Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ARTICULATE STORYLINE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH Juhaeni Juhaeni; Safaruddin Safaruddin; Zuha Prisma Salsabila
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 8 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/auladuna.v8i2a3.2021

Abstract

AbstrakPenelitian ini didasari framework Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yakni kerangka kerja untuk memberikan pemecahan masalah terkait integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada pemanfaatan articulate storyline sebagai media pembelajaran interaktif untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI). Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan definisi, tampilan, keunggulan, dan kelemahan serta pemanfaatan articulate storyline sebagai media pembelajaran interaktif. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif jenis studi literatur. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, buku, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan mencari, mengumpulkan, mengkaji, membandingkan, merangkum, dan menyusun sumber data yang relevan. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa Articulate Storyline merupakan perangkat lunak dengan fitur dan fungsi mirip microsoft powerpoint dan menggunakan sistem e-learning. Perangkat lunak ini memiliki fitur tambahan berupa icon animasi, button, dan graded question yang memudahkan pengguna dalam membuat desain media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Akan tetapi, articulate storyline memiliki batasan dalam pembuatan slide agar bisa di akses secara mudah melalui output website. Dengan demikian, guru dapat menggunakan articulate storyline dalam merancang media pembelajaran interaktif dan meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik MI.AbstractThis research is based on the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) framework, which is a framework for providing solutions to problems related to the integration of Information and Communication Technology (ICT), which focuses on the use of articulate storyline as an interactive learning medium for Madrasah Ibtidaiyah (MI). This research aims to describe the definition, display, advantages, disadvantages, and the use of articulate storyline as an interactive learning media. The research type used was the descriptive qualitative with literature study. The data collection procedure was through study documents, books, and articles related to this research. The data analysis method used was searching, collecting, reviewing, comparing, summarizing, and compiling relevant data sources. The results indicated that articulate storyline was software with features and functions similar to microsoft powerpoint and used e-learning. Additional features in animated icons, buttons, and graded questions made it easier for users to design interesting and interactive learning media. However, articulate storyline had limitations in making slides to be accessed easily through the website output. Thus, teachers can use articulate storyline in designing interactive learning media and increase motivation and learning activities of MI students.
PENERAPAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK INTEGRATIF PESERTA DIDIK KELAS 2 MINU NGINGAS Zuha Prisma Salsabila; Nafisatul Aliya; Fadillah Mira Susanti; Nurleila Rizqi Putri; Putri Indriyanti; Achmad Syaab Arif Al Wafa; Uswatun Chasanah
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 9 No 1 (2022): JUNE
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/auladuna.v9i1a4.2022

Abstract

Abstract This study aimed to improve students' learning outcomes in class 2 of MINU Ngingas Sidoarjo by using concrete media in integrative thematic learning. The method used was Classroom Action Research (CAR), including two cycles. Each cycle consisted of three stages: planning, action and observation, and reflection. Data collecting procedures used were test, observation, and interview techniques. The observations showed the problem of students' disinterest in lecture learning. Interview data gave the result that students did not understand abstract material. The problem found was no usage of real media, so it affected students' understanding. Actions using concrete media in integrative thematic learning indicated that applying concrete media to integrative thematic learning could improve students’ learning outcomes in class 2 of MINU Ngingas Sidoarjo. Concrete media was very influential in improving students’ learning outcomes in integrative thematic learning in class 2 of MINU Ngingas Sidoarjo.
Tugas, Fungsi dan Peran Guru Profesional Munawir Munawir; Zuha Prisma Salsabila; Nur Rohmatun Nisa'
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i1.327

Abstract

Penelitian ini dilator belakangi oleh keberadaan seorang guru yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru harus menjadi inspirasi bagi siswanya dalam aspek kreativitas dan keteladanan. Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang tugas, fungsi dan peran guru profesional. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mempunyai tugas, fungsi dan peran yang berkaitan dan tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Kemampuan tersebut diantaranya kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Guru profesional merupakan guru yang memiliki keempat kemampuan tersebut. Terdapat beberapa fungsi dan peran guru yaitu peran guru sebagai educator, manager, leader, fasilitator, administrator, inovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan supervisor.
Tugas, Fungsi dan Peran Guru Profesional Munawir Munawir; Zuha Prisma Salsabila; Nur Rohmatun Nisa'
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i1.327

Abstract

Penelitian ini dilator belakangi oleh keberadaan seorang guru yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru harus menjadi inspirasi bagi siswanya dalam aspek kreativitas dan keteladanan. Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang tugas, fungsi dan peran guru profesional. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mempunyai tugas, fungsi dan peran yang berkaitan dan tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Kemampuan tersebut diantaranya kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Guru profesional merupakan guru yang memiliki keempat kemampuan tersebut. Terdapat beberapa fungsi dan peran guru yaitu peran guru sebagai educator, manager, leader, fasilitator, administrator, inovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan supervisor.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK) DI DESA PICISAN TULUNGAGUNG Zuha Prisma Salsabila; Feriska Achlikul Zahwa; Lillah Servanti Muthi’ah; Nadya Fitri Affifa; Agus Budi Prayogo
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v6i1.1484

Abstract

This activity aims to provide information about FMD to breeders in Picisan Village, Sendang District, Tulungagung Regency. Picisan village is a village with the majority of the population as breeders. The observation results showed that there were cows infected FMD but only a few cows had been vaccinated. The method of implementing this activity is interactive socialization. The activity was carried out by inviting speaker from the Animal Husbandry Department and the PMK KUD Tani Wilis officer unit. Through this activities, it is hoped that breeders will be able to understand FMD, prevent FMD, participate in FMD vaccination for breeders, and know the proper actions to take when breeders are infected with FMD