Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Shi’a Community in Malang City as a Subaltern: Strategy to Celebrate Religious Freedom Amidst Sunni Domination Johan Wahyudi
Journal of Governance Volume 7 Issue 1: (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jog.v7i1.14292

Abstract

Everyone has the right to practice their religion and adhere to their beliefs. Unfortunately, minority sects such as the Shi’a community cannot celebrate their beliefs freely as citizens. They had to hide their identity as Shi’a congregations in order to prevent conflicts and to protect themselves and their families. Against this background, this article aims to examine the strategy of the Shi’a community in Malang City in exercising freedom of religion and belief as a minority religious group in the midst of the Sunni community. This study puts the Shi’a religious group in Malang City as a subaltern that is often discriminated against and excluded socially and politically. This study's data was gathered through interviews and a review of the literature. The selection of research informants was carried out through a purposive sampling technique. By using a qualitative approach with the case study method, this study finds at least three strategies developed by the Shi’a community in Malang City to practice their freedom of religion and belief, namely the Taqiyyah strategy, strengthening the congregation through Huseiniyah recitation, and teaching their children about two different versions of prayer.
Kajian Kinerja Pelayanan Terminal Penumpang Domestik Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan Johan Wahyudi; M. Zainul Arifin; Agus Dwi Wicaksono
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.189 KB)

Abstract

Terminal penumpang Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan yang merupakan Bandar udara pengumpul di provinsi baru Kalimantan Utara serta diberlakukan peraturan baru Kemenhub no. PM 157 tahun 2015. Maka dilakukan kajian mengenai kinerja pada saat ini. Metode yang digunakan adalah metode ImportancePerformance Analysis (IPA), Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Regresi Linier Berganda. Responden adalah penumpang dan dari Pengelola Bandar Udara. Dari analisis IPA diketahui tingkat kinerja pelayanan yang masih perlu ditingkatkan adalah X5, X14, X16, X20, X26, X27, X31, X32, X35. Hasil analisis QFD menghasilkan prioritas penanganan yang harus dilakukan yaitu: Menambah Kekurangan Rambu dan Layout; Pemberdayaan ruang yang belum digunakan; Optimalisasi Ruangan; Penambahan dan pengaturan ulang tempat duduk; Menambah jumlah Personil; Penyesuaian rambu Informasi angkutan lanjutan; Koordinasi dengan pihak provider internet; Penambahan Peralatan Pemeriksaan Keamanan dan penunjang; Pembuatan jalur antrian; Perbaikan rambu fasilitas nursery; Mengoperasikan 2 X–Ray dan 2 Walk Trough Metal Detector; Penambahan fasilitas pembelian tiket online oleh Airline. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, diperoleh model Y=36,350+3,765X5+5,397X14+4.204X16+2,293X26+3,522X31+6,737X35. 
STRATEGI PENGEMBANGAN TENAGA KERJA LOKAL DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT Muhammad Nursan; Johan Wahyudi; Akhmad Syafruddin; Anas Pattaray
Jurnal Hexagro Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v5i2.853

