Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Volatilitas Harga Sayuran di Jawa Timur Laila, Aini Nur; Anindita, Ratya; Koerniawati, Tatiek
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.195 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.7

Abstract

Permintaan sayuran di Jawa Timur yang cenderung meningkat tidak didukung dengan adanya hasil produksi sayuran yang cenderung menurun. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya impor sayuran untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Dengan adanya sistem perdagangan bebas, dimana pergerakan harga sayuran di pasar internasional yang cenderung tidak stabil dan tidak dapat diprediksi mengakibatkan ketidakstabilan harga serta fluktuasi harga sayuran yang tidak dapat diprediksi sehingga resiko yang dihadapi petani semakin tinggi. Jenis sayuran yang dianalisis terdiri dari 3 jenis sayuran yaitu: tomat, cabai dan bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui berapa besar nilai volatilitas tiap sayuran yang diamati dan pengaruh nilai volatilitas harga sayuran terhadap produksi sayuran di Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data produksi sayuran (Kg) dan harga sayuran bulanan (Rp) selama 15 tahun mulai bulan Januari 1997 hingga Desember 2011. Data dianalisis dengan menggunakan uji standar deviasi, uji analisis kointegrasi dan uji ECM. Hasil penelitian antara lain: (1) Cabai mempunyai rata-rata nilai volatilitas terbesar mencapai 0.00031 persen, sedangkan rata-rata nilai volatilitas yang paling rendah yaitu nilai volatilitas tomat yang hanya bernilai 0.00010 persen. Selanjutnya komoditas bawang merah yang mempunyai rata-rata nilai volatilitas sebesar 0.00016 persen menunjukkan seberapa besar risiko kerugian dan ketidakpastian harga pada sayuran. (2) Volatilitas harga sayuran berpengaruh negatif terhadap produksi sayuran. Pada uji regresi didapatkan bahwa nilai koefisien tiap sayuran adalah bersifat negatif dengan hasil uji tomat, cabai dan bawang merah secara berurutan adalah sebesar -0.17, -3.44 dan -6.89. Selanjutnya pada uji kointegrasi didapatkan bahwa nilai t-Statistic lebih kecil daripada nilai t-Tabel (-1.65) dengan hasil uji tomat, cabai dan bawang merah secara berurutan adalah sebesar -2.97, -3.04, -2.86. Kemudian hasil uji ECM didapatkan bahwa dari semua komoditas diperoleh nilai ECT yang bernilai negatif dengan hasil uji tomat, cabai dan bawang merah secara berurutan adalah sebesar -0.60, -0.87, -2.84
Pemberdayaan Karang Taruna Sumbersari Sebagai Kawasan Penyangga Wisata UB Forest Dengan Memberikan Keterampilan Kerajinan Tangan dari Limbah Bunga Pinus Mangku Purnomo; Tatiek Koerniawati Andajani; Yusfan Adeputera Yusran Yusran; Fenti Nur Addina
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2021.006.02.11

Abstract

Kegiatan Doktor Mengabdi ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada karang taruna sehingga dapat meningkatkan kemampuan hardskill. Dusun Sumbersari merupakan lokasi yang dipilih sebagai tempat kegiatan doktor mengabdi karena perekonomian masyarakat masih bergantung dari hutan UB dan Sumbersari juga memiliki potensi sebagai desa wisata. Kegiatan pada program ini berupa pelatihan keterampilan yang terbuat dari limbah bunga pinus menjadi berbagai macam produk seperti gantungan kunci, bros dan vandel. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karang taruna Sumbersari sehingga mampu berdaya saing, dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
Identifikasi Hubungan Jangka Panjang Dan Analisis Keberadaan Rantai Pasok Di Agroindustri Kerupuk Singkong Dalam Rangka Mewujudkan Penganekaragaman Pangan Rini Dwi Astuti; Tatiek Koerniawati Anjani; Mirza Hardani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.107 KB)

