I Wayan Merta
Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Denpasar, Denpasar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Dan Pengamatan Preparat Kromosom Profase I Meiosis Pada Guru-Guru Biologi Di Lombok Barat I Gde Mertha; I Wayan Merta; Syamsul Bahri; Ahmad Raksun; A.A. Sukarso
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.17 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1136

Abstract

Peran guru biologi yang profesional tidak saja mengajar materi di kelas tetapi juga dapat membimbing praktikum di laboratorium. Agar dapat membimbing praktikum dengan baik, guru biologi harus dibekali keterampilan teknik laboratorium khususnya pada kegiatan praktikum yang membutuhkan keterampilan dan kecermatan, seperti pembuatan sediaan kromosom meiosis dan observasi kromosom di bawah mikroskop. Karena keterbatasan keterampilan tersebut, praktikum pembuatan sediaan kromosom meiosis dan pengamatannya sangat terbatas dilakasanakan oleh guru-guru biologi di Lombok Barat, sehingga konsep genetika yang diberikan di sekolah belum terintegrasi dengan praktikumnya. Oleh sebab itu pelatihan teknik pembuatan preparat kromosom profase I meiosis yang dilanjutkan dengan pengamatannya perlu dikuasai guru-guru biologi. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Labuapi. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan mikroteknik pembuatan preparat mikroskopis squash sel-sel folikel testis untuk pengamatan kromosom meiosis dan melatih keterampilan observasi konfigurasi kromosom subfase profase I meiosis di bawah mikroskop. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dan unjuk kerja dalam bentuk praktik, yang dipadukan dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan praktik yang telah dilakukan, yaitu (1) praktik teknik koleksi dan penyimpanan folikel testis, (2) praktik teknik isolasi sel-sel folikel pada testis jangkrik Gryllus campestris, (3) praktik teknik squash sel-sel folikel untuk pembuatan peparat subfase profase I meiosis, (4) praktik observasi struktur khas konfigurasi kromosom pada subfase leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinensis dibawah mikroskop, dan (5) praktik visualisasi (pengambilan foto) kromosom subfase tersebut dibawah mikroskop. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa (1) Pengabdian ini memberikan keterampilan sangat berharga bagi guru mitra dalam pembuatan preparat squash sel-sel folikel untuk pengamatan konfigurasi kromosom subfase profase I meiosis dan teknik visualisasinya dibawah mikroskop, (2) Kerja keras dan keseriusan guru mitra sangat mendukung kelancaran praktik pembuatan perangkat pembelajaran preparat squash sel-sel folikel testis, (3) Keterampilan yang diperoleh guru mitra dan preparat yang dihasilkan dari pelatihan ini meupakan modal berhaga untuk perencanaan dan pelaksanaan praktikum siswa pada materi genetika di sekolah
Pelatihan Preparasi Kromosom Dan Analisis Karyotipe Pada Dosen-Dosen Biologi Di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram I Gde Mertha; Agil Al Idrus; Ahmad Raksun; I Wayan Merta; Syamsul Bahri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.722 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1162

