Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Workflows Dalam Aplikasi Bioinformatika Geneious Untuk Menganalisis Data Genomik Benny Alexander Maisa
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 1S (2019): Suplemen 1
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i1S.948

Abstract

Perkembangan penelitian biomolekuler yang meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir memberikan dampak peningkatan kebutuhan teknologi komputasi untuk menganalisis data genomik. Hasil penelitian berupa data digital yang berukuran sangat besar membutuhkan bantuan teknologi komputer untuk menyediakan berbagai solusi penyelesaian. Cabang ilmu bioinformatika, yang merupakan kombinasi cabang ilmu biologi, ilmu komputer, sistem informasi, matematika, kedokteran, farmakologi, fisika, kimia, dan statistik; memberikan solusi dengan beragam aplikasi untuk berbagai kebutuhan analisis genomik. Tinjauan pustaka ini bertujuan menunjukkan penggunaan workflows dalam aplikasi bioinformatika Geneious untuk menganalisis data genomik. Geneious adalah sebuah aplikasi bioinformatika user-friendly yang mengintegrasikan berbagai aplikasi analisis data genomik. Geneious menyediakan workflows standar siap pakai dan memberikan fitur pembuatan workflows sesuai dengan kebutuhan metode penelitian bioinformatika. Penggunaan workflows memberikan efisiensi bagi peneliti terutama dalam menganalisis data genomik dalam ukuran besar dan memerlukan integrasi beberapa aplikasi bioinformatika untuk proses analisis dan interpretasi.
Gender, education, eating patterns, and nutritional status among high school students in the tourist area of Bukittinggi, Indonesia Taufiqa, Zuhrah; Maisa, Benny Alexander; Zam, Zelly Salmiyanti Rahman; Ranza, Fathiya Rizqillah; Alem, Najla Khalisha; Amril, Farah Alya
World Nutrition Journal Vol. 8 No. i2 (2025): Volume 08 Issue 2, February 2025
Publisher : Indonesian Nutrition Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25220/WNJ.V08.i2.0012

Abstract

Background: The well-being of high school students in tourist shapes their eating habits and affects their nutritional status, leading to obesity and malnutrition. Objective: This study aims to examine the association between gender, education, eating patterns, and nutritional status among high school students in tourism areas. Methods: This cross-sectional study was conducted in October 2023 and included 118 students aged 12–18 years from junior and senior high schools in Bukittinggi, West Sumatra. Respondents were selected through multistage stratified clustered sampling. Data on gender, age, education, and eating patterns which assessed using a food frequency questionnaire classified according to the Guttman scale. Nutritional status was determined based on BMI-for-age WHO z-scores following the Indonesian Minister of Health Regulation. Data were collected via interviews using a questionnaire on the KoboToolbox application and analyzed using Chi-square tests. Results: Most high school students (89.8%) had poor eating patterns, with 45.8% having a normal BMI-for-age, 34.7% undernourished, and 19.5% overweight or obese. Gender was significantly associated with nutritional status (p=0.007), with thinness more common in boys and normal BMI-for-age more prevalent in girls, while education and eating patterns showed no significant association. However, frequent consumption of sugary drinks was linked to higher rates of overweight and obesity. Conclusion: There were gender differences in nutritional status among high school students in Bukittinggi, a tourist area, underscoring the need for targeted gender-focused nutrition interventions to address healthier eating patterns in tourism regions.
Pembinaan Higienitas Tangan dan Makanan Dalam Pencegahan Stunting Benny Alexander Maisa; Zuhrah Taufiqa; Ricvan Dana Nindrea; Fathiya Rizqillah Ranza; Zelly Salmiyanti Rahman Zam; Mufidah Lailatul Qodariah Harahap; Fitria Eka Meyati Tanu; Navila Samsa Volasoohy
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1033

