Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Agile Project Management pada Pengembangan E-Musrenbang Kelurahan Benoa Bali Kadek Cahya Dewi; Putu Indah Ciptayani; I Wayan Rizky Wijaya
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 6: Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2907.644 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.2018561143

Abstract

Pendekatan Agile telah diperkenalkan sebagai upaya untuk membuat rekayasa perangkat lunak yang fleksibel dan efisien. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus, dengan mengangkat kasus pengembangan sistem e-musrenbang Kelurahan Benoa Bali. Penelitian bertujuan untuk menerapkan manajemen proyek berbasis agile pada kasus tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview, observasi dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengembangan proyek adalah 8 minggu. Proyek menggunakan kerangka kerja Scrum yang membagi proyek menjadi 4 sprint. Evaluasi sistem dilakukan melalui focus group discussion dengan pihak product owner dan pengguna sistem. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan agile dapat diterapkan dalam pengembangan e-musrenbang Kelurahan Benoa Bali. Pengguna sistem dapat menerima kehadiran e-musrenbang dan memanfaatkannya dalam proses pengajuan usulan perencanaan pembangunan di Kelurahan Benoa Bali.AbstractAgile Approach has been introduced as an attempt to make software engineering flexible and efficient. The research was case study research, with case of e-musrenbang system development in Benoa Village Bali. The research objectives to implement agile project management in that case. Data collection methods used were in-depth interview, observation and focus group discussion. The results found that the project development time was 8 weeks. The project used a Scrum framework that divided the project into 4 sprints. System evaluation is done through focus group discussion with product owner and system users. It can be concluded that the agile approach can be applied in the development of e-Musrenbang in Benoa Village Bali. System users accepted e-musrenbang presence and utilized it in the process of submitting proposals for development planning in Benoa Village Bali.
Study of Instructional Model on Blended Learning in Polytechnic Kadek Cahya Dewi; Putu Indah Ciptayani; Herman Dwi Surjono; Priyanto Priyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.814 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.18267

Abstract

Abstract: Polytechnic has characteristic which prioritizes the application of practical aspects supported by appropriate theory. Blended learning can be applied in Polytechnic, but a scheme is needed to formulate the correct instructional model. The study objectives were to examine the type of instructional model on blended learning that suits with Polytechnic. The research was conducted by qualitative descriptive approach by Miles and Huberman through observation, in-depth interview, Focus Group Discussion and literature review. The research validity was done by transferability, confirmability, credibility and dependability test. It can be concluded that the instructional model is appropriately determined by the suitability of educational model, technique and method of learning, and also facilities and infrastructure readiness. The instructional model on Blended Learning in Polytechnic is the Rotation Instructional Model. The study had implications on the learning process in Polytechnic. The lecturers could use the schema to determine the suit instructional model for their courses.Keywords: Instructional Model, Blended Learning, Polytechnic, Vocational Studi Model Instruksional pada Pembelajaran Kombinasi di PoliteknikAbstrak: Politeknik memiliki ciri khas pendidikan yang mengutamakan penerapan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Blended learning dapat diterapkan di Politeknik, namun diperlukan sebuah skema untuk merumuskan instructional model yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji jenis instructional model pada Blended Learning yang sesuai dengan karakteristik pendidikan Politeknik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif model Miles dan Huberman, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan kajian pustaka. Keabsahan data dengan uji transferability, confirmability, credibility dan dependability. Penelitian menyimpulkan bahwa instructional model yang tepat ditentukan dengan mempertimbangkan kesesuaian antara model pendidikan yang diselenggarakan, teknik dan metode pembelajaran mata kuliah, serta ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Sesuai dengan pertimbangan tersebut maka instructional model pada Blended Learning di Politeknik adalah Rotation Instructional Model. Implikasi penelitian terjadi pada proses pembelajaran di Politeknik. Para dosen dapat memanfaatkan instructional model skema untuk menentukan instructional model yang tepat untuk mata kuliah yang diampu.Kata Kunci: Instructional Model, Blended Learning, Politeknik, Vokasi
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Wisata dengan Metode Topsis Putri Alit Widyastuti Santiary; Putu Indah Ciptayani; Ni Gusti Ayu Putu Harry Saptarini; I Ketut Swardika
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 5: Oktober 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3250.396 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.2018551120

