Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Identifikasi Ekspresi Gen Myc pada Subkultur MCF-7 Breast Cancer Cell Line dengan Sel Punca Yuastika Puspita Sari; Hirowati Ali; Aswiyanti Asri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i3.897

Abstract

Kanker payudara yang paling banyak ditemukan adalah subtipe luminal A dengan karakteristik Estrogen Reseptor+. Subjek penelitian akan diwakili oleh cell line MCF-7 dan Umbilical Cord Blood Mesenchymal Stem Cell (UCBMSC). Over expression Myc pada kanker payudara mengakibatkan sel kanker menjadi lebih invasif dan terjadi resistensi terhadap terapi hormonal. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ekspresi gen Myc pada cell line MCF-7 sebelum dan sesudah pemberian sel punca. Penelitian ini menggunakan desain experimental secara in vitro. Sampel menggunakan MCF-7 dan sel punca yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu K1 (kelompok kontrol MCF-7), K2 (kelompok kontrol sel punca), P1 (perlakuan subkultur MCF-7 dengan sel punca inkubasi 24 jam), dan P2 (inkubasi 48 jam). Kemudian, dilakukan isolasi RNA, sintesis cDNA, dan ekspresi Myc diperiksa menggunakan PCR dan elektroforesis. Analisa data yang digunakan adalan One Way ANOVA dan post-hoc LSD. Hasil analisis bivariat didapatkan p<0,05. Dari uji post-hoc LSD tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara K1 dengan P1, K1 dengan P2, dan K2 dengan P2. Namun, tetap ditemukan perbedaan yang bermakna antara K2 dengan P1 dan P1 dengan P2. Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan bermakna ekspresi gen Myc pada subkultur antara MCF-7 breast cancer cell line dengan pemberian sel punca mesenkimal.
Ekspresi PDGF-B dan SCUBE 1 pada Arteri Karotis Mencit yang Diligasi dan Tidak Diligasi Ranti Verdiana; Hirowati Ali; Husnil Kadri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i2.275

Abstract

AbstrakDiffuse Intimal Thickening (DIT)terjadi sebagai adaptasi fisologis terhadap shear stress yang dapat terbentuk melalui ligasi arteri karotis. Ligasi akan menyebabkan terbentuknya penebalan tunika intima pada pembuluh darah. Penebalan tunika intima terjadi melalui proses inflamasi yang melibatkan sitokin seperti PDGF-Bdan SCUBE 1 yang terdapat di dalam trombosit dan endotel. Tujuan penelitian adalah mengetahui ekspresi PDGF-B dan SCUBE 1 pada arteri karotis mencit yang diligasi dan tidak diligasi. Desain penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan 5 ekor mencit yang dilakukan ligasi pada arteri karotis kiri sedangkan arteri karotis kanan tidak diligasi. Kemudian, arteri karotis tersebut dikumpulkan dan diperiksa kadar PDGF-B dan SCUBE 1 dengan menggunakan PCR. Uji hipotesis yang digunakan adalah independent t-test. Hasil penelitian adalah tidak terdapat perbedaan bermakna PDGF-B pada arteri karotis mencit yang diligasi dan tidak diligasi (p = 0,66; p>0,05) dan tidak terdapat perbedaan bermakna SCUBE 1 pada arteri karotis mencit yang diligasi dan tidak diligasi (p = 0,33; p>0,05).Kata kunci: diffuse intimal thickening, DIT, PDGF-B, SCUBE 1, PCR. AbstractDiffuse Intimal Thickening (DIT) develops as physiological adaptive process of shear stress which can be performed by carotid artery ligation in mice. Ligation will cause an intimal thickening in vessel. Intimal thickening occurs through an inflammatory process that involves cytokines such as PDGF-B and SCUBE 1 that are found in platelet and endothelial cells.The objective of this study was to determine the expression of PDGF-B and SCUBE 1 in ligated and non ligated carotid artery of mice.The design study was experimental. This study used 5 mouse that were ligated in left carotid artery and non ligated in right carotid artery. Then, those carotid arteries were collected and examined PDGF-B and SCUBE 1 levels using PCR. The hypothesis test of this study was Independent t-test.The result was no significant difference between PDGF-B in ligated and non ligated carotid artery of mice (p = 0.66; p>0.05). The same result was also found in SCUBE 1 as well (p = 0.33; p>0.05).Keywords: diffuse intimal thickening, DIT, PDGF-B, SCUBE 1, PCR.
Gambaran Kualitas Hidup Santriwati yang Menderita Skabies di Pondok Pesantren Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman Widia Febrina; Nora Harminarti; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 4 (2020): Online December 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i4.1504

