Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Study of Instructional Model on Blended Learning in Polytechnic Kadek Cahya Dewi; Putu Indah Ciptayani; Herman Dwi Surjono; Priyanto Priyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.814 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.18267

Abstract

Abstract: Polytechnic has characteristic which prioritizes the application of practical aspects supported by appropriate theory. Blended learning can be applied in Polytechnic, but a scheme is needed to formulate the correct instructional model. The study objectives were to examine the type of instructional model on blended learning that suits with Polytechnic. The research was conducted by qualitative descriptive approach by Miles and Huberman through observation, in-depth interview, Focus Group Discussion and literature review. The research validity was done by transferability, confirmability, credibility and dependability test. It can be concluded that the instructional model is appropriately determined by the suitability of educational model, technique and method of learning, and also facilities and infrastructure readiness. The instructional model on Blended Learning in Polytechnic is the Rotation Instructional Model. The study had implications on the learning process in Polytechnic. The lecturers could use the schema to determine the suit instructional model for their courses.Keywords: Instructional Model, Blended Learning, Polytechnic, Vocational Studi Model Instruksional pada Pembelajaran Kombinasi di PoliteknikAbstrak: Politeknik memiliki ciri khas pendidikan yang mengutamakan penerapan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Blended learning dapat diterapkan di Politeknik, namun diperlukan sebuah skema untuk merumuskan instructional model yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji jenis instructional model pada Blended Learning yang sesuai dengan karakteristik pendidikan Politeknik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif model Miles dan Huberman, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan kajian pustaka. Keabsahan data dengan uji transferability, confirmability, credibility dan dependability. Penelitian menyimpulkan bahwa instructional model yang tepat ditentukan dengan mempertimbangkan kesesuaian antara model pendidikan yang diselenggarakan, teknik dan metode pembelajaran mata kuliah, serta ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Sesuai dengan pertimbangan tersebut maka instructional model pada Blended Learning di Politeknik adalah Rotation Instructional Model. Implikasi penelitian terjadi pada proses pembelajaran di Politeknik. Para dosen dapat memanfaatkan instructional model skema untuk menentukan instructional model yang tepat untuk mata kuliah yang diampu.Kata Kunci: Instructional Model, Blended Learning, Politeknik, Vokasi
The Effectiveness of Technology, Pedagogy and Content Knowledge (TPACK) in Learning Nalurita Absari; Priyanto Priyanto; Muslikhin Muslikhin
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 26, No 1 (2020): (May)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.258 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v26i1.24012

Abstract

The study examined the factors affected teachers' Technology, Pedagogy and Content Knowledge (TPACK). Those factors are Technology Knowledge (TK), Pedagogy Knowledge (PK), Content Knowledge (CK) and Technology Pedagogy Knowledge (TPK). Curriculum 2013 has been applying for 5 years. However, an evaluation of how does the teacher deliver learning subjects (pedagogy knowledge), and the implementation of subject mastery (content knowledge) and technology mastery (technology knowledge) is strongly suggested. The study was quantitative with an associative method involving 200 teachers in Salatiga region as samples drawn with simple random sampling. The results of the study showed that PK has a positive effect on TPACK, while TK and CK do not have a positive effect on TPACK. Furthermore, TK, TPK, PK have positive effects on TPK, and TPK has a positive effect on TPACK. This study also suggested that age influences the development of technological knowledge and if one of the knowledge is not possessed by a teacher, the learning process will achieve maximum outcomes.
Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality (AR) Markerless sebagai Media Edukasi Wayang Kulit pada Filter Snapchat Menggunakan Lens Studio Yoga Sahria; Putu Sudira; Priyanto Priyanto
ILKOMNIKA: Journal of Computer Science and Applied Informatics Vol 4 No 3 (2022): Volume 4, Nomor 3, Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/ilkomnika.v4i3.519

