Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT MELALUI PSIKOEDUKASI KESEHATAN JIWA KEPADA KADER POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA Dudi Hartono; Peni Cahyati
Dharmakarya Vol 11, No 1 (2022): Maret, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i1.36988

Abstract

Angka kejadian gangguan jiwa dari tahun ke tahun terus meningkat. Orang dengan gangguan jiwa mengalami berbagai gangguan dalam kehidupannya yang pada akhirnya akan menyebabkan beban bagi keluarganya baik secara subyektif maupun obyektif. Akan tetapi, di masyarakat sendiri, pemahaman mengenai gangguang jiwa masih minim,, sehinggga orang dengan gangguan jiwa kerap kali mendapatkan perlakuan negative dari masyarakat dimana mereka tinggal dengan keluarganya. Mengingat sebagian besar pasien dengan gangguan jiwa akan hidup di lingkungan dimana mereka tinggal, permasalahan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa perlu ditangani. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan masyarakat untuk mendukung orang dengan gangguan jiwa adalah dengan dengan memberdayakan kader posyandu. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa masyarakat kader posyandu perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan melalui suatu psikoedukasi tentang upaya kesehatan jiwa. Sebanyak 43 kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Cigeureung menjadi peserta pelatihan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat melalui psikoedukasi kesehatan jiwa . Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang kesehatan jiwa masyarakat naik sebesar 29 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanyat perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansi ρ = 0,0001 (ρ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa melalui kegiatan penyuluhan, melakukan bimbingan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa.
PENYAKIT FISIK DAN LINGKUNGAN MEMPENGARUHI INSOMNIA LANSIA Sofia Februanti; Dudi Hartono; Ai Cahyati
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2019): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.065 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v13i1.51

Abstract

Abstract: Physical and environmental diseases affect elderly insomnia. Sleep needs are basic human needs, including elderly. However, many elderly people have difficulty sleeping (insomnia). The purpose of this study was to determine the relationship of physical illness and environmental problems to insomnia experienced by the elderly. Research design using cross sectional Sampling with purposive sampling technique, with a total of 34 people. Data analysis using univariate and bivariate. The results showed that there was a relationship between physical illness and environmental problems with elderly insomnia. Keywords: elderly insomnia, environmental problems, physical illness
PEMBINAAN KELOMPOK KEGIATAN (POKTAN) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA TASIKMALAYA Peni Cahyati; Dudi Hartono; Tetet Kartilah; Sofia Februanti
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8012

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama  Kehidupan (HPK) sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Adapun ciri-ciri stunting yang paling terlihat adalah tubuh anak lebih pendek dari standar  perhitungan  yang di tetapkan oleh Badan Ksehatan Dunia (WHO). Faktor yang menyebabkan stunting di Indonesia adalah praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ke bahan makanan bergizi, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan antenatal care, postnatal care dan pembelajaran dini berkualitas serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Angka stunting di Kota Tasikmalaya saat ini mencapai 7.120/38.912 atau diangka 18.37 persen meningkat dari tahun sebelumnya. Melihat fenomena tersebut maka penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah, melainkan seluruh masyarakat. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahami persoalan stunting termasuk ibu balita yang ada di Kota Tasikmalaya, faktor yang mempengaruhi adalah tingakat pendidikan serta pengetahuan yang rendah. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting perlu dibekali pengetahuan melalui kelompok kegiatan, kader, karang taruna dan lain nya. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan  dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kelompok kegiatan tentang stunting naik sebesar 28 poin dibandingkan sebelumnya. Secara statistik, dengan menggunakan uji Wilcoxon hasilnya menunjukan adanyat perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan taraf signifikansi  ρ = 0,0001 (ρ < 0,05). Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kelompok kegiatan akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting melalui kegiatan deteksi dini, melakukan penyuluhan dan pemantauan terhadap keluarga yang memiliki anggota stunting.
Pengaruh Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Organization Citizen Behavior Irvan Dwi Kurniawan; Peni Cahyati; Dudi Hartono
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i1.4826

Abstract

Tujuan penelitian untuk menegtahui Pengaruh kepuasan kerja dalam meningkatkan organizational citizenship behavior (OCB) di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan alat uji regrese linier sederhana. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan langsung melalui kuesioner/angket. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang rawat inap, Pengambilan sampel menggunakansimple random sampling dengan jumlah sampel 152 orang perawat. Dari hasil penelitian pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku Organizational Chitizenship Behavior (OCB) perawat di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya terdapat pengaruh posistif, dimana semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan, akan mengakibatkan meningkatnya terhadap perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) perawat di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Kata Kunci: Kepuasan kerja, Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Intervention Capacity Analysis Health Promotion Of Non-Communicable Diseases In Tasikmalaya City Maulana, Heri DJamiatul; Peni Cahyati; Dudi Hartono; Sri Mulyanti
Media Informasi Vol. 21 No. 01 (2025): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i01.804

