Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Model TIMSS Konten Bilangan Pada Siswa dengan Kecerdasan Logis-Matematis Tinggi Muhamad Toyib; Nur Rohman; Sri Sutarni
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 2: November 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/kontinu.3.2.63-80

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika model TIMSS pada konten bilangan ditinjau dari kecerdasan logis-matematis. Subjek dalam penelitian ini adalah 7 siswa kelas VIII yang memiliki kecerdasan logis-matematis tinggi, sedang, dan rendah yang diambil menggunakan teknik snowball. Artikel ini khusus menyajikan profil kemampuan pemecahan masalah bagi siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi yaitu Andini Nur Rahmadani dan Sinta Septiana. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode wawancara. Triangulasi dilakukan dengan membandingkan kedua metode tersebut untuk pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa berkecerdasan logis-matematis tinggi mampu memahami masalah, dalam merencanakan masalah tidak semua mampu membuat rencana yang tepat, mampu melakukan perhitungan sesuai rencana yang disusun, dan sebagian melakukan tahapan memeriksa kembali jawaban.
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Himpunan Berorientasi HOTS ditinjau dari Kecerdasan Emosional Mutiara Nur Hayati; Muhamad Toyib
Jurnal Inovasi Matematika Vol 4 No 1 (2022): Inovasi Matematika (Inomatika)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.003 KB) | DOI: 10.35438/inomatika.v4i1.320

Abstract

Pemahaman pemecahan masalah merupakan kemampuan yang penting dan harus dimiliki siswa, karena kemampuan ini sangat diperlukan dalam mengembangkan ide – ide dalam membangun pengetahuan baru dalam matematika. Pentingnya kemampuan pemecahan masalah tidak sejalan dengan kualitas pemecahan masalah yang sesungguhnya. Pada kenyataannya kemampuan pemecahan masalah siswa masih tergolong rendah. Kemampuan pemecahan masalah dapat dikembangkan salah satunya melalui soal berorientasi HOTS pada materi himpunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal berorientasi HOTS materi himpunan ditinjau dari kecerdasan emosional siswa. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilaksanakan pada siswa salah satu SMP Negeri di Nganjuk Jawa Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas VII yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah yang diambil menggunakan teknik snowball. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket, tes dan wawancara. Metode angket digunakan untuk memperoleh data kecerdasan emosional siswa. Triangulasi dilakukan dengan membandingkan metode tes dan wawancara untuk pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali jawaban. Siswa dengan kecerdasan emosional sedang dan rendah sudah mampu memenuhi tiga indikator pertama namun belum memeriksa kembali jawaban.
Improving Mathematics Teachers’ Skills in Designing Context-based Tasks for Lower Secondary School Learning Sri Rejeki; Christina Kartika Sari; Muhamad Toyib; Meladia Salsabila Ulfah
Indonesian Journal of Community Services Vol 4, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.4.2.148-155

Abstract

Using context-based problems is essential to mathematics learning, especially with implementing the Minimum Competency Assessment or Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). However, this has not been supported by learning resources that provide context-based math problems optimally. Therefore, there is a need for efforts to improve the skills of mathematics teachers in designing context-based problems. This community service or Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) activity aims to enhance teachers' skills in designing context-based math problems based on numeracy AKM. This PkM activity was carried out as training involving ten mathematics teachers of Muhammadiyah Junior High School (SMP) in Kartasura District, Sukoharjo Regency, Central Java, Indonesia as training participants. In the first stage, the training was conducted online via Zoom Video Conference. Furthermore, the second phase of the activity focused on assisting the teachers of the training participants in compiling context-based junior high school math problems in numeracy AKM, especially on number content. The assistance was carried out using the Schoology Learning Management System (LMS). The results of PkM showed that based on the post-training survey, 75% of participants stated that they understood the concept of numeracy AKM and 100% of participants were ready to integrate numeracy AKM in the implementation and assessment of mathematics learning, especially in number content. The achievement of PkM targets is also reflected in training products as a collection of AKM-oriented mathematics problems on number content. Furthermore, further assistance is needed, focusing on the design of AKM context-based questions on geometry, algebra, and statistical content.
ORIGAMI SOMA CUBE: MEDIA PEMBELAJARAN GEOMETRI UNTUK MENDUKUNG KECERDASAN MATEMATIKA SPASIAL SISWA Muhamad Toyib; Alviani Milenia Safitri; Nuqthy Faiziyah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.269 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.6070

