Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan rumput jepang (Zoysia japonica) pada berbagai tingkat kemiringan dengan aplikasi Hydroseeding Sri Sulastri; Anisa Zairina; Agus Sukarno; Diena Widyastuti
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 7 No 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.592 KB) | DOI: 10.33474/e-jbst.v7i2.477

Abstract

Research on Hydroseeding in Indonesia is still limited. The application of this hydroseeding technique can be developed for landslide management. This study aims to analyze the percentage of growth (viability) and growth of Japanese grass (Zoysia japonica) planted on landslide soil media at various levels of slope. This research was carried out at the Central Laboratory and greenhouse of the Malang Agricultural Institute in March – July 2020. The soil media used was obtained from landslides in Ngantang, Malang Regency. A total of 5 kg of media was put in a plastic box. Then the box is placed on a shelf with a slope of 30o, 50o, and 70o. Japanese Grass Seeds obtained from the market are mixed with compost, soil conditioner, guar gum, water to form a Hydroseeding formula. The formula is then sprayed onto the growing media. The results showed that the application of hydroseeding with Japanese grass seed (Z. japonica) on media placed with a slope of 70o could potentially be used as a formula for the revegetation process of landslide-affected land. The hydroseeding treatment at this slope resulted in the highest seed viability and growth rate. Thus, Japanese grass (Zoysia japonica) has the potential to be used as a pioneer plant in land reclamation.
Soil Arthropod Diversity and Composition Inhabited Various Habitats in Universitas Brawijaya Forest in Malang East Java Indonesia Amin Setyo Leksono; Ninda Merisa Putri; Zulfaidah Penata Gama; Bagyo Yanuwiyadi; Anisa Zairina
Journal of Tropical Life Science Vol. 9 No. 1 (2019)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A study on soil arthropod abundance, diversity and composition have been done on November 2016 to March 2017 using pitfall traps. The objective of this study is to analyze variations of the soil arthropod abundance, diversity and composition among different habitats in a university forest.  The study was carried out in Universitas Brawijaya Forest (UBF) Malang, East Java (7°49'S, 112°34'E, 1,200 m in altitude), consisted of four locations: an agroforestry (AF), a gallery forest (GF), the pine stands (PS) and a settlement yard (SY). At each site, a total of 10 traps (5 by 2 rows) were placed systematically at 4-m intervals. Glass cups (10 cm in diameter and 7 cm deep) were buried in the ground during 24 hours. There were 2286 individuals of arthropod collected from all sampling locations. Overall the samples collected consist of 41 families of arthropods. The abundance (mean ± SE) of soil arthropod was highest in PS and the lowest in SY. Statistically, variations in abundance among locations were significant (F = 7.39, p < 0.01). The taxa richness of arthropod was highest in GF and the lowest in SY. Statistically, variations in taxa richness among locations were significant (F = 4.26, p < 0.05).  The diversity was the highest in the GF (1.9 ± 0.1) lowest in the SY (0.74 ± 0.1). Statistically, variations in diversity among study sites were significant (F = 26.73, p < 0.001). In general, scavenger dominated the composition of soil arthropods. The highest proportion of scavenger abundance present in SY was 84.9%, while the lowest in the GF was 29.3%. The highest litter transformer composition in GF was 33.9%, and the lowest in SY was 8%. The highest decomposer in PS was 26.9% and the lowest in AF was 12.9%. The highest predator in AF was 20.7% and the lowest in SY was 1%. Compositions of soil arthropod were affected by environmental factors such as soil temperature and light intensity.
Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus Cadamba Roxb) Pada Media Tanam Dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa Siti Farida; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit jabon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji menggunakan analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit jabon, diantaranya tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, indeks luas daun, berat basah dan berat kering. Penambahan arang tempurung kelapa sebanyak 100 gram pada media tanam (perlakuan P4) memberikan respon pertumbuhan terbaik terhadap diameter batang dengan rata-rata 0,37 mm, jumlah daun dengan rata-rata 12,56 helai, indeks luas daun dengan rata-rata 499,2 mm dan berat kering dengan rata-rata 8,2 gram. Kata Kunci: Arang tempurung kelapa, bibit jabon, media tanam,
ANALISIS KORELASI PENGANEKARAGAMAN PANGAN DENGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL Yani mondiana; Sri Sulastri; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.10

Abstract

Kebutuhan pangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Namun pada kenyataannya produksi pangan di Indonesia terus mengalami penurunan akibat perubahan iklim. Hal ini juga menyebabkan persediaan pangan masyarakat menjadi sangat terbatas. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem pertanian yang dapat menopang kebutuhan pangan masyarakat, salah satunya dengan sistem agroforestri. Salah satu keuntungan dalam penerapan sistem pertanian terpadu (termasuk sistem agroforestri) adalah peningkatan keluaran hasil (output) yang lebih bervariasi berupa pangan, pakan, serat, kayu, bahan bakar, pupuk hijau dan pupuk kendang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penganekaragaman pangan yang dihasilkan dari sistem agroforestri dan korelasinya dengan ketahanan pangan. Penelitian dilakukan di desa Ngembal Kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan. Responden pada penelitian ini adalah petani yang menggarap hutan untuk agroforestri. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistika deskriptif dan analisis korelasi non parametrik (korelasi rank spearman). Tanaman pangan yang ditanam oleh petani di Desa Ngembal Pasuruan meliputi kopi, buah buahan dan sayuran. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai korelasi sebesar 0,858 ( P > 0.05). Nilai ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara penganekaragaman pangan dengan ketahanan pangan.
Analisis Kruskal Wallis Pada Perkecambahan Pueraria Javanica pada Berbagai Tingkat Kemiringan Lahan Yani mondiana; Anisa Zairina; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i1.21

Abstract

Cover crop merupakan tanaman yang digunakan untuk menutupi permukaan tanah dengan tujuan utama menjaga tanah dari erosi dan mencegah hilangnya unsur hara dalam tanah akibat terjadinya peluruhan tanah karena erosi . Tanaman yang dapat digunakan untuk cover crop adalah golongan legum. Salah satunya menggunakan tanaman kacangan. Penelitian ini menggunakan tanaman kacangan pueraria javanica yang akan diaplikasikan pada tanah bekas longsor dengan tingkat kemiringan 300, 500 dan 700 menggunakan teknik hydroseeding. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemiringan yang berbeda memberikan pengaruh terhadap daya perkecambahan dan penambahan jumlah daun bibit pueraria javanica.
Studi Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Kawasan Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) Poegoeh Prasetyo Rahardjo; Danang Wahyu Adi Kusuma; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.34

Abstract

Ekosistem peralihan antara daratan dan lautan ataupun dengan perairan didaerah muara sungai disebut sebagai hutan bakau atau mangrove. Oleh Sebab itu, ekosistem pada hutan mangrove atau bakau dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan indeks nilai penting jenis Mangrove di kawasan Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan metode observasi langsung di lapangan. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode garis berpetak atau jalur berpetak yang merupakan kombinasi jalur dengan petak. Sedangkan penentuan area pengamatan dilakukan secara purposive sampling. Jenis mangrove yang ditemukan di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) berjumlah 11 spesies. Indeks keanekaragaman mangrove dari seluruh jenis diperoleh nilai (H’) sebesar 1,942. Sehingga nilai tersebut menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman jenis mangrove di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem mangrove di Gunung Pithing Mangrove Conservation (GPMC) ekosistemnya stabil dan kelestariannya terjaga.