Abstract

Non-communicable diseases (NCDs) are one of the leading causes of death in Indonesia, including in Tasikmalaya city, with an increasing prevalence. This study aims to analyze the capacity of health promotion interventions in the prevention and control of NCDs in Tasikmalaya city. The methodology used was a cross-sectional survey involving 31 health promotion program managers at puskesmas. Data were collected through a 2010 WHO capacity mapping instrument questionnaire, with eight domains of health promotion capacity. The results showed that the average capacity of health promotion interventions was at developmental level C, meaning that the program had begun to be implemented, but its impact could not yet be clearly assessed. There was a significant shortfall in the number of human resources trained specifically for NCD health promotion, as well as low budget allocations. The variation in respondents' ratings suggests the need for better evaluation and monitoring of the program's effectiveness. Based on these findings, the study recommends improving HR training, developing more targeted policies, increasing financing, and strengthening collaboration with various stakeholders. With these measures, it is hoped that efforts to prevent and control NCDs in Tasikmalaya City can be more effective and sustainable, thereby reducing the burden of disease in the community.
Penerapan Terapi Meditasi Mindfulness Islami untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Purbaratu Tasikmalaya Dina Novita Utami; Dudi Hartono; Peni Cahyati
NAJ : Nursing Applied Journal Vol. 3 No. 3 (2025): NAJ : Nursing Applied Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/naj.v3i3.797

Abstract

Anxiety often arises during pregnancy due to both physical and psychological changes that can negatively impact the health of both the mother and the fetus. These changes may include hormonal fluctuations, fear of labor, and concerns about the baby’s wellbeing. In Indonesia, approximately 28.7% of 373,000 pregnant women in their third trimester experience anxiety as they approach labor. If left untreated, anxiety during pregnancy can lead to complications such as prolonged labor, low birth weight, and postpartum depression. Therefore, early and appropriate intervention is crucial. This study aims to describe the application of Islamic mindfulness meditation therapy as a non-pharmacological intervention to reduce anxiety in pregnant women at Puskesmas Purbaratu, Tasikmalaya. Anxiety is a condition in which an individual feels uneasy, worried, or uncomfortable. Islamic mindfulness meditation therapy is a relaxation technique that integrates spiritual practices with mental focus through meditation, allowing the soul and mind to be calm, centered, and connected with God. It includes dhikr (remembrance of Allah), controlled breathing, and contemplation of positive thoughts. The method used in this study is a case study involving two primigravida pregnant clients experiencing moderate anxiety. Data were collected through interviews, observations, and measurements using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The results indicate that Islamic mindfulness meditation therapy significantly reduced anxiety levels from moderate to mild after five consecutive days of implementation. This was achieved through a combination of breathing exercises, spiritual reflection, and relaxation. This study concludes that Islamic mindfulness meditation can be an effective, affordable, and spiritually enriching alternative therapy to reduce anxiety in pregnant women, especially during the vulnerable third trimester. It is recommended that health workers consider incorporating this method into antenatal care programs.
Penerapan Terapi Relaksasi Napas Dalam Dan Murottal Al- Qur’an Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Hipertensi Asep Riyana; Sri Rejeki Maharani; Dudi Hartono
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 12 No. 2 (2025): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v12i2.249

Abstract

Hypertension is a persistent increase in arterial blood pressure and is often accompanied by anxiety, which can hinder treatment effectiveness. Non-pharmacological interventions are needed to address these psychological issues. Deep breathing relaxation therapy and Qur’an recitation are considered effective complementary nursing strategies. This case study aims to describe the application of a combination of these two therapies and to evaluate the response of hypertensive patients to the intervention. A qualitative case study design with a comparative approach was conducted on two hypertensive patients hospitalized from April 11–16, 2025. The intervention was carried out over five consecutive days, with daily evaluation of anxiety signs and symptoms. The results showed a significant reduction in anxiety, with 11 signs and symptoms decreasing in the first patient and 15 in the second. The combination of deep breathing relaxation therapy and Qur’an recitation proved effective in reducing anxiety among hypertensive patients. This intervention is recommended as part of nursing management and can be consistently applied as an independent practice by patients.