Abstract

Geometry instruction can help you build spatial intelligence. Numerous studies have produced instructional materials to enhance spatial intelligence in geometry learning. However, there hasn't been enough research done on student-friendly media, particularly game-based media, thus it still has to be developed. In order to promote students' mathematical spatial intelligence, this study uses Origatrid learning resources to teach geometry. Using the idea of the origami soma cube in educational media. The study employed a research and development (R&D) model, and the sign test was used to gauge its efficacy. 20 eighth grader students participated in the study at SMP 1 Pakuhaji in Tangerang Regency. Experts in media and learning materials conducted tests on Origatrid, and they concluded that it might be used for educational purposes. Additionally, after the hypothesis was tested, scores before and after utilizing Origatrid as a learning tool showed differences.
ORIGARUEN: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ORIGAMI “YOSHIMOTO CUBE” UNTUK MENDUKUNG KECERDASAN SPASIAL SISWA Putri Rahmawati; Muhamad Toyib
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.39 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.5951

Abstract

Spatial intelligence is difficult to develop in conventional learning. Even the implementation of these capabilities is still not considered. An alternative to the problems obtained is by creating learning innovations related to spatial intelligence. This development research aims to develop an origami-based learning media, namely Origaruen, which is valid and practical to support students' spatial intelligence. The model applied in the research and development procedure in this research is the ADDIE model (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The subjects of this study were 30 grade IX students of Muhammadiyah Junior High School, Kottabarat Special Program, Surakarta. The data was taken using a validity test questionnaire aimed at media experts, material experts, learning practitioners and students as well as spatial intelligence tests given to students. The data is taken using questionnaires and tests. The results showed that the development of Origaruen learning media is valid and practical to use and able to support students' spatial intelligence. Origaruen media can be an innovation in mathematics learning that can be used in an effort to support students' spatial intelligence.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru di Kabupaten Sragen Muhammad Noor Kholid; Nuqthy Faiziyah; Christina Kartika Sari; Muhamad Toyib; Sri Rejeki; Adi Nurcahyo; Sutama Sutama; Tika Andriani; Mohammad Rifki Maulana; Khofifah Titan Palupi
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i2.9680

Abstract

Background: Untuk keperluan kenaikan pangkat/golongan guru harus memiliki karya ilmiah. Sayangnya, banyak guru yang masih belum memiliki pengalaman dalam kepenulisan karya ilmiah. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melatih guru dalam menuliskan karya ilmiah dan mengenalkan jenis-jenis desiminasi seperti publikasi melalui jurnal ataupun sebuah konferensi. Metode: Pelatihan ini diikuti oleh guru-guru di Kabupaten Sragen dengan jumlah 25 orang. Guru-guru tersebut akan menempuh sertifikasi atau mengajukan kenaikan golongan sehingga mereka membutuhkan pelatihan untuk menulis karya ilmiah. Kegiatan dilaksanakan secara Luring selama 32 JP di SMP Muhammadiyah 5 Tanon Sragen secara tatap muka dan mandiri. Hasil: Output yang dicapai selama rangkaian kegiatan diantaranya draft artikel ilmiah, serta pengalaman dan pengetahuan tentang: 1) pengertian artikel ilmiah, 2) Urutan penulisan artikel karya ilmiah, 3) perbedaan PTK dengan artikel ilmiah, serta kesinambungannya, dan 4) Cara menentukan dan menulis judul serta upaya mendapatkan inspirasi ketika kehabisan ide saat menulis. Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil menanamkan urgensi penulisan artikel ilmiah pada guru serta bagaimana menyusunnya dan mengetahui proses publikasinya. Adapun luaran berupa produk yaitu draft artikel ilmiah.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP dengan Gaya Kognitif Field Dependent dalam Menyelesaikan Soal Cerita Septian Haru Nugroho; Muhamad Toyib
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.2040

Abstract

Pada pelajaran matematika menuntut murid untuk mampu berkomunikasi secara matematis dalam mewujudkan tujuan belajar mengajar. Kemampuan komunikasi diperlukan siswa untuk menjelaskan ide matematika yang terdapat di pemikirannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi terkait kemampuan komunikasi matematis dari murid ketika menemukan pemecahan soal cerita yang diamati dari gaya kognitif field dependent. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Kersana dengan subjek yang diteliti terdiri atas 3 siswa dengan metode penelelitian kualitatif deskriptif. Subjek diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemampuan matematisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan soal tes, wawancara, serta dokumentasi. Keabsahan data dilaksanakan dengan memakai teknik triangulasi, untuk melakukan pengecekan data berdasarkan sumber yang sama dan teknik yang beda. Peneliti menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data, melakukan penyajian data, serta menyimpulkan data yang diperoleh. Hasil yang diperoleh adalah: 1. Siswa field dependent dengan kategori tinggi mampu untuk mengekspresikan ide matematika dengan lisan ataupun tertulis, menggambarkan situasi dalam bentuk visual, memberikan penyajian ide matematika menggunakan notasi maupun simbol, serta memberikan evaluasi ide matematika, 2. Siswa field dependent kategori sedang hanya mampu mengekspresikan ide matematika dengan lisan, memberikan penggambaran terhadap situasi secara visual, memberikan penyajian ide matematika dengan memakai notasi maupun simbol, serta memberikan evaluasi terhadap ide matematika dengan cara lisan maupun tertulis, 3. Siswa field dependent rendah hanya mampu menunjukkan sebagian ide matematika dengan lisan, memberikan gambaran situasi secara visual, melakukan penyajian data terhadap sebagian ide matematika dengan notasi maupun simbol.
Pendampingan Penguatan Kompetensi Guru SMA, MA, dan SMK Melalui Pengembangan Multiple-Solution Task dalam Pembelajaran Matematika di Kabupaten Klaten Jawa Tengah Muhamad Toyib; Christina Kartika Sari; Sri Rejeki; Lina Wahyu Sri Fatmasari
Jurnal Pengabdian Barelang Vol 3 No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Barelang
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33884/jpb.v3i02.3644