Abstract

Singkong merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena mampu diolah menjadi banyak produk turunan. Salah satu produknya yaitu kerupuk singkong yang merupakan hasil olahan agroindustri yang terletak di kecamatan Junrejo – Batu. Pada agroindustri kerupuk singkong tersebut sudah memiliki saluran pemasaran yang terdiri dari petani – pemasok – agroindustri – distributor – pedagang sampai ke konsumen. Namun belum adanya ikatan kontrak antar rekan dagang membuat proses pemasokan bahan baku sampai pendistribusian produk sering kali terlambat. Padahal untuk bisa unggul ditengah persaingan produk yang serupa, diperlukan strategi yang dapat menghasil produk dengan kualitas baik, murah dan cepat tersedia (better, cheaper, faster). Salah satu strategi yang dapat menunjang penciptaan produk yang demikian adalah rantai pasok. Namun rantai pasok pada agroindustri, apalagi yang masih bersifat tradisional seperti agroindustri kerupuk singkong ini masih diragukan keberadaannya. Oleh karena itu untuk mengetahui keberadaan rantai pasok pada agroindustri kerupuk singkong, dapat dideteksi melalui hubungan jangka panjang yang terjalin antar rekan dagang. Hubungan jangka panjang tersebut meliputi 5 dimensi yaitu kepuasan, kepercayaan, komunikasi, ketergantungan, dan komitmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan jangka panjang, dan menganalisis keberadaan rantai pasok pada agroindustri kerupuk singkong. Hasil penelitian diperoleh data bahwa dari kelima dimensi tersebut paling tinggi nilainya yaitu variabel komitmen (21,2%), kemudian ketergantungan menempati posisi kedua (20,4%), variabel komunikasi (20,3%), dan yang terakhir adalah variabel kpercayaan dan kepuasan yang masing - masing bernilai 18,3% dan 19,8%. Setelah diketahui hubungan jangka panjang yang terjadi antar rekan dagang pada saluran distribusi tersebut, kemudian digunakan perhitungan skala likert dengan bantuan program SPSS (compute dan record data). Dari perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pada saluran pemasaran di agroindustri kerupuk singkong sudah terdapat hubungan jangka panjang antar rekan dagangnnya, namun belum terdapat aliran rantai pasok (terdiri dari aliran barang, uang, dan informasi). Kata kunci: Rantai Pasok Agroindustri
Analisis Pendapatan Dan Penyerapan Tenaga Kerja Keluarga Petani Tatiek Koerniawati Andajani; Djoko Koestiono; Iman Yushendra
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.16 KB)

Abstract

Salah satu teknologi budidaya padi yang mampu menghemat penggunaan tenaga kerja adalah teknologi tanam benih langsung (tabela). Teknologi tabela menjadi alternatif inovasi yang strategis sebab selain menghemat alokasi tenaga kerja juga dapat menekan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menganalisis pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tabela dan sistem Tapin, 2). Menganalisis penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tabela dan sistem Tapin. Dari hasil analisis diketahui bahwa pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tabela dan sistem Tapin berbeda nyata. Hal ini disebabkan oleh petani padi sistem Tabela dapat mengalokasikan modal dan tenaga kerja pada kegiatan off farm dan non farm. Penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tapin juga berbeda nyata dengan penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tabela. Hal ini dikarenakan petani padi sistem Tabela berkesempatan mengalokasikan tenaga kerja dalam rumah tangga pada kegiatan kegiatan off farm dan non farm, sedangkan alokasi tenaga kerja dalam rumah tangga petani padi sistem Tapin masih dipusatkan pada kegiatan usahatani padi.   Kata Kunci: Pendapatan rumahtangga, tenaga kerja keluarga, sistem tanam tabela dan tapin
IDENTIFICATION OF CASSAVA CRACKERS LONG TERM AGROINDUSTRIAL RELATIONSHIP PATTERN AND ANALYSIS OF SUPPLY CHAIN EXISTENCE Rini Dwi Astuti; Tatiek Koerniawati Andajani
UNEJ e-Proceeding International Conference on Agribusiness Marketing (ICAM) 2012, Faculty of Agriculture, University o
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cassava is always been economically valuable agriculture commodity since it can be produced into a lot of agroindustry product such as cassava crackers. In order to survivein competing business circumstance, cassava crackers producers should produce better,cheaper and faster product. This research is aimed to study the contractual relationshippattern which can be categorized into five dimension satisfaction, trust, communication,mutual interdependency and commitment. Research finding states that although there was a long term relationship among agents, yet there wasn’t any supply chain.
SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) PRODUCT VALUE ADDED AND DISTRIBUTION CHANNEL ANALYSIS Case Study of Handling and Post Harvesting Processes in Sudimoro, Megaluh, Jombang. Tatiek Koerniawati Andajani; Rini Dwi Astuti
UNEJ e-Proceeding International Conference on Agribusiness Marketing (ICAM) 2012, Faculty of Agriculture, University o
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia was been predominantly an agricultural economy in which rice was been the major crop and staple food. Great efforts were therefore being made to improve paddyproduction and post production practices. This research was aimed to: 1)identify the addedvalue of paddy handling and post harvesting processes; 2) analyze profit margin gained byfarmer from selling off the paddy with and without handling and post harvesting process;3)describe the variability of distribution channel and marketing institution of rice, husk andbran. This research was conducted in Sudimoro village and used primary data collected form 70 SRI (System of Rice Intensification) farmers. Research findings showed that the amount of added value earned is less than 15%. The hulled rice added value is higher thanadded value of husk and bran. There were three kind of distribution channel. Themarketing institution involved were farmers, brokers, rice milling unit (RMU), wholesaler,distributor and retailer.