Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

The Effect of PjBL with WBL Media and Cognitive Style on Students’ Understanding and Science-Integrated Concept Application Safaruddin, S.; Degeng, I. N. S.; Setyosari, P.; Murtadho, N.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 9, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v9i3.24628

Abstract

The purpose of this study is to find out the effect of PjBL with WBL media as an instructional strategy and direct instructional (DI) strategy on the understanding (intercept) and the concept application of science-integrated learning media. The method of this research is Quasi-Experimental with 2x2 factorial design. The number of respondents is 110 pre-service teachers consisting of 68 respondents for the experimental class and 42 respondents for the control class. The sampling technique is purposive sampling with a class as an experimental class and another class as a control class. MANOVA is used to analyze the data. The result of the test shows that: (1) there is a difference in the average score of learning outcomes in understanding and science-integrated conceptual application among pre-service teachers who are taught with Web-based PjBL and DI strategies. The average score of understanding the concept of developing science-integrated learning media with a Web-based PjBL strategy is 88.81, DI is 85.69. The average score of the concept application with Web-based PjBL strategy is 89.07, DI is 85.69; (2) there are differences in the average score of understanding learning outcomes and the application of the concept of developing science-integrated learning media between pre-service teachers who have a cognitive style of FD and FI. The average score of understanding the concept of FD is 88.08, FI is 86.12. The average score of the concept application FD is 87.37, FI is 88.29. From these data, it can be concluded that the Web-based PjBL strategy has a better contribution than DI in improving the learning outcomes of understanding and application of the concept of developing science-integrated learning media.
ARTICULATE STORYLINE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH Juhaeni Juhaeni; Safaruddin Safaruddin; Zuha Prisma Salsabila
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 8 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/auladuna.v8i2a3.2021

Abstract

AbstrakPenelitian ini didasari framework Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yakni kerangka kerja untuk memberikan pemecahan masalah terkait integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada pemanfaatan articulate storyline sebagai media pembelajaran interaktif untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI). Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan definisi, tampilan, keunggulan, dan kelemahan serta pemanfaatan articulate storyline sebagai media pembelajaran interaktif. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif jenis studi literatur. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, buku, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan mencari, mengumpulkan, mengkaji, membandingkan, merangkum, dan menyusun sumber data yang relevan. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa Articulate Storyline merupakan perangkat lunak dengan fitur dan fungsi mirip microsoft powerpoint dan menggunakan sistem e-learning. Perangkat lunak ini memiliki fitur tambahan berupa icon animasi, button, dan graded question yang memudahkan pengguna dalam membuat desain media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Akan tetapi, articulate storyline memiliki batasan dalam pembuatan slide agar bisa di akses secara mudah melalui output website. Dengan demikian, guru dapat menggunakan articulate storyline dalam merancang media pembelajaran interaktif dan meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik MI.AbstractThis research is based on the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) framework, which is a framework for providing solutions to problems related to the integration of Information and Communication Technology (ICT), which focuses on the use of articulate storyline as an interactive learning medium for Madrasah Ibtidaiyah (MI). This research aims to describe the definition, display, advantages, disadvantages, and the use of articulate storyline as an interactive learning media. The research type used was the descriptive qualitative with literature study. The data collection procedure was through study documents, books, and articles related to this research. The data analysis method used was searching, collecting, reviewing, comparing, summarizing, and compiling relevant data sources. The results indicated that articulate storyline was software with features and functions similar to microsoft powerpoint and used e-learning. Additional features in animated icons, buttons, and graded questions made it easier for users to design interesting and interactive learning media. However, articulate storyline had limitations in making slides to be accessed easily through the website output. Thus, teachers can use articulate storyline in designing interactive learning media and increase motivation and learning activities of MI students.
Implementasi Media Visual Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Kelas IV MI Nahdatul Ulama’ Ngingas Waru Sidoarjo Mohammad Roni; Melvy Karenia Putri; Juhaeni Juhaeni; Ninik Mahyuni; Safaruddin Safaruddin
Journal of Instructional and Development Researches Vol. 1 No. 3 (2021): December
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.622 KB) | DOI: 10.53621/jider.v1i3.73

Abstract

Penelitian ini dilakukan di MI NAHDATUL ULAMA’ NGINGAS WARU SIDOARJO. Penilitian ini uga bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan media berbasis visual yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil Penelitian yang telah diperoleh bahwa terdapat siswa yang tidak memiliki semangat belajar yang tinggi ketika guru hanya mengandalkan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran, oleh karena itu guru diharapkan menggunakan media agar siswa dapat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan di kelas IV MI NAHDATUL ULAMA’ NGINGAS WARU SIDOARJO, implementasi media visual sangat berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Implemetasi media visual Juga berpengaruh dalam proses belajar mengajar yaitu dengan meningkatnya semangat siswa sehingga tujuan pembelajaran mudah dicapai. Media visual juga bisa dijadikan sebagai alat yang membantu proses pembelajaran. Sehingga guru yang telah memilih media dengan tepat dan sesuia dengan materi serta prosedur yang ada diaharapkan siswa dapat menerima materi yang diajarkan oleh guru secara sempurna.
HERIDITAS DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.127