Abstract

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merupakan salah satu wilayah dengan potensi sumber daya alam melimpah terutama pada sektor pertambangan. Hal ini menyebabkan tingginya arus masuk tenaga kerja pendatang sehingga berdampak pada penyerapan jumlah tenaga kerja lokal dan adanya persaingan mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi internal dan eksternal tenaga kerja lokal dan merumuskanstrategi pengembangan tenaga kerja lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah KSB. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling sebanyak 40 responden. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal tenaga kerja lokal KSB masih lebih besar faktor kelemahan dibandingkan dengan faktor kekuatan, sedangkan untuk kondisi faktor eksternal masih lebih besar faktor peluang dibandingkan faktor ancaman. Strategi pengembangan tenaga kerja lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah KSB adalah strategi WO atau Turn Around yang meliputi; meningkatkan keterampilan tenaga kerja pada sektor formal maupun informal terutama bagi tenaga kerja lokal, meningkatkan sarana dan prasarana serta SDM penunjang BLK untuk pelatihan dan peningkatan keterampilan usaha tenaga kerja lokal pada berbagai sektor, mempercepat pelayanan dan aturan investasi usaha di KSB sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak. Kata kunci: Analisis SWOT, Strategi pengembangan, Kabupaten Sumbawa Barat, Tenaga Kerja Lokal
Pengembangan Sistem Informasi (Website & Aplikasi) Desa Sumberbrantas, Kota Batu untuk Peningkatan Kepariwisataan & Kesejahteraan Masyarakat Muhaimin Achsin; Rita Parmawati; Johan Wahyudi; Zaqlul Iqbal
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of a village information system must be done because it is mandated by Law no. 6 of 2014 concerning villages, especially article 86. In article 86 point (2), it states that "the government and regional governments are obliged to develop a village information system and rural area development," and in point (3), "the village information system as referred to in paragraph (2) includes facilities hardware and software, networks, and human data sources”. Brawijaya University's strategic community service team developed an information system in Sumberbrantas village, Batu City, in the form of websites and applications, as well as capacity building. The methods used are survey, observation, brainstorming, youth involvement, data collection, creating website & application, training, and launching as well as socialization. The purpose of making the Sumberbrantas.id website and application is an information system, service, product marketing place, information delivery, government activities and villagers, as well as supporting the development of tourism in Sumberbrantas village. This community service activities take place in Sumberbrantas from June to October 2022. Keywords: Information system, Sumberbrantas Village, Website & Application
Penguatan Nasionalisme Pelajar dan Mahasiswa Melalui Forum Literasi Kebangsaan Johan Wahyudi; Vatiafara Angelia Wahaniputri; Syahrila Berlianza
Surya Abdimas Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v7i2.2888

Abstract

Memudarnya benteng kebhinekaan dan lunturnya nasionalisme di kalangan generasi muda dalam beberapa tahun terakhir merupakan persoalan serius bagi bangsa Indonesia yang majemuk. Di Sumbawa Barat, potensi tersebut terbuka karena adanya organisasi keagamaan dengan doktrin keagamaan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila serta derasnya arus modernisasi. Populasi generasi muda yang dominan di Sumbawa Barat juga rentan diinfiltrasi oleh pemahaman yang bertentangan dengan ideologi negara. Bertolak dari kondisi tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat bekerjasama dengan Research and Innovation Development (RID) Institute Sumbawa Barat melaksanakan upaya penguatan wawasan kebangsaan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Sumbawa Barat melalui forum literasi kebangsaan. Forum literasi kebangsaan bertujuan untuk mendorong keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam rangka memahami dan mengartikulasikan isu-isu kebangsaan di kabupaten Sumbawa Barat dalam kehidupan sehari-hari. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme generasi muda Sumbawa Barat yang setidaknya tercermin dari antusiasme peserta memanfaatkan sesi diskusi untuk mengeksplorasi dan berbagi pengalaman keseharian terkait praktik nasionalisme dan wawasan kebangsaan. Berdasarkan hasil evaluasi, para peserta merasakan manfaat positif usai mengikuti materi yang disampaikan serta serangkaian kegiatan yang didesain dalam forum literasi kebangsaan.
TRACKING THE ROLE OF LEMBAGA ADAT TANA SAMAWA AS AN INFORMAL DEMOCRATIC INSTITUTION IN THE LOCAL POLITICAL ARENA IN SUMBAWA Johan Wahyudi
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja Vol 50 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan (LRPSP), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jipwp.v50i1.4092

Abstract

This study aims to explain how informal democratic institutions, such as aristocracy and customary institutions, interact with formal democratic institutions within the framework of modern state institutions. This study was conducted in the Sumbawa Regency by considering the Lembaga Adat Tana Samawa (Tana Samawa Customary Institution) which is the embodiment of the revitalization of the Sumbawa Sultanate as an informal democratic institution. This study aims to further trace how aristocracy in Sumbawa, represented by Tana Samawa Customary Institution (LATS), plays a role in local democracy. This study uses Helme and Levitsky's analytical framework to examine how informal institutions are positioned relative to formal institutions as seen in four typologies; (1) complementary informal institutions, (2) accommodating informal institutions, (3) competing informal institutions, and (4) substitutive informal institutions. By interviewing Sumbawa LATS administrators, Sumbawa regional leaders, and document studies, this research shows that LATS Sumbawa Regency can complement the role of formal institutions and accommodate formal institutions. Keywords; Informal Democracy, Formal Democracy, Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), Sumbawa