Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas batako untuk wall set yang menggunakan debu reruntuhan keramik lantai keramik sebagai bahan pengganti dengan tingkat persentase 15%, 20%, dan 25% dari berat semen mengenai kualitas batako IV untuk dinding ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-0349-1989).Penelitian ini dilakukan di Balai Bahan & Barang Teknik DinasLaboratorium Perindustrian DKI Jakarta di Jl. Membiarkan. Jen Suprapto Cempaka Putih, Jakarta.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Jumlah sampel adalah 60 dari 4 perawatan, masing-masing kelompok perlakuan adalah 15, dengan rincian 10 untuk pengujian yang dapat ditekan dan 5 untuk pengujian penyerapan air.Hasilnya menunjukkan bahwa batako tanpa reruntuhan debu dari keramik lantaimemiliki tekanan 40, 12 kg / cm2 rata-rata dengan penyerapan air 12, 62% dalamrata-rata, batako dengan 15% debu reruntuhan ubin lantai keramik memiliki tekananRata-rata 30, 07 kg / cm2 dengan daya serap air rata-rata 13, 76%, betonbata dengan 20% debu reruntuhan ubin lantai keramik memiliki tekanan 28, 23 kg / cm2 dirata-rata dengan kemampuan menyerap air 13, 91% sedangkan untuk batako dengan25% debu reruntuhan ubin lantai keramik memiliki tekanan rata-rata 27, 02 kg / cm2dengan kemampuan menyerap air 14, 46% rata-rata.Teknik analisis data yang digunakan uji ANAVA, dari pressurabledata diperoleh Fcount = 20, 81 dan Ftable = 4,38. Sebagai hasilnya Fcount> Ftable, jadiHo ditolak. Sedangkan dari data penyerapan air diperoleh Fcount = 14, 23dan Ftable = 4, 38. Akibatnya Fcount> Ftable dan Ho ditolak. Hasilmenunjukkan adanya perbedaan kualitas batako untuk wall set dengan 0%,15%, 20%, dan 25% debu reruntuhan ubin lantai keramik.