaction among ecosystem components. Keywords: Four-tier Diagnostic test, Misconception, Ecosystem Abstrak : Salah satu tujuan ari asesmen adalah untuk mendiagnosis pemahaman peserta didik yang dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen tes diagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan intrumen tes diagnostik pada konsep ekosistem, menentukan validitas dan reliabilitas intrumen tersebut, dan mengungkap miskonsepsi calon guru biologi pada konsep ekosistem. Instrumen yang dikembangkan berupa four-tier diagnostic test yang terdiri atas soal pilihan ganda, tingkat keyakinan jawaban pilihan ganda, pilihan alasan dari jawaban yang dipilih, dan tingkat keyakinan pemilihan alasan. Penelitian ini menggunakan metode Reseach and Development dengan desain 4D : Define, Design, Development, and Disseminate. Instrumen tersebut digunakan untuk mengungkap miskonsepsi pada konsep ekosistem. Instrumen yang dikembangkan memiliki validitas sebesar 0.58 yang berarti ada dalam kategori cukup dan reliabilitias sebesar 0.73 yang berarti berkategori tinggi. Temuan lain dari penelitian ini yakni adanya miskonsepsi pada konsep ekosistem terutama pada sub konsep komponen ekosistem, aliran energi, dan interaksi antar komponen ekosistem. Kata Kunci : four-tier tes diagnostik, miskonsepsi, ekosistem