Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COMMUNITY PARTICIPATION ON WASTE BANK TO FACILITATE SUSTAINABLE SOLID WASTE MANAGEMENT IN A VILLAGE Rachman, Indriyani; Komalasari, Nia; Hutagalung, Ira Rumiris
Journal of Environmental Science and Sustainable Development Vol. 4, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community participation is required for managing solid waste. In Indonesia, community acceptance and participation in solid waste management are assessed by the presence of a waste bank at the village or neighborhood level. This study aimed to find out the source, economic potency, and handling system of solid waste in a village setting. This study took place at Ketapang Village, Mauk Sub District, Tangerang Regency, Indonesia. This study evaluated the community participation in the waste bank in Ketapang Village, which is called, Sakumis Bersalaman Waste Bank, and its potential to manage solid waste and generate some profits for the community. Some steps were performed to obtain the answer to the research question. A desk review was conducted to analyze the current waste management practice. Solid waste generation data was taken from an 8-days survey of the collected waste managed by the waste bank. In-depth interviews with 96 households were conducted to find out the potential of future waste bank development. It was found that from 1,988 households in Ketapang Village only 448 households participated in Sakumis Bersalaman Waste Bank. Based on the results of the analysis on the questionnaire which was distributed randomly to 182 households which are communities around the waste bank, it was found that 51.4% of respondents were not yet members of the waste bank. From this percentage, 94.4% of them declared that they want to be waste bank members. It is suggested to Shakumis Bersalaman Waste Bank to add members so that more waste will be recycled. In this way, the community will receive more benefits. From the results, we concluded that community participation through a waste bank, especially a better waste management system, is the potential way to increase the economic level of the village. Moreover, a waste bank could facilitate better solid waste management and produce a sustainable circular economy at the village level.
IDENTIFIKASI KESADARAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENCEMARAN Mn DI AIR TANAH DI SEKITAR TPA SUPIT URANG, JAWA TIMUR Rahayu , Mayang Manguri; Budiman, Johan; Machrunnisa; Hutagalung, Ira Rumiris; Andriani, Tetty
Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): JCS, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v6i1.205

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Malang, yang berlokasi di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Malang, berperan sebagai pusat penanganan sampah di dalam kota. Sampah yang dikelola di TPA Supit Urang berasal dari berbagai wilayah layanan, mencakup sampah dari pasar, rumah tangga, taman, bisnis, industri kecil, dan sejumlah sumber lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, risiko pencemaran air tanah di sekitar TPA Supit Urang terus meningkat sejalan dengan operasional TPA. Pencemaran air tanah di sekitar lokasi tersebut tidak hanya disebabkan oleh limbah domestik, tetapi juga oleh faktor-faktor lain. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi perilaku dan persepsi masyarakat yang tinggal dalam radius kurang dari 2 km dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA), terkait dengan pencemaran air tanah oleh TPA Supit Urang. Metode penelitian ini berfokus pada pengumpulan data primer melalui survei dan wawancara dengan melibatkan 100 responden, serta menggunakan data sekunder. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami masalah dengan air sumur mereka yang sering menguning pada musim tertentu. Dari segi persepsi masyarakat, sekitar 32% menganggap bahwa kondisi air tanah di sekitar TPA Supit Urang saat ini tercemar oleh besi atau mangan, 16% menyatakan kondisinya baik, sementara sisanya tidak mengetahui karena telah lama menggunakan air sumur tanpa ada keluhan kesehatan. Persepsi ini didasarkan pada kondisi air sumur warga, termasuk kejernihan dan bau air. Selain manajemen sampah, kondisi lingkungan sungai di sekitar TPA Supit Urang juga dipengaruhi oleh sistem sanitary landfill yang tidak terpelihara dan sanitasi yang kurang memadai. Untuk menjaga kualitas air tanah di TPA Supit Urang, masyarakat dan pihak terkait telah aktif melakukan pemeliharaan terhadap sistem sanitary landfill secara berkelanjutan. Kajian awal ini diharapkan dapat memberikan informasi awal yang bermanfaat dalam upaya pengelolaan kualitas air tanah sebagai sumber air baku yang melibatkan partisipasi masyarakat secara berkesinambungan.Kata Kunci: air tanah, pencemaran, sumur, kesadaran,sampah
Specific Waste Handling Pattern Strategies West Java Province Through The Approach In Policy Of Domestic Waste And Dangerous Toxic Materials Rahayu, Mayang Manguri; Machrunnisa; Budiman, Johan; Hutagalung, Ira Rumiris; Andriani, Tetty
INFLUENCE: INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENCE REVIEW Vol. 5 No. 3 (2023): INFLUENCE: International Journal of Science Review
Publisher : Global Writing Academica Researching and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Domestic waste is the largest contributor to the amount according to waste criteria. So according to Law Number 18 of 2008 concerning Waste Management, household waste has special specifications in its handling patterns, the use of cleaning materials generally causes households to produce toxic and dangerous waste which is designated as specific waste. Specific waste itself is regulated in Government Regulation Number 27 of 2020 concerning Specific Waste Management. The urgency of specific household waste management is that the correlation between the two policies has not been studied. The analysis of the approaches to these two policies aims to implement the most appropriate pattern for handling domestic hazardous and toxic waste. Based on calculation results, the generation of hazardous and toxic household waste in the Regency/City of West Java Province is estimated at 416.47 tons/day and there is no special handling yet. The integrated handling pattern is still not operational because these two policies do not yet have a relationship study, because the special characteristics of these two types of waste are in contrast to their decomposition properties.
ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU MANGAN TERLARUT PADA LINDI SEBAGAI PENGARUH DARI SAMPAH PLASTIK Rahayu, Mayang Manguri; Wahyudianti, Rima; Machrunnisa; Hutagalung, Ira Rumiris; Budiman, Johan; Andriani, Tetty; Notodarmojo, Suprihanto
AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional Vol 6 No 3 (2024): AKSELERASI: JURNAL ILMIAH NASIONAL
Publisher : GoAcademica Research dan Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jin.v6i3.1072

Abstract

Mangan terlarut dalam lindi dapat menurunkan kualitas air tanah di sekitarnya. Potensi pencemaran air tanah bersumber dari pencemaran tanah dan air atau zat cair yang teralir pada mekanisme air tanah, salah satunya di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA. Maka dari itu, perlu dibuat suatu pemodelan untuk mengukur potensi pencemaran air tanah yang berdasarkan reaksi tanah dengan lindi serta bagaimana mekanisme aliran air tanah menuju akifer. Sebelum menganalisis pencemaran air tanah, maka penting untuk menganalisa potensi pencemaran. Lindi merupakan parameter yang berperan dalam pencemaran air tanah. Dapat dikatakan lindi adalah hasil kontaminan yang berasal dari sampah yang berpotensi mengalami perilaku khusus secara fisik, kimia, dan biologisnya dari Sampah yang tertimbun. Lindi mengandung pH yang asam hingga basa, zat organik, logam berat, dimana pH adalah parameter signifikan terhadap perubahan kelarutan Mangan terutama Mangan valensi 2(Mn2+). Mikroplastik melepaskan gas etilen sehingga melepaskan zat pembusuk dimana saat pembusukan terjadi fase asam yang menjadikan mangan lebih terlarut. Mangan terlarut fasenya stabil, sehingga lebih berbahaya pada kelarutan Mangan dalam sumber air.