Abstract

Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penilaian derajat kesehatan masyarakat. Stunting merupakan masalah kesehatan balita yang bersifat irreversible, mencerminkan status gizi buruk akibat kekurangan asupan dalam jangka panjang, penyakit infeksi, serta masalah higienitas dan sanitasi. Desa Pilubang di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah prioritas penanganan stunting. Tim Program Kemitraan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang melaksanakan kegiatan pembinaan higienitas tangan dan makanan sebagai upaya pencegahan stunting. Pembinaan ini dilaksanakan pada 23 peserta yang terdiri dari ibu balita dan kader Posyandu di Nagari Pilubang. Metode pembinaan melibatkan pre-test dan post-test, pemaparan materi edukasi dengan pendekatan partisipatif, praktik langsung perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya dalam hal mencuci tangan dan pengolahan serta penyajian makanan yang higienis, serta pengisian worksheet. Antusiasme dan partisipasi aktif peserta menunjukkan bahwa pembinaan ini menarik dan efektif. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, yang diharapkan dapat mendukung pencegahan stunting secara berkelanjutan melalui perubahan perilaku higienitas dan sanitasi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi Kelas Gizi dalam Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI di Nagari Pilubang Lima Puluh Kota Zuhrah Taufiqa; Benny Alexander Maisa; Ricvan Dana Nindrea; Novia Elsaputri; Navila Samsa Volasoohy; Fitria Eka Mayeti Tanu; Arzeta Aprillia
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1034

Abstract

Asupan nutrisi yang adekuat melalui praktik pemberian Makanan Pendamping ASI yang tepat merupakan faktor penting dalam mewujudkan status gizi dan pertumbuhan optimal balita. Kegagalan dalam periode pemberian Makanan Pendamping ASI meningkatkan risiko kejadian stunting pada anak di rentang usia 6 hingga 24 bulan. Nagari Pilubang yang terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah prioritas penanganan stunting. Tujuan Tim Program Kemitraan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang melaksanakan Kelas Inovasi Gizi adalah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya Makanan Pendamping ASI bagi pertumbuhan anak dan upaya pencegahan stunting. Pelaksanaan kelas inovasi gizi dilaksanakan pada 26 peserta ibu balita dan kader Posyandu di Nagari Pilubang. Kegiatan ini terdiri dari pre-test, pemaparan materi edukasi gizi dan praktik pemberian Makanan Pendamping ASI, dan post test. Antusiasme dan partisipasi aktif dari seluruh peserta menunjukkan bahwa kelas inovasi gizi ini efektif dan menarik bagi mereka. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan terhadap informasi seputar gizi dan praktik pemberian Makanan Pendamping ASI.
Educational Class Program Effectively Improves Adolescents’ Knowledge on Hypertension Maisa, Benny Alexander; Taufiqa, Zuhrah; Lisrha, Nayla; Volasoohy, Navila Samsa
Media Karya Kesehatan Vol 8, No 2 (2025): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v8i2.64196

Abstract

The prevalence of hypertension among adolescents continues to rise both nationally and globally. Hypertension at a young age often goes undetected and carries the risk of leading to serious complications later in life, including cardiovascular disease, stroke, kidney failure, and even death. The lack of adolescent knowledge regarding risk factors, symptoms, prevention, and the long-term impact of hypertension remains a major barrier to effective health promotion and prevention efforts. This activity aimed to enhance adolescent knowledge of hypertension—its definition, risk factors, symptoms, prevention, and management—through a structured, interactive educational class program. The program was implemented on three main stages: preparation, implementation (including material presentation and discussion), and evaluation through pre- and post-tests to a total of 29 student representatives from schools and universities in Padang City, with an average age of 18 years, participated. The results showed a significant increase in knowledge scores (p < 0.001), with mean pre-test and post-test scores of 15.04 ± 2.6 and 18.52 ± 0.94, respectively (Δ = 3.48). Significant improvements were observed in general knowledge of hypertension, risk factors, symptoms and consequences, dietary prevention strategies, and hypertension management (p < 0.01). These findings indicate that the educational class program was effective in improving adolescent health literacy regarding hypertension. It is recommended that this health education intervention be expanded to strengthen hypertension prevention efforts among young age groups. Keywords: Adolescent hypertension, educational class program, prevention, healthy behavior.