Abstract

Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi dosen di bidang penelitian diperlukan keterampilan, pengalaman dan kemampuan dasar yang kuat dalam metode dan teknik-teknik penelitian yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Dengan demikian perlu bagi seorang dosen untuk selalu mengikuti perkembangan teknik-teknik penelitian baru serta tukar pengalaman diantara sesama terutama pada pakar yang berhubungan dengan keilmuannya. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan wasasan dan keterampilan dosen-dosen biologi melalui pendamping praktikum agar dapat membuat preparat squash untuk pengamatan struktur dan morfologi kromosom metafase, penyusunan karyogram, dan analisis karyotipenya. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, dan unjuk kerja berupa kegiatan praktik, yang selanjutnya dilakukan refleksi dan evaluasi. Kegiatan praktik yang dilakukan, yaitu (a) praktik mikroteknik pembuatan preparat squash kromosom, (b) praktik identifikasi struktur dan morfologi kromosom dibawah mikroskop, (c) praktik pengambilan foto struktur dan morfologi kromosom dibawah mikroskop, (d) praktik penyusunan karyogram kromosom metafase, dan (e) praktek analisis karyotipe kromosom. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pengabdian ini memberikan pengalaman sangat bermanfaat tentang teknik pembuatan preparat untuk pengamatan morfologi kromosom, teknik dokumentasi kromosom dibawah mikroskop dan pengukuran parameter dalam analisis karyotipe, (2) Motivasi yang tinggi dosen mitra sangat menunjang keberhasilan pembuatan preparat kromosom dan analisis karyotipe dalam pelatihan ini, dan (3) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dosen mitra merupakan bekal ipteks berbasis kromosom yang sangat berhaga untuk kegiatan perkuliahan dan penelitian.
Penanggulangan Banjir melalui Reboisasi sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Guna Mewujudkan Desa Siaga Bencana I Wayan Merta; I Wayan Mudiarsa Darmanika; Rauh Jaril Gifari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.75 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1415

Abstract

Perubahan penggunaan lahan menjadi pemukiman dan lahan pertanian menyebabkan air hujan yang jatuh tidak langsung menembus tanah. Kawasan di Desa Taman Baru Sekotong merupakan kawasan yang landai sehingga potensi banjir dan erosi di kawasan ini cukup tinggi. Upaya konservasi tanah dan air melalui gerakan penanaman pohon yang melibatkan masyarakat merupakan upaya strategis untuk mengurangi bahaya erosi dan mengalirkan air hujan ke dalam tanah melalui proses peresapan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan november 2021 dan dipusatkan di Desa Taman Baru. Metode pengabdian yang digunakan berupa pendampingan masyarakat, analisis dan evaluasi penanaman pohon dan pembersihan sungai. Kegiatan penanaman pohon ini disambut antusias oleh komponen masyarakat. Terdapat sekitar 150 bibit pohon yang ditanam di sekitar sungai Dusun Taman Sejati.
Penanggulangan Banjir melalui Biopori sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Guna Mewujudkan Desa Siaga Bencana I Wayan Merta; I Wayan Mudiarsa Darmanika; Rauh Jaril Gifari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.82 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1466

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan desa yang rawan bencana banjir di Desa Taman Baru, menjadi desa Siaga Bencana, sehingga masyarakat Taman Baru tangguh dan siaga jika tiba-tiba terjadi bencana banjir, sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bencana banjir dan kepedulian terhadap lingkungan, akibat lebih memprioritaskan kepentingan ekonomi, sehingga banyak masyarakat melakukan pembukaan lahan dan berkurangnya lahan terbuka hijau di nagari pangkalan. Padahal dengan pembukaan lahan yang tidak seimbang dengan kondisi lingkungan, kemudian terjadi hujan dengan intensitas besar, maka daerah tersebut menjadi kawasan yang rawan akan bencana banjir. Hal ini terbukti dua tahun berturut-turut (2016 dan 2017) terjadi banjir yang melebihi 1 meter sehingga berdampak besar terhadap semua sarana dan prasaran termasuk pertanian dan perkebunan yang dimiliki masyarakat Nagari Pangkalan. Beberapa metode pendekatan yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program pengabdian ini adalah pelatihan dan peragaan dengan uraian antara lain: (1) Studi Kasus, (2) Praktek/peragaan terutama dalam pembutan biopori, (3) Brains Storming/ pengumpulan gagasan dari masyarakat, (4) Tanya jawab antara masyarakat dan instruktur atau pihak pemerintah terkait, (5) Ceramah yang berisi materi inti dan rencana kegiatan lanjutan yang merupakan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan sesuai dengan rencana kegiatan dan dapat diukur dalam rangka: (1) membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam memanfaatkan biopolar sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir, (2) Membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu mengantisipasi bencana banjir serta mengingkatkn kesejahteraan hidup yang lebih baik.