Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Suplementasi Jintan Hitam (Nigella sativa) Giling terhadap Aspartate Aminotransferase (AST), Alanine Aminotransferase (ALT) dan Berat Organ Hati Broiler S. Salam; D. Sunarti; Isroli Isroli
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.16.1.40-45.2014

Abstract

Penelitian ini untuk menentukan aspartate aminotransferase (AST), alanine aminotransferase (ALT) dan berat organ hati pada ayam broiler, setelah disuplementasi jintan hitam giling (Nigella sativa). Materi yang digunakan adalah DOC ayam broiler unsex strain CP 707 sebanyak 100 ekor, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Tiap ulangan terdiri atas 4 unit percobaan yaitu kontrol, antibiotik dan tanpa jintan hitam giling, dengan suplementasi 2%/kg, 4%/kg dan 6%/kg. Kerja enzim hati dan berat organ hati diukur setelah 30 hari. Penambahan jintan hitam giling pada ayam broiler tidak signifikan pengaruhnya pada enzim hati (AST dan ALT) dan relatif signifikan pada berat organ hati. Disimpulkan bahwa penambahan jintan hitam giling sebagai pakan tambahan tidak menunjukkan dampak negatif terhadap enzim hati seperti AST dan ALT, dan berat organ hati dengan penambahan jintan hitam giling sebagai pakan tambahan yang digunakan pada level 2-6%/kg pada ayam broiler.
Gambaran Biokimia dan Leukosit Darah Ayam Kampung Umur 25 Hari yang Diberi Probiotik Fungi Rhizopus oryzae (BIOCHEMICAL AND BLOOD LEUKOCYTES DESCRIPTIONS OF 25 DAYS AGE OF KAMPONG CHICKEN FEEDWITH FUNGI Rhizopusoryzae) Isroli Isroli; Turrini Yudiarti; Sugiharto Sugiharto
Jurnal Veteriner Vol 18 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.81 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.1.46

Abstract

The aim of this present study was to investigate the effect of dietary supplementation of fungus probiotic Rhizopus oryzae on the serum biochemical and leukocytes profile of 25 days old kampong chicken. A total of 100 day-old chicks weight 39.65 ± 1.46 g were randomly allotted into 20 plots of enclosure. All chickens received feed containing 20.54% crude protein, metabolism energi of 2913 kcal/kg ad libitum. Acompletely randomized experimental design with 4 treatments and five replicates, each replicate of 5 chicken was applied. The treatments were: supplementation of fungus probiotic R. oryzae in the diets (atthe levels of 0% (T0), 0.2% (T1), 0.4% (T2), and 0.6% (T3), respectively. The treatment diets were given at days 1, 7, 14, and 21, respectively. Parameters measured including blood biochemistry (uric acid, total protein, albumin, and globulin) and leukocyte profile (total leukocytes and its differentials). Results showed that dietary supplementation of probiotics R. oryzae had no effect on the parameters observed, except for the percentage of eosinophils. It can be concluded that the administration of R. oryzae in the ration at every seven days intervals failed to improve the physiological condition of the kampong chickens. ABSTRAK Mikrobiota yang sering digunakan sebagai probiotik pada umumnya bakteri. Namun fungi juga berpotensi sebagai probitik. Ayam kampung perlu ditingkatkan kesehatan dan produktivitasnya yang rendah melalui penggunaan probiotik. Sebanyak 100 ekor ayam kampung umur sehari bobot badan rata-rata 39,65±1,46 gram dibagi secara acak ke dalam 20 petak kandang panggung. Ayam diberi pakan berkadar protein kasar 20,54% energi metabolisme 2913 kkal/kg secara ad libitum. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan lima ulangan, dan setiap ulangan terdiri lima ekor ayam. Perlakuan berupa penambahan probiotik fungi R. oryzae dalam pakan T0, T1, T2, dan T3 masing-masing 0,0%, 0,2%, 0,4%, dan 0,6%. Pakan yang mengandung probiotik diberikan pada hari ke 1, 7, 14, dan 21. Parameter yang diukur meliputi biokimia darah (asam urat, protein plasma total, albumin, globulin) dan leukosit (total dan diferensial). Data dianalaisis keragamannya pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik R. oryzae dalam pakan hanya berpengaruh nyata (P<0,05) pada persentase eosinofil, namun tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diukur. Dapat disimpulkan bahwa pemberian R. oryzae dalam pakan setiap tujuh hari tidak menyebabkan ayam kampung meningkatkan respon imunnya.
KUALITAS DAGING PADA AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG DAUN JATI BELANDA (GUAZUMA ULMIFOLIA LAMK.) DALAM PAKAN. (THE QUALITY ON MEAT OF BROILER CHICKENS FEEDING WITH FLOUR OF “JATI BELANDA” LEAVES IN THE DIET) hendra nosih andrianto; Isroli Isroli; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 1, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v1i2.285

Abstract

Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) mempunyai kandungan senyawa tanin yang mampu menurunkan kadar lemak dalam darah. Penggunaan daun jati belanda dalam pakan broiler ditujukan untuk menurunkan kadar lemak daging ayam broiler. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 (tanpa menggunakan tepung daun jati belanda dalam pakan), P1 (menggunakan tepung daun jati belanda sebesar 5 g/kg pakan), P2 (menggunakan tepung daun jati belanda sebesar 10 g/kg pakan), P3 (menggunakan tepung daun jati belanda sebesar 15 g/kg pakan), dan P4 (menggunakan tepung daun jati belanda sebesar 20 g/kg pakan). Parameter yang diukur meliputi kadar lemak, kolesterol dan protein daging. Data yang didapat dianalisa menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada penurunan kolesterol daging dan lemak daging broiler yang diberi perlakuan tepung daun jati belanda secara nyata. Kandungan protein juga tidak berbeda secara nyata. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun jati belanda pada konsentrasi 5 g/kg pakan; 10 g/kg pakan ; 15 g/kg pakan; dan 20 g/kg pakan belum mampu menurunkan secara nyata kolesterol daging dan lemak daging serta belum mampu menaikkan kandungan protein daging broiler.