Abstract

Heriditas adalah istilah yang dipakai untuk menyebut semua potensi yang dibawa sejak lahir dan memiliki kemungkinan untuk muncul pada perkembangan manusia. Istilah ini mencakup pengertian bakat dan keturunan. Adapun lingkungan adalah sesuatu yang mempengaruhi perkembangan diri manusia Mengenai implikasi heriditas dan lingkungan dalam perkembangan diri manusia telah muncul berbagai pandangan yang beragam yaitu aliran empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi serta diindonesia diwakili oleh tut wuri hanadayani merupakan aliran yang memadukan antara empirisme dengan nativisme. Dalam memahami masalah kekuasaan Tuhan ada dua golongan secara garis besar yaitu Pertama golongan mu’tazilah dan qadariyah. kedua yaitu golongan asy’ariyah dan jabariah
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSFEKTIF AL-QUR’AN safaruddin safaruddin
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.172

Abstract

Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan sumber daya manusia dalam rangka menggerakkan lembaga pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah dirumuskan secara efektif dan efisien. Paradigma pendidikan dalam Al-qur’an tidak lepas dari tujuan Allah SWT menciptakan manusia itu sendiri, yaitu pendidikan penyerahan diri secara ikhlas kepada sang Kholik yang mengarah pada tercapainya kebahagiaan hidup dunia maupun akhirat. Para ahli mengabstraksikan proses manajemen menjadi 4 proses. Yaitu, planning, organizing, actuating, dan controlling (PAOC). Empat proses manajemen ini digambarkan dalam bentuk siklus karena adanya saling keterkaitan antara proses yang pertama dan berikutnya, begitu juga setelah pelaksanaan controlling lazimnya dilanjutkan dengan membuat planning baru hingga siklus proses manajemen akan selalu berputar
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Volume 7 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i2.195

Abstract

Kurikukulm adalah inti dari pendidikan dimana kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Adapun yang menjadi landasan dalam mengmbangkan sebuah kurikulum di antaranya: landasan religius, landasan filosofis (perenialisme, esensialisme, eksistensialisme, profresivisme, rekonstruktivisme), landasan yuridis, landasan psikologis, landasan sosiologis atau sosial budaya serta landasan organisatoris.
PEMBELAJARAN ANAK DAN KECERDASAN SPRITUAL safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Volume 8 Nomor 1 Juni 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i1.206

Abstract

Apakah yang cerdas hanyalah mereka yang pintar matematika dan bahasa atau yang IQ mereka di atas 100 ?. Fakta lain membuktikan bahwa sebagian besar siswa yang nilai rapornya bagus banyak yang menganggur. tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi tolak ukur kecerdasan peserta didik umumnya masih pada nilai-nilai yang tertera pada rapor, ijazah, serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Seseorang dianggap cerdas ketika memilki nilai Ijazah dan IPK yang tinggiSelain IQ ada kecerdasan lain yang harus menjadi perhatian dalam dunia pendidikan dan kecerdasan anak yaitu SQ dan EQ, ketiga kecerdasan tersebut harus dikembangkan secara integratif sehingga head, heart dan hand peserta didik mendapat pendidikan yang seimbang sebab ketiga kecerdasan tersebut tidak sama tetapi tidak bisa dipisahkan.SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi sebagian orang SQ mungkin menemukan cara pengungkapan melalui agama formal tetapi beragama tidak menjamin SQ tinggi. Kecerdasan spiritual tidak identik dengan agama formal. Kecerdasan spiritual adalah spirituality bukan organized religion karena itu, kecerdasan jenis ini tidak milik satu agama Banyak yang mempertukarkan spiritual denga religius padahal adalah masing-masing dua hal yang sangat berbeda.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK safaruddin safaruddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Volume 8 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i2.239

Abstract

Teori behavioristik adalah teori beraliran behaviorisme yang merupakan salah satu aliran psikologi dimana menurut teori ini belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Adapun tokoh-tokoh aliran behaviorisme ini antara lain: Ivan Petrovich Pavlov, Thorndike, Waston, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner. Behaviourisme disebut Islami karena ia mengajarkan besarnya pengaruh lingkungan terhadap manusia sebagaimana ungkapan sebuah hadits yang artinya: “Manusia dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni atau Majusi.” H.R.Bukhari)
The Effect of Project-Based Learning Assisted by Electronic Media on Learning Motivation and Science Process Skills Safaruddin Safaruddin; Nurlaiha Ibrahim; Juhaeni Juhaeni; Harmilawati Harmilawati; Laeli Qadrianti
Journal of Innovation in Educational and Cultural Research Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Keluarga Guru Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.86 KB) | DOI: 10.46843/jiecr.v1i1.5

Abstract

This study aims to analyze the effect of using Project Based Learning (PjBL) strategy assisted by Electronic Media in increasing learning motivation and Science Process Skills (KPS) on the material “Heat Transfer”. The study used a quasi-experimental pretest-posttest experimental design with 59 students. The experimental group was taught using the PjBL strategy while the control group was taught with a conventional strategy that was teacher-centred. Learning motivation is measured using questionnaires distributed to students, and KPS is measured through observation using observation sheets. The results, average score of KPS with the PjBL strategy = 86.33, the conventional strategy = 74.52; the average score of learning motivation with PjBL strategy = 78.05, conventional strategy = 69.49. Conclude from this data that the use of the PjBL based on e-media strategy is effective and influences the improvement of KPS and learning motivation of elementary school students.
Konsep Dasar Media Pembelajaran Juhaeni; Safaruddin; R Nurhayati; Aulia Nur Tanzila
JIEES : Journal of Islamic Education at Elementary School Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.043 KB) | DOI: 10.47400/jiees.v1i1.11

Abstract

This article aims to describe the basic concepts of learning media which include: learning as a communication process, the definition of the concept of learning media, the function of learning media, the basis for using learning media, the characteristics of learning media.