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk: (a) memperkenalkan bagaimana merancang multiple-solution task dalam pembelajaran matematika bagi guru-guru SMA/SMK Muhammadiyah di Klaten dan sekitarnya; (b) menyelenggarakan lokakarya dan pelatihan guru dalam merancang multiple-solution task dalam topic geometri analitik. Pelatihan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Jawa Tengah. Pesertanya adalah para guru SMA/SMK Muhammadiyah di Klaten dan sekitarnya. Hal itu dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: persiapan, terdiri dari koordinasi internal dan eksternal; tahap implementasi yang meliputi pengenalan dan pelatihan desain tugas solusi ganda dalam pembelajaran matematika. Kegiatan bakti sosial ini diikuti 24 guru dari 17 sekolah Muhammadiyah di Klaten. Peserta telah dilatih secara teknis dengan pengalaman baru merancang multiple-solution task dan mengembangkan multiple-solution task dalam topik geometri analitis; para peserta terlibat penuh selama pelatihan. Ada umpan balik dan kebutuhan untuk peningkatan dalam mengintegrasikan multiple-solution task dalam pembelajaran matematika.
Pelatihan Model Project Based Learning berbasis Multiple Solution Task bagi Guru Matematika Nuqthy Faiziyah; Adi Nurcahyo; Muhammad Noor Kholid; Muhamad Toyib; Tina Putri Alfiana; Nuriya Hazma Arifatul Ulya
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v6i2.2046

Abstract

Kurikulum 2013 memiliki karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centred) dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sementara itu, kurikulum merdeka menginginkan pembelajaran berbasis pengalaman atau experiential learning yang memberikan siswa pengalaman langsung dalam sebuah aktivitas pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, kualitas pembelajaran matematika di sekolah masih perlu ditingkatkan. Guru belum dapat sepenuhnya menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif serta kolaboratif. Mitra pengabdian ini adalah Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Sragen. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman bagi guru matematika di kabupaten Sragen tentang model Project Based Learning berbasis Multiple Solution Task. Metode yang gunakan ada 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu praktik langsung dan teori. Hasil pengabdian ini menunjukkan keberhasilan. Hal ini dapat disimpulkan dari kepesertaan 83,3%, keatifan peserta 100%, ketuntasan tugas 100%. Rata-rata penilaian terhadap pelaksanaan platihan adalah 88,4. Selain itu, terdapat pengetahuan baru yang diperoleh peserta yaitu pemahaman tentang prosedur dan karakteristik PjBL, kesadaran bahwa matematika dapat dikembangkan menjadi pembelajaran projek dengan mengambil permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan penguatan bahwa matematika tidak harus selalu menghitung dan rumus, namun bisa menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Peningkatan Kemampuan Kolaborasi dalam Pembelajaran Matematika melalui Problem Based Learning Di Sekolah Menengah Pertama Ayu Irnadianis Ifada; Muhamad Toyib; Siti Marhamah
PTK: Jurnal Tindakan Kelas Vol. 4 No. 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/ptk.v4i2.391

Abstract

Kemampuan kolaborasi sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan siswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dalam pembelajaran matematika melalui Problem Based Learning (PBL). Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis & McTaggart. Subjek penelitian, sebanyak 19 siswa yaitu 7 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil temuan dari penelitian ini ialah melalui PBL, siswa mampu meningkatkan kemampuan kolaborasi dalam pembelajaran matematika. Adapun hasil yang diperoleh dari aspek-aspek kemampuan kolaborasi yaitu kontribusi meningkat dari 60% menjadi 78%,  manajemen waktu meningkat dari 81 % menjadi 90%, pemecahan masalah meningkat dari 61% menjadi 79%, bekerja dengan orang lain meningkat dari 66 % menjadi 76% dan  penyelidikan meningkat dari 55% menjadi 76%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kolaborasi siswa SMP dapat meningkat dengan mengimplementasikan PBL dalam pembelajaran matematika.