Abstract

Kesenian wayang adalah sebuah budaya nusantara dan sekaligus kesenian budaya dunia mendapat pengakuan UNESCO menetapkan wayang sebagai world herritage pada tanggal 7 November 2003. Namun seiring dengan perkembangan zaman wayang sebagai budaya lokal sekarang mulai ditinggalkan oleh generasi di era industry 4.0 yang lebih gandrung dengan budaya massa sekarang. Augmented reality (AR) adalah pengalaman interaktif dapat mengaitkan dunia nyata dan konten yang dihasilkan, sehingga konten dapat menjangkau beberapa modalitas sensorik, termasuk visual, pendengaran, haptik, dan somatosensory. Teknologi AR bersifat interaktif dan real time oleh karena itu teknologi AR banyak diimplementasikan di berbagai sektor dan bidang salah satunya pada Filter. Penggunaan Teknologi AR didukung oleh platform media sosial seperti snapchat yang menyediakan AR pada fitur filter-nya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan sebuah filter snapchat AR dengan tool lens studio untuk memperkenalkan wayang sebagai budaya seni sehingga dapat melestarikan warisan dunia. Inovasi dan kreasi AR melalui media massa sangat dibutuhkan agar budaya kesenian wayang tidak punah dan ditinggalkan. Metode yang digunakan dalam Markerless Tracking wajah. Sedangkan perancangan AR filter ini menggunakan pengembangan design thinking yaitu mulai dari Empati, mencari, ide, prototie dan tes. Hasil pada penelitian ini yaitu berhasil menerapkan teknologi AR untuk edukasi wayang dan 83% responden mengatakan sangat baik.
An Authentic Learning Approach to Assist the Computational Thinking in Mathematics Learning for Elementary School Ratna Wardani; Masduki Zakaria; Priyanto Priyanto; Muhammad Irfan Luthfi; Irma Nuur Rochmah; Andy Ferry Rahman; Muhammad Trio Maulana Putra
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 6, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.194 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v6i2.47251

Abstract

Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 report revealed that in mathematics the ability of Indonesian students to solve mathematical problems is still very low. The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) strengthened the PISA report by mentioning that in general, Indonesian students' ability in solving fraction problems is low. In this study, We tried to improve students' ability in solving fractions by using computational thinking assisted by an authentic learning approach. A system was utilized to help the students in learning fractions. Totally twenty-two fifth-grade students were assigned in this study. While they learned fractions using the system, they needed to capture an object around them to make a representation of the fraction problem. Moreover, by using the system, they also need to find the best and fastest way to solve a fraction problem. The result showed that their learning achievements improved especially in fraction representation, fraction operation, linguistics, and creativity. And multiple regression results showed that students’ activity can predict the students’ learning achievement. The more active the learn fraction using the system, the higher score they get. In the final, the result of this study contributes essential implications along with a conclusion and suggestion for future research.
PELATIHAN KREASI KONTEN MEDIA SOSIAL UNTUK PROMOSI DUSUN KRAPYAK IX SEGEYAN SLEMAN Eko Prasetyo Nugroho Saputro; Priyanto Priyanto; Muslikhin Muslikhin; Moh Alif Hidayat Sofyan; Linda Fitri Pertiwi; Bunga Putri Maulia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.590-597

Abstract

Pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi suatu keharusan dalam memajukan wilayah pedesaaan. Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melekat pada profesi dosen salah satunya diimplementasikan dalam program peningkatan kreativitas warga masyarakat. Pada pengabdian masyarakat ini, tim dosen UNY melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada peningkatan keterampilan pembuatan konten media sosial untuk promosi desa. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan baik teori maupun praktik kepada warga masyarakat dalam memajukan kawasan Dusun Krapyak IX Seyegan melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan konten media sosial untuk promosi Desa. Program pengabdian dilaksanakan di Dusun Krapyak IX, Seyegan, Sleman melalui empat tahap yakni: a) need analysis, b) pelaksanaan pelatihan, c) pendampingan dan praktik, dan 4) evaluasi. Adapun  metode pelatihan meliputi ceramah,  tanya  jawab, diskusi dan praktik. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah masyarakat mampu menigkatkan kemampuannya dalam mengembangkan konten media sosial untuk promosi desa secara digital. Peserta antusias dalam mengikuti pelatihan dan pendampingan. Selain itu, peserta mampu menghasilkan konten promosi Desa di media sosial Instagram, facebook, dan twitter.