Abstract

Bali merupakan salah satu tujuan wisata favorit. Di Bali terdapat banyak lokasi wisata yang menawarkan berbagai kelebihannya masing-masing. Setiap kawasan wisata menawarkan wahana dan keunggulannya masing-masing. Hal ini seringkali menjadikan wisatawan bingung untuk menentukan lokasi wisata, agar mampu memaksimalkan waktu kunjungan, biaya serta kepuasan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan (SPK) untuk penentuan lokasi wisata dengan metode TOPSIS dan fuzzy. Metode ini akan memberikan pembobotan kriteria sesuai dengan kondisi/preferensi pengguna, dan kemudian melakukan pengolahan pada data yang bersifat rasa/fuzzy. Metode TOPSIS akan memberikan perankingan alternatif yang menjamin kedekatan dengan kriteria benefit dan menjauhkannya dari kriteria yang bersifat cost. Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan database MySQL dan bahasa PHP. SPK yang dibangun mampu menghasilkan rekomendasi dengan memberikan perankingan lokasi wisata kepada pengguna sesuai preferensinya. Sistem yang dibangun diuji dengan menggunakan 17 alternatif dan 3 kriteria yang terdiri dari 1 kriteria cost dan 2 benefit. Eksperimen yang dilakukan berhasil memberikan perankingan yang berbeda terhadap 15 alternatif dan hanya 2 alternatif dengan ranking yang sama yaitu pada ranking ke-5 dan ke-6 karena skor keduanya sama pada setiap kriteria. AbstractBali is one of the favorite tourist destinations. In Bali there are many tourist destinations that offer their respective advantages. Each tourist area offers its own attraction and advantages. This often makes tourists confused to determine tourist destinations to maximize visit time, costs and satisfaction obtained. This study aims to build a decision support system (DSS) for determining tourist destinations with TOPSIS and fuzzy methods. This method will provide criteria weighting in accordance with the conditions/preferences of the user, and then perform processing on fuzzy data. The TOPSIS method will provide an alternative ranking that guarantees proximity to benefit criteria and keeps them from the cost criteria. System implementation was done using a MySQL database and PHP language. The DSS able to produce recommendation that provides users with a ranking of tourist destinations according to their preferences. The system built was tested using 17 alternatives and 3 criteria consisting of 1 cost criterion and 2 benefi criteria. Experiments carried out successfully gave different ranks to 15 alternatives and only 2 alternatives with the same ranking were ranked 5th and 6th because of both alternatives have the same score at each criterion.
AJARINCODE : APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS WEB Ni Gusti Ayu Putu Harry Saptarini; Reza Akbar Hidayat; Putu Indah Ciptayani
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 10, No 2 (2018): JULI 2018
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.772 KB) | DOI: 10.46964/justti.v10i2.106

Abstract

Bahasa pemrograman merupakan suatu subjek yang sangat populer saat ini. Pembelajaran bahasa pemrograman dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun informal seperti lembaga kursus atau pembelajaran secara online. Pembelajaran secara online memberikan berbagai keunggulan, diantaranya biaya yang lebih murah, waktu yang fleksibel dan setiap peserta dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan belajarnya. AjarinCode dibangun untuk membantu para pembelajar online dalam memahami bahasa pemrograman, khususnya bahasa pemrograman website yang meliputi PHP, HMTL, CSS, dan MySQL. Aplikasi ini akan memberikan materi sesuai dengan level pemahaman peserta, dan di setiap akhir pembelajaran akan diberikan ujian online dengan metode pengacakan soal menggunakan algoritma Fisher-Yates. Dengan algoritma ini, maka urutan soal yang dimunculkan akan selalu berbeda antara setiap peserta dan ketika seorang peserta mengulangi ujian. Peserta yang telah menyelesaikan ujian, nantinya akan dapat menempuh materi pada level lebih lanjut.
Pengabdian Masyarakat di Desa Kebonpadangan melalui Pengembangan Website dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya Putu Indah Ciptayani; Ida Ayu Putu Sri Widnyani; Ida Bagus Ketut Sugirianta
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 6 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.324 KB) | DOI: 10.31940/bp.v6i1.1560

Abstract

Desa Kebonpadangan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Desa ini memiliki kawasan air panas yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata spiritual di malam hari. Terdapat masalah yaitu belum adanya jaringan listrik ke kawasan tersebut. Kebonpadangan juga mengalami kesulitan dalam penyebaran informasi dari desa kepada masyarakat terutama yang merantau. Untuk ini dilakukan program kemitraan masyarakat dengan memasang lampu penerangan jalan (LPJ-TS) tenaga surya dan membangun sebuah website desa. Metode yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, survey lokasi pemasangan LPJ-TS, prototype website, pelatihan dan pendampingan. Saat ini sudah terdapat 2 orang yang terlatih untuk memelihara website dan 2 orang untuk memelihara LPJ-TS. Saat ini hanya dibutuhkan satu kali perjalanan yaitu untuk pengambilan surat saja. Waktu pelayanan pengajuan surat meningkat menjadi 1350%, sedangkan perjalanan masyarakat lebih efisien 50%. Sedangkan dengan adanya LPJ-TS, kegiatan masyarakat di malam hari mengalami peningkatan sebesar 75%.
PEMASANGAN JARINGAN WIFI DAN SOSIALISASI PENGGUNAAN INTERNET SEHAT PADA KANTOR DESA CAU BELAYU, KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI Putu Indah Ciptayani; I Nyoman Eddy Indrayana
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1546.11 KB)

Abstract

Internet sangat menunjang aktivitas masyarakat, baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Pemerataan akses informasi di daerah pedesaan sangat diperlukan oleh perangkat desa dan masyarakat di sekitarnya. Begitu pula halnya dengan masyarakat di Desa Cau Belayu Tabanan. Penambahan akses informasi di Desa Cau Belayu terutama untuk perangkat desa dilakukan dengan pemasangan wifi di kantor desa dan balai desa. Penempatan wifi menjadi penting untuk mendapatkan coverage area yang maksimum. Setelah pemasangan wifi, dilakukan sosialisasi kepada perangkat desa dan masyarakat di sekitarnya mengenai penggunaan internet sehat. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (Undang-Undang No. 11 tahun 2008). Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan perangkat desa dan masyarakat Desa Belayu pada umumnya, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang norma-norma dan dampak yang ditimbulkan dalam menggunakan internet, sehingga masyarakat lebih bijaksanan di dalam menggunakan teknologi internet ini.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MANAJER PROYEK MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Putu Indah Ciptayani; Ni G. A. P. Harry Saptarini
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 2 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suksesnya manajemen suatu proyek selain tergantung pada tim yang terlibat di dalamnya, juga sangat ditentukan oleh manajer proyek yang tepat. Pemilihan manajer proyek adalah hal yang sangat penting dalam manajemen proyek, karena manajer yang tepat akan mampu membawa tim yang dipimpinnya untuk menghasilkan produk yang baik dengan tepat waktu. Pemilihan manajer proyek bisa dikategorikan sebagai sebuah keputusan multi kriteria, dimana seorang manajer yang terpilih haruslah memenuhi beberapa kriteria. Dalam pemilihan manajer proyek biasanya akan terdapat beberapa kandidat dengan nilai yang berbeda pada setiap kriteria, dimana masing-masing kriteria memiliki prioritas yang berbeda-beda. Hal tersebut seringkali menjadi permasalahan yang cukup kompleks. Saat ini terdapat banyak metode untuk membantu dalam pengambilan keputusan.Salah satu metode yang telah teruji dan banyak digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP bekerja dengan cara membandingkan tingkat kepentingan dari setiap kriteria, dan nilai kandidat pada setiap kriteria guna menghasilkan keputusan kandidat terbaik. Penelitian akan dilakukan dengan menginputkan tingkat kepentingan kriteria pada matriks perbandingan berpasangan dan perbandingan setiap kandidat pada tiap kriteria dengan matriks perbandingan berpasangan. Hasil akhir yang diperoleh dari perhitungan adalah nilai total dari setiap kandidat untuk seluruh kriteria.
Optimalisasi Objek Wisata Edukasi di Dusun Petapan Kabupaten Klungkung Putu Indah Ciptayani; Ni Wayan Dewinta Ayuni; Ni Made Kariati; I Made Anom Adiaksa
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 8 No. 1 (2022): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.508 KB) | DOI: 10.31940/bp.v8i1.46-52

Abstract

Dusun Petapan merupakan salah satu dusun di Desa Aan yang terletak di Kabupaten Klungkung. Desa Aan memiliki potensi wisata yang sedang dikembangkan, akan tetapi pengelolaan kawasan belum optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengoptimalkan objek wisata yang telah ada dengan membangun infrastruktur wisata edukasi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, penyiapan lokasi, pengerjaan pembangunan, pemantauan lapangan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini berupa dipasangnya papan penunjuk objek wisata, papan nama objek wisata, wahana permainan edukasi anak-anak dan penataan jalan menuju kawasan wisata. Survey yang dilakukan menunjukkan persepsi masyarakat terhadap objek wisata sebesar 78%, dengan tiga aspek yang masih perlu ditingkatkan yaitu variasi permainan edukasi (75%), papan penunjuk (69%) dan staf (65%).
Pemberdayaan Usaha Urutan di Badung Melalui Penerapan Iptek Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; I Gusti Agung Mas Krisna Komala Sari; Putu Indah Ciptayani
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.283

Abstract

Usaha kuliner online menjadi solusi usaha di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah usaha daging babi milik mitra pengabdian. Usaha ini dimulai dari penjualan daging babi mentah kemudian merambah pada produk olahan daging babi yaitu tum kulit babi, gorengan babi, dan urutan babi. Lokasi produksi usaha ini adalah Br. Latusari, Abiansemal, Badung. Proses produksi usaha ini masih dilakukan secara manual dan melibatkan pihak lain untuk proses yang memerlukan alat atau mesin. Selain itu, tidak memiliki alat vakum untuk pengemasan produk serta keterbatasan pemasaran. Solusi untuk permasalahan mitra yaitu penyediaan teknologi tepat guna berupa alat produksi dan pengemasan dan pelatihan teknologi tepat guna berupa pelatihan pengemasan dan sosial media. Indikator capaian yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan jumlah produksi 50%, penambahan 1 jenis produk yaitu urutan babi frozen. Kegiatan yang telah terlaksana yaitu persiapan kegiatan, sosialisasi, penyediaan teknologi tepat guna, pelatihan serta pendampingan teknologi tepat guna dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, produksi meningkat karena adanya permintaan terdapat penghematan waktu produksi sebesar 50% dari 8 jam menjadi 4 jam serta penambahan jenis produk yaitu urutan frozen serta tercapainya pemasaran menggunakan teknologi tepat guna berupa Facebook dan Instagram.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA ABON AYAM DI DENPASAR Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi; Kadek Adi Parthama; Putu Indah Ciptayani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17032

Abstract

ABSTRAKUMKM abon ayam merupakan usaha mitra pengabdian yang berdiri sejak tahun 2019. Dalam menjalankan usahanya mitra memiliki beberapa permasalahan yaitu alat produksi yang dimiliki mitra berkapasitas kecil serta masih menggunakan cara manual untuk menyuwir ayam, tidak memiliki freezer untuk menyimpan frozen food, kemasan produk hanya menggunakan plastik biasa, tidak memiliki label usaha, pemasaran hanya dilakukan di lingkungan sekitar serta tidak memiliki pencatatan keuangan. Untuk mengatasi permasalahan mitra maka dilakukan kegiatan mulai dari aspek produksi, manajemen keuangan dan pemasaran. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah agar terdapat peningkatan produksi abon ayam yang dimiliki mitra, peningkatan penjualan produk mitra, kemasan yang lebih menarik serta penambahan media penjualan online serta adanya manajemen keuangan yang baik sehingga terdapat kejelasan laba rugi yang dihasilkan dari penjualan mitra. Metode pelaksanaan yaitu tahap persiapan kegiatan, eksekusi kegiatan dan evaluasi kegiatan. Bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai solusi permasalahan yaitu memberikan bantuan alat produksi dan penyimpanan produk abon, packaging baru, pelatihan pengemasan dan pembuatan label usaha, pelatihan pemasaran online serta pelatihan manajemen keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi penurunan waktu produksi sebanyak 50% yang berdampak juga pada peningkatan hasil produksi, adanya pengemasan jenis baru yaitu thinwall dan 100% kemasan berisi label serta terciptanya laporan keuangan sederhana mitra. Kata kunci: pelatihan; pendampingan; abon ayam ABSTRACTChicken shredded UMKM is a service partner business that was founded in 2019. In running its business, the partner has several problems, namely the production equipment owned by the partner has a small capacity and still uses manual methods to shred chicken, does not have a freezer to store frozen food, product packaging only uses plastic ordinary, does not have a business label, marketing is only carried out in the surrounding area and does not have financial records. To overcome partner problems, activities are carried out starting from the aspects of production, financial management and marketing. The aim of carrying out this service activity is to increase the production of chicken floss owned by partners, increase sales of partner products, more attractive packaging and add online sales media as well as good financial management so that there is clarity in the profits and losses generated from partner sales. The implementation method is the activity preparation stage, activity execution and activity evaluation. The activities carried out as a solution to the problem include providing assistance with production and storage equipment for shredded products, new packaging, training on packaging and making business labels, online marketing training and financial management training. The result of this service activity was a reduction in production time by 50% which also had an impact on increasing production results, the existence of a new type of packaging, namely thinwall and 100% packaging containing labels, as well as the creation of simple financial reports for partners. Keywords: training; mentoring; shredded chicken