This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Rini Dwi Astuti
Department of Agricultural Socio-Economics, Agriculture Faculty, Brawijaya University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Rantai Pasokan Dan Analisis Benchmark Eksternal Pada Waralaba Magfood Red Crispy Rini Dwi Astuti; Nida Mulyawaty Maarthen; Mirna Elok Anggraini
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kemitraan berdasarkan manajemen rantai pasokan antara franchisor dan franchisee, untuk menganalisis kinerja fungsi persediaan pada usaha waralaba MRC dan melakukan analisis benchmark eksternal pada usaha waralaba MRC dengan mitra benchmarkingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Aliran produk sebagai faktor utama fungsi persediaan lebih banyak terjadi pada tahapan awal kegiatan usaha waralaba MRC, dimana franchisee membutuhkan bantuan franchisor untuk mengirimkan barang-barang yang digunakan untuk melangsungkan usaha waralaba MRC, sementara pada tahap tindak lanjut dan tahap akhir, aliran yang lebih banyak terjadi adalah aliran informasi dan aliran uang (2) Kinerja fungsi persediaan usaha waralaba MRC adalah tingkat perputaran persediaan MRC mencapai angka 78 selama tahun 2005, meningkat menjadi 95 di tahun 2006. Artinya untuk dapat beroperasi dalam setahun, franchisee melakukan 78 kali pembelian produk bumbu makanan cepat saji MRC dan mengalami peningkatan menjadi 95 kali, seiring dengan profit yang diterima outlet MRC pada tahun 2006. Kinerja variabel tingkat perputaran persediaan meningkat sebesar +17. Kinerja persediaan MRC pada variabel suplai harian persediaan pada tahun 2005 adalah 4,25 hari, dimana franchisee membutuhkan waktu 4,25 hari agar persediaan produk jadi dapat habis terjual kepada konsumen. Pada tahun 2006, suplai harian persediaan meningkat menjadi 3,7 hari, dimana franchisee semakin cepat dalam menjual persediaan produk jadi kepada konsumen sebesar +0,55 hari. Sementara pada tingkat fill rate (pemenuhan jumlah produk setengah jadi/produk bumbu makanan cepat saji MRC yang diminta oleh franchisee kepada franchisor) mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2006 dari fill rate 93,33% menjadi 95,83%.   (3) Mitra benchmarking memiliki kinerja persediaan yang lebih baik daripada MRC. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikumpulkan dari internet bahwa sejak tahun 2005, tingkat perputaran persediaan mitra benchmarking MRC adalah 105,93 meningkat ke 113,33 pada tahun 2006. Suplai harian persediaan meningkat dari 0,36 menjadi 0,2 dan tingkat pemenuhan permintaan franchisee kepada franchisor meningkat dari 97% pada tahun 2005 menjadi 98,89% pada tahun 2006.   Kata kunci: Manajemen Rantai Pasok, Waralaba
Identifikasi Hubungan Jangka Panjang Dan Analisis Keberadaan Rantai Pasok Di Agroindustri Kerupuk Singkong Dalam Rangka Mewujudkan Penganekaragaman Pangan Rini Dwi Astuti; Tatiek Koerniawati Anjani; Mirza Hardani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.107 KB)

Abstract

Singkong merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena mampu diolah menjadi banyak produk turunan. Salah satu produknya yaitu kerupuk singkong yang merupakan hasil olahan agroindustri yang terletak di kecamatan Junrejo – Batu. Pada agroindustri kerupuk singkong tersebut sudah memiliki saluran pemasaran yang terdiri dari petani – pemasok – agroindustri – distributor – pedagang sampai ke konsumen. Namun belum adanya ikatan kontrak antar rekan dagang membuat proses pemasokan bahan baku sampai pendistribusian produk sering kali terlambat. Padahal untuk bisa unggul ditengah persaingan produk yang serupa, diperlukan strategi yang dapat menghasil produk dengan kualitas baik, murah dan cepat tersedia (better, cheaper, faster). Salah satu strategi yang dapat menunjang penciptaan produk yang demikian adalah rantai pasok. Namun rantai pasok pada agroindustri, apalagi yang masih bersifat tradisional seperti agroindustri kerupuk singkong ini masih diragukan keberadaannya. Oleh karena itu untuk mengetahui keberadaan rantai pasok pada agroindustri kerupuk singkong, dapat dideteksi melalui hubungan jangka panjang yang terjalin antar rekan dagang. Hubungan jangka panjang tersebut meliputi 5 dimensi yaitu kepuasan, kepercayaan, komunikasi, ketergantungan, dan komitmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan jangka panjang, dan menganalisis keberadaan rantai pasok pada agroindustri kerupuk singkong. Hasil penelitian diperoleh data bahwa dari kelima dimensi tersebut paling tinggi nilainya yaitu variabel komitmen (21,2%), kemudian ketergantungan menempati posisi kedua (20,4%), variabel komunikasi (20,3%), dan yang terakhir adalah variabel kpercayaan dan kepuasan yang masing - masing bernilai 18,3% dan 19,8%. Setelah diketahui hubungan jangka panjang yang terjadi antar rekan dagang pada saluran distribusi tersebut, kemudian digunakan perhitungan skala likert dengan bantuan program SPSS (compute dan record data). Dari perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pada saluran pemasaran di agroindustri kerupuk singkong sudah terdapat hubungan jangka panjang antar rekan dagangnnya, namun belum terdapat aliran rantai pasok (terdiri dari aliran barang, uang, dan informasi). Kata kunci: Rantai Pasok Agroindustri