Abstract

Kualitas hidup terkait dengan kesehatan  meliputi aspek fisik, psikis dan sosial. Penilaian kualitas hidup tersebut terdiri dari: tidak ada pengaruh, pengaruh kecil, pengaruh sedang dan pengaruh besar terhadap kualitas hidup karena penyakit skabies. Tujuan: Mengetahui gambaran kualitas hidup santriwati yang menderita skabies di Pondok Pesantren Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Pondok Pesantren Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman pada bulan Desember 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan kulit dan pengerokan kulit. Proses wawancara yang dipandu kuesioner modified Dermatology Life Quality Index yang sudah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.  Hasil: Mayoritas penyakit skabies berpengaruh kecil terhadap kualitas hidup responden (62,5%), diikuti dengan pengaruh sedang pada kualitas hidup (25,0%), selanjutnya tidak ada pengaruh pada kualitas hidup (4%) dan pengaruh besar pada kualitas hidup (0%). Komponen kualitas hidup yang paling terganggu adalah kegiatan sekolah/belajar (18,8%) dan yang paling tidak terpengaruh adalah hubungan pertemanan (78,1%). Simpulan: Mayoritas penyakit skabies memiliki pengaruh yang kecil terhadap kualitas hidup penderita skabies.Kata kunci: modified dermatology life quality index, kualitas hidup, skabies
Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Afrah Diba Faisal; Joserizal Serudji; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1092

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) atau early latch on adalah kesempatan yang diberikan kepada bayi segera setelah lahir dengan cara meletakkan bayi di perut ibu, kemudian dibiarkan untuk menemukan puting susu ibu dan menyusu hingga puas. Tujuan: Mendeskripsikan pelaksanaan program IMD di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya kecamatan Koto Tangah. Metode: Penelitian ini merupakan evaluation research dengan pendekatan kualitatif menggunakan strategi management-oriented systems models, dengan 4 informan utama dan 9 informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Hasil: Bidan sudah cukup berkualitas dan kompeten dalam pelaksanaan IMD, tidak ada perencanaan dana IMD secara khusus karena IMD merupakan pelayanan persalinan, sarana dan prasarana sudah cukup baik, perencanaan kegiatan IMD sudah cukup baik dilakukan saat ibu memeriksakan kehamilan dan di kelas ibu hamil, pengorganisasian program IMD belum optimal masih ada yang belum tersosialisasikan secara khusus, pelaksanaan kegiatan IMD belum cukup baik, bidan tidak melaksanakan IMD sesuai protap, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program IMD langsung dalam bentuk pencatatan dan pelaporan. Simpulan: Bidan belum mematuhi protap IMD sehingga perlu diberikan motivasi agar melaksanakan sesuai protap dan evaluasi keseluruhan program IMD oleh Puskesmas Lubuk Buaya.
Pengaruh Stres Terhadap Pertumbuhan Janin dan Kadar Kortisol Plasma Serum Tikus (Rattus Norvegicus) Bunting yang Terpapar Stressor Renjatan Listrik Zilfi Yola Pitri; Hirowati Ali; Desmiwarti Desmiwarti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 3 (2019): Online September 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i3.1039

Abstract

Kondisi stres pada saat kehamilan akan berpengaruh terhadap perubahan hormon dan pertumbuhan janin, terutama pada hormon kortisol dan akan mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu seperti berat badan lahir rendah dan panjang badan yang tidak normal. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh stres terhadap pertumbuhan janin dan kadar kortisol. Penelitian ini merupakan penelitian eskperimental dengan desain post test only terhadap 32 ekor tikus bunting yang terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pengumpulan data menggunakan metode Enzym-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dengan mengalirkan arus listrik 25 V, frekuensi 60 Hz selama 14 hari di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan Februari – Maret 2019 dengan teknik total sampling menggunakan Uji Independent sample test. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada berat badan (p=0,000), panjang badan (p=0,000) dan kadar kortisol (p=0,024) terhadap stres. Simpulan penelitian adalah bahwa stres dapat meningkatkan kadar kortisol dan mempengaruhi pertumbuhan janin seperti berat badan dan panjang badan janin.
Hubungan Suplementasi Tablet Fe dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingin Kota Padang Fadina Rizki; Nur Indrawati Lipoeto; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.729

Abstract

Zat besi (Fe) adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat saat kehamilan terutama selama trimester II dan III. Jumlah zat besi yang di absorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga suplementasi tablet Fe diperlukan agar bisa membantu mengembalikan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara suplementasi tablet Fe dan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Rancangan penelitian berupa studi potong lintang dan teknik pengambilan sampel dengan metode proportional random sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang pada bulan Juni – Agustus 2015. Sampel penelitian berjumlah 66 orang yang merupakan ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin. Hasil penelitian memperlihatkan sebagian besar ibu hamil berumur antara 20-35 tahun dan berada pada fase preterm (umur kehamilan 28-33 minggu). Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p < 0,05 (nilai p = 0,000), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara suplementasi tablet Fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara suplementasi tablet Fe dan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III.
Pengaruh Pemberian Tablet Zink dan Besi terhadap Kadar Hemoglobin dan Feritin pada Ibu Hamil Anemia Defisiensi Besi Desi Wildayani; Yusrawati Yusrawati; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 4
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.913

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. Sebagian zink merupakan alat transpor transferin, yang juga merupakan alat transpor zat besi. Suplemen zink dianjurkan apabila ibu hamil mendapat suplemen besi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian tablet zink dan besi terhadap kadar hemoglobin dan feritin pada ibu hamil anemia defisiensi besi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan metode non randomized control group pre test and post test design. Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas pada bulan Oktober 2017 – Maret 2018 terhadap 30 orang ibu hamil trimester II dan III, kadar Hb <11 g/dl dan ferritin <15 ng/ml yang diambil dengan cara consecutive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok (intervensi dan kontrol). Kadar feritin diperiksa dengan ELISA dan kadar hemoglobin dilakukan dengan metode Hematology analyzer. Uji normalitas data dengan uji Saphiro wilk dan dilanjutkan dengan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil yang diberikan tablet zink dan besi rata-rata selisih kadar hemoglobinnya lebih tinggi (1,07 g/dl) dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapatkan tablet besi saja (0,81 g/dl), dengan nilai p = 0,190. Selisih kadar feritin serum lebih tinggi pada ibu hamil yang mendapatkan tablet besi saja (19,39 ng/ml) dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapatkan tablet zink dan besi (14,64 ng/ml), dengan nilai p = 0,529. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh pemberian tablet zink dan besi terhadap kadar hemoglobin dan feritin pada ibu hamil anemia defisiensi besi.
Ekspresi Gen Tissue Inhibitor Metalloproteinase-1 Pada Sel Sinoviosit Osteoartritis Grade IV Setelah Pemberian Diacerein Vivi Sofia; Hirowati Ali; Rizki Rahmadian; Fitri Amita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.775

Abstract

Disease Modifying Osteoarthritis Drugs (DMOADs) merupakan agen yang dapat mencegah, menghambat perkembangan atau mengembalikan perubahan morfologi pada penderita osteoarthritis. Salah satu yang termasuk DMOADs ini adalah diacerein. Diacerein menstimulasi terbentuknya Tissue Inhibitor Metalloproteinase-1 (TIMP-1) pada percobaan hewan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan diacerein pada ekspresi genTIMP-1 pada sel primer jaringan sinovial pasien osteoartritis. Pada penelitian ini dilakukan penambahan diacerein pada sel primer jaringan sinovial grade 4. Ekspresi gen dilihat dengan menggunakan alat Real Time PCR dari sampel yang telah diinkubasi dalam kurun waktu 24 jam dan 48 jam, kemudian dibandingkan dengan kontrol menggunakan metode ΔCT dengan GAPDH sebagai housekeeping gene. Dari hasil pengukuran ekspresi gen sampel 24 jam dan 48 jam didapatkan nilai berturut-turut 0,0179 dan 0,7423 dengan nilai kontrol 0,0005. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada inkubasi diacerein selama 24 jam mampu meningkatkan ekspresi gen TIMP-1 dengan peningkatan sebesar 5,87 kali dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan pada inkubasi selama 48 jam, diacerein mampu meningkatkan ekspresi gen TIMP-1 dengan peningkatan sebesar 1,53 kali jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa overekspresi gen TIMP-1 berkaitan dengan pemberian diacerein pada osteoartritis.
Analisis Implementasi Program Pelayanan Antenatal Terpadu pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis dan Anemia di Kota Padang Fitri Ramadhaniati; Masrul Masrul; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1123

Abstract

AbstrakKekurangan gizi pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus. Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) dan kunjungan keempat (K4) di kota Padang hampir dan telah mencapai target yang telah ditetapkan, namun kasus defisiensi ibu hamil masih terus ada. Tujuan: Menganalisis pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia di kota Padang tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019 di Dinas Kesehatan dan Puskesmas kota Padang. Informan terdiri dari Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Pemegang Program antenatal terpadu, Kepala Puskesmas, Bidan Pengelola, Bidan Pelaksana, Tenaga Ahli Gizi, ibu hamil KEK dan anemia. Hasil: Analisis menunjukkan proses sosialisasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu di sarana dan fasilitas kesehatan, serta penggunaan logistik pendukung masih dinilai kurang. Analisis output didapatkan pelayanan antenatal terpadu belum seluruhnya dilaksanakan di sarana dan fasilitas kesehatan sesuai standar. Simpulan: Sistem pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu masih belum sesuai target. Proses sosialisasi dan pelaksanaan membutuhkan perbaikan agar dapat meningkatkan keaktivan masyarakat. 
The Correlation of L-citrulline Levels with Blood Pressure in Severe Preeclampsia Hudila Rifa Karmia; Afriwardi Afriwardi; Hirowati Ali; Johanes Cornelius Mose; Yusrawati Yusrawati
The Indonesian Biomedical Journal Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v12i1.964

Abstract

BACKGROUND: Based on 'vascular disorder of pregnancy' terminology, preeclampsia primarily was not a hypertensive disorder, but a vascular disorder (general vasospasm) in pregnancy due to idiopathic etiology. The overall incidence of preeclampsia was 5-14% of all pregnancies. One of the substances responsible for regulating vascular tone is nitric oxide (NO), which produced in endothelial blood vessels. NO and L-citrulline are produced altogether by the reaction between L-arginine and oxygen. L-citrulline levels reflected NO production. This study was aimed to assess the correlation between the L-citrulline level and blood pressure in severe preeclampsia.METHODS: This cross-sectional study was done in Dr. M. Djamil Central General Hospital, Padang, Indonesia The sample size was 36 samples of pregnant women with severe preeclampsia and had yet been given antihypertensive therapy. Sampling was done by consecutive sampling from Obstetrics and Gynecology Division. After maternal examination and measurements L-citrulline levels of cubital venous blood by using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) method, Pearson correlation was performed to assess the relationship between variables for normally distributed data and Spearman's correlation for abnormal distribution data with significance level p<0.05.RESULTS: Means of L-citrulline levels, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, and arterial pressure (MAP) were 87.21 nmol/mL, 179.4 mmHg, 108.3mmHg, and 132.1 mmHg, respectively. Correlation of the L-citrulline level with systolic blood pressure, diastolic blood pressure, and MAP were -0.08, -0.175, and -0.136 (p>0.05), respectively.CONCLUSION: L-citrulline levels had no correlation with blood pressure in severe preeclampsia.KEYWORDS: L-citrulline levels, blood pressure